Anda di halaman 1dari 66

SOSIALISASI KEBIJAKAN

DIRJEN PAUN DIKDAS


DAN DIKMEN
KEMENDIKBUD
(MENYIKAPI SITUASI TANGGAP DARURAT COVID-19)

OLEH :
DR. MUSLIHUDDIN M.PD.
K E PA L A L P M P A C E H
Pembentukan Perwalian
TUGAS LPMP DAN PP/BP PAUD
KEBIJAKAN YANG DISAMPAIKAN
1. PENANGGULANGAN / PENCEGAHAN
COVID-19
2. PELAKSANAAN UN (UJIAN NASIONAL)
3. PPDB DAN ZONASI
4. PENYALURAN BOS
PENANGGULANGAN /PENCEGAHAN
COVID-19
PENANGGULANGAN /PENCEGAHAN
COVID-19
PENANGGULANGAN /PENCEGAHAN
COVID-19
PELAKSANAAN UN
(UJIAN NASIONAL)
PELAKSANAAN UN
(UJIAN NASIONAL)
Kelulusan SD/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir (kelas 4, 5, dan 6
semester gasal), sementara nilai semester genap kelas 6 dapat digunakan sebagai tambahan nilai
kelulusan.
Kelulusan SMP/sederajat atau SMA/sederajat juga ditentukan berdasarkan berdasarkan nilai lima
semester terakhir dan nilai semester genap kelas 9 dan kelas 12 dapat digunakan sebagai tambahan
nilai kelulusan.
Kelulusan SMK/sederajat ditentukan berdasarkan nilai rapor, praktik kerja lapangan, portofolio, dan
nilai praktik selama lima semester terakhir. Kemudian nilai semester genap tahun terakhir dapat
digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan.

Sumber : kemendikbud.go.id
Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan
Republik Indonesia

Permendikbud
Nomor 44 Tahun 2019
tentang PPDB
Pelaksanaan Zonasi PPDB 2019 Berdasarkan Permendikbud 51/2018 jo
Permendikbud 20/2019 tentang PPDB

PPDB DAN ZONASI


LATAR BELAKANG
mengakibatkan

1 Siswa menempuh perjalanan jauh/tinggal terpisah dr orangtua


“Sekolah Favorit”
2 Penekanan “kompetisi” pd siswa (eksklusivitas anak dg UN tinggi)


 3 Ketidakadilan bagi anak yang tidak mampu

4 Cap anak bodoh dan pintar hanya berdasarkan nilai UN

5 Ketidakadilan bagi siswa yang memiliki nilai UN rendah

6 Intervensi Pemerintah Pusat/Pemda hanya kpd “sekolah favorit”


 7 Guru kurang termotivasi untuk meningkatkan kompetensi diri

8 Suburnya praktik jual beli kursi & pungli


MANFAAT PENDIDIKAN BERBASIS ZONASI

Menghilangkan
Peningkatan
Pemerataan akses praktik jual beli
kapasitas guru
pendidikan kursi dan pungli

1 2 3 4 5 6 7

Mendekatkan Kondisi kelas yang Mendukung Alat ukur intervensi


siswa dengan heterogen mendorong pelaksanaan Pemerintah Pusat
lingkungan sekolah siswa untuk bekerja SPM dan PPK dan Pemda
sama

Tercapainya Pemerataan Kualitas Pendidikan


TEMUAN PELAKSANAAN PPDB T.A 2019

Mekanisme
Banyak Juknis dan Jalur seleksi masih
PPDB yang tidak sesuai berbasis nilai
ketentuan Permendikbud

Belum semua Pemda


Pemalsuan
menetapkan zonasi
SKTM/KK
PPDB

Pengumuman daya
Belum semua Pemda
tampung tidak sesuai
menerapkan persentase
rombel/tidak diumumkan
jalur zonasi sesuai
dalam laman PPDB
Permendikbud
PRINSIP DAN TUJUAN PPDB PERMENDIKBUD 44/2019
(MASIH SAMA DENGAN PERMENDIKBUD 51/2018 JO PERMENDIKBUD 20/2019 TENTANG PPDB)

PRINSIP TUJUAN
Nondiskriminatif a. Mendorong peningkatan akses
Objektif layanan pendidikan
Transparan b. Pedoman bagi:
Akuntabel 1. Kepala daerah untuk membuat
Berkeadilan kebijakan teknis pelaksanaan
PPDB
2. Kepala Sekolah dalam
melaksanakan PPDB
PERSYARATAN CALON PESERTA DIDIK BARU
(MASIH SAMA DENGAN PERMENDIKBUD 51/2018 JO PERMENDIKBUD 20/2019 TENTANG PPDB)

1. Kelas 1 SD berusia:
a. 7 sampai dengan 12 tahun; atau 1. Berusia paling tinggi 15 tahun
b. paling rendah 6 tahun pada tanggal 1 pada tanggal 1 Juli tahun
berjalan; dan
TK Juli tahun berjalan.
2. Memiliki ijazah SD/sederajat
1. Sekolah wajib menerima peserta didik
yang berusia 7 tahun sampai dengan 12 atau dokumen lain yang
tahun. menjelaskan telah
2. Pengecualian syarat usia paling rendah 6 menyelesaikan kelas 6 (enam)
tahun yaitu paling rendah 5 tahun 6 bulan SD.
1. Berusia 5 tahun atau paling rendah 4
tahun untuk kelompok A; dan pada tanggal 1 Juli tahun berjalan yang
diperuntukkan bagi calon peserta didik
2. Berusia 6 tahun atau paling rendah 5 yang memiliki potensi kecerdasan
tahun untuk kelompok B. dan/atau bakat istimewa dan kesiapan
psikis yang dibuktikan dengan
rekomendasi tertulis dari psikolog
professional/dewan guru Sekolah.
PERSYARATAN CALON PESERTA DIDIK BARU
(MASIH SAMA DENGAN PERMENDIKBUD 51/2018 JO PERMENDIKBUD 20/2019 TENTANG PPDB)

SMA/SMK CATATAN:
1. Syarat usia dibuktikan dengan akta kelahiran atau surat keterangan lahir;
2. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus, pendidikan layanan
1. Syarat kelas 10 SMA/SMK:
khusus, dan berada di daerah 3T dapat melebihi persyaratan usia dalam
a.berusia paling tinggi 21 tahun pelaksanaan PPDB;
pada tanggal 1 Juli tahun 3. Calon peserta didik WNI atau WNA untuk kelas 7 SMP atau kelas 10
berjalan; dan SMA/SMK yang berasal dari Sekolah di luar negeri selain memenuhi
b.memiliki ijazah SMP/sederajat. persyaratan, wajib mendapatkan surat keterangan dari direktur jenderal
yang menangani bidang pendidikan dasar dan menengah.
2. SMK dengan bidang keahlian, 4. Peserta didik WNA wajib mengikuti matrikulasi pendidikan Bahasa
program keahlian, atau Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan yang diselenggarakan oleh Sekolah
kompetensi keahlian tertentu yang bersangkutan.
dapat menetapkan tambahan 5. Syarat usia dan ijazah atau dokumen lain dikecualikan bagi calon peserta
persyaratan khusus. didik penyandang disabilitas.
Perbedaan Permendikbud 51/2018 jo Permendikbud 20/2019
dengan Permendikbud 44/2019 tentang PPDB

Persentase Jalur Afirmasi Pemilihan


Per Jalur di dalam dan Jalur Prestasi
luar Zonasi (dari sisa kuota)
Perbedaan Permendikbud 51/2018 jo Permendikbud 20/2019
dengan Permendikbud 44/2019 tentang PPDB

Permendikbud 51/2018 jo Permendikbud 20/2019 Permendikbud 44/2019

1. Zonasi (Paling sedikit 80%) 1. Zonasi (Paling sedikit 50%)


Jalur 2. Prestasi (Paling banyak 15%) 2. Afirmasi (Paling sedikit 15%)
3. Perpindahan tugas orang tua/wali (Paling 3. Perpindahan tugas orang tua/wali (Paling banyak
banyak 5%) 5%)
4. Prestasi (Sisa Kuota dari ketiga jalur)

1. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon 1. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon


peserta didik baru pada Sekolah yang peserta didik baru dilakukan secara terbuka
Tahanap
Pelaksanaan PPDB bersangkutan yang dilakukan secara terbuka (paling lambat minggu pertama bulan Mei)
(tidak diatur jadwal pengumuman 2. Pendaftaran;
pendaftaran) 3. Seleksi sesuai dengan jalur pendaftaran;
2. Pendaftaran; 4. Pengumuman penetapan peserta didik baru;
3. Seleksi sesuai dengan jalur pendaftaran; 5. Daftar ulang.
4. Pengumuman penetapan peserta didik baru;
5. Daftar ulang.
Perbedaan Permendikbud 51/2018 jo Permendikbud 20/2019
dengan Permendikbud 44/2019 tentang PPDB

Permendikbud 51/2018 jo Permendikbud 20/2019 Permendikbud 44/2019

Mekanisme Daring Belum ada aturan khusus, sehingga Tanggung jawab Pemerintah Daerah
(Pendaftaran PPDB) dilakukan oleh sekolah

1. Jika daya tampung pada zonasi yang sama tidak tersedia,


Jika daya tampung pada zonasi yang sama peserta didik disalurkan ke Sekolah lain dalam zonasi
terdekat dan dapat melibatkan satuan Pendidikan yang
tidak tersedia, peserta didik disalurkan ke
Daya Tampung Sekolah lain dalam zonasi terdekat.
diselenggarakan oleh masyarakat sesuai kriteria yang
ditentukan oleh Pemerintah Daerah.
Peserta Didik 2. Jika daya tampung untuk jalur afirmasi atau jalur
perpindahan tugas orang tua/wali tidak mencukupi, maka
seleksi dilakukan berdasarkan jarak tempat tinggal terdekat
ke Sekolah.
3. Jika daya tampung untuk jalur prestasi tidak mencukupi,
maka seleksi dilakukan dengan penentuan pemeringkatan
nilai prestasi oleh Sekolah
Perbedaan Permendikbud 51/2018 jo Permendikbud 20/2019
dengan Permendikbud 44/2019 tentang PPDB

Permendikbud 51/2018 jo Permendikbud 20/2019 Permendikbud 44/2019

1. Kementerian dalam negeri memberikan 1. Pemalsuan terhadap: kartu keluarga; bukti


sanksi kepada gubernur atau sebagai peserta didik yang berasal dari
bupati/walikota bagi Pemerintah Daerah keluarga ekonomi tidak mampu; bukti atas
Sanksi yang membuat peraturan tidak sesuai prestasi dikenai sanksi sesuai ketentuan
dengan Permendikbud. peraturan perundang-undangan.
2. Gubernur atau bupati/walikota 2. Pelanggaran terhadap Peraturan Menteri ini
memberikan sanksi kepada pejabat dinas dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
pendidikan provinsi atau kabupaten/kota. peraturan perundang-undangan.
3. Dinas pendidikan provinsi atau 3. Pemerintah Daerah wajib menyusun kebijakan
kabupaten/kota memberikan sanksi atau peraturan daerah dengan berpedoman
kepada kepala Sekolah, guru, dan/atau pada Peraturan Menteri ini.
tenaga kependidikan 4. Sekolah yang diselenggarakan oleh
4. Tata cara pemberian sanksi dilaksanakan Pemerintah Daerah tidak dapat menetapkan
berdasarkan peraturan yang ditetapkan persyaratan PPDB yang bertentangan dengan
oleh Pemerintah Daerah. ketentuan PPDB dalam Peraturan Menteri ini.
Perpindahan Orang
Zonasi Tua/Wali
(Paling sedikit 50%) (Paling banyak 5%)

Afirmasi Prestasi
(Sisa Kuota Dari
(Paling sedikit 15%)
Ketiga Jalur)
Zonasi 1. Diperuntukkan bagi yang berdomisili di dalam wilayah
zonasi yang ditetapkan Pemerintah Daerah.
(Paling sedikit 50%) 2. Termasuk kuota bagi anak penyandang disabilitas.
3. Domisili berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang
diterbitkan paling singkat 1 tahun sampai dengan tanggal
pendaftaran PPDB.
4. Kartu keluarga dapat diganti dengan surat keterangan domisili
dari RT/RW yang dilegalisir oleh lurah/kepala desa atau
pejabat setempat lain yang berwenang menerangkan bahwa
peserta didik yang bersangkutan telah berdomisili paling
singkat 1 tahun sampai dengan diterbitkannya surat
keterangan domisili.
5. Memprioritaskan yang memiliki KK atau surat keterangan
domisili dalam satu wilayah kabupaten/kota yang sama
dengan Sekolah asal.
PENETAPAN ZONASI
Prinsip: “Mendekatkan Domisili Peserta Didik Dengan Sekolah”

Penetapan
Pelibatan MKKS Penetapan Wilayah
semua wilayah Kerja Sama Pemda Pengumuman

• Ditetapkan 1. Wajib
1. Wajib memastikan semua Dapat dilakukan
diumumkan
setiap wilayah administrasi masuk berdasarkan
paling lama 1
jenjang oleh dalam penetapan zonasi kesepakatan secara
bulan sebelum
Pemda sesuai jenjang tertulis antar Pemda
• Melibatkan pengumuman
2. Wajib memperhatikan jumlah bagi Sekolah yang
PPDB
KKS/MKKS ketersediaan daya tampung berada di daerah
2. Wajib dilaporkan
yang disesuaikan dengan perbatasan
ke Menteri
ketersediaan jumlah anak Prov/Kab/Kota
melalui LPMP
usia Sekolah pada setiap
jenjang di daerah tersebut
1. Diperuntukkan bagi peserta didik dari keluarga
ekonomi tidak mampu.

2. Dibuktikan dengan bukti keikutsertaan peserta didik


dalam program penanganan keluarga tidak mampu
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

3. Merupakan peserta didik yang berdomisili di dalam


dan di luar wilayah zonasi Sekolah yang
bersangkutan.

Afirmasi
(Paling sedikit 15%)
Perpindahan Orang
Tua/Wali
(Paling banyak 5%)

1. Dibuktikan dengan surat penugasan dari instansi,


lembaga, kantor, atau perusahaan yang
mempekerjakan.

2. Dapat digunakan untuk anak guru.


1. Ditentukan berdasarkan:
a. nilai ujian Sekolah atau UN; dan/atau
b. hasil perlombaan dan/atau penghargaan di bidang
akademik maupun non-akademik pada tingkat
internasional, tingkat nasional, tingkat provinsi,
dan/atau tingkat kabupaten/kota.

2. Bukti prestasi diterbitkan paling singkat 6 bulan dan


paling lama 3 tahun sejak tanggal pendaftaran PPDB.
Prestasi
3. Tidak berlaku untuk jalur pendaftaran calon peserta
didik baru pada TK dan kelas 1 SD.
(Sisa Kuota Dari
Ketiga Jalur)
PENGECUALIAN JALUR PPDB

Jalur PPDB dikecualikan bagi


1. Sekolah yang diselenggarakan oleh 1. Sekolah berasrama;
masyarakat;
2. SMK yang diselenggarakan oleh
2. Sekolah di daerah tertinggal, terdepan,
Pemerintah Daerah; dan terluar; dan
3. Sekolah Kerja Sama; 3. Sekolah di daerah yang jumlah
4. Sekolah Indonesia di luar negeri;
penduduk usia Sekolah tidak dapat
5. Sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan khusus; memenuhi ketentuan jumlah peserta
6. Sekolah yang menyelenggarakan didik dalam 1 (satu) Rombongan
pendidikan layanan khusus; Belajar

Ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan dilaporkan


kepada direktur jenderal yang menangani bidang
pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah
1. Dimulai dari tahap:
a. pengumuman;
b. pendaftaran;
c. seleksi;
d. pengumuman penetapan; dan
e. daftar ulang.

2. Sekolah yang menerima BOS tidak boleh


memungut biaya.

Tahap 3. Sekolah tidak boleh:


a. melakukan pungutan dan/atau

Pelaksanaan PPDB
sumbangan yang terkait dengan
pelaksanaan PPDB maupun
perpindahan peserta didik; dan
b. melakukan pungutan untuk membeli
seragam atau buku tertentu yang
dikaitkan dengan PPDB.
Tahap Pelaksanaan PPDB

Pengumuman Pendaftaran

1. Dilakukan oleh Pemerintah Daerah 1. Menggunakan mekanisme daring dengan mengunggah dokumen
2. Dilaksanakan paling lambat minggu pertama bulan Mei. yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan ke laman pendaftaran
3. Paling sedikit memuat informasi: PPDB yang telah ditentukan
2. Pelaksanaan mekanisme daring menjadi tanggung jawab Pemda
a. persyaratan calon peserta didik sesuai dengan jenjangnya; 3. Dalam hal tidak tersedia fasilitas jaringan, maka PPDB dilaksanakan
b. tanggal pendaftaran; melalui mekanisme luring dengan melampirkan fotokopi dokumen
c. jalur pendaftaran yang terdiri dari jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
perpindahan tugas orang tua/wali, dan/atau jalur prestasi;
d. jumlah daya tampung yang tersedia pada pada setiap jenjang sesuai
dengan data Rombongan Belajar dalam Dapodik; dan
e. tanggal penetapan pengumuman hasil proses seleksi PPDB.
4. Pengumuman pendaftaran melalui papan pengumuman Sekolah
maupun media lainnya.
Tahap Pelaksanaan PPDB
Pengumuman Daftar Ulang dan
Seleksi Penetapan Pendataan Ulang
1. SD: usia dan jarak tempat tinggal 1. Dilakukan sesuai dengan jalur 1. Dilakukan oleh calon peserta didik baru
terdekat pendaftaran dalam PPDB. yang telah diterima untuk memastikan
2. Wajib menerima siswa yang berumur 7- statusnya sebagai peserta didik pada
12 tahun 2. Berdasarkan hasil rapat dewan guru Sekolah yang bersangkutan dengan
3. Tidak boleh dilakukan berdasarkan tes yang dipimpin oleh kepala Sekolah dan menunjukkan dokumen asli yang
membaca, menulis, dan/atau berhitung. ditetapkan melalui keputusan kepala dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
4. SMP: jarak tempat tinggal terdekat dan Sekolah. Jika kepala Sekolah belum
untuk pemenuhan kuota/daya definitif, maka penetepan PPDB 2. Pendataan ulang dilakukan oleh TK dan
tampung terakhir menggunakan usia dilakukan oleh pejabat yang Sekolah yang bersangkutan serta tidak
peserta didik yang lebih tua berwenang. boleh memungut biaya.
5. SMK: Nilai UN dan jika nilai UN sama
maka Sekolah memprioritaskan calon 3. Untuk SMK, dapat melakukan proses
peserta didik yang berdomisili pada seleksi khusus yang dilakukan sebelum
wilayah provinsi atau kabupaten/kota tahap pengumuman penetapan PPDB.
yang sama dengan SMK yang
bersangkutan.
PENYALURAN KELEBIHAN SISWA

1. Sekolah wajib melapor ke Dinas Pendidikan jika 4. Jika daya tampung untuk jalur afirmasi atau jalur
berdasarkan hasil seleksi jumlah calon siswa perpindahan tugas orang tua/wali tidak
pada Sekolah ybs melebihi daya tampung mencukupi, maka seleksi dilakukan berdasarkan
2. Sekolah tidak boleh menambah jumlah jarak tempat tinggal terdekat ke Sekolah.
Rombongan Belajar dan/atau ruang kelas
5. Jika daya tampung untuk jalur prestasi tidak
baru terkait PPDB mencukupi, maka seleksi dilakukan dengan
3. Dinas pendidikan wajib menyalurkan kelebihan penentuan pemeringkatan nilai prestasi oleh
calon Siswa ke Sekolah lain dalam zonasi yang Sekolah.
sama
• Jika dalam zonasi yang sama tidak tersedia,
Siswa tsb disalurkan ke Sekolah lain dalam
zonasi terdekat
Perpindahan Peserta Didik
1. Perpindahan peserta didik: 4. Peserta didik jalur pendidikan nonformal/informal dapat diterima di SD tidak
a. Dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah asal dan kepala Sekolah pada awal kelas 1 setelah lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan
yang dituju. oleh SD yang bersangkutan.
b. Sekolah yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
c. Wajib memenuhi ketentuan persyaratan PPDB dan/atau sistem zonasi. 5. Peserta didik jalur pendidikan nonformal/informal dapat diterima di SMP tidak
pada awal kelas 7 setelah memenuhi persyaratan: memiliki ijazah kesetaraan
2. Peserta didik setara SD di negara lain dapat pindah ke SD di Indonesia setelah Paket A; dan lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh
memenuhi: SMP yang bersangkutan.
a. surat pernyataan dari kepala Sekolah asal; 6. Peserta didik jalur pendidikan nonformal/informal dapat diterima di SMA atau
b. surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan SMK tidak pada awal kelas 10 setelah: memiliki ijazah kesetaraan Paket B; dan
dasar dan menengah; lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh SMA atau SMK
c. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Sekolah yang yang bersangkutan.
dituju.
7. Jika terdapat perpindahan peserta didik dari jalur pendidikan nonformal/informal ke
3. Peserta didik setara SMP, SMA/SMK di negara lain dapat diterima di SMP, Sekolah, maka Sekolah yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
SMA/SMK di Indonesia setelah:
a. menyerahkan fotokopi ijazah atau dokumen lain yang membuktikan telah
menyelesaikan pendidikan jenjang sebelumnya;
b. surat pernyataan dari kepala Sekolah asal;
c. surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan
dasar dan menengah; dan
d. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Sekolah yang
dituju.
Pelaporan dan Pengawasan

Sekolah Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah

1. Sekolah wajib: 1. Dinas pendidikan provinsi atau 1. Pemerintah Daerah melakukan


a. Melakukan pengisian, pengiriman, dan kabupaten/kota melakukan pembinaan dan pengawasan
koordinasi, pemantauan, dan kepada Sekolah yang
pemutakhiran data dan Rombongan Belajar dalam evaluasi pelaksanaan PPDB. diselenggarakan oleh Pemerintah
Dapodik secara berkala paling sedikit 1 kali dalam Daerah dan masyarakat di
1 semester. 2. Dinas pendidikan sesuai dengan wilayahnya;
b. Melaporkan pelaksanaan PPDB dan perpindahan kewenangannya melaporkan
peserta didik antarSekolah setiap tahun pelajaran pelaksanaan PPDB kepada 2. Menteri melakukan pembinaan
Kementerian melalui lembaga dan pengawasan kepada
kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan penjaminan mutu pendidikan paling Pemerintah Daerah dalam
kewenangannya. lambat 3 bulan setelah pelaksanaan pelaksanaan norma, standar,
PPDB. prosedur, dan kriteria yang telah
2. Dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/kota wajib ditetapkan oleh Kementerian.
memiliki kanal pelaporan untuk menerima laporan 3. Kementerian melakukan pemantauan
masyarakat terkait pelaksanaan PPDB. dan evaluasi terhadap pelaksanaan
PPDB paling sedikit 1 kali dalam 1
3. Masyarakat dapat mengawasi dan melaporkan tahun.
pelanggaran dalam pelaksanaan PPDB melalui laman
http://ult.kemdikbud.go.id.
1. Pemalsuan terhadap:
a. kartu keluarga;
b. bukti sebagai peserta didik yang berasal dari keluarga
ekonomi tidak mampu;
c. bukti atas prestasi, dikenai sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2. Pelanggaran terhadap Peraturan Menteri dikenai sanksi


Sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Pemerintah Daerah wajib menyusun kebijakan atau


peraturan daerah dengan berpedoman pada Peraturan
Menteri.

4. Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah


tidak dapat menetapkan persyaratan PPDB yang
bertentangan dengan ketentuan PPDB dalam Peraturan
Menteri.
Hambatan, Tantangan, Permasalahan PPDB 2019

Data dihimpun dari: 23


Kepala/Pejabat Dinas
Provinsi, 283
Kepala/Pejabat Dinas
Kabupaten/Kota, 1.989
Kepala Sekolah (SD,
SMP, SMA), 2.115
orang tua.

Sumber: PASKA (Sekretariat Satgas Zonasi Pendidikan), 2019


KESESUAIAN PELAKSANAAN PPDB BERDASARKAN
PERMENDIKBUD 51/2018 JO PERMENDIKBUD 20/2019
Daftar Daerah yang Belum Sesuai diantaranya:*
KABUPATEN/KOTA PROVINSI %Zon %Pres %Lain
Kota Tangerang Selatan Banten 30 45 25
Kabupaten Bengkulu Selatan Bengkulu 15 5 80
Kota Yogyakarta DI Yogyakarta 70 5 25
Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu DKI Jakarta 70 5 25
Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah

344
70 15 15
Kabupaten Bangka Kep. Bangka Belitung 43 10 47
Kabupaten Mesuji Lampung 80 20 0
Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara 75 20 5
Provinsi/Kota/Kab. Kabupaten Pulau Taliabu Maluku Utara 75 15 10
Kabupaten Kuantan Singingi Riau 25 10 65
Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan 10 5 85
Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat 60 5 35
Kota Tebing Tinggi Sumatera Barat 75 20 5
Kota Pagar Alam Sumatera Selatan 80 17 3
Kota Palembang Sumatera Selatan 40 5 55
Kabupaten Asahan Sumatera Utara 70 5 25

*Tidak termasuk daerah dengan Persen Jalur tidak terdata di sistem (data tidak tersedia/tidak diinput oleh petugas)
Sumber: PASKA (Sekretariat Satgas Zonasi Pendidikan), 2019 36
Daftar Provinsi yang belum sesuai
dengan Permendikbud 51/2018 jo
Permendikbud 20/2019
Jalur Zonasi (min. 80%) dan Jalur
Prestasi (maks. 15%)

Catatan: Data dihimpun dari 23 Kepala/Pejabat Dinas Provinsi

Sumber: PASKA (Sekretariat Satgas Zonasi Pendidikan), 2019


Permasalahan PPDB
Berbasis Zonasi
T.A 2019
di Media Online

Sumber: Tirto.id, Medcom.id, 2019


Permasalahan PPDB
Berbasis Zonasi
T.A 2019
di Media Online

Sumber: RadarBandung.id, detik.com, 2019


KESIMPULAN
KEBIJAKAN ZONASI DALAM
PPDB:

PINTU MASUK BAGI


TERWUJUDNYA
MENGHAPUS
KEBERPIHAKAN KEPADA PEMERATAAN
DISKRIMINASI DAN
ANAK TIDAK MAMPU KETIDAKADILAN
KUANTITAS DAN
KUALITAS SEKOLAH
TERMASUK GURU

SEKOLAH MENJADI
TEMPAT BELAJAR
MEMBANTU PEMDA
MENYENANGKAN DAN DALAM PEMENUHAN SPM
PENGUATAN
PENDIDIKAN KARAKTER
Kanal Informasi

Peraturan Terkait Kemdikbud Data Pendidikan Daerah,


jdih.kemdikbud.go.id Dana Alokasi Khusus (DAK), dan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Unit Layanan Terpadu npd.kemdikbud.go.id


021-570 3303 0812 976 929
simdak.dikdasmen.kemdikbud.go.id
021-5790 3020

ult.kemdikbud.go.id bos.kemdikbud.go.id
021-573 3125

Posko Pengaduan Itjen Kemdikbud

0812 976 929


pengaduan@kemdikbud.go.id
PEMANTAUAN PELAKSANAAN
BOS
PEMANTAUAN PELAKSANAAN BOS

43
Dasar Hukum
Human resources slide 9
Pengelolaan Dana BOS Reguler

Mekanisme Penyaluran
Tata Kelola Penatausahaan dan Sasaran dan Kriteria
dan Tahapan
Pertanggungjawaban Keuangan Penerima, Penggunaan Dana
Penyaluran
PMK No Permendagri No 33/2020 Permendikbud No. 9 Tahun
09/PMK.07/2020 tentang Pedoman 2020
tentang Perubahan atas Penyusunan APBD Tahun tentang Petunjuk Teknis Bantuan
PMK No 48/PMK.07/2019 Anggaran 2020 Operasional Sekolah (BOS)
tentang Pengelolaan SE 971-7791/2019 Reguler
Dana Alokasi Khusus Non
Fisik Petunjuk Teknis
Penganggaran,
Pelaksanaan, dan
Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban Dana
BOS Satdikdas Negeri yang
Diselenggarakan oleh
Kab/Kota pada APBD
44
Tujuan

Meningkatkan
Membantu biaya aksesibilitas dan
operasional 1 2 mutu pembelajaran
Sekolah bagi peserta didik

45
Syarat dan Kriteria Penerima BOS Reguler 2020
Kriteria :
seluruh SD, SMP, SMA, SMALB, SMK, SLB, dan Sekolah Terintegrasi

Persyaratan
:

mengisi dan memiliki memiliki izin memiliki bukan satuan


melakukan NPSN yang operasional yang jumlah Peserta pendidikan
pemutakhiran terdata pada berlaku bagi Didik paling kerjasama
Dapodik Dapodik Sekolah yang sedikit 60 (SPK)
sampai dengan diselenggarakan (enam puluh)
batas waktu oleh masyarakat Peserta Didik
yang yang terdata pada selama 3 (tiga)
ditetapkan Dapodik tahun terakhir
setiap tahun

01 02 03 04 05
46
STRUKTUR ORGANISASI TIM BOS
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
PENGARAH PENGARAH
Gubernur Bupati
Tim BOS Provinsi ditetapkan oleh Tim BOS Kabupaten/Kota ditetapkan oleh
Gubernur melalui SK Gubernur Bupati/Walikota melalui SK Bupati/Walikota
Penanggung

ANGGOTA KETUA KETUA ANGGOTA


Jawab

Kepala Dinas Pendidikan Sekretaris Daerah Sekretaris Daerah Kepala Dinas Pendidikan

ANGGOTA ANGGOTA
Tim Pelaksana KETUA PELAKSANA KETUA PELAKSANA Tim Pelaksana
Dikdas Sekretaris Dinas Sekretaris Dinas Dikdas
Tim Pelaksana

Penanggung Jawab Data


Tim Pelaksana Dikmen dan
Diksus Dikdas

Penanggung Jawab Data Pelaksana Unit Publikasi,


Dikdas Layanan Informasi

Penanggung Jawab Data


Dikmen dan Dikses

Pelaksana Unit Publikasi,


Layanan Informasi
Tugas dan Tanggung Jawab Tim BOS Povinsi
Mempersiapkan dan melakukan pembinaan dan pemantauan
menandatangani NPH untuk BOS Reguler pada SMA, SMK, SDLB, SMPLB,
Satdikdas, Satdikmen, Satdiksus 1 5 SMALB, dan SLB dalam perencanaan,
pengelolaan dan pelaporan BOS
melatih, membimbing dan
mendorong Satdikmen untuk mengisi memastikan semua RKAS penerima BOS
dan memperbaharui data Sekolah 2 6 Reguler disahkan oleh kepala dinas yang
dalam Dapodik menangani urusan pendidikan sesuai
kewenangan
membantu SMA, SMK, SDLB, SMPLB,
memastikan semua penggunaan dana BOS
SMALB, dan SLB yang memiliki
keterbatasan untuk melakukan 3 7 Reguler di Sekolah dimasukkan dalam RKAS
yang telah disahkan oleh kepala dinas yang
pendataan secara mandiri
menangani urusan pendidikan pendidikan
melakukan koordinasi, sosialisasi, atau memastikan SMA, SMK, SDLB, SMPLB,
pelatihan program BOS Reguler
kepada Tim BOS kab/kota atau SMA,
4 8 SMALB, dan SLB menyiapkan kelengkapan
dan kebenaran isian data Sekolah
SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB berdasarkan data batas akhir pengambilan
data dan bertanggung jawab atas
kebenaran isian data Sekolah 48
Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan)

memantau pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS


9 Reguler baik secara luring maupun daring

melakukan monitoring pelaksanaan program BOS Reguler pada SMA,


10 SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB

memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat dengan


11
menyediakan saluran informasi khusus BOS Reguler

menugaskan sekolah untuk melaporkan penggunaan dana BOS Reguler dari


12 Sekolah melalui laman bos.kemdikbud.go.id

49
Tugas dan Tanggung Jawab Tim BOS Kab/Kota
melakukan koordinasi, sosialisasi, atau
melakukan penandatangan naskah pelatihan program BOS Reguler kepada
perjanjian hibah dengan pengelola SD dan SMP, dan dapat
Pemerintah Daerah provinsi 1 5 melibatkan pengawas Sekolah, Komite
mewakili SD dan SMP Sekolah, dan masyarakat

melakukan verifikasi data jumlah Peserta melakukan pembinaan dan pemantauan


Didik, nomor dan nama rekening atas nama
Sekolah pada sistem yang disediakan 2 6 program BOS Reguler pada SD dan SMP
dalam hal perencanaan, pengelolaan dan
Kementerian pelaporan dana BOS Reguler
melatih, membimbing dan mendorong memastikan semua RKAS penerima BOS
SD dan SMP untuk
memasukkan/memperbaharui data
3 7 Reguler disahkan oleh kepala dinas yang
menangani urusan pendidikan sesuai
Sekolah dalam Dapodik kewenangan

membantu SD dan SMP yang memiliki memastikan penggunaan dana BOS Reguler
keterbatasan untuk melakukan pendataan 4 8 dimasukkan dalam RKAS yang disahkan oleh
secara mandiri kepala dinas yang menangani urusan
pendidikan pendidikan
50
Tugas dan Tanggung Jawab (lanjutan)

memerintahkan SD dan SMP untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran isian


9 data Sekolah berdasarkan data sebelum batas akhir pengambilan data

10 menugaskan SD dan SMP untuk membuat laporan sesuai dengan ketentuan

menugaskan sekolah untuk melaporkan penggunaan dana BOS Reguler dari


11 Sekolah melalui laman bos.kemdikbud.go.id

memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat dengan


12 menyediakan saluran informasi khusus BOS Reguler

13 memantau pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS Reguler SD


dan SMP baik secara luring maupun daring

14 melakukan monitoring pelaksanaan program BOS Reguler pada SD dan SMP

51
PAGU DANA BOS TAHUN 2020

Sasaran Peserta Didik Sekolah Biaya Satuan Alokasi Dana


SD 25.187.993 148.719 900.000 22.669.193.700.000
SMP 9.966.011 39.639 1.100.000 10.962.612.100.000
SMA 4.931.042 13.657 1.500.000 7.396.563.000.000
Anggaran Dana SMK 5.164.633 14.226 1.600.000 8.263.412.800.000
SLB 175.738 2.269 2.000.000 351.476.000.000
BOS 2020 Total 45.425.417 218.510 49.643.257.600.000

 Besaran biaya satuan dana BOS untuk SD, SMP, SMA naik sebesar
Rp 100.000,00 per siswa per tahun dari tahun sebelumnya
 Besaran biaya satuan dana BOS untuk SMK, SDLB, SMPLB,
SMALB, dan SLB TETAP (Tidak Mengalami Perubahan).
52
Human resources slide 5 PENDATAAN
DAPODI
K
DAPODIK DIGUNAKAN
SEBAGAI ACUAN DALAM
PERHITUNGAN ALOKASI
DANA BOS REGULER.

HR
PLAN
PERHITUNGAN ALOKASI
NISN NPSN BOS TIAP SEKOLAH
DIHITUNG BERDASARKAN
JUMLAH PESERTA DIDIK
YANG MEMILIKI NISN
VALID
53
PENDATAAN
Program Dana BOS memanfaatkan Dapodik
dalam penetapan alokasi dan penyaluran

Data Entitas
Sekolah

Sinkronisasi
Cleansing
• Data Perencanaan Alokasi BOS
Output Tiap Propinsi/Kab/Kota
Input • Data Penetapan Salur Tiap
Tahap
Dapodikdasmen,
Sekolah Kemdikbud

• Profil sekolah
• Peserta Didik
54
Batas Pengambilan Data Dapodik untuk BOS 2020

Tahapan dan persentase


penyaluran Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
(20%) (40%) (20%) (20%)

2021 data
2 kali penarikan 31 Oktober
31 Januari
2019

2020
2022

1 kali penarikan data 31 Agustus


Tahapan dan persentase
penyaluran

Tahap 1 (30%) Tahap 2 (40%) Tahap 3 (30%)


55
Mekanisme Penyaluran

4 KEUNGGULAN
2019
 Memangkas
birokrasi Kas Umum Kas Umum Sekolah
Negara Daerah (KUD)
 Penyaluran (KUN) Provinsi
serentak di 34
provinsi

 Meminimalkan
keterlambatan

 Akuntabilitas
tetap terjaga
2020
Kas Umum Sekolah
Negara
(KUN)
56
3 Prinsip
Mendukung konsep “Merdeka Belajar”
Penggunaan dana BOS disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah

Bersifat tidak kaku dan mengikat


Tidak ditentukan kuantitas dan kualitas jenis barang, kecuali untuk
Penggunaan pembayaran honor guru (maksimal 50%)
Dana BOS KETENTUAN HONOR ≤ 50%
Prioritas untuk Guru Non ASN dengan syarat:
 Tercatat pada Dapodik per 31 Des’19
 Memiliki NUPTK
 Belum memiliki sertifikat pendidik

Pengelolaan berbasis Manajemen Berbasis Sekolah


Sekolah diberikan fleksibilitas terhadap penggunaan sumber daya
(dana, informasi, dan pengetahuan) untuk berinovasi dan berkreativitas
secara mandiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi,
efektifitas, akuntabilitas, transparansi dan bertanggung jawab 57
Penggunaan Dana BOS (Lanjutan)

1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)


2. Pengembangan Perpustakaan
3. Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
4. Kegiatan Asesmen/Evaluasi Pembelajaran
5. Administrasi kegiatan Sekolah
6. Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan
7. Langganan Daya dan Jasa
8. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah
9. Penyediaan Alat Multi Media Pembelajaran
10. Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK), Praktik Kerja Industri (Prakerin) atau
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di dalam negeri, Pemantauan Kebekerjaan, Pemagangan
Guru, dan Lembaga Sertifikasi Profesi P1
11. Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Keahlian, Sertifikasi Kompetensi Keahlian
dan Uji Kompetensi Kemampuan Bahasa Inggris Berstandar Internasional (Test of
English for International Communication/TOEIC) dan bahasa asing lainnya bagi kelas
akhir SMK 58
Sekolah yang tidak melaporkan penggunaan dana BOS
Tahap 1 dan Tahap 2, maka penyaluran dana BOS
Tahap 3 tidak dapat dilakukan.

Sekolah yang tidak melakukan sinkronisasi


Hal-hal Penting yang perlu DAPODIK sampai batas waktu pengambilan data yang
diperhatikan oleh Sekolah telah ditentukan, maka sekolah tidak dapat menerima
dan Pemerintah Daerah
dana BOS.

Pemerintah Daerah bertanggungjawab atas pelayanan


pendidikan di Sekolah jika Sekolah tidak menerima
dana BOS.

59
Penggunaan Dana BOS yang DILARANG antara lain:

DISIMPAN dengan MEMBELI software SEWA aplikasi


DIPINJAMKAN
maksud dibungakan pelaporan keuangan BOS pendataan PPDB
kepada pihak lain
Reguler atau software online
sejenis;

MEMBIAYAI kegiatan yang Membiayai kegiatan dengan MEMBELI pakaian


tidak prioritas sekolah Mekanisme IURAN yang bukan untuk
inventaris sekolah

60
Penggunaan Dana BOS yang DILARANG
(Lanjutan)
MEMBIAYAI kegiatan yang
DIGUNAKAN untuk MEMBANGUN MEMBELI saham
telah dibiayai secara penuh
rehabilitasi sedang gedung atau ruangan
dan berat dari sumber dana
baru Pemerintah

Melakukan BERTINDAK sebagai MEMBIAYAI kegiatan yang


PENYELEWENGAN DISTRIBUTOR diselenggarakan di luar dinas
penggunaan dana BOS pembelian buku
Pendidikan
Provinsi/Kab/Kota/Kementerian

61
62
DIAGRAM PENYALURAN DANA BOS TAHAP I
TAHUN 2020

Sasaran
Sekolah
Penerima
63,06%
25,41% 10,94% 0,59%
216.593 23,696
136,579 55,042 1,276
Total Gelombang I Gelombang II Gelombang III Tidak salur

 Total Sekolah penerima Kepmendikbud Kepmendikbud  Sebanyak 645 sekolah rekening


yang sudah ditetapkan No 231/P/2020 tgl No 350/P/2020 tgl tidak aktif
(Gelombang I + 10 Februari 2020 10 Maret 2020  Sebanyak 338 sekolah dengan kode
Gelombang II) bank kosong
 Sebanyak 267 sekolah dengan
sebanyak : 191.621 29.871.648 Siswa 10.007.170 Siswa 4.088.667 Siswa rekening ganda
(88,47%) Rp 9.803.214.420.000,- Rp Rp  Sebanyak 26 sekolah, dengan
3.226.450.050.000 1.397.526.450.000 keterangan sekolah
tutup/merger/lainnya

16
SEBARAN KUMULATIF
PENYALURAN
TAHAP I

25,41%
.GELOMBANG I
Kepmendikbud No 231/P/2020
63,06 %
88,47 % .GELOMBANG II
Kepmendikbud No 327/P/2020
136.579 Sekolah 55.042 Sekolah
Jumlah sekolah
29.871.648 Siswa 10.007.170 Siswa
penerima BOS
Rp 9.803.214.420.000,- Rp 3.226.450.050.000
10,47%
216.593
TIDAK SALUR RENCANA GELOMBANG III

2.278 22.694 Sekolah


Sekolah
100 % 98,94%
1,06%
64
LAPORAN DARI MASING MASING DINAS
KABUPATEN/KOTA 3 – 5 MENIT

Terkait dengan :

1. Program apa yang sudah dilaksanakan?

2. Kendala yang dihadapi?

3. Solusi yang dilakukan?


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai