OLEH :
DR. MUSLIHUDDIN M.PD.
K E PA L A L P M P A C E H
Pembentukan Perwalian
TUGAS LPMP DAN PP/BP PAUD
KEBIJAKAN YANG DISAMPAIKAN
1. PENANGGULANGAN / PENCEGAHAN
COVID-19
2. PELAKSANAAN UN (UJIAN NASIONAL)
3. PPDB DAN ZONASI
4. PENYALURAN BOS
PENANGGULANGAN /PENCEGAHAN
COVID-19
PENANGGULANGAN /PENCEGAHAN
COVID-19
PENANGGULANGAN /PENCEGAHAN
COVID-19
PELAKSANAAN UN
(UJIAN NASIONAL)
PELAKSANAAN UN
(UJIAN NASIONAL)
Kelulusan SD/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir (kelas 4, 5, dan 6
semester gasal), sementara nilai semester genap kelas 6 dapat digunakan sebagai tambahan nilai
kelulusan.
Kelulusan SMP/sederajat atau SMA/sederajat juga ditentukan berdasarkan berdasarkan nilai lima
semester terakhir dan nilai semester genap kelas 9 dan kelas 12 dapat digunakan sebagai tambahan
nilai kelulusan.
Kelulusan SMK/sederajat ditentukan berdasarkan nilai rapor, praktik kerja lapangan, portofolio, dan
nilai praktik selama lima semester terakhir. Kemudian nilai semester genap tahun terakhir dapat
digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan.
Sumber : kemendikbud.go.id
Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan
Republik Indonesia
Permendikbud
Nomor 44 Tahun 2019
tentang PPDB
Pelaksanaan Zonasi PPDB 2019 Berdasarkan Permendikbud 51/2018 jo
Permendikbud 20/2019 tentang PPDB
3 Ketidakadilan bagi anak yang tidak mampu
Menghilangkan
Peningkatan
Pemerataan akses praktik jual beli
kapasitas guru
pendidikan kursi dan pungli
1 2 3 4 5 6 7
Mekanisme
Banyak Juknis dan Jalur seleksi masih
PPDB yang tidak sesuai berbasis nilai
ketentuan Permendikbud
Pengumuman daya
Belum semua Pemda
tampung tidak sesuai
menerapkan persentase
rombel/tidak diumumkan
jalur zonasi sesuai
dalam laman PPDB
Permendikbud
PRINSIP DAN TUJUAN PPDB PERMENDIKBUD 44/2019
(MASIH SAMA DENGAN PERMENDIKBUD 51/2018 JO PERMENDIKBUD 20/2019 TENTANG PPDB)
PRINSIP TUJUAN
Nondiskriminatif a. Mendorong peningkatan akses
Objektif layanan pendidikan
Transparan b. Pedoman bagi:
Akuntabel 1. Kepala daerah untuk membuat
Berkeadilan kebijakan teknis pelaksanaan
PPDB
2. Kepala Sekolah dalam
melaksanakan PPDB
PERSYARATAN CALON PESERTA DIDIK BARU
(MASIH SAMA DENGAN PERMENDIKBUD 51/2018 JO PERMENDIKBUD 20/2019 TENTANG PPDB)
1. Kelas 1 SD berusia:
a. 7 sampai dengan 12 tahun; atau 1. Berusia paling tinggi 15 tahun
b. paling rendah 6 tahun pada tanggal 1 pada tanggal 1 Juli tahun
berjalan; dan
TK Juli tahun berjalan.
2. Memiliki ijazah SD/sederajat
1. Sekolah wajib menerima peserta didik
yang berusia 7 tahun sampai dengan 12 atau dokumen lain yang
tahun. menjelaskan telah
2. Pengecualian syarat usia paling rendah 6 menyelesaikan kelas 6 (enam)
tahun yaitu paling rendah 5 tahun 6 bulan SD.
1. Berusia 5 tahun atau paling rendah 4
tahun untuk kelompok A; dan pada tanggal 1 Juli tahun berjalan yang
diperuntukkan bagi calon peserta didik
2. Berusia 6 tahun atau paling rendah 5 yang memiliki potensi kecerdasan
tahun untuk kelompok B. dan/atau bakat istimewa dan kesiapan
psikis yang dibuktikan dengan
rekomendasi tertulis dari psikolog
professional/dewan guru Sekolah.
PERSYARATAN CALON PESERTA DIDIK BARU
(MASIH SAMA DENGAN PERMENDIKBUD 51/2018 JO PERMENDIKBUD 20/2019 TENTANG PPDB)
SMA/SMK CATATAN:
1. Syarat usia dibuktikan dengan akta kelahiran atau surat keterangan lahir;
2. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus, pendidikan layanan
1. Syarat kelas 10 SMA/SMK:
khusus, dan berada di daerah 3T dapat melebihi persyaratan usia dalam
a.berusia paling tinggi 21 tahun pelaksanaan PPDB;
pada tanggal 1 Juli tahun 3. Calon peserta didik WNI atau WNA untuk kelas 7 SMP atau kelas 10
berjalan; dan SMA/SMK yang berasal dari Sekolah di luar negeri selain memenuhi
b.memiliki ijazah SMP/sederajat. persyaratan, wajib mendapatkan surat keterangan dari direktur jenderal
yang menangani bidang pendidikan dasar dan menengah.
2. SMK dengan bidang keahlian, 4. Peserta didik WNA wajib mengikuti matrikulasi pendidikan Bahasa
program keahlian, atau Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan yang diselenggarakan oleh Sekolah
kompetensi keahlian tertentu yang bersangkutan.
dapat menetapkan tambahan 5. Syarat usia dan ijazah atau dokumen lain dikecualikan bagi calon peserta
persyaratan khusus. didik penyandang disabilitas.
Perbedaan Permendikbud 51/2018 jo Permendikbud 20/2019
dengan Permendikbud 44/2019 tentang PPDB
Mekanisme Daring Belum ada aturan khusus, sehingga Tanggung jawab Pemerintah Daerah
(Pendaftaran PPDB) dilakukan oleh sekolah
Afirmasi Prestasi
(Sisa Kuota Dari
(Paling sedikit 15%)
Ketiga Jalur)
Zonasi 1. Diperuntukkan bagi yang berdomisili di dalam wilayah
zonasi yang ditetapkan Pemerintah Daerah.
(Paling sedikit 50%) 2. Termasuk kuota bagi anak penyandang disabilitas.
3. Domisili berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang
diterbitkan paling singkat 1 tahun sampai dengan tanggal
pendaftaran PPDB.
4. Kartu keluarga dapat diganti dengan surat keterangan domisili
dari RT/RW yang dilegalisir oleh lurah/kepala desa atau
pejabat setempat lain yang berwenang menerangkan bahwa
peserta didik yang bersangkutan telah berdomisili paling
singkat 1 tahun sampai dengan diterbitkannya surat
keterangan domisili.
5. Memprioritaskan yang memiliki KK atau surat keterangan
domisili dalam satu wilayah kabupaten/kota yang sama
dengan Sekolah asal.
PENETAPAN ZONASI
Prinsip: “Mendekatkan Domisili Peserta Didik Dengan Sekolah”
Penetapan
Pelibatan MKKS Penetapan Wilayah
semua wilayah Kerja Sama Pemda Pengumuman
• Ditetapkan 1. Wajib
1. Wajib memastikan semua Dapat dilakukan
diumumkan
setiap wilayah administrasi masuk berdasarkan
paling lama 1
jenjang oleh dalam penetapan zonasi kesepakatan secara
bulan sebelum
Pemda sesuai jenjang tertulis antar Pemda
• Melibatkan pengumuman
2. Wajib memperhatikan jumlah bagi Sekolah yang
PPDB
KKS/MKKS ketersediaan daya tampung berada di daerah
2. Wajib dilaporkan
yang disesuaikan dengan perbatasan
ke Menteri
ketersediaan jumlah anak Prov/Kab/Kota
melalui LPMP
usia Sekolah pada setiap
jenjang di daerah tersebut
1. Diperuntukkan bagi peserta didik dari keluarga
ekonomi tidak mampu.
Afirmasi
(Paling sedikit 15%)
Perpindahan Orang
Tua/Wali
(Paling banyak 5%)
Pelaksanaan PPDB
sumbangan yang terkait dengan
pelaksanaan PPDB maupun
perpindahan peserta didik; dan
b. melakukan pungutan untuk membeli
seragam atau buku tertentu yang
dikaitkan dengan PPDB.
Tahap Pelaksanaan PPDB
Pengumuman Pendaftaran
1. Dilakukan oleh Pemerintah Daerah 1. Menggunakan mekanisme daring dengan mengunggah dokumen
2. Dilaksanakan paling lambat minggu pertama bulan Mei. yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan ke laman pendaftaran
3. Paling sedikit memuat informasi: PPDB yang telah ditentukan
2. Pelaksanaan mekanisme daring menjadi tanggung jawab Pemda
a. persyaratan calon peserta didik sesuai dengan jenjangnya; 3. Dalam hal tidak tersedia fasilitas jaringan, maka PPDB dilaksanakan
b. tanggal pendaftaran; melalui mekanisme luring dengan melampirkan fotokopi dokumen
c. jalur pendaftaran yang terdiri dari jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
perpindahan tugas orang tua/wali, dan/atau jalur prestasi;
d. jumlah daya tampung yang tersedia pada pada setiap jenjang sesuai
dengan data Rombongan Belajar dalam Dapodik; dan
e. tanggal penetapan pengumuman hasil proses seleksi PPDB.
4. Pengumuman pendaftaran melalui papan pengumuman Sekolah
maupun media lainnya.
Tahap Pelaksanaan PPDB
Pengumuman Daftar Ulang dan
Seleksi Penetapan Pendataan Ulang
1. SD: usia dan jarak tempat tinggal 1. Dilakukan sesuai dengan jalur 1. Dilakukan oleh calon peserta didik baru
terdekat pendaftaran dalam PPDB. yang telah diterima untuk memastikan
2. Wajib menerima siswa yang berumur 7- statusnya sebagai peserta didik pada
12 tahun 2. Berdasarkan hasil rapat dewan guru Sekolah yang bersangkutan dengan
3. Tidak boleh dilakukan berdasarkan tes yang dipimpin oleh kepala Sekolah dan menunjukkan dokumen asli yang
membaca, menulis, dan/atau berhitung. ditetapkan melalui keputusan kepala dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
4. SMP: jarak tempat tinggal terdekat dan Sekolah. Jika kepala Sekolah belum
untuk pemenuhan kuota/daya definitif, maka penetepan PPDB 2. Pendataan ulang dilakukan oleh TK dan
tampung terakhir menggunakan usia dilakukan oleh pejabat yang Sekolah yang bersangkutan serta tidak
peserta didik yang lebih tua berwenang. boleh memungut biaya.
5. SMK: Nilai UN dan jika nilai UN sama
maka Sekolah memprioritaskan calon 3. Untuk SMK, dapat melakukan proses
peserta didik yang berdomisili pada seleksi khusus yang dilakukan sebelum
wilayah provinsi atau kabupaten/kota tahap pengumuman penetapan PPDB.
yang sama dengan SMK yang
bersangkutan.
PENYALURAN KELEBIHAN SISWA
1. Sekolah wajib melapor ke Dinas Pendidikan jika 4. Jika daya tampung untuk jalur afirmasi atau jalur
berdasarkan hasil seleksi jumlah calon siswa perpindahan tugas orang tua/wali tidak
pada Sekolah ybs melebihi daya tampung mencukupi, maka seleksi dilakukan berdasarkan
2. Sekolah tidak boleh menambah jumlah jarak tempat tinggal terdekat ke Sekolah.
Rombongan Belajar dan/atau ruang kelas
5. Jika daya tampung untuk jalur prestasi tidak
baru terkait PPDB mencukupi, maka seleksi dilakukan dengan
3. Dinas pendidikan wajib menyalurkan kelebihan penentuan pemeringkatan nilai prestasi oleh
calon Siswa ke Sekolah lain dalam zonasi yang Sekolah.
sama
• Jika dalam zonasi yang sama tidak tersedia,
Siswa tsb disalurkan ke Sekolah lain dalam
zonasi terdekat
Perpindahan Peserta Didik
1. Perpindahan peserta didik: 4. Peserta didik jalur pendidikan nonformal/informal dapat diterima di SD tidak
a. Dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah asal dan kepala Sekolah pada awal kelas 1 setelah lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan
yang dituju. oleh SD yang bersangkutan.
b. Sekolah yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
c. Wajib memenuhi ketentuan persyaratan PPDB dan/atau sistem zonasi. 5. Peserta didik jalur pendidikan nonformal/informal dapat diterima di SMP tidak
pada awal kelas 7 setelah memenuhi persyaratan: memiliki ijazah kesetaraan
2. Peserta didik setara SD di negara lain dapat pindah ke SD di Indonesia setelah Paket A; dan lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh
memenuhi: SMP yang bersangkutan.
a. surat pernyataan dari kepala Sekolah asal; 6. Peserta didik jalur pendidikan nonformal/informal dapat diterima di SMA atau
b. surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan SMK tidak pada awal kelas 10 setelah: memiliki ijazah kesetaraan Paket B; dan
dasar dan menengah; lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh SMA atau SMK
c. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Sekolah yang yang bersangkutan.
dituju.
7. Jika terdapat perpindahan peserta didik dari jalur pendidikan nonformal/informal ke
3. Peserta didik setara SMP, SMA/SMK di negara lain dapat diterima di SMP, Sekolah, maka Sekolah yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
SMA/SMK di Indonesia setelah:
a. menyerahkan fotokopi ijazah atau dokumen lain yang membuktikan telah
menyelesaikan pendidikan jenjang sebelumnya;
b. surat pernyataan dari kepala Sekolah asal;
c. surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan
dasar dan menengah; dan
d. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Sekolah yang
dituju.
Pelaporan dan Pengawasan
344
70 15 15
Kabupaten Bangka Kep. Bangka Belitung 43 10 47
Kabupaten Mesuji Lampung 80 20 0
Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara 75 20 5
Provinsi/Kota/Kab. Kabupaten Pulau Taliabu Maluku Utara 75 15 10
Kabupaten Kuantan Singingi Riau 25 10 65
Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan 10 5 85
Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat 60 5 35
Kota Tebing Tinggi Sumatera Barat 75 20 5
Kota Pagar Alam Sumatera Selatan 80 17 3
Kota Palembang Sumatera Selatan 40 5 55
Kabupaten Asahan Sumatera Utara 70 5 25
*Tidak termasuk daerah dengan Persen Jalur tidak terdata di sistem (data tidak tersedia/tidak diinput oleh petugas)
Sumber: PASKA (Sekretariat Satgas Zonasi Pendidikan), 2019 36
Daftar Provinsi yang belum sesuai
dengan Permendikbud 51/2018 jo
Permendikbud 20/2019
Jalur Zonasi (min. 80%) dan Jalur
Prestasi (maks. 15%)
SEKOLAH MENJADI
TEMPAT BELAJAR
MEMBANTU PEMDA
MENYENANGKAN DAN DALAM PEMENUHAN SPM
PENGUATAN
PENDIDIKAN KARAKTER
Kanal Informasi
ult.kemdikbud.go.id bos.kemdikbud.go.id
021-573 3125
43
Dasar Hukum
Human resources slide 9
Pengelolaan Dana BOS Reguler
Mekanisme Penyaluran
Tata Kelola Penatausahaan dan Sasaran dan Kriteria
dan Tahapan
Pertanggungjawaban Keuangan Penerima, Penggunaan Dana
Penyaluran
PMK No Permendagri No 33/2020 Permendikbud No. 9 Tahun
09/PMK.07/2020 tentang Pedoman 2020
tentang Perubahan atas Penyusunan APBD Tahun tentang Petunjuk Teknis Bantuan
PMK No 48/PMK.07/2019 Anggaran 2020 Operasional Sekolah (BOS)
tentang Pengelolaan SE 971-7791/2019 Reguler
Dana Alokasi Khusus Non
Fisik Petunjuk Teknis
Penganggaran,
Pelaksanaan, dan
Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban Dana
BOS Satdikdas Negeri yang
Diselenggarakan oleh
Kab/Kota pada APBD
44
Tujuan
Meningkatkan
Membantu biaya aksesibilitas dan
operasional 1 2 mutu pembelajaran
Sekolah bagi peserta didik
45
Syarat dan Kriteria Penerima BOS Reguler 2020
Kriteria :
seluruh SD, SMP, SMA, SMALB, SMK, SLB, dan Sekolah Terintegrasi
Persyaratan
:
01 02 03 04 05
46
STRUKTUR ORGANISASI TIM BOS
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
PENGARAH PENGARAH
Gubernur Bupati
Tim BOS Provinsi ditetapkan oleh Tim BOS Kabupaten/Kota ditetapkan oleh
Gubernur melalui SK Gubernur Bupati/Walikota melalui SK Bupati/Walikota
Penanggung
Kepala Dinas Pendidikan Sekretaris Daerah Sekretaris Daerah Kepala Dinas Pendidikan
ANGGOTA ANGGOTA
Tim Pelaksana KETUA PELAKSANA KETUA PELAKSANA Tim Pelaksana
Dikdas Sekretaris Dinas Sekretaris Dinas Dikdas
Tim Pelaksana
49
Tugas dan Tanggung Jawab Tim BOS Kab/Kota
melakukan koordinasi, sosialisasi, atau
melakukan penandatangan naskah pelatihan program BOS Reguler kepada
perjanjian hibah dengan pengelola SD dan SMP, dan dapat
Pemerintah Daerah provinsi 1 5 melibatkan pengawas Sekolah, Komite
mewakili SD dan SMP Sekolah, dan masyarakat
membantu SD dan SMP yang memiliki memastikan penggunaan dana BOS Reguler
keterbatasan untuk melakukan pendataan 4 8 dimasukkan dalam RKAS yang disahkan oleh
secara mandiri kepala dinas yang menangani urusan
pendidikan pendidikan
50
Tugas dan Tanggung Jawab (lanjutan)
51
PAGU DANA BOS TAHUN 2020
Besaran biaya satuan dana BOS untuk SD, SMP, SMA naik sebesar
Rp 100.000,00 per siswa per tahun dari tahun sebelumnya
Besaran biaya satuan dana BOS untuk SMK, SDLB, SMPLB,
SMALB, dan SLB TETAP (Tidak Mengalami Perubahan).
52
Human resources slide 5 PENDATAAN
DAPODI
K
DAPODIK DIGUNAKAN
SEBAGAI ACUAN DALAM
PERHITUNGAN ALOKASI
DANA BOS REGULER.
HR
PLAN
PERHITUNGAN ALOKASI
NISN NPSN BOS TIAP SEKOLAH
DIHITUNG BERDASARKAN
JUMLAH PESERTA DIDIK
YANG MEMILIKI NISN
VALID
53
PENDATAAN
Program Dana BOS memanfaatkan Dapodik
dalam penetapan alokasi dan penyaluran
Data Entitas
Sekolah
Sinkronisasi
Cleansing
• Data Perencanaan Alokasi BOS
Output Tiap Propinsi/Kab/Kota
Input • Data Penetapan Salur Tiap
Tahap
Dapodikdasmen,
Sekolah Kemdikbud
• Profil sekolah
• Peserta Didik
54
Batas Pengambilan Data Dapodik untuk BOS 2020
2021 data
2 kali penarikan 31 Oktober
31 Januari
2019
2020
2022
4 KEUNGGULAN
2019
Memangkas
birokrasi Kas Umum Kas Umum Sekolah
Negara Daerah (KUD)
Penyaluran (KUN) Provinsi
serentak di 34
provinsi
Meminimalkan
keterlambatan
Akuntabilitas
tetap terjaga
2020
Kas Umum Sekolah
Negara
(KUN)
56
3 Prinsip
Mendukung konsep “Merdeka Belajar”
Penggunaan dana BOS disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah
59
Penggunaan Dana BOS yang DILARANG antara lain:
60
Penggunaan Dana BOS yang DILARANG
(Lanjutan)
MEMBIAYAI kegiatan yang
DIGUNAKAN untuk MEMBANGUN MEMBELI saham
telah dibiayai secara penuh
rehabilitasi sedang gedung atau ruangan
dan berat dari sumber dana
baru Pemerintah
61
62
DIAGRAM PENYALURAN DANA BOS TAHAP I
TAHUN 2020
Sasaran
Sekolah
Penerima
63,06%
25,41% 10,94% 0,59%
216.593 23,696
136,579 55,042 1,276
Total Gelombang I Gelombang II Gelombang III Tidak salur
16
SEBARAN KUMULATIF
PENYALURAN
TAHAP I
25,41%
.GELOMBANG I
Kepmendikbud No 231/P/2020
63,06 %
88,47 % .GELOMBANG II
Kepmendikbud No 327/P/2020
136.579 Sekolah 55.042 Sekolah
Jumlah sekolah
29.871.648 Siswa 10.007.170 Siswa
penerima BOS
Rp 9.803.214.420.000,- Rp 3.226.450.050.000
10,47%
216.593
TIDAK SALUR RENCANA GELOMBANG III
Terkait dengan :