MODEL EVALUASI TINGKAT LOKAL HAMMOND

OLE;
MUHAMMAD ANSHOR
ASRI RAHMAN
JUMAIR RISA

MODEL EVALUASI KURIKULUM

Ornstein dan Hunkins membagi dua pendekatan pada model-model
evaluasi kurikulum, pertama: model positivistik-saintifik (scientificpositivistic models) dan model naturalistik humanistik (humanistic
and naturalistic models).
Perbedaan mendasar pada kedua pendekatan tersebut adalah
model positivistik saintifik berdasarkan adanya eksperimen dan tes
di dalam pengumpulan datanya, sedangkan model naturalistik
humanistik menitikberatkan peran sisi manusiawi evaluator sebagai
peneliti di mana peneliti merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari apa yang ditelitinya.
Dari dua model pendekatan ini, melahirkan dua model evaluasi
kurikulum yaitu pertama: berdasarkan pendekatan kuantitatif
(positifistic-saintific) terdiri dari beberapa model yaitu dan kedua:
pendekatan kualitatif (humanistic-naturalistic).

PENDEKATAN SAINTIFIK POSITIFISTIK

Model Black Box

Model Countenance Stake

Model Discrepancy Provus

Model CIPP Stufflebeam

MODEL EPIC ROBERT L. HAMMOND

MODEL EVALUASI HUMANISTIK-NATURALISTIK

Model Evaluasi Connoisseurship

Model Illuminative.

Model Responsive Stake

SEKILAS TENTANG HAMMOND

TAHUN 1973 HAMMOND MENGEMBANGKAN MODEL EVALUASI

KURIKULUM YANG DIKENAL DENGAN ISTIILAH MODEL EPIC
(EVALUATION PROGRAM FOR INNOVATIVE CURRICULUM)

ROBERT L HAMMOND ADALAH TOKOH EVALUASI PENDIDIKAN YANG

BANYAK MENGHABISKAN WAKTUNYA DI UNIVERSITY OF ARIZONA,
DIMANA BELIAU MENJADI DIREKTUR PUSAT EVALUASI PENDIDIKAN
MODEL EPIC
ROBERT L HAMMOND SANGAT BERPENGARUH PADA BIDANGNYA DAN
SERINGKALI MENGADVOKASI SERTA MENJADI KONSELOR BAGI GURU
DAN PEKERJA LAINNYA YANG BEKERJA DALAM BIDANG PENDIDIKAN,
MENGORGANISIR KONSORSIUM DI SEKOLAH-SEKOLAH KECIL DI
WILAYAH ARIZONA, MENELITI EFEKTIFITAS PENDIDIKAN DI
BEBERAPA NEGARA FEDERAL

DASAR PEMIKIRAN

SEBUAH PENDEKATAN SISTEMATIS UNTUK EVALUASI INOVASI TELAH

MENJADI SALAH SATU MASALAH BANGSA YANG PALING MENDESAK.
KEBUTUHAN MODEL EVALUASI DENGAN PENDEKATAN SISTEMATIS DAN
INOVATIF MENJADI SALAH SATU MASALAH YANG PALING MENDESAK DALAM
DUNIA PENDIDIKAN (Seringkali kita mengklaim bahwa manfaat dari inovasi,
berdasarkan pendapat dari konsumen, menafsirkan antusiasme para guru
dan siswa atau, sebaliknya, kita menafsirkan keengganan guru dan siswa
sebagai bukti kegagalan Program)

STRUKTUR EVALUASI
INTERAKSI VARIABEL DARI MASING-MASING TIGA DIMENSI MENGHASILKAN
KOMBINASI VARIABEL DIGAMBARKAN SEBAGAI FAKTOR YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN DALAM TION EVALUA DARI PROGRAM YANG DIBERIKAN.
PENTINGNYA KOMBINASI VARIABEL DITENTUKAN OLEH SIFAT DARI PROGRAM
PEMBELAJARAN YANG DIPILIH UNTUK STUDI

LANGKAH EVALUASI KURIKULUM MENURUT

HAMMOND
1. ISSOLATING THE PROGRAM OR PART OF THE CURRICULUM TO BE
EVALUATED
2. DEFINING THE DESCRIPTIVE VARIABLES (ALL VARIABLES RELATING TO THE
SCHOOL AND INSTRUCTION)
3. STATING OBJECTIVES IN BEHAVIOURAL TERMS
4. ASSESING BEHAVIOURAL DESCRIBED IN THE OBJECTIVES; AND
5. ANALYSING RESULTS TO ARRIVE AT CONCLUSIONS ABOUT THE
OBJECTIVES

H AM M ON D M E M B U AT KU B U S YAN G B E RISI TIGA KO MP ON E N

INSTRUCTIONAL DIMENSION (DIMENSI PENGAJARAN)
ORGANIZATION (ORGANISASI)
CONTENT (ISI)
METHOD (METODE)
FACILITIES ( FASILITAS)
COST (BIAYA)
INSTITUTIONAL DIMENSION (DIMENSI INSTITUSI)
STUDENT (SISWA/MAHASISWA)
TEACHER (GURU)
ADMINISTRATOR
EDUCATIONAL SPECIALIST
FAMILY (KELUARGA)
COMMUNITY (KOMUNITAS/KEOMPOK)
BEHAVIORAL DIMENSION (KOMPONEN HASIL BELAJAR)
COGNITIVE (PENGETAHUAN)
AFFECTIVE (SIKAP)
PSYCHOMOTOR (KETERAMPILAN)

DESAIN KUBUS (MODEL EPIC)

KELEBIHAN MODEL HAMMOND EPIC

KEKURANGAN MODEL HAMMOND EPIC

KURANGNYA PEDOMAN DAN KEENGGANAN PADA BAGIAN DARI PENDIDIK
UNTUK MENCAKUP EVALUASI YANG SEBAGIAN BESAR PENGEMBANGAN
KURIKULUM YANG TELAH MENGHASILKAN SEDIKIT TERSEDIA APA YANG
HARUS DIEVALUASI.
PEDOMAN YANG DITAWARKAN DALAM LITERATUR BIASANYA DALAM BENTUK
REKOMENDASI UNTUK MENGELOLA PRESTASI DAN KECERDASAN TES.
SELALU MENDAPATKAN MASALAH YANG RUMIT YANG DILANJUTKAN OLEH
FAKTA BAHWA DISTRIK SEKOLAH DARI MASA LALU BELUM TERMASUK
PROSES EVALUASI SEBAGAI SALAH SATU KRITERIA UTAMA UNTUK
PERBAIKAN KURIKULUM.

CONTOH PENGGUNAAN EVALUASI MODEL

EPIC HAMMOND

TERIMA KASIH