PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
Communication Skills
Kemampuan berkomunikasi
Kompetensi
PPDB Tata Kelola Sekolah Lulusan
Critical Thinking
and Problem
Solving
Creativity
berpikir kritis dan
kreativitas
menyelesaikan
masalah
Ragam Potensi Masalah dalam Tata Kelola Sekolah:
Collaboration A. Tidak meratanya kualitas & akses pendidikan
Kemampuan untuk B. Tindak Kekerasan
bekerja sama C. Pungutan Liar
Proses Pembelajaran
Kompetensi
PPDB Lulusan
Tata Kelola Sekolah
PARADIGMA PEMERATAAN PENDIDIKAN INDONESIA
Seko lah yan g b ermutu d ap at d i n i lai d en gan k r i teria yan g l eb ih o b jektif
Seluruh Sekolah Negeri mendapatkan Guru di Sekolah Negeri mendapatkan ‘Sekolah Bermutu’ dapat dilihat secara objektif
kesempatan yang sama dalam hal tantangan yang sama dalam mengelola melalui inputan yang heterogen dan lulusan
menerima siswa dengan kompetensi kompetensi siswa yang beragam agar yang memiliki nilai yang baik karena proses
yang beragam (heterogen) seluruh siswa dapat menjadi unggul pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah
A. TIDAK MERATANYA KUALITAS & AKSES PENDIDIKAN
PPDB Berbasis Persaingan UN PPDB Berbasis Zonasi
• Siswa menempuh perjalanan jauh/tinggal • Mendekatkan siswa dengan lingkungan
terpisah dr orangtua sekolah
• Penekanan “kompetisi” pd siswa • Peningkatan akses pendidikan
(eksklusivitas anak dg UN tinggi) • Kondisi kelas yang heterogen mendorong siswa
• Ketidakadilan bagi anak yang tidak mampu untuk bekerja sama
• Cap anak bodoh dan pintar hanya • Peningkatan kapasitas guru
berdasarkan nilai UN (diskriminatif) • Mendukung pelaksanaan SPM dan PPK
• Intervensi Pemerintah Pusat/Pemda hanya • Sejalan dengan kebijakan masuk PTN (SNMPTN
kpd “sekolah favorit” atau SBMPTN)
• Guru kurang termotivasi untuk • Menghilangkan praktik jual beli kursi dan
meningkatkan kompetensi diri pungli
• Suburnya praktik jual beli kursi & pungli • Sesuai ketentuan Keterbukaan Informasi
Publik, ketentuan nilai dikecualikan
• Alat ukur intervensi Pemerintah Pusat dan
Pemda
PARADIGMA PEMERATAAN PENDIDIKAN INDONESIA
90%
penghargaan akademik/non akademik
Siswa yang berdomisili sesuai zonasi
2. termasuk kuota bagi Siswa: tingkat internasional/nasional/kab/kota
a. tidak mampu; dan/atau Contoh penghargaan:
minimal
b. penyandang disabilitas Duta Lingkungan, Duta Pariwisata
sekolah inklusif
3. SMA/SMK Negeri wajib menerima
PERPINDAHAN TUGAS/
Siswa dari keluarga tidak mampu
minimal 20% dari daya tampung* 5%
maksimal
PEKERJAAN ORANG TUA
1. Domisili calon Siswa di luar zonasi, saat
*Pasal 53A PP 17/2010 jo PP 66/2010 seleksi prioritas dari jarak.
2. dibuktikan Surat Penugasan Orang Tua
jika tidak terpenuhi maka sisa kuota dan Surat Domisili setempat
dialihkan ke jalur zonasi atau prestasi
Catatan: Bencana alam/sosial tidak menjadi jalur tersendiri diskresi
JALUR ZONASI (Permendikbud 51/2018)
Penetapan
Pelibatan MKKS Penetapan Wilayah
semua wilayah Kerja Sama Pemda Pengumuman
1. wajib
• Ditetapkan 1. wajib memastikan semua dapat dilakukan
diumumkan
setiap wilayah administrasi masuk berdasarkan
paling lama 1
jenjang oleh dalam penetapan zonasi kesepakatan secara
bulan sebelum
Pemda sesuai jenjang tertulis antar Pemda
pengumuman
• Melibatkan 2. wajib memperhatikan jumlah bagi Sekolah yang
PPDB
KKS/MKKS ketersediaan daya tampung berada di daerah
2. Wajib
yang disesuaikan dengan perbatasan
dilaporkan ke
ketersediaan jumlah anak Prov/Kab/Kota
LPMP
usia Sekolah pada setiap
jenjang di daerah tersebut
EVALUASI PERATURAN PPDB PROV DKI JAKARTA TA 2018/2019
SD
CONTOH PENETAPAN ZONASI PROV DKI JAKARTA (PPDB 2018)
Kepdisdik Prov DKI Jakarta No 525 Tahun 2018
SMA
SMP
CONTOH PENETAPAN ZONASI
Jalur Prestasi
NO URUT
NO DAFTAR NIK NAMA
PRESTASI
1 47910329009 3268754002103579 PUTU BUDHI
2 47910329092 3200479943001289 SISKA SIREGAR
3 47910320087 3276540020576683 EVAWATI
4 47910320025 3258876500425204 LUTHFI PUTRA
5 47910320068 3246200478901103 RYAN PRATAMA
PENGUMUMAN HASIL PPDB
Contoh Pengumuman Hasil Seleksi pada Laman PPDB
Pada Tahun Ajaran 2019
Jalur Perpindahan Orang Tua
JARAK DOMISILI KE
NO NO DAFTAR NIK NAMA
SEKOLAH
1 47910320077 3250463259804 SUSI BUDIMAN 400 meter
021
2 47910320006 3276890204657 FITRI PANDORA 500 meter
801
3 47910320083 3269046003428 RIZKI PURWAKA 500 meter
957
4 47910320042 3290567290253 DIKA WILAGA 1 kilometer
684
5 47910320094 3289573802548 RIZAL PUTU 1 kilometer
729
PENGECUALIAN JALUR PPDB
PPDB Kompetensi
Lulusan
Tata Kelola Sekolah
Pelaksanaan PPDB & Proses Pembelajaran
https://news.okezone.com/read/2014/08/11/560/1022853/tragedi-mos-dengan-kekerasan-1
TERMASUK KEKERASAN
PASCA MOS, SAAT MASA
ORIENTASI MASUK KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
https://news.okezone.com/read/2014/08/11/560/1022856/tragedi-mos-dengan-kekerasan-2
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Sejumlah murid kelas 7 SMPN 19 Surabaya melihat isi Sejumlah murid kelas 7 SMPN 3 Banjarbaru
komposter saat mengikuti Layanan Orientasi Siswa Kalimantan Selatan mendapatkan penyuluhan
(LOS) di halaman sekolah mereka di Surabaya, Jawa tentang Bahaya Narkoba dan Tertib Lalu Lintas
Timur, Senin (17/7/2018) oleh Polres Banjarbaru, Rabu (4/6/2018)
Sumber: tirto.id Sumber: banjarbaru.kalsel.polri.go.id
Permendikbud 18/2016
Pengertian & Tujuan PLS
Permendikbud 18/2016
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah kegiatan pertama
masuk Sekolah untuk pengenalan program, sarana dan
prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep
pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur Sekolah.
: TUJUAN
1. Mengenali potensi diri (siswa mengenal sekolah, sekolah mengenal
siswa)
2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan
sekitarnya
3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai
siswa baru
4. Mengembangkan interaksi dan perilaku positif antar siswa dan warga
sekolah lainnya
Waktu
1. Maksimal 3 hari, pada minggu
pertama awal tahun
pelajaran.
Pelaksanaan PLS
2. Dilaksanakan hanya pada
Juli Tahun Pelajaran Baru hari sekolah dan jam
S S R K J S M pelajaran
I 3 Hari Minggu I Awal TA
II 8 9 10 11 12 13 14 Pengecualian: untuk Sekolah
Berasrama, dengan melaporkan
III 15 16 17 18 19 20 21 kepada Dinas Pendidikan Daerah
disertai rincian rancangan kegiatannya
IV 22 23 24 25 26 27 28
V 29 30 31 1 2 3 4
! Rambu-Rambu
Pelaksanaan PLS
DILARANG
Perencanaan dan memberikan tugas
WAJIB melakukan
penyelenggaraan kegiatan maupun
1 kegiatan HANYA 4 kegiatan yang 7 penggunaan atribut
bersifat edukatif
menjadi HAK GURU YANG TIDAK
RELEVAN
DILARANG
DILARANG
melakukan Dapat melibatkan
melibatkan senior
PERPELONCOAN tenaga kependidikan
2 (kakak kelas) atau 5 atau TINDAK 8 yang relevan dengan
alumni SEBAGAI
KEKERASAN materi PLS
PENYELENGGARA
LAINNYA
Dilaksanakan di
WAJIB menggunakan DILARANG
Sekolah, kecuali
3 Sekolah tidak memiliki 6 seragam dan atribut 9 melakukan pungutan
resmi dari Sekolah biaya/lainnya.
fasilitas yang memadai
!
Rambu-Rambu
Pelaksanaan PLS
Melibatkan siswa
efektivitas 1 Melibatkan 2
1. Pengurus OSIS/MPK 1. Tidak memiliki
efisiensi kecenderungan sifat
maksimal 2 orang
pelaksanaan PLS per rombel/kelas; buruk/riwayat pelaku
tindak kekerasan
menghindari Jika jumlah 2. Siswa tidak memiliki Jika belum
kecenderungan sifat 2. Memiliki prestasi
perpeloncoan guru terbatas memiliki
buruk/riwayat akademik dan
OSIS/MPK nonakademik
sebagai pelaku
tindak kekerasan dibuktikan dengan
rapor/penghargaan
27
Bagaimana Dengan
Masa Pengenalan Ekskul?
Permendikbud 18/2016
TUGAS SEKOLAH
1. Wajib MEMINTA dan MENDAPATKAN ijin secara tertulis kepada dan dari
orgtua/wali siswa
2. Wajib MENYERTAKAN RINCIAN KEGIATAN pengenalan anggota baru ekskul
pada saat meminta ijin tertulis kepada orangtua/wali
3. Menugaskan minimal 2 orang guru untuk mendampingi kegiatan
pengenalan anggota baru ekskul
4. Jika terdapat POTENSI RISIKO bagi siswa baru, sekolah wajib membuat
PEMETAAN DAN PENANGAN RISIKO serta memberitahukan kepada
orgtua/wali untuk mendapat persetujuan
CONTOH KEGIATAN SAAT PLS
(Lampiran I Permendikbud 18/2016)
UPAYA SEKOLAH DALAM MELAKUKAN PENCEGAHAN
DAN PENANGGULANGAN KEKERASAN DI SEKOLAH
(Permendikbud 82/2015)
PENCEGAHAN PENANGGULANGAN SANKSI
• Wajib memasang PAPAN INFORMASI • Melaporkan kepada orang • Sanksi kepada Siswa: teguran
tindak kekerasan di serambi sekolah yang tua/wali siswa setiap terjadi lisan/tertulis (yang menjadi aspek
mudah dilihat dan memuat informasi untuk kekerasan, serta melapor penilaian sikap di rapor dan
pelaporan serta permintaan bantuan. kepada dinas pendidikan menentukan kelulusan atau
• Guru/kepsek wajib segera melaporkan dan aparat penegak hukum kenaikan kelas), dan tindakan lain
kepada orangtua/wali jika ada dalam hal yang yang bersifat edukatif (seperti
dugaan/gejala kekerasan; mengakibatkan luka fisik konseling psikolog/guru BK).
berat/cacat/kematian; • Sanksi kepada Guru dan Tenaga
• Menyusun, mengumumkan dan
menerapkan Prosedur Operasi Standar • Melakukan identifikasi fakta Kependidikannya: teguran
(POS) berisi langkah-langkah wajib kejadian dan menindaklanjuti lisan/tertulis (jika ringan),
warga sekolah untuk mencegah tindak kasus secara proporsional pengurangan hak, pembebasan
kekerasan; sesuai tingkat kekerasan; tugas, pemberhentian
• Menjamin hak siswa tetap sementara/tetap dari jabatan
• Membentuk tim pencegahan kekerasan: atau pemutusan hubungan kerja
dari unsur guru, siswa dan orangtua; mendapatkan pendidikan.
(jika kejadian berulang/luka
• Bekerjasama dengan lembaga psikologi, • Memfasilitasi siswa berat/cacat fisik/kematian)
pakar pendidikan dan organisasi mendapatkan perlindungan
keagamaan untuk kegiatan yang bersifat hukum atau pemulihan
edukatif.
PAPAN INFORMASI SEKOLAH AMAN
diletakkan di serambi sekolah
120 cm
UPAYA DINAS/PEMDA DALAM MELAKUKAN PENCEGAHAN
DAN PENANGGULANGAN KEKERASAN DI SEKOLAH
(Permendikbud 82/2015)
PENCEGAHAN PENANGGULANGAN SANKSI
• Membentuk Gugus Pencegahan • Wajib membentuk tim adhoc • Sanksi dari Pemda kepada Guru
Tindak Kekerasan (permanen) yang penanggulangan yang dan Tenaga Kependidikan
terdiri dari: guru, tenaga kependidikan, independen untuk melakukan (Sekolah Negeri): teguran lisan /
perwakilan komite sekolah, organisasi tindakan awal penanggulangan, tertulis (jika ringan), penundaan
profesi psikolog, perangkat daerah juga berkoordinasi dengan atau pengurangan hak,
pemda setempat, tokoh aparat penegak hukum. Tim ini pembebasan tugas,
masyarakat/agama; melibatkan tokoh masyarakat, pemberhentian sementara /
• Mengalokasikan anggaran untuk pemerhati pendidikan, dan/atau tetap dari jabatan (jika kejadian
pelaksanaan tugas gugus psikolog; berulang / luka berat / cacat
pencegahan. • Wajib memantau dan membantu fisik/kematian).
• Bekerjasama dengan aparat keamanan upaya penanggulangan tindak • Sanksi dari Pemda kepada
dalam melakukan sosialisasi kekerasan oleh sekolah; Sekolah: pemberhentian bantuan,
pencegahan kekerasan; • Menjamin terlaksananya penggabungan (untuk sekolah
pemberian hak siswa untuk negeri), penutupan sekolah.
• Melakukan pemantauan setiap enam
bulan terhadap upaya sekolah dalam mendapatkan perlindungan
mencegah dan menanggulangi tindak hukum, hak pendidikan, dan
kekerasan, serta mengumumkan secara pemulihan yang dilakukan
terbuka hasil pemantauan. sekolah.
PENERAPAN
Peran KomiteBEBERAPA PPDB
Sekolah (Permendikbud 75/2016)
1. Fungsi Komite Sekolah: Peningkatan MUTU PELAYANAN Pendidikan
2. Tugas Komite Sekolah
a. Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan terkait:
1) Kebijakan dan program Sekolah;
2) RAPBS/RKAS;
3) Kriteria kinerja Sekolah;
4) Kriteria fasilitas pendidikan di Sekolah; dan
5) Kriteria kerjasama Sekolah dengan pihak lain.
b. Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari
masyarakat melalui upaya kreatif dan inovatif
c. Mengawasi pelayanan pendidikan di Sekolah
d. Menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat atas
kinerja Sekolah
POSTUR ANGGARAN PENDIDIKAN
PP 48/2008
APBN 2018 • Pasal 80 ayat (1) Anggaran belanja pada
sektor pendidikan dalam APBN setiap
Rp2204,2 T tahun anggaran sekurang-kurangnya
dialokasikan 20% dari belanja negara
• Pasal 81 ayat (1): Anggaran belanja pada
Rp52,7 T 20% sektor pendidikan dalam APBD setiap
Rp440,9 T
tahun anggaran sekurang-kurangnya
dialokasikan 20% dari belanja daerah
Rp40,4 T
Rp40,1 T DAU Rp153,1 T
63%
DAK FISIK Rp9,1 T
Rp279,3 T
33% TUNJ PROFESI GURU Rp58,3 T
K/L Lain Rp146,6 T
Rp12,7 T
BOS Rp46,7 T
BA BUN 4%
Rp0,7 T
https://www.liputan6.com/regional/read/3593419/temuan-
mengejutkan-dalam-sidak-pungli-sekolah-negeri-di-banyumas
MODUS PUNGUTAN LIAR OLEH SEKOLAH/KOMITE SEKOLAH
Pungutan melalui jalur Mandiri PPDB Mandiri
METODE PENGGALANGAN DANA OLEH KOMITE SEKOLAH
(Permendikbud 75/2016) YANG DAPAT MEMUNGUT HANYA:
BANTUAN SUMBANGAN SMA/SMK NEGERI DI DAERAH YG TIDAK MELAKSANAKAN
WAJIB BELAJAR 12 TAHUN & SEKOLAH SWASTA
Definisi: Pemberian Definisi: Pemberian
uang/barang/jasa uang/barang/jasa oleh PUNGUTAN
oleh pemangku peserta didik, orang Definisi: Penarikan uang oleh
kepentingan satuan tua/wali baik Sekolah (bukan oleh Komite
pendidikan di luar perseorangan maupun Pasal 10 Sekolah) kepada peserta didik,
peserta didik atau bersama-sama, BUKAN orangtua/walinya yang bersifat
orang tua/wali, masyarakat atau lembaga wajib, mengikat, serta jumlah
dengan syarat yang secara sukarela, dan tidak dan jangka waktu
disepakati para mengikat satuan pemungutannya ditentukan
pihak pendidikan • Dana BOS/BOSDA diutamakan untuk kebutuhan
pokok sekolah misalkan buku pelajaran, buku di
perpustakaan.
• Sumbangan oleh KS tidak boleh untuk membayar
• Pungutan TIDAK DIPERUNTUKAN untuk
gaji/honor guru dan tendik. (Permendagri Nomor 31 pembangunan fisik atau renovasi bangunan (misalkan
Tahun 2016 APBD untuk Guru PNS). tempat ibadah dan ruang kelas), atau untuk
pembelian kendaraan operasional sekolah.
METODE PENGGALANGAN DANA OLEH KOMITE SEKOLAH
(Permendikbud 75/2016)
ASPEK BANTUAN SUMBANGAN PUNGUTAN
TINDAKAN Pemberian Pemberian Penarikan
BENTUK Uang/Barang/Jasa Uang/Barang/Jasa Uang
PELAKU Pemangku Peserta didik, orang Sekolah
kepentingan tua/wali baik
satuan pendidikan perseorangan maupun
di luar peserta bersama-sama,
didik atau orang masyarakat atau lembaga
tua/wali
SIFAT (SYARAT Disepakati para Sukarela, dan tidak Wajib, mengikat, serta
pihak mengikat satuan jumlah dan jangka waktu
DAN
pendidikan pemungutannya
KETENTUAN) ditentukan