Anda di halaman 1dari 17

Evaluasi

Kurikulu
m
By : Annisa Shafira
PENGERTIAN
Evaluasi kurikulum merupakan proses penerapan
prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid
dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum
yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
TUJUAN
• Menentukan efektivitas suatu kurikulum /program
pembelajaran.
• Menentukan keunggulan dan kelemahan kurikulum.
• Menentukan tingkat keberhasilan pencapaian hasil belajar
peserta didik.
• Menentukan masukan untuk memperbaiki program.
• Mendeskripsikan kondisi pelaksanaan kurikulum.
• Menetapkan keterkaitan antarkomponen kurikulum.
FUNGSI
• Edukatif, untuk mengetahui kedayagunaan dan keberhasilan
kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
• Instruksional, untuk mengetahui pendayagunaan dan
keterlaksanaan kurikulum dalam rangka proses pembelajaran.
• Diagnosis, untuk memperoleh informasi atau masukan dalam
rangka perbaikan kurikulum.
• Administratif, untuk memeroleh informasi masukan dalam rangka
pengelolaan kegiatan pembelajaran.
PRINSIP - PRINSIP
1. Tujuan yang Jelas
2. Realisme
Dilaksanakan sesuai kondisi dan kemampuan yang dimiliki.
3. Ekologi
Harus memperhitungkan adanya hubungan yang erat antara
prodi dan situasi tempat sekolah itu berada.
4. Operasional
Harus dapat merumuskan secara spesifik hal apa saja yang
harus dinilai dalam melaksanakan penilaian kurikulum.
PRINSIP - PRINSIP
5. Klasifikasi yang jelas
6. Keseimbangan
Dalam penilaian kurikulum tidak hanya dilakukan pada
kurikulum nyata (actual) tetapi juga sekaligus Kurikulum ideal
atau kurikulum yang diniatkan (intended).
7. Kontinuitas/Kesinambungan
Penilaian kurikulum harus dilakukan secara menyeluruh
untuk tiap jenjang pendidikan.
SYARAT EVALUASI
• Berorientasi pada tujuan, Meliputi tujuan institusional
KURIKULUM
(kelembagaan), kurikuler (bidang studi),instruksional (pembelajaran).
• Berkesinambungan, kegiatan yang saling berkaitan sejak tahapan
perencanaan, pelaksanaan,sampai tahap penyimpulan.
• Komprehensif, Seluruh komponen harus dievaluasi, meliputi tujuan,
isi, strategi pembelajaran, media, dan sebagainya.
• Berfungsi Ganda, Keperluan pengambilan keputusan maupun
keperluan bagi sekolah dimana kurikulum dilaksanakan.
• Berorientasi pada kriteria, Sesuai dengan sasaran, keserasian,
keterampilan, kepercayaan, dan objektifitas
OBJEK EVALUASI
Objek evaluasi harus bertitik tolak dari tujuan evaluasi itu sendiri. Hal
KURIKULUM
ini dimaksudkan agar apa yang dievaluasi relevan dengan apa yang
diharapkan. Objek evaluasi kurikulum dapat dilihat dari berbagai segi:
• dimensi kurikulum, (mencakup dimensi rencana, dimensi kegiatan
dan dimensi hasil).
• komponen kurikulum, mencakup tujuan, isi, proses (metode,
media, sumber lingkungan) dan evaluasi (formatif dan sumatif).
• tahap pengembangan kurikulum, mencakup tahap perencanaan
(silabus dan RPP), pelaksanaan (sekolah dan di luar sekolah),
monitoring dan evaluasi.
MODEL EVALUASI
KUANTITATIF
dimensi kurikulum sebagai hasil belajar, karena dianggap
sangat penting bahkan dapat dikatakan bahwa hasil belajar
merupakan kriteria pokok bagi model-model kuantitatif.

Terdiri dari :
MODEL PENDEKATAN ALKIN
Pengaruh ekonometrik sangat terasa dalam model ini, dimana
pengukuran dan kontrol variabel merupakan dua hal penting yang
harus diperhatikan evaluator. Model ini dikembangkan berdasarkan
enam komponen,yaitu :
Sistem luar Faktor perantara
Masukan peserta didik Keluaran peserta didik (perubahan diri)
Masukan keuangan Keluaran bukan peserta didik
(perubahan ke masyarakat)
MODEL MODEL TEORITIK
BLACK BOX TAYLOR DAN
TYLER
Model evaluasi Tyler di bangun MAGUIRE
Model ini melibatkan
atas dua dasar, yaitu: evaluasi yang variabel dan langkah yang
ditujukan kepada tingkah laku ada dalam proses
peserta didik dan evaluasi harus pengembangan kurikulum.
dilakukan pada tingkah laku awal Meliputi 2 hal, pertama
peseta didik sebelum suatu mengumpulkan data objektif,
pelaksanaan kurikulum serta pada dan Kedua, pengumpulan
saat peserta didik telah data yang merupakan hasil
melaksanakan kurikulum tersebut. pertimbangan individual.
MODEL MODEL CIPP
COUNTENANCE
STAKEmodelnya ini
Stake mendasarkan model CIPP ini memiliki 4
pada evaluasi formal. Evaluasi jenis evaluasi yaitu:
formal adalah evaluasi yang evaluasi Context (konteks),
dilakukan oleh pihak luar yang Input (masukan), Process
tidak terlibat dengan evaluan. (proses), dan Product
Terdiri atas dua matriks. Matrik (hasil).
pertama dinamakan matriks
Deskripsi dan yang kedua
dinamakan matriks Pertimbangan.
MODEL EVALUASI
KUALITATIF
Dalam model ini proses pelaksanaan kurikulum menjadi fokus
utama yang kaya akan deskripsi dan dianggap lebih
memberikan makna dibandingkan model kuantitatif. Kejadian
dilapangan akan lebih tergambarkan dengan model ini.
Karakteristik selanjutnya adalah bahwa model ini mengakui
adanya kenyataan yang banyak(Patton, 1980).

Terdiri dari :
MODEL STUDI
MODEL
KASUS
memusatkan perhatiannya pada
ILUMINATIF
Model ini mendasarkan
kegiatan pengembangan
kurikulum di satu satuan dirinya pada paradigma
pendidikan. antropologi social. Model
MODEL ini juga memberikan
modelRESPONSIVE
ini mengembangkan perhatian tidak hanya
kriterianya berdasarkan pendekatan pada kelas dimana suatu
proses. Misal, memberikan perhatian inovasi kurikulum
terhadap interaksi antara evaluator dilaksanakan.
dengan pelaksana kurikulum.
MODEL EVALUASI
KURIKULUM YANG
DISARANKAN
Setiap model memiliki kekuatan dan kelemahan ditinjau dari
berbagai segi. Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh
tentang kurikulum yangsedang dikembangkan, model
educational system evaluation,tampaknya merupakan model
paling tepat. Kelemahan masing-masing model yang lain dapat
ditanggulangi oleh model ini.
MODEL EVALUASI
EKONOMI MIKRO
Sebagaimana model kuantitatif lainnya, maka model
ekonomi mikro ini focus pada hasil (hasil dari pekerjaan,
hasil belajar dan hasil yang diperkirakan). Adapun
pertanyaan besar dalam ekonomi mikro adalah apakah
hasil belajar yang diperoleh peserta didik adalah sesuai
dengan dana yang dikeluarkan?
Terim
Kasih
a

Anda mungkin juga menyukai