Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 6 :

1. Wahyu Fitri Dwi Yanti 17010024051


2. Pramudya Ranga M 17010024065
3. Ollyvia Arizka Virnanda 17010024071
4. Deyvo M. Imbiri 17010024083

CSE – UCLA
CSE-UCLA terdiri dari dua singkatan, yaitu CSE dan UCLA. Yang pertama, yaitu CSE,
merupakan singkatan dari Center for the Study of Evaluation, sedangkan UCLA merupakan
singkatan dari University of California in Los Angeles.

Pengembang CSE-UCLA
Marvin C. Alkin
Professor di Divisi Metodologi Penelitian Sosial Pascasarjana
Pendidikan & Studi Informasi UCLA. Tahun 1964 menjadi anggota
dari UCLA dan bergelar doctor. Dr. Alkin pendiri Pusat Studi Evaluasi
UCLA.

Definisi Evaluasi
Menurut Alkin (1969) Evaluasi adalah suatu proses meyakinkan keputusan, memilih
informasi yang tepat, mengumpulkan, dan menganalisa informasi sehingga dapat melaporkan
ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif.

Pendekatan CSE-UCLA
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method yaitu menggabungkan metode evaluatif
dengan kuantitatif. Model CSE-UCLA biasanya digunakan untuk penelitian kualitatif yang
dalam evaluasi program akan mencari informasi yang dalam dan luas untuk mendapatkan
gambaran menyeluruh dari suatu program.

5 Dimensi CSE-UCLA
Model evaluasi CSE-UCLA mengarahkan sasaran evaluasi program pada lima komponen
yang merupakan menunjukkan suatu proses. Kerangka evaluasi dikembangkan oleh Alkin di
(1969, 1991) di University of California-Los Angeles. Kerangka kerja ini disebut UCLA
Evaluasi Model dan banyak digunakan oleh Pusat Studi Evaluasi di UCLA. Kerangka Alkin
memiliki lima jenis evaluasi di dalamnya (lihat Tabel 1).
Tabel 1.
Kerangka Evaluasi UCLA alkin

Evaluasi Jenis Deskripsi


Penilaian sistem Memberikan informasi tentang keadaan sistem
Perencanaan Membantu dalam pemilihan program tertentu
Program mungkin
efektif dalam memenuhi kebutuhan pendidikan
khusus
Memberikan informasi tentang apakah sebuah
Program program adalah
diperkenalkan ke grup yang sesuai dengan cara
Penerapan yang
dimaksudkan
Peningkatan Memberikan informasi tentang bagaimana
Program program berfungsi,
apakah tujuan interim sedang dicapai, dan
apakah hasil yang tak terduga yang muncul
Memberikan informasi tentang nilai program
Program dan
sertifikasi potensinya untuk digunakan di tempat lain

Evaluasi CSE-UCLA adalah model yang dikembangkan oleh Alkin digunakan untuk
mengevaluasi program dalam lima tahap yang berbeda dari evaluasi yang meliputi: sistem
penilaian, perencanaan program, pelaksanaan program, peningkatan program, dan program
sertifikasi dan cocok untuk mengevaluasi program layanan yang hidup bantuan manusia,
seperti program perpustakaan, perbankan, koperasi, e-government, e-learning dan lain-lain.
1. Systems Assesament (Penilaian Sistem)
It means of determining the range and specificity of educational objectivies
appropriate for a particular situation. The needs may be represented as a gap
between the goal and the present state of affairs.
Masalah evaluasi menjadi kebutuhan bagi siswa, komunitas, atau bagi
masyarakat dalam kaitannya dengan situasi terkini. Assessmen itu sendiri adalah
sejumlah pernyataan tentang status dari system yang terkini dibandingkan dengan
output yang dikehendaki atau kebutuhan yang diterapkan oleh system. Asesmen
system sangat berkaitan dengan evaluasi program instruksional khusus. Hal ini
menentukan kisaran dan spesifiskasi tujuan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
sebagai kesenjangan antara tujuan dan keadaan.

2. Program Planning (Perencanaan Program)


Is concerned with providing information which will be enable the decisionmaker
to make planning decision to select between alternative processes in order to
make a judgment as to which of them should be introduced into the system in
order to fill most efficiently the critical needs previously determined.
Berkenaan dengan memberikan informasi yang akan memungkinkan pembuat
keputusan untuk membuat keputusan dan perencanaan untuk memilih antara proses
alternatif untuk membuat penilaian yang mana dari mereka harus dimasukkan ke
dalam sistem untuk mengisi paling efisien kebutuhan kritis yang ditentukan
sebelumnya. Dalam tahap kedua ini evaluator mengumpulakan data yang terkait
langsung dengan pembelajaran dan mengarah pada pemenuhan kebutuhan yang telah
di identifikasi  pada tahap kesatu. Dalam tahap perencanaan ini program pembelajaran
dievaluasi dengan cermat untuk mengetahui apakah rencana pembelajaran telah
disusun berdasarkan  hasil analisis kebutuhan. Evaluasi tahap ini tidak lepas dari
tujuan yang telah dirumuskan.
Ketika pengambil-keputusan menerima hasil evaluasi sistem asesmen,
mungkin akan dibuat keputusan yang sejalan yang bermakna menyelesaikan
kebutuhan. Alternatifnya dengan mendesain beberapa kemungkinan dan meminta
evaluator untuk menyiapkan informasi yang mungkin berdampak bagi semua hal.
Tugas dari evaluator adalah untuk mengantisipasi pencapaian tujuan dan menilai
potensi efektifitas relative dari kajian yang berbeda

3. Program Implementation (Implementasi Program)


After the decision maker has selected the program to be implemented, an
evaluation of program implementation determine the extent to which the
implemented program meets the description formulated in the program
planning decision.
Setelah pembuat keputusan memilih program yang akan dilaksanakan,
evaluasi pelaksanaan program menentukan sejauh mana program yang
diimplementasikan memenuhi deskripsi yang dirumuskan dalam keputusan
perencanaan program.
Pada kasus dimana program yang telah eksis diketahui tidak ada perubahan
yang di implementasikan, maka tugas evaluasi pada tahap ini adalah untuk
menetapkan pada tingkatan mana deskripsi perencanaan yang sejalan dengan
implementasi program dan jangkauan asumsi deskriptif dari input kepada sistem
(mis:siswa) bersesuaian dengan input yang di amati.

4. Program Imrovement (Perbaikan Program)


In order to perform improvement evaluation, it is necessary ti recognize the
basically interventionist role the evaluator has been asked to take.
Untuk melakukan evaluasi perbaikan, perlu untuk mengakui peran intervensionis
yang pada dasarnya diminta untuk diambil.
Sangat alami bagi pengambil keputusan untuk mengharapkan evaluator
mampu mengidentifikasi dan mengumpulkan masalah, serta menganalisa informasi
yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan yang dilakukan dalam sistem untuk
meningkatkan pelaksanaan program yang dipresentasikan segara kepada pengambil
keputusan. Area ini seringkali ditutup-tutupi atau di abaikan oleh evaluator tradisional
yang berupaya mengenakan ‘sterilisasi antiseptik’ pada laboratorium dalam
kehidupan nyata. Termasuk pendekatan membuat eksprimen murni, tetapi hanya
sedikit pengaruhnya dalam peningkatan program dimana kadangkala tidak dalam
bentuk final.

5. Program Certification (Sertifikasi Program)


The evaluator might attempt to provide information which will enable the
decision maker to determine whether the program should be eliminated,
modified, retained, or introduced more widely.
Evaluator mungkin berusaha memberikan informasi yang memungkinkan pembuat
keputusan menentukan apakah program harus dihilangkan, dimodifikasi,
dipertahankan, atau diperkenalkan secara lebih luas.
Jenis informasi yang dikumpulkan untuk keputusan dalam sertifikasi program
sebagian besar tergantung keinginan pengambil keputusan. Informasi yang berbeda
dibutuhkan jika pengambil keputusan potensial adalah guru, kepala sekolah atau
penyandang dana. Evaluasi pada area ini akan cenderung kepada telaah sejauhnya
tujuan telah dicapai sejalan dengan dampak keluaran dari program yang lain
Evaluator disarankan menggunakan desain pre-test dan post-test dan menggunakan
metode yang canggih untuk menganalisa data. Intervensi harus di hindari dalam area
evaluasi ini, dengan kata lain evaluator tradisional harus ‘dirumahkan’

Kelebihan CSE – UCLA


1. Dapat dengan detail mengevaluasi suatu program pengembangan.
2. Menekankan evaluasi yang komprehensif dengan langkah-langkah evaluasi yang sistematis

Kelemahan CSE – UCLA


Evaluasi ini membutuhkan biaya dan waktu yang banyak.

Analisis Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan analisis data sekunder dan primer yang
dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: (a) Mengkonfirmasi hasil tabulasi data primer
(yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner) dengan data yang diperoleh melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi; (b)Melakukan penelusuran, pembahasan, dan
penyimpulan terhadap hal-hal yang mengakibatkan terjadinya gambaran tentang efektivitas
pelaksanaan program. Berdasarkan dua tahapan analisis baik terhadap data primer dan
sekunder tersebut, maka dapat ditemukan kendala yang ada dan selanjutnya dapat
direkomendasikan solusi pemecahannya.
DAFTAR PUSTAKA

Marvin C. Alkin and Christina A. Christie. 2004. “AN EVALUATION THEORY TREE”.
DEWA GEDE HENDRA DIVAYANA. 2017. “EVALUATION OF LEARNING PROGRAMS
AND COMPUTER CERTIFICATION AT COURSE INSTITUTE IN BALI USING CSE-UCLA
BASED ON SAW SIMULATION MODEL”. Department of Information Technology
Education. Universitas Pendidikan Ganesha Bali. Indonesia.
DEWA GEDE HENDRA DIVAYANA. 2017. “UTILIZATION OF CSE-UCLA MODEL IN
EVALUATING OF DIGITAL LIBRARY PROGRAM BASED ON EXPERT SYSTEM AT
UNIVERSITAS TEKNOLOGI INDONESIA: A MODEL FOR EVALUATING OF
INFORMATION TECHNOLOGY-BASED EDUCATION SERVICES”. Department of
Information Technology Education. Universitas Pendidikan Ganesha. Bali Indonesia.
Siska Andriani. 2015. “Evaluasi CSE-UCLA pada Studi Proses Pembelajaran Matematika”.
IAIN Raden Intan Lampung. Indonesia.

DEWA GEDE HENDRA DIVAYANA. 2016. “EVALUASI PROGRAM SERTIFIKASI


KOMPUTER PADA UNIVERSITAS TEKNOLOGI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL
CSE-UCLA”. Department of Information Technology Education. Universitas Pendidikan
Ganesha. Bali Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai