Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dimana sesuai pada Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tersebut pada pasal 16 dikatakan bahwa
peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu yang
berdomisili dalam satu wilayah daerah provinsi paling sedikit 20% (dua puluh
persen) dari jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima dengan Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau bukti lainnya yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah. Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriawan Salim menuturkan,
kebijakan sistem PPDB online dengan zonasi menuai banyak masalah, terutama di
daerah kabupaten/kota yang minim sekolah negerinya. "Bagi kami, kebijakan ini
sangat kontradiktif dan sangat tidak melindungi hak-hak anak dalam memperoleh
pendidikan," kata dia. FSGI pun meminta pemerintah untuk mengkaji ulang
kebijakan ini. Di samping itu, perlu adanya pemetaan yang utuh, valid, dan
komprehensif terkait pembagian zonasi. Sehingga anak-anak di kecamatan yang
tidak memiliki sekolah negeri, mendapatkan akses dan kesempatan yang sama
untuk bersekolah di sekolah negeri. Dikarenakan banyaknya pro dan kontra
terhadap sistem zonasi sekolah yang berlaku saat ini, maka kami mengangkat
judul ini pada makalah kami, untuk mencari solusi yang tepat dalam
menyelesaikan masalah yang ada pada sistem zonasi sekolah yang sedang
berlangsung di Indonesia saat ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian sistem zonasi sekolah ?
2. Bagaimana dasar hukum pelaksanaan sistem zonasi sekolah ?
3. Bagaimana aturan PPDB online sistem zonasi sekolah ?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan sistem zonasi sekolah ?
5. Bagaimana dampak adanya sistem zonasi sekolah ?
6. Bagaimana solusi dampak adanya sistem zonasi sekolah ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian sistem zonasi sekolah
2. Mengetahui dampak adanya sistem zonasi sekolah pada PPDB
3. Mencari solusi dari dampak adanya sistem zonasi sekolah pada PPDB

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Zonasi Sekolah

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 17 tahun 2017 tentang Penerimaan


Peserta Didik Baru, penerimaan pesena didik dibagi menjadi tiga jenis. Antara
lain Jalur Zonasi Sekolah, Jalur Prestasi, dan Jalur Alasan Khusus.

Pengertian secara umum yang admin dapat simpulkan mengenai sistem


zonasi sekolah adalah sekolah diwajibkan menerima sebesar 90% dari total daya
tampung sekolah bagi calon siswa yang tempat tinggalnya berada pada radius
zona terdekat dan sekolah. Dengan diadakannya sistem zonasi sekolah, Peserta
didik disuatu wilayah memiliki kesempatan / peluang yang lebih besar untuk di
terima di sekolah tempat ia tinggal. Karena Sekolah wajiö memberikan kuota
sebesar 90% dari total daya tampung sekolah untuk menerima peserta didik dari
lingkungan sekolah itu berada. Calon peserta didik jalur prestasi yang berasal dari
luar zonasi sekolah diberikan kuota seöesar 5% dari total daya tampung, dan
sisanya bagi para pendaftar dari jalur alasan khusus.

2.2 Dasar Hukum Pelaksanaan Sistem Zonasi Sekolah

Dasar hukum pelaksanaan Sistem Zonasi sekolah dalam kegiatan PPDB


adalah Permendikbud Nomar 17 tahun 2017 tentang Penenmaan Peserta Didik
Baru. Apa Yang Dimaksud Sistem Jalur Zonasi Sekolah SD SMP SMA SMK
tersebut diatur pada bagian keempat, pasal 15 sampai dengan 17.

3
Pasal 15.

Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menerima


calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dan sekolah. Paling
sedikit sebesar 90% dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima.
Domisili calon peserta didik sebagaimana diatur pada ayat (1) berdasarkan alamat
pada kartu keluarga Yang diterbitkan paling lambat 6 bulan sebelum pelaksanaan
PPDB.

Radius zona terdekat ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan


kondisi daerah berdasarkan ketersediaan daya tampung. Berdasarkan ketentuan
rombongan belajar masing-masing sekolah dengan ketersediaan anak usia sekolah
di daerah tersebut. Bagi sekolah yang berada di daerah perbatasan
provinsi/kabupaten/kota, ketentuan prosentase dan radius zona terdekat Dapat
diterapkan kesepakatan secara tertulis antarpemerintah daerah yang saling
berbatasan

Sekolah yang didirikan Oleh pemerintah daerah dapat menerima calon pesena
didik melalui:

Jalur prestasi yang berdomisili di luar radius zona paling banyak 5% dari
total keseluruhan peserta didik yang diterima. Jalur bagi calon peserta didik yang
berdomisili di luar zona terdekat dengan alasan khusus. Meliputi perpindahan
domisili orang tua/Wali peserta didik atau terjadi bencana alam/sosial paling
banyak 5% dari total peserta didik yang diterima.

Pasal 16

SMA, SMK atau yang sederajad yang diselenggarakan oleh pemerintah


daerah wajib menerima peserta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu. Yang
berdomisili dalam satu wilayah daerah provinsi paling sedikit 20% dari total
peserta didik yang diterima

4
Peserta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu dibuktikan dengan Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Apabila peserta didik memperoleh SKTM
dengan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan perolehannya, akan dikeluarkan
dari sekolah. Sanksi dibenkan berdasarkan hasil evaluasi sekolah bersama dengan
komite sekolah, dewan pendidikan dan dinas pendidikan provinsi sesuai ketentuan
yang berlaku

Pasal 17
Ketentuan zonasi tidak berlaku bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

2.3 Aturan PPDB Online Sistem Zonasi Sekolah

Dikutip dari akun instagram resmi Kemendikbud @kemdikbud.ri dan


Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018, beberapa hal yang perlu diperhatikan
mengenai sistem zonasi dalam PPDB 2018 diantaranya:

1. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah (pemda) wajib


menerima calon peserta didik berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah
dengan kuota paling sedikit 90% dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang
diterima.

2. Domisili calon peserta didik yang termasuk dalam zonasi sekolah didasarkan
pada alamat pada kartu keluarga (KK) yang diterbitkan paling lambat 6 (enam)
bulan sebelum pelaksanaan PPDB.

3. Radius zona terdekat dalam sistem zonasi ditetapkan oleh pemda sesuai dengan
kondisi di daerah tersebut dengan memperhatikan ketersediaan anak usia sekolah
di daerah tersebut; dan jumlah ketersediaan daya tampung sekolah.

4. Penetapan radius zona pada sistem zonasi ditentukan oleh pemda dengan
melibatkan musyawarah/kelompok kerja kepala sekolah.

5. Bagi sekolah yang berada di daerah perbatasan provinsi/kabupaten/kota,


ketentuan persentase penerimaan siswa dan radius zona terdekat dapat ditetapkan
melalui kesepakatan tertulis antar pemerintah daerah yang saling berbatasan.

5
6. Calon siswa di luar zonasi dapat diterima melalui beberapa cara yakni:

a. Melalui jalur prestasi dengan kuota paling banyak 5% (lima persen) dari
total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima.

b. Alasan perpindahan domisili orangtua/wali atau alasan terjadi bencana


alam/sosial dengan paling banyak 5% (lima persen) dari total keseluruhan
siswa yang diterima.

7. Sistem zonasi menjadi prioritas utama atau terpenting dalam PPDB jenjang
SMP dan SMA. Setelah seleksi zonasi baru kemudian dipertimbangkan hasil
seleksi ujian tingkat SD atau hasil ujian nasional SMP untuk tingkat SMA.

8. Untuk jenjang SD, sistem zonasi menjadi pertimbangan seleksi tahap kedua
setelah faktor minimum usia masuk sekolah sudah terpenuhi. Sedangkan bagi
SMK sama sekali tidak terikat mengikuti sistem zonasi.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi Sekolah

Kelebihan :
 Jarak rumah ke sekolah relatif nggak jauh
Zaman SMA, banyak banget teman yang rumahnya jauh dari sekolah,
termasuk saya sendiri. Nggak jarang lho, siswa tinggal di pinggir kota yang
beda provinsi dengan sekolahnya yang berlokasi di tengah kota aahkan, ada
yang sempat ngekos segala
 Siswa dengan nilai UN tinggi lebih menyebar ke berbagai sekolah
Di tiap kota, biasanya ada sekolan-sekolah yang Jadi favorit. Siswa
berlomba-lomba masuk ke sana, sehingga pelajar best or the best berada di
sekolah incaran tersebut. dengan berlakunya sistem zonasi, pesebaran siswa
akan lebih merata

6
 Kesempatan masuk SMA yang sesuai zona tempat tinggal kamu akan
semakin terbuka,
karena nggak perlu saingan dengan calon siswa dari daerah lain.
 Menampung lebih banyak pelajar
Dengan penerapan zonasi ini, diharapkan pelajar yang nilai UN nya kurang
bagus, tetap dapat kesempatan untuk diterima di sekolah dalam zonanya.
Sehingga nggak ada lagi calon siswa yang kebingungan nyari sekolah.

Kekurangan :
 Pilihan SMA terbatas zona.
Jika SMA idaman kamu berada di kawasan berbeda dengan tempat
tinggalmu, kemungkinan besar kamu nggak bisa masuk sekolah tersebut.
 Motivasi UN bisa jadi berkurang.
Selama ini pelajar berlomöa-lomöa mengejar nilai UN agar bisa masuk
SMA terbaik. Tahun ini, pertimbangan utamanya adalah domisili kamu.
 Nilai masuk ke SMA favorit bisa jadi menurun.
Padahal selama ini sekolah favorit tersebut menjadi acuan
 Di Sisi lain, misi pemerataan pendidikan memang baik.
Tapi rasanya sekadar sistem zonasi nggak cukup memberi solusi. Harus ada
langkah konkret lainnya, seperti meningkatkan fasilitas sekolan, kemampuan
guru, kualitas pendidikan, dan sebagainya

2.5 Dampak Adanya Sistem Zonasi Sekolah pada PPDB

Orang tua yang memiliki anak berprestasi merasa khawatir untuk


mendaftarkan anaknya di sekolah favorit diluar zona domisilinya. Jumlah kuota
sebesar 5% untuk jalur prestasi dinilai cukup kecil untuk calon peserta didik dari
luar zona domisili, hal tersebut yang membuat banyak orang tua merasa ragu
untuk mendatarkan anaknya diluar zona domisili dimana sekolah favorit berada.
Sedangkan sekolah dimana calon peserta didik berdomisili dinilai memiliki
fasilitas yang kurang memadai dari pada sekolah favorit yang mereka inginkan
diluar zona domisili.

7
Dampak lain dari pemberlakuan sistem zonasi ini yakni masih ada saja
sekolah yang kekurangan peserta didik baru atau kuota yang telah ditetapkan
sekolah belum semuanya terpenuhi. Hal ini disebabkan karena sebelum
diberlakukannya sistem zonasi, banyak peserta didik baru yang berasal dari luar
daerah dan karena keterbatasan daerah penetapan zonasi, dimana hal tersebut
menyebabkan terbatasnya juga calon peserta didik baru yang mendaftar.

Sistem zonasi ini juga membuka peluang bagi oknum-oknum internal


maupun eksternal yang tidak bertanggung jawab. Oknum internal misalnya
berasal dari sekolah yang bersangkutan dengan menawarkan kepada orangtua
calon peserta didik yang untuk meloloskan anaknya dalam Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) dengan membayar biaya sesuai yang mereka inginkan.

Sedangkan, oknum internal ini orang tua calon peserta didik dalam ekonomi
yang mampu bisa memuat dan melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu
(SKTM) palsu atau bukti lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah daerah agar
anaknya bisa diterima pada sekolah yang mereka inginkan.

2.6 Solusi dari Dampak Sistem Zonasi Sekolah pada PPDB

Dalam penetapan sistem zonasi ini sebaiknya pemerintah daerah, dalam


hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) memperhatikan berapa banyak proyeksi lulusan
sekolah. Dari data tersebut bisa dilihat berapa jumlah lulusan sekolah dan berapa
tersedianya jumlah penerimaan. Jika ditemukan jumlah lulusan sekolah yang
kurang banyak dibandingkan dengan ketersedianya penerimaan, maka bisa
dilakukan pelebaran atau penambahan daerah zonasi.

Sedangkan masalah dimana kecurangan oknum-oknum yang tak


bertanggung jawab lakukan harus adanya pengawasan terhadap hasil dari
penerimaan peserta didik dan untuk calon peserta didik dengan menggunakan
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ini harus ada pengecekan apakah surat
tersebut sesuai dengan keadaan ekonomi calon peserta didik yang bersangkutan.

8
Sosialisasi sistem zonasi ini seharusnya sering dilakukan sebelum hari
dimana Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilaksanakan untuk memberikan
pemahaman kepada orang tua/wali calon peserta didik bahwa sistem ini
diterapakan untuk memberikan kelayakan pendidikan dan pemerataan pendidikan.

Pola pikir orang tua yang menginginkan anaknya bersekolah sekolah


favorit atau unggulan harus dirubah dengan adanya sosialisasi yang berkelanjutan
tersebut. Orang tua harus diberikan pemahaman bahwa sekolah dengan predikat
favorit atau unggulan pada nantinya dengan sendirinya hilang karena pemerataan
kualitas pendidikan dengan pemberlakuannya peraturan zonasi ini.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Sistem zonasi sekolah adalah sekolah diwajibkan menerima sebesar 90% dari
total daya tampung sekolah bagi calon siswa yang tempat tinggalnya berada pada
radius zona terdekat dan sekolah.

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 17 tahun 2017 tentang Penerimaan


Peserta Didik Baru, penerimaan pesena didik dibagi menjadi tiga jenis. Antara
lain Jalur Zonasi Sekolah, Jalur Prestasi, dan Jalur Alasan Khusus. Dasar hukum
pelaksanaan Sistem Zonasi sekolah dalam kegiatan PPDB adalah Permendikbud
Nomar 17 tahun 2017 pasal 15-17 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru. Aturan
sistem zonasi sekolah ada pada Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018.

Sistem ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan, dan juga terdapat dampak
pada sistem ini. Orang tua yang memiliki anak berprestasi merasa khawatir untuk
mendaftarkan anaknya di sekolah favorit diluar zona domisilinya. Dampak lain
dari pemberlakuan sistem zonasi ini yakni masih ada saja sekolah yang
kekurangan peserta didik baru atau kuota yang telah ditetapkan sekolah belum
semuanya terpenuhi. Sistem zonasi ini juga membuka peluang bagi oknum-oknum
internal maupun eksternal yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya dampak
tersebut maka diperlukan solusi untuk menyelesaikan masalah pada sistem zonasi
sekolah tersebut yang berlaku sekarang pada sekolah di Indonesia.

3.2 Saran

Menyadari bahwa dalam menulis makalah ini penulis masih banyak


mempunyai kekurangan dan kesalahan, saran dan kritik sangat diharapkan untuk
memperbaiki makalah ini kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/empat-kelemahan-sistem-zonasi-dalam-
ppdb-2018-cNP9

https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/edukasi/read/2018/06/05/1609229
1/ini-aturan-mengenai-sistem-zonasi

https://m.detik.com/news/berita/4097504/ramai-soal-ppdb-begini-aturan-sistem-
zonasi-sekolah

https://www.google.co.id/amp/m.tribunnews.com/amp/tribunners/2018/07/11/dampa
k-sistem-zonasi-ppdb-yang-diterapkan-kemendikbud

11

Anda mungkin juga menyukai