Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR DAN SISTEM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

MAKALAH

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Manajemen Peserta Didik

Dosen Pengampu: Isnaini, M.Pd.

Disusun Oleh:

Syafiq Marzuq Nabawi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN -NAWAWI

PURWOREJO

2022
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak asasi sesuai yang tertera dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, mencerdaskan kehidupan
bangsa merupakan salah satu tujuan dari para pendiri bangsa. Dalam
UUD 1945 pasal 31 mengenai Pendidikan dan Kebudayaan yang
sudah keempat kalinya diamandemen, di ayat pertama dinyatakan
bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Selama ini masyarakat telah terbiasa dengan sistem lama
yang menjadikan Nilai Ujian Nasional (NUN) sebagai pertimbangan
utama bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih
tinggi. Hal tersebut dinilaipemerintah menimbulkan terpusatnya
siswa dengan nilai tinggi di suatu sekolah dan penumpukan siswa
dengan nilai rendah di sekolah lain. Sehingga sekolah hanya
memiliki siswa-siswa dengan kemampuan yang seragam. Dapat
dipahami jika pemerintah membuat aturan baru dalam sistem PPDB,
zonasi sebagai sistem baru yang menghendaki calon siswa diterima
bukanlagi karena pertimbangan nilai ujian melainkan karena letak
rumah (tempat tinggal) dekat dengan sekolah. Hal ini
memungkinkan masyarakat dapat mengakses pendidikan dengan
lebih mudah.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah kebijakan penerimaan peserta didik baru?
b. Bagaimanakah kebijakan penerimaan peserta didik baru?

1
B. PEMBAHASAN
1. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru

Tahap pembuatan kebijakan rekrutmen peserta didik baru


disesuaikan dengan petunjuk-petunjuk Dinas Pendidikan
Kabupaten/ Kota dan juga disesuaikan dengan Data Pokok
Pendidikan Nasional (Dapodik) dan target sekolah yang ingin
dicapai. Kebijakan ini memuat aturan mengenai jumlah peserta didik
yang diterima di suatu sekolah. Penentuan mengenai jumlah peserta
didik, tentu juga didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang ada di
sekolah (faktor kondisional sekolah). Faktor kondisional tersebut
meliputi daya tampung kelas baru, kriteria mengenai siswa yang
dapat diterima, anggaran yang tersedia, prasarana dan sarana yang
ada, tenaga kependidikan yang tersedia, jumlah peserta didik yang
tinggal di kelas satu, dan sebagainya.
Contoh daya tampung penerimaan peserta didik baru tahun
pelajaran 2018/2019 adalah sebanyak 5 kelas untuk Program Kelas
Unggulan (PKU) dan 6 kelas untuk Program Kelas Reguler (PKR).
Dengan jumlah masing-masing peserta didik disetiap kelas kurang
lebih terdiri dari 32 peserta didik untuk PKU, dan 36 peserta didik
untuk PKR, sehingga jumlah siswa kelas VII keseluruhannya
sebanyak 394 peserta didik.
Kemudian untuk kebijakan operasional penerimaan peserta didik
baru memuat tentang sistem pendaftaran dan seleksi atau
penyaringan peserta didik yang akan diberlakukan. Selain itu,
kebijakan penerimaan peserta didik juga berisi mengenai waktu
pendaftaran, kapan dimulai dan kapan diakhiri. Selanjutnya,
kebijakan penerimaan peserta didik harus juga memuat tentang

2
personalia-personalia yang akan terlibat dalam pendaftaran, seleksi
dan penerimaan peserta didik.1

a. Kebijakan PPDB Berbasis Sistem Zonasi Tahun 2018/2019


Kebijakan PPDB berbasis sistem zonasi merupakan
terobosan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah guna
menghilangkan label sekolah favorit dan tidak favorit. Sistem
zonasi ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 2017, dan Kota
Surakarta melaksanakan PPDB berbasis sistem zonasi untuk
tingkat Sekolah Dasar di tahun ajaran 2018/2019.
Menurut Permendibud No. 14 Tahun 2018 pasal 12
mengenai seleksi atau ketentuan dalam penerimaan peserta
didik pada jenjang sekolah dasar yang pertama mengacu pada
usia calon peserta didik yang sudah terpenuhi (6 tahun) dan yang
kedua berdasarkan radius zona yang telah ditentukan.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta titik koordinat radius
yang digunakan berdasarkan jarak kelurahan dari calon peserta
didik dengan sekolah yang akan dituju. Sedangkan syarat
administratif lainnya bagi PPDB tingkat sekolah dasar ialah akte
kelahiran, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak
(KIA). Seleksi antar tingkat satuan pendidikan terdapat
perbedaan diantaranya:
Tabel Syarat Seleksi Calon Peserta Didik Berdasarkan
Permendikbud No. 14 Tahun 2018
No Satuan Pendidikan Urutan Seleksi
1 SD 1. Usia
2. Jarak tempat tinggal

2 SMP 1. Jarak tempat tinggal


2. Usia

1
Widya Astuti Permana, “Manajemen Rekrutmen Peserta Didik Dalam Meningkatkan
Mutu Lulusan ,” Jurnal Isema : Islamic Educational Management 5, no. 1 (2020): 83–96

3
3. Nilai hasil ujian SD
4. Prestasi akademik dan
non akademik

3 SMA 1. Jarak tempat tinggal


2. Usia
3. Nilai hasil ujian SMP
4. Prestasi akademik dan
non akademik

Selanjutnya dalam pasal 16 disebutkan bahwa sekolah yang


diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menerima calon
peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari
sekolah sebesar 90 persen dari total keseluruhan peserta didik.
Domisili yang dimaksud ialah domisili berdasarkan alamat pada
kartu keluarga yang diterbitkan paling lambat 6 bulan sebelum
pelaksanaan PPDB. Sedangkan sisanya 10 persen dari total
keseluruhan dibagi menjadi dua kriteria, yaitu 5 persen untuk
jalur prestasi dan 5 persennya lagi bagi calon peserta didik diluar
zona terdekat dari sekolah dengan alasan khusus meliputi
perpindahan domisili orang tua/ wali atau terjadi bencana
alam/social. Kebijakan selanjutnya yaitu setiap satuan
pendidikan wajib menyediakan paling banyak 30 persen peserta
didik dari keluarga miskin melalui PPDB Khusus Gakin.2
2. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru
Ada tigamacam kriteria penerimaan siswa baru, yaitu:
a. Kriteria acuan patokan (standart criterian referenced)
1) Berdasarkan patokan yang telah ditentukan oleh sekolah.
2) Sekolah memebuat patokan calon peseta didik dengan
kemampuan setingkat mana yng dapat diterima oleh sekolah.

2
Irfan Arifuddin et al., “Sistem Zonasi, Antara Realita Dan Harapan,” Seminar Nasional
Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional (PPDN) 2019 1, no. 1 (2019): 372–83.

4
3) Konsekuensinya jika semua calon pesrta didik yang
mengikuti seleksi memenuhi patokan minimal maka mereka
harus diterima semua, juga sebaliknya.

b. Kriteria acuan norma (norm criterian referenced)


1) Suatu bentuk seleksi yang didasarkan atas keseluruhan
prestasi siswa yang mengikuti seleksi. Dalam hal ini sekolah
menetapkan kriteria penerimaan berdasarakan prestasi
keseluruhan peserta didik. Kriteria ini dilaksanakan melalui
pencarian rata-rata keseluruhan prestasi peserta didik.
2) Calon perserta didik yang nilainya di atas rata-rata
digolangkan pada peserta didik yang yang diterima,
sementara calon peserta didik yang nilainya di bawah rata-
rata tidak akan diterima.
c. Kriteria berdasarkan daya tampung sekolah
1) Sekolah dalam hal ini, terlebih dahulu menentukan berapa
jumalah daya tampungnya atau berapa calon peserta didik
baru yang akan diterima.
2) Setelah sekolah menentukan, kemudian meranking prestasi
siswa dari yang tertinggi samapai yang terendah. Penentuan
peserta didik yang akan diterima dilakukan dengan
mengurutkan dari atas ke bawah sampai daya tampung
sekolah tersebut terpenuhi.3

3
Penerimaan Peserta and Didik Baru, “Penerimaan Peserta Didik Baru,” 2019, 5–7.

5
C. KESIMPULAN
Sebelum diterapkannya sistem zonasi seleksi PPDB tidak menutup
kemungkinan calon peserta didik yang berasal dari mana saja boleh
memilih sekolah yang diinginkan. Setelah kebijakan ini dilaksanakan
salah satu problem mendasar yaitu prioritas domisili peserta didik yang
berbatasan dengan kelurahan atau kabupaten lain sehingga tidak
termasuk dalam zonanya. Hal ini mengakibatkan banyak sekolah yang
kekurangan peserta didik. Kondisi seperti ini menyatakan bahwasanya
sekolah tersebut terletak berbatasan langsung dengan kabupaten lain.
Sehingga dalam proses PPDB yang tahun-tahun sebelumnya mayoritas
berasal dari luar daerah tidak dapat mendaftar sesuai jadwal pendaftaran
yang telah ditetapkan oleh pihak dinas.
Mendapatkan peserta didik yang berkualitas melalui seleksi tes
masuk, setidaknya lembaga akan lebih mudah menjalankan kegiatan
pada tahap selanjutnya, yaitu dalam proses pembelajaran. Karena
pemahaman dan pengalaman yang diperoleh sebelumnya merupakan
kemampuan awal peserta didik yang dapat mempermudah memperoleh
pengetahuan baru. Pelaksanaan PPDB tidak hanya semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik saja, akan tetapi merupakan bagian
kegiatan dalam menciptakan lembaga pendidikan agar tetap bermutu.

6
DAFTAR PUSTAKA
Arifuddin, Irfan, Novita Wulan Sari, Sadani Haryo Susanto, and Ika Candra
Sayekti.2019. “Sistem Zonasi, Antara Realita Dan Harapan.” Seminar
Nasional Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional (PPDN)
Permana, Widya Astuti.2020. “Manajemen Rekrutmen Peserta Didik Dalam
Meningkatkan Mutu Lulusan .” Jurnal Isema : Islamic Educational
Management 5
Peserta, Penerimaan, and Didik Baru.2020.“Penerimaan Peserta Didik Baru,”

Anda mungkin juga menyukai