Model Evaluasi
Kurikulum
Abbylio Santoso (19105244012)
M. Fattah Fachrial Al Fayyadi (19105241048)
Rieska Anviani (19105241029)
Perkembangan
Pembahasan
01 Model evaluasi kuantitatif
.
Perkembangan
Model Evaluasi Kurikulum
.
Model evaluasi kualitatif
Model evaluasi kualitatif menggunakan metodologi
kualitatif dalam pengumpulan data
evaluasinya,metode kualitatif berkembang dari
filsafat fenomenologi, ciri khas dari model evaluasi
kualitatif ialah selalu menempatkan proses
pelaksanaan kurikulum sebagai fokus utama evaluasi
oleh karena itu kurikulum dalam dimensi kegiatan
atau proses lebih mendapat perhatian dibandingkan
dimensi yang lainnya.
Adapun beberapa model dalam evaluasi
kualitatif ini adalah:
Dalam menggunakan model evaluasi studi kasus Model evaluasi iluminatif ini mendasarkan dirinya pada
ini,tindakan pertama yang harus dilakukan evaluator paradigma antropologi sosial.Model iluminatif memberikan
adalah perhatian terhadap lingkungan yang luas dan bukan hanya
pada satu kelas dimana suatu inovasi kurikulum
Familiasi : dilaksanakan.
• Familiarsi terhadap kurikulum sebagai ide dan
sebagai rencana kemudian Observasi
• Familiarsi yang dilakukan ketika evaluator di Evaluator mengamati langsung apa yang sedang terjadi
lapangan dalam suatu pendidikan tersebut
Inkuiri Lanjutan
Observasi : Kegiatan evaluator dalam tahap ini adalah memantapkan
Secara umum merupakan tekhnik pengumpulan data isu kecenderungan serta persoalan-persoalan yang ada
yang dianjurkan dalam model studi kasus,dengan sampai suatu titik di mana evaluator menarik kesimpulan
observasi dapat memungkinkan evaluator untuk bahwa tidak ada lagi persoalan yang muncul
merekam atau Mengamati suasana yang terjadi secara Penjelasan
langsung dan asli ketika proses observasi sedang Dalam langkah memberikan penjelasan ini evaluator harus
dilaksanakan di lapangan dapat mengembangkan prinsip-prinsip umum yang
mendasari kurikulum di satuan pendidikan tersebut
Model Responsive
Kelebihan : Sederhana
Kelemahan : Mengabaikan dimensi proses
Model Pendekatan Sistem Alkin Model Countenance Stake
Model ini dikembangkan berdasarkan empat Dua dasar kegiatan:
asumsi. • Description (Deskripsi)
• Variabel perantara adalah merupakan satu-satunya kelompok • Judgement (Pertimbangan)
variable yang dapat dimanipulasi 3 tahap kegiatan:
• Sistem luar tidak langsung dipengaruhi oleh keluaran sistem • Antecedent (program pendahulu/masukan/context)
(persekolahan) • Transaction (transaksi/kejadian/process)
• Para pengambil keputusan sekolah tidak memiliki control • Outcomes (hasil/result)
mengenai pengaruh yang diberikan sistem luar terhadap
sekolah
• Faktor masukan memengaruhi aktivitas faktor perantara dan
pada gilirannya faktor perantara berpengaruh terhadap faktor
keluaran
Model CIPP (Context Input Process Product )
Konsep yang ditawarkan oleh Stufflebeam dengan pandangan
bahwa tujuan penting evaluasi adalah bukan membuktikan tetapi
untuk memperbaiki
• Cost-effectiveness
• Cost-benefit
• Cost-utility
• Cost-feasibility
TERIMAKASIH
Template By :
http://www.free-powerpoint-templates-design.com