Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI 1 MARGAHAYU


LAPORAN OBSERVASI

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Kependidikan Pengelolaan


Pendidikan”

Dosen Pengampu : Dr. Sururi, M.Pd.

Disusun Oleh :

Fauziah Noer Islamiati 2006850

Nabila Nur Isnaini Safitri 2007489

Nanda Azizah 2008993

Raden Dara Sakhila 2003556

Syarita Fathasya Aulya 2008038

Vikri Sabastian Kurnia 2008968

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta
hidayah-Nya penyusun masih diberi kesempatan menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan
umatnya hingga akhir zaman.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Dasar Kependidikan
Pengelolaan Pendidikan. Laporan yang berjudul “Manajemen Pendidikan Di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Margahayu” ini, berisi tentang bahasan mengenai definisi
manajemen pendidikan, manajemen sekolah, manajemen peserta didik, manajemen pendidik
dan tenaga kependidikan, manajemen sarana prasarana, dan manajemen keuangan sekolah.

Dalam penyelesaian laporan ini, banyak kendala yang penyusun hadapi salah satunya
adalah ketelitian yang harus dibutuhkan oleh penyusun pada saat melakukan observasi ke
lapangan serta dalam penulisan laporan ini. Namun, penyusun dapat mengatasi kendala
tersebut. Atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari semua pihak akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Sururi, M.Pd. selaku dosen pangampuh Mata Kuliah Dasar Kependidikan
Pengelolaan Pendidikan.

2. Orang tua yang senantiasa memberikan dorongan baik moril maupun materil dalam
pembuatan makalah ini.

3. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasi selama pembuatan


makalah ini.

Semoga Allah SWT membalas dengan balasan yang setimpal, Aamiin.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun serta pembaca, terutama kepada
mereka yang akan bekerja didunia pendidikan.

Bandung, 04 Desember 2021

Penyusun

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1


B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
1. Tujuan Umum 2
2. Tujuan Khusus 2
D. Manfaat Penulisan 2
E. Metode Penulisan 2
F. Sistematika Penulisan 2
BAB 2 : DASAR TEORI
A. Manajemen Pendidikan 4
B. Manajemen Sekolah 5
C. Manajemen Peserta Didik 9
D. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan 14
E. Manajemen Sarana dan Prasarana 18
F. Manajemen Keuangan Sekolah 20
BAB 3 : PEMBAHASAN
A. Waktu dan Pelaksanaan Observasi 23
B. Uraian Penyelenggaraan Observasi 23
BAB 4 : PENUTUP
A. Simpulan 28
B. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA iii
LAMPIRAN v
BIODATA PENYUSUN vi

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH ii


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Lembaga pendidikan merupakan lembaga yang terencana, terorganisasi dan di
dalamnya terdapat aturan-aturan untuk kelancaran dan kesuksesan dalam pelaksanaan
pembelajaran di lembaga pendidikan. Ada beberapa manajemen bidang yang ada di
lembaga pendidikan masing-masing. Mulai dari manajemen bidang kelembagaan, peserta
didik, biaya, sarpras, supervisi dan bidang lainnya. Dengan demikian masing-masing bidang
memiliki pembahasannya masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Sebuah lembaga yang tidak memiliki manajemen dan organisasi yang baik maka akan
dipandang sebagai lembaga yang ngawur dan terkesan hanya sekedar tempat belajar dan
mengajar saja. Lebih dari itu lembaga pendidikan juga perlu adanya penataan sedemikin
rupa sehingga mampu menunjang kegiatan belajar mengajar disana, mulai dari
kenyamanan, kebersihan dan sarana prasana pendukun yang dibutuhkan di lembaga
pendidikan tersebut. Bukan tidak mungkin dengan adanya manajemen yang baik maka akan
meningkatkan nilai lembaga pendidikan di kalangan masyarakat luas.
Sekolah-sekolah unggulan tentu juga memiliki manajemen yang sangat baik dan teratur,
tidak mungkin tanpa adanya manajemen yang baik sekolah tersebut menjadi maju dan
unggul. Tanpa manajemen bisa saja sebuah lembaga pendidikan tersebut mengalami
penurunan dari segi kualitas dan juga kuantitas. Tentu ini akan menjadi mimpi buruk bagi
lembaga pendidikan tersebut apabila karena manajemen yang tidak baik bisa
mengakibatkan sekolah tersebut tertinggal dan kehilangan kepercayaan dari masyarakat
sehingga semakin berkurang jumlah siswa yang mau sekolah disana. Sudah banyak sekali
sekolah sekolah tutup karena kurang baiknya manajemen itu sendiri. Kadang ada yang
menganggap sekolah hanya tempat belajar dan mengajar saja, masuk jam 07.00 selesai jam
13.00 tanpa adanya pengelolaan sekolah pada bidang yang lain seperti administrasi,
lingkungan sekolah, lingkungan kelas, dan seluruh ruang lingkup yang ada di sekolah.
Oleh karena itu, dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki manajemen demi
menjaga kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, sararana dan prasarana sekolah serta keuangan sekolah. Agar semua tersebut
dapat diolah dan dan diatur dengan baik sebagai citra dan kualitas lembaga tersebut.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 1


B. Rumusan Masalah
Mengacu kepada latar belakang di atas, dapat ditetatpkan rumusan masalah sebagai
berikut:
 Bagaimana manajemen peserta didik di SMPN 1 Margahayu?
 Bagaimana manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di SMPN 1
Margahayu?
 Bagaimana manajemen sarana prasarana di SMPN 1 Margahayu?
 Bagaimana manajemen keuangan sekolah di SMPN 1 Margahayu?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Secara umum makalah ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pendidikan di
SMPN 1 Margahayu.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus makalah ini adalah sebagai berikut :
 Untuk mengetahui manajemen peserta didik di SMPN 1 Margahayu.
 Untuk mengetahui manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di SMPN 1
Margahayu.
 Untuk mengetahui manajemen sarana prasarana di SMPN 1 Margahayu.
 Untuk mengetahui manajemen keuangan sekolah di SMPN 1 Margahayu.

D. Manfaat Penulisan
Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk pembekalan bagi calon tenaga pendidik
dimasa yang akan datang dalam mengimplementasikan komponen pembelajaran.
Adapun secara praktis, makalah ini bermanfaat bagi pembacanya dalam memenej
implementasi komponen pembelajaran.
E. Metode Penulisan
Makalah ini disusun dengan pendekatan deduktif yakni melalui metode studi
kepustakaan, baik pada buku-buku, artikel jurnal, atau pada online yang membahas
mengenai komponen – komponen pembelajaran.
F. Sistematika Penulisan
Makalah ini, memuat:
 Bab 1 : Pendahuluan

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 2


Berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan,
Metode Penulisan, serta Sistematika Penulisan.
 Bab 2 : Dasar Teori
Berisi tentang bahasan mengenai definisi manajemen pendidikan, manajemen
sekolah, manajemen peserta didik, manajemen pendidik dan tenaga kependidikan,
manajemen sarana prasarana, dan manajemen keuangan sekolah.
 Bab 3: Pembahasan
Berisi tentang bahasan manajemen peserta didik, manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan, manajemen sarana prasarana serta manajemen keuangan sekolah di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Margahayu.
 Bab 4 : Penutup
Berisi simpulan laporan ini sendiri dan saran yang bersifat membangun.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 3


BAB 2
DASAR TEORI
A. Manajemen Pendidikan
1. Definisi Manajemen Pendidikan
Pengertian manajemen pendidikan yaitu suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang
mana hal itu bisa berupa man, money, materials, method, machines, market, dan segala
hal untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal
tersebut tentu membutuhkan sebuah rancangan dan perencanaan yang matang
sebelumnya. Itulah yang disebut dengan manajemen.
Sejalan dengan pengertian di atas, Soebagio Atmodiwirio menjelaskan, manajemen
pendidikan adalah proses untuk melakukan perencanaan, melakukan organisasi untuk
memimpin dan untuk melakukan pengendalian. Karena menejemen ini dilakukan dalam
dunia kependidikan, maka fokusnya dilakukan oleh para tenaga pendidik serta sumber
daya dari pendidikan itu sendiri untuk mencapai tujuan pendidikan
Para ahli mengemukakan berbagai pengertian manajemen pendidikan, namun inti
dari penjelasan tersebut adalah sama yakni sebuah pengorganisasian pendidikan yang
meliputi semua elemen-elemen pendidikan tersebut. Hasil akhirnya adalah tercapainya
sebuah tujuan pendidikan yang diharapkan.
2. Tujuan Manajemen Pendidikan
Tujuan manajemen pendidikan adalah terciptanya perencanaan pendidikan yang
merata, bermutu, relevan dan akuntabel, meningkatnya citra positif pendidikan,
teratasinya mutu pendidikan karena masalah mutu di sebabkan oleh manajemennya.
Selain itu, tujuannya yakni terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran
yang aktif, kreatif dan efektif sehingga akan dihasilkan proses pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik dan juga pendidik. Tidak hanya itu,
tujuan ini juga meliputi identifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dalam
perencanaan. Jadi segala sesuatu yang sifatnya demikian juga akan diidentifikasi dengan
dilakukannya manajemen pendidikan.
Tujuan lainnya yaitu terciptanya peserta didik yang aktif dalam pengembangan
potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya. Dengan

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 4


demikian, anak tersebut akan bermanfaat di masyarakat, bangsa, dan negara. Maka,
manajemen pendidikan penting untuk dilaksanakan.
3. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Ruang lingkup manajemen pendidikan terbagi menjadi 4 hal, yaitu ruang lingkup
menurut wilayah kerja, ruang lingkup menurut objek garapan, ruang lingkup menurut
fungsi atau urutan kegiatannya dan menurut pelaksana. Untuk ruang lingkup pertama
meliputi manajemen pendidikan suruh negara, manajemen pendidikan satu provinsi,
satu kabupaten/ kota, unit kerja dan manajemen kelas. Manajemen kelas ini adalah inti
dari sebuah manajemen pendidikan tersebut, karena di dalam kelas proses pengajaran
berlangsung.
Ruang lingkup menurut objek garapan meliputi; manajemen siswa, personil sekolah,
kurikulum, sarana/ material, anggaran, ketata laksanaan, humas dan komunikasi
pendidikan. Sedangkan ruang lingkup menurut fungsi / urutan kegiatan atau yang
disebut juga manajemen administrasi meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, koordinasi, komunikasi dan evaluasi.
B. Manajemen Sekolah
1. Definisi Manajemen Sekolah
Manajemen Sekolah sebagai terjemahan dari School Management adalah suatu
pendekatan politik yang bertujuan untuk merancang kembali pengelolaan sekolah
dengan memberikan kekuasaan kepada Kepala Sekolah dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam upaya perbaikan kinerja sekolah yang mencakup guru, siswa, kepala
sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Manajemen Sekolah merubah sistem
pengambilan keputusan dan manajemen ke setiap pihak yang berkepentingan di tingkat
lokal.
Pakar menyatakan, “Manajemen Sekolah merupakan suatu bentuk upaya
pemberdayaan sekolah dan lingkungannya untuk mewujudkan sekolah yang mandiri
dan efektif melalui optimalisasi peran dan fungsi sekolah sesuai dengan visi dan misi
yang telah ditetapkan bersama. Diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran,
dengan mendayagunakan segala sumber yang ada dilingkungan sekolah. Manajemen
Sekolah adalah penataan sistem pendidikan yang memberikan keleluasaan penuh
kepada kepala sekolah, atas kesiapan seluruh staf sekolah, untuk memanfaatkan semua

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 5


sumber dan fasilitas belajar yang ada untuk menyelenggarakan pendidikan bagi siswa
serta memiliki akuntabilitas atas segala tindakan tersebut”.
Manajemen sekolah dapat difinisikan sebagai suatu proses kerja komunitas sekolah
dengan cara menerapkan kaidah - kaidah otonomi, akuntabilitas, partisipasi, dan
sustainabilitas untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara bermutu.
Pengertian Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah pada dasarnya merupakan
kelanjutan dan implementasi dari Manajemen Sekolah yang didefinisikan oleh para ahli
pendidikan, sebagaimana dinyatakan: “School management can be viewed conceptually
as formal alteration of governance structures, as a form of decentralization that
identifies the individual school as the primary unit of improvement and relies on the
redistribution of decision-making authority as the primary means through which
improvement might be stimulated and sustained…”
Dengan mengalihkan wewenang dalam keputusan dari pemerintahan tingkat pusat
(Departemen)/Dinas Pendidikan (Provinsi/Kabupaten/kota) ke tingkat sekolah,
diharapkan sekolah akan lebih mandiri.
2. Tujuan Manajemen Sekolah
Menurut Supriono Subakir tujuan utama penerapan Manajemen Sekolah adalah
untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dan meningkatkan relevansi pendidikan di
sekolah, dengan adanya wewenang yang lebih besar dan lebih luas bagi sekolah untuk
mengelola urusannya sendiri.
Adapun menurut E. Mulyasa, tujuan Manajemen Sekolah adalah:
a. Peningkatan efisiensi, antara lain diperoleh melalui keleluasaan mengelola
sumber daya partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi.
b. Peningkatan mutu, antara lain melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah,
fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru
dan kepala sekolah.
c. Peningkatan pemerataan, antara lain diperoleh melalui peningkatan partisipasi
masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada
kelompok tertentu.
Manajemen Sekolah bertujuan untuk memberdayakan sekolah melalui pemberian
otonomi kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 6


Secara rinci, Tujuan Manajemen Sekolah menurut Departemen Pendidikan Nasional
adalah :
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan
pemerintah tentang mutu sekolah.
d. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan
yang akan dicapai
Pakar ilmu pendidikan menyatakan: Manajemen Sekolah bertujuan untuk
memberdayakan sekolah, terutama sumberdaya manusianya, seperti kepala sekolah,
guru, karyawan, siswa, orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya. Pemberdayaan
sumberdaya manusia ini melalui pemberian kewenangan, fleksibilitas, dan pemberian
tanggung jawab untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh sekolah yang
bersangkutan.
3. Fungsi Manajemen Sekolah
Manajemen Sekolah memberikan kebebasan dan kekuasaan yang besar pada
sekolah, disertai seperangkat tanggung jawab. Dengan adanya otonomi yang
memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi
Manajemen Sekolah sesuai dengan kondisi setempat, sekolah dapat lebih meningkatkan
kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas. Keleluasaan dalam
mengelola sumber daya dan dalam menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi,
mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer
maupun pemimpin sekolah. Dengan diberikannya kesempatan kepada sekolah untuk
menyusun kurikulum, guru didorong untuk berinovasi, dengan melakukan
eksperimentasi-eksperimentasi di lingkungan sekolahnya. Manajemen Sekolah
mendorong profesionalisme guru dan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di
sekolah. Melalui penyusunan kurikulum elektif, rasa tanggap sekolah terhadap
kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengan
tuntutan peserta didik dan masyarakat sekolah.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 7


Manajemen Sekolah menekankan keterlibatan maksimal berbagai pihak, seperti
pada sekolah-sekolah swasta, sehingga menjamin partisipasi staf, orang tua, peserta
didik, dan masyarakat yang lebih luas dalam perumusan-perumusan keputusan tentang
pendidikan. Kesempatan berpartisipasi tersebut dapat meningkatkan komitmen mereka
terhadap sekolah. Selanjutnya, aspek-aspek tersebut pada akhirnya akan mendukung
efektivitas dalam pencapaian tujuan sekolah. Adanya kontrol dari masyarakat dan
monitoring dari pemerintah, pengelolaan sekolah menjadi lebih akuntabel, transparan,
egaliter dan demokratis, serta menghapuskan monopoli dalam pendidikan.
4. Prinsip – prinsip Manajemen Sekolah
Teori yang digunakan Manajemen Sekolah untuk mengelola sekolah didasarkan
pada empat prinsip, yaitu prinsip ekuifinalitas, prinsip desentralisasi, prinsip sistem
pengelolaan mandiri, dan prinsip inisiatif sumber daya manusia.
a. Prinsip Ekuifinalitas (Principle of Equifinality)
Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen modern yang berasumsi bahwa
terdapat beberapa cara yang berbeda-beda untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen Sekolah menekankan fleksibilitas sehingga sekolah harus dikelola
oleh warga sekolah menurut kondisi mereka masing – masing.
b. Prinsip Desentralisasi (Principle of Decentralization)
Desentralisasi adalah gejala yang penting dalam reformasi manajemen sekolah
modern. Prinsip desentralisasi ini konsisten dengan prinsip ekuifinalitas. Prinsip
desentralisasi dilandasi oleh teori dasar bahwa pengelolaan sekolah dan aktivitas
pengajaran tak dapat dielakkan dari kesulitan dan permasalahan. Pendidikan
adalah masalah yang rumit dan kompleks sehingga memerlukan desentralisasi
dalam pelaksanaannya.
c. Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (Principle of Self-Managing System)
Prinsip ini terkait dengan prinsip sebelumnya, yaitu prinsip ekuifinalitas dan
prinsip desentralisasi. Ketika sekolah menghadapi permasalahan maka harus
diselesaikan dengan caranya sendiri. Sekolah dapat menyelesaikan masalahnya
bila telah terjadi pelimpahan wewenang dari birokrasi di atasnya ke tingkat
sekolah.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 8


d. Prinsip Inisiatif Manusia (Principle of Human Initiative)
Berdasarkan perspektif ini maka Manajemen Sekolah bertujuan untuk
membangun lingkungan yang sesuai untuk warga sekolah agar dapat bekerja
dengan baik dan mengembangkan potensinya. Oleh karena itu, peningkatan
kualitas pendidikan dapat diukur dari perkembangan aspek sumber daya
manusianya. Prinsip ini mengakui bahwa manusia bukanlah sumber daya yang
statis, melainkan dinamis.

Menurut Husaini Usman, Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam


mengimplementasikan Manajemen Sekolah antara lain sebagai berikut:

a. Komitmen, kepala sekolah dan warga sekolah harus mempunyai komitmen yang
kuat dalam upaya menggerakkan semua warga sekolah untuk ber Manajemen
Sekolah.
b. Kesiapan, semua warga sekolah harus siap fisik dan mental untuk ber Manajemen
Sekolah.
c. Keterlibatan, pendidikan yang efektif melibatkan semua pihak dalam mendidik
anak.
d. Kelembagaan, sekolah sebagai lembaga adalah unit terpenting bagi pendidikan
yang efektif.
e. Keputusan, segala keputusan sekolah dibuat oleh pihak yang benar-benar
mengerti tentang pendidikan.
f. Kesadaran, guru-guru harus memiliki kesadaran untuk membantu dalam
pembuatan keputusan program pendidikan dan kurikulum.
g. Kemandirian, sekolah harus diberi otonomi sehingga memiliki kemandirian
dalam membuat keputusan pengalokasian dana.
h. Ketahanan, perubahan akan bertahan lebih lama apabila melibatkan stakeholders
sekolah.
C. Manajemen Peserta Didik
1. Definisi Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari kata manjemen dan peserta
didik. Secara etimologis, manajemen merupakan terjemahan dari management yang
berasal dari bahasa latin, perancis dan italia yaitu manus, mano, manage/menege dan

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 9


maneggiare yang berarti melatih kuda agar dapat melangkah dan menari seperti yang
dikehendaki pemiliknya. Andrew F. Sikula mengemukakan bahwa Manajemen pada
umunya dikaitkan dengan aktivitas-aktiviats perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, peempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan
dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar
suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran,
pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/mengikutsertakan semua potensi
yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien.
Pengertian Peserta Didik sendiri menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Abu Ahmadi berpendapat bahwa Peserta
Didik adalah sosok manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu
diartikan orang seorang yang tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar
seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai
sifatsifat dan keinginan sendiri.
Secara etimologis peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu.
Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami
perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam
membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dapat
dikatakan bahwa peserta didik merupakan barang mentah (raw material) yang harus
diolah dan bentuk sehingga menjadi suatu produk pendidikan.
Dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan
berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang
diberikan oleh pendidiknya.
Manajemen peserta didik atau Pupil Personnel Administration adalah layanan yang
memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan
diluar kelas. Manajemen peserta didik juga dapat diartikan sebagai usaha pengaturan

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 10


terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan
mereka lulus sekolah. Dengan demikian manajemen peserta didik itu bukanlah dalam
bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang
lebih luas, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran
upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.
2. Tujuan Manajemen Peserta Didik
Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta
didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga
pendidikan (sekolah), proses pembelajaran di lembaga sekolah dapat berjalan lancer,
tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah
dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Tujuan khusus manajemen peserta didik:
a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan psikomotor peserta didik.
b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum, bakat dan minat peserta
didik.
c. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
d. Dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat
belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
3. Fungsi dan Prinsip Manajemen Peserta Didik
Fungsi umum manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik
untuk mengembangkan diri se optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dari segi-segi potensi peserta didik
lainnya.
Sedangkan prinsip-prinsip manajemen peserta didik adalah :
a. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen
sekolah.
b. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi
pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik.
c. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan
punya banyak perbedaan.
d. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan
terhadap pembimbingan peserta didik.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 11


e. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik.
f. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh
kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan pesrta didik
baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
4. Ruang lingkup Manajemen Peserta Didik
Ada beberapa ruang lingkup dalam manajemen peserta didik yaitu :
a. Analisis kebutuhan peserta didik
Analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga
pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah :
1) Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterimas
2) Menyusun program kegiatan kesiswaan
b. Rekruitmen peserta didik
Merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang mampu
untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan yang bersangkutan. Langkah
- langkah rekruitmen peserta didik (baru) adalah sebagai berikut :
1) Pembentukan panitia penerimaan siswa baru
2) Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru
yang dilakukan secara terbuka.
c. Seleksi peserta didik
Kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau
tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan tersebut
berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku. Seleksi peserta didik penting
dilakukan terutama bagi lembaga pendidikan yang calon peserta didiknya
melebihi daya tampung yang tersedia. Adapun cara seleksi yang dapat digunakan
adalah :
1) Melalui tes atau ujian
2) Melalui penelusuran bakat kemampuan
3) Berdasarkan nilai Ijazah atau nilai UN
Dari hasil seleksi tersebut peserta didik akan ditentukan mana yang diterima dan
mana yang ditolak. Untuk yang diterima maka peserta didik melakukan membayar
daftar ulang dan mendapat seragam sekolah.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 12


d. Orientasi
Kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi
lembaga pendidikan tempat peserta didik itu menempuh pendidikan. Adapun
tujuan diadakan orientasi adalah :
1) Agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang ada
2) Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah
3) Agar peserta didik siap menghadapi lingkungan yang baru baik secara fisik,
mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses
pembelajaran di sekolah.
e. Penempatan peserta didik (pembagian kelas)
Pengelompokan peserta didik menurut William A Jagger dapat didasarkan atas :
1) Fungsi Integrasi, pengelompokan yang berdasarkan kesamaan yang ada pada
peserta didik (jenis kelamin, umur, dll)
2) Fungsi perbedaan, pengelompokan berdasarkan perbedaan yang ada dalam
individu peserta didik (minat, bakat, kemampuan, dll)
Menurut Hendyat Soetopo pengelompokan dapat didasarkan atas :
1) Friendship Grouping (berdasar memilih teman yang sesuai)
2) Achievement Grouping (berdasar prestasi yang dicapai)
3) Aptitude Grouping (berdasar kemampuan dan bakat)
4) Attention or Interest Grouping (berdasar minat peserta didik)
5) Intelelligence Grouping (berdasar kecerdasan peserta didik)
f. Pembinaan dan pengembangan peserta didik
Ada dua macam kegiatan dalam manajemen pembinaan dan pengembangan
peserta didik, yakni dengan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan
kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam kurikulum yang
pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran dan semua peserta didik wajib
mengikuti kegiatan kurikuler ini. Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler adalah
kegiatan peserta didik yang dilaksanakan di luar ketentuan yang telah ada di dalam
kurikulum. Kegiatan ini berdasarkan pada bakat dan minat dari masing-masing
peserta didik dan tidak wajib diikuti seluruh peserta didik. Keberhasilan
pembinaan dan pengembangan peserta didik dapat diukur dari naik kelas atau
tidak peserta didik tersebut.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 13


g. Pencatatan dan pelaporan
Kegiatan ini dilakukan sejak dari siswa masuk ke sekolah sampai siswa
tersebut dari sekolah. Pencatatan diperlukan agar pihak lembaga dapat
memberikan bimbingan yang optimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan
dilakukan sebagai wujud tanggungjawab lembaga agar pihak-pihak terkait dapat
mengetahui perkembangan peserta didik di lembaga tersebut. Adapun beberapa
peralatan yang digunakan untuk mempermudah kegiatan ini yaitu :
1) Buku induk siswa
2) Buku klapper
3) Daftar presensi
4) Daftar mutasi
5) Buku catatan pribadi
6) Daftar nilai
7) Buku legger
8) Buku rapport
h. Kelulusan dan alumni
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik.
Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan tentang telah
diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Setelah
peserta didik mengikuti seluruh program yang ada dan berhasil lulus pada ujian
akhir maka peserta didik dapat dinyatakan lulus dan akan menerima STTB atau
Ijazah dari pihak sekolah.
Setelah lulus maka otomatis hubungan anatara peserta didik dan sekolah akan
terputus dan peserta didik yang telah lulus dari sekolah biasa disebut dengan
alumni. Maka untuk menjaga hubungan baik tersebut dapat dilakukan salah
satunya dengan diadakannya reuni atau temu kangen antar angkatan atau antar
kelas.
D. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Definisi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat
5 dan 6 yang dimaksud dengan Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 14


Sedangkan Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
2. Definisi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dalam organisasi pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan ini merupakan
sumber daya manusia potensial yang turut berperan dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harus
dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi
pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan,
seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan atau
pengembangan dan pemberhentian.
3. Tujuan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan berbeda dengan manajemen
sumber daya manusia pada konteks bisnis, di dunia pendidikan tujuan manajemen SDM
lebih mengarah pada pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang
handal, produktif, kreatif, dan berprestasi.
Berdasarkan (Permendiknas No 8 Tahun 2005) Tugas Ditjen (Direktorat Jendral)
PMPTK (Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan) mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan standarisasi teknis di bidang peningkatan
mutu pendidik dan kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan nonformal.
Fungsi Ditjen PMPTK :
a) Penyiapan perumusan kebijakan departemen di bidang peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan.
b) Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan.
c) Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
d) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 15


e) Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat Jenderal.
Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan secara umum adalah :
a) Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja
yang cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi.
b) Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan.
c) Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur
perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi dan insentif yang
disesuaikan dengan kinerja, pengembangan manajemen serta aktivitas pelatihan
yang terkait dengan kebutuhan organisasi dan individu.
d) Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari
bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan stakeholder internal yang
berharga serta membantu mengembangkan iklim kerjasama dan kepercayaan
bersama.
e) Menciptakan iklim kerja yang harmonis.
4. Tugas dan Fungsi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 Pasal 39 : (1) Tenaga Kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik
merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi.
Secara khusus Tugas dan Fungsi tenaga pendidik (Guru dan Dosen) didasarkan pada
UU No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
pengabdi kepada masyarakat. Dalam pasal 6 disebutan bahwa : kedudukan guru dan
dosen sebagai tenaga professional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 16


Dalam menjalankan Tugas dan Fungsinya secara professional tenaga pendidik dan
kependidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh peraturan
pemerintah maupun kebutuhan masyarakat antara lain :
1) pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan
jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani an rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan
tinggi yang terakreditasi.
Mereka pun memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas yaitu :
1) Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :
a) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan soaial yang pantas dan memadai.
b) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d) Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual.
e) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2) Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban :
a) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis.
b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
5. Jenis – jenis Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga Kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi
atau lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan
yang berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan
dibedakan menjadi tiga, yaitu :

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 17


a) Tenaga Struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif
umum (pemimpin) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak
langsung atas satuan pendidikan. (Kepsek, Wakepsek, urusan kurikulum,
kesiswaan, sapras, dan pelayanan khusus)
b) Tenaga Fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu
jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis
kependidikan. (Guru, guru BP, pengembangan kurikulum dan teknologi
kependidikan, pengembangan tes, dan pustakawan)
c) Tenaga Teknis Kependidikan
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administrative. (Laboran,
teknisi sumber belajar, pelatih ; olahraga, kesenian dan keterampilan. Dan
petugas TU)
Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu
sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU No 22 Tahun 1999
tentang pemerintahan daerah dan PP No 25 Tahun 2000 tentang kewenagan pemerintah
dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan
dapat bervariasi sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
E. Manajemen Sarana dan Prasarana
1. Definisi Manajemen Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk
mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. Sementara prasarana adalah
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
KBBI menyatakan bahwa sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai
alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Dan prasarana adalah segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
proyek).
Sementara prasarana adalah peralatan pembantu atau juga peralatan utama, dan
kedua alat tersebut berfungsi untuk mewujudkan suatu tujuan yang ingin di capai.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 18


Jadi manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang mengatur untuk
mempersiapakan material dalam keberlangsungan proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan.
2. Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana
Fungsi sarana dan prasarana tentu berbeda berdasarkan ruang lingkup
penggunaannya masing-masing. Misalnya, sarana dan prasarana transportasi berbeda
dengan kesehatan.
Tetapi mempunyai suatu tujuan yang sama yaitu tujuan untuk mencapai hasil yang
di harapkan sesuai dengan rencana. Berikut adalah fungsi utama sarana dan prasarana,
yaitu :
a) Dapat mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga mampu menghemat
waktu.
b) Serta meningkatkan produktivitas baik barang maupun jasa.
c) Hasil kerja lebih berkualitas serta terjamin.
d) Dapat lebih sederhana atau memudahkan dalam gerak para pengguna atau
pelaku.
e) Membuat ketetapan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.
f) Dapat menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
g) Dan menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang
mempergunakannya.
3. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana
Secara umum, tujuan sarana dan prasarana dibuat agar terselenggaranya suatu
kegiatan atau proses yang kondusif dan sesuai yang diharapkan.
Di bawah ini adalah tujuan dari dibangunnya prasarana dan disediakannya sarana
a) Meningkatkan produktivitas masyarakat
b) Memungkinkan terlaksananya aktivitas-aktivitas tertentu
c) Memperbaiki kualitas hidup masyarakat
d) Memungkinkan terlaksananya aktivitas secara lebih efisien
e) Menimbulkan kenyamanan bagi pengguna dan pelaksana kegiatan
f) Menciptakan kepuasan bagi pengguna dan pelaksana kegiatan

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 19


Secara umum, dapat kita simpulkan bahwa sarana dan prasarana membantu kita
untuk menjalankan kehidupan sehari-hari kita, mulai dari kehidupan sosial hingga
kehidupan ekonomi kita. Sarana dan prasarana juga berperan penting dalam
memungkinkan manusia untuk memenuhu dan kebutuhan sekunder serta tersiernya.
4. Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana
Prinsip-prinsip dar sarana dan prasarana, yaitu :
a) Prinsip pencapaian tujuan merupakan sarana dan prasarana yang ada disekolah
dalam keadaan siap pakai.
b) Prinsip efisien merupakan pengaadan sarana dan prasarana harus dilaksanakan
sesuai perencanaan yang ada.
c) Prinsip administratif merupakan manajemen sarana dan prasarana
memperhatikan undang-undang, peraturan, intruksi, dan petunjuk teknis yang
ada.
d) Prinsip kejelasan tanggung jawab merupakan manajemen sarana dan prasarana
yang harus didelegasikan kepada anggota sekolah yang memiliki kewenangan.
e) Prinsip kekohesifan merupakan manajemen sarana dan prasarana haru
terrealisasi dalam bentuk proses kerja yang kompak.
F. Manajemen Keuangan Sekolah
1. Definisi Manajemen Keuangan Sekolah
Manajemen keuangan adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk menentukan
berjalannya kegiatan pendidikan sekolah, dalam pelaksanaanya juga harus
memperhatikan pada prinsip manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan juga pengendalian.
Beberapa kegiatan yang berhubungan dengan manajemen keuangan seperti
mendapatkan dan menetapkan sumber pendanaan, pemanfaatan, pelaporan,
pemeriksaan sampai pertanggungjawabannya.
2. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah
Secara umum tujuan manajemen keuangan sekolah adalah untuk:
a) Agar bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemakaian dana sekolah.
b) Meningkatkan akuntanbilitas dan juga tranparansi yang berhubungan dengan
keuangan sekolah.
c) Meminimalisir penyalahgunaan anggaran untuk hal yang tidak diperlukan.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 20


3. Fungsi Manajemen Keuangan Sekolah
a) Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta
kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
b) Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
c) Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana sekolah untuk memaksimalkan dana
yang ada dengan berbagai cara.
d) Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk
operasional kegiatan sekolah.
e) Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana sekolah serta menyimpan dan
mengamankan dana tersebut.
f) Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan
sistem keuangan pada sekolah.
g) Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan sekolahyang
ada agar tidak terjadi penyimpangan.
h) Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangansekolah
sekaligus sebagai bahan evaluasi.
4. Prinsip Manajemen Keuangan Sekolah
a) Transparansi
Transparansi artinya manajemen keuangan sekolah harus bisa dilakukan
secara terbuka. Keterbukaan tersebut berhubungan dengan sumber keuangan
sekolah, berapa jumlahnya, bagaimana rincian penggunaannya hingga
pertanggungjawabannya. Ini akan lebih memudahkan pihak berkepentingan
menggambarkan kondisi keuangan organisasi atau sekolah.
b) Akuntanbilitas
Dalam manajemen keuangan, akuntanbilitas artinya pemakaian uang
sekolah yang sesuai dengan perencanaan. Dan berdasarkan hal tersebutlah
penggunaan uang sekolah pun harus bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan
rencananya.
c) Efektivitas
Dalam manajemen keuangan sekolah, bisa dikatakan efektivitas bila
kegiatan yang dilakukan bisa mengatur keuangan untuk pembiayaan aktivitas

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 21


dalam rangka mencapai tujuan dari lembaga pendidikan yang bersangkutan serta
kualitas outcomes nya juga harus sangat sesuai dengan rencana.
d) Efisiensi
Prinsip ini berhubungan dengan kuantitas hasil dari kegiatan. Sementara
dalam manajemen keuangan, ini merupakan perbandingan antara input dan
output atau bisa dibilang daya dan hasilnya.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 22


BAB 3

PEMBAHASAN

A. Waktu dan Pelaksanaan Observasi

Waktu dan tempat pelaksanaan observasi ini dilakukan dalam satu waktu. Namun
mengingat situasi pandemi belum sepenuhnya membaik, maka observasi dilakukan dengan
waktu yang sangat terbatas dan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan. Adapun
detailnya secara berikut :

Narasumber : Elah Sumpena, M.Pd.

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

Hari : Kamis

Tanggal : 02 Desember 2021

Waktu : 09.00 WIB - Selesai

Tempat : SMP Negeri 1 Margahayu - Bandung

B. Uraian Penyelenggaraan Observasi


1. Manajemen Sekolah
Setelah kami melakukan observasi wawancara tepatnya di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 1 Margahayu terdapat beberapa informasi mengenai manajemen yang
ada di sekolah tersebut, yaitu sebagai berikut:
a) Sarana dan Prasarana
Untuk bidang sarana dan prasarana sendiri terdapat bangunan baru di sekolah
ini, dimana terdapat ruang belajar yang menjadi ruang utama dalam menjalankan
proses pembelajaran di sekolah ini. Selain itu ada juga masjid An-Nur yang
menjadi lebih besar dari sebelumnya agar lebih nyaman lagi ketika digunakan
oleh warga sekolah yang beragama Islam dalam menjalankan ibadahnya, lalu ada
ruang aula yang umumnya dipakai sebagai tempat berkumpul para siswa/siswi
ketika sedang ada acara tertentu. Kemudian terdapat ruang multimedia yang
terdapat komputer dengan jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya serta untuk
kedepannya nanti akan terdapat ruang olahraga di sekolah ini.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 23


b) Anggaran
Anggaran yang didapatkan oleh sekolah ini berasal dari dana Bantuan
Operasional sekolah (BOS), selain itu ada juga dana Bantuan Daerah dari pihak
Kementrian.
Bagi siswa/siswi yang mengalami kendala ekonomi kurang mampu maka pada
saat PPDB mereka akan dibebaskan dari beberapa biaya dan juga diberikan
kesempatan untuk mendapat bantuan dana dari pemerintah (KIP). Kemudian
utnuk buku pelajaran sendiri, pihak guru tidak diperbolehkan untuk menjualnya
karena pihak sekolah sudah menyiapkan buku tersebut dan akan meminjamkannya
kepada para peserta didik selama satu tahun pembelajaran serta akan dikembalikan
lagi ke pihak sekolah jika sudah selesai tahun ajaran.
c) Tata Pelaksanaan
Pada saat kondisi pandemi seperti ini maka jadwal pembelajaran tatap muka
pun dirubah dan disesuaikan dengan anjuran serta peraturan dari pemerintah.
Dimana untuk siswa kelas 7 dan 8 dibagi menjadi 3 sesi. Adapun untuk pembagian
harinya yaitu hari Senin dan Selasa dilaksanakan pembelajaran tatap muka khusus
untuk siswa/siswi kelas 9 yang dibagi menjadi 2 sesi, lalu pada hari Rabu jadwal
untuk seluruh siswa/siswi kelas 8, kemudian pada hari Kamis siswa/siswi yang
mengikuti pembelajaran tatap muka berasal dari kelas 7 sampai kelas 9, dan
terakhir pada hari Jumát pembelajaran tatap muka dikhususkan untuk siswa/siswi
kelas 7 saja. Tentunya pembagian ini membuat para guru merasa lebih repot dan
lelah karena pembelajaran dilakukan secara marathon dan tidak ada jeda untuk
istirahat yang cukup seperti sebelum pandemi. Meskipun pembelajaran secara
daring itu lebih efektif namun ternyata pembelajaran luring ternyata lebih
memotivasi para siswa/siswi dalam melakukan proses pembelajaran.
d) Organisasi
Seluruh organisasi yang ada di sekolah ini menjadi tanggung jawab bidang
kesiswaan yang dibantu oleh pembina organisasi dan juga para ketua dari
organisasi tersebut. Namun karena kondisi pandemi seperti sekarang ini maka
banyak kegiatan organisasi yang dilakukan secara daring, jika dilakukan secara
luring pun biasanya sekolah akan mengingatkan untuk selalu menerapkan
protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 24


2. Guru
Sebagai pendidik, guru pastinya sudah meluangkan 24 jam waktunya untuk
memenuhi tugasnya selama satu minggu. Namun yang membedakan waktu mengajar
sebelum pandemi guru diberikan kesempatan melakukan proses pembelajaran selama
45 menit untuk setiap satu jam mata pelajaran sedangkan pada saat pandemi seperti
sekarang ini, seorang guru hanya mempunyai waktu selama 30 menit saja untuk satu
jam mata pelajaran.
Pada awal masa pandemi, terdapat beberapa kendala yang dialami oleh para guru
juga dalam menggunakan serta memanfaatkan teknologi yang ada. Namun hal itu dapat
ditangani dengan cara saling memberikan informasi dari sesama guru yang paham dan
juga mengerti banyak hal terkait teknologi saat ini, salah satu contohnya dengan
mengikuti pelatihan IT hingga memanfaatkan salah satu aplikasi belajar seperti google
classroom.
3. Peserta Didik
Selain belajar bidang akademik, para siswa/siswi di sekolah ini juga mengikuti
ekstrakurikuler yang ada di luar jam pelajaran sekolah guna mengembangkan minat
dan bakat dari setiap individu. Jika biasanya kegiatan ekstrakurikuler dilakukan setelah
pulang sekolah atau setelah jam pelajaran usai, beda halnya dengan masa pandemi saat
ini dimana kegiatan ekstrakurikuler lebih sering dilaksanakan secara daring atau jika
ada kesempatan untuk dilaksanakan secara luring maka para siswa/siswi harus
menerapkan protokol kesehatan yang sudah ada di peraturan pemerintah dan juga
sekolah.
Adapun untuk lebih memantau perkembangan para siswa/siswi, terutama di masa
pandemi seperti ini maka pihak sekolah harus lebih sering berkomunikasi dengan para
orangtua/wali murid, salah satu contohnya adalah membuat group chat di salah satu
aplikasi media sosial dengan para orangtua/wali murid. Dengan demikian maka para
guru dan juga orangtua akan lebih mudah untuk memantau perkembangan setiap anak.
Meskipun kondisi pandemi masih menyelimuti, para siswa/siswi di sekolah ini tetap
bisa memberikan prestasi untuk sekolahnya seperti Juara Lomba Seni Tari Nasional
(daring), Silat, Taekwondo. Kemudian peserta didik lulusan dari sekolah ini juga
banyak yang masuk dan melanjutkan pendidikan nya di sekolah negeri seperti SMAN
1 Margahayu, SMAN 8, SMAN 3 dan lainnya.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 25


4. Pengelolaan Sekolah
Dalam pengelolaan sekolah pastinya ada ebebrapa kendala, adapun kendala yang
dialami oleh SMPN 1 Margahayu ini adalah kendala dalam hal perbedaan
karakter/pribadi dari setiap siswa/siswi baik sakit/kepentingan lainnya. Lalu jika
terdapat guru yang malas maka akan diberi pembinaan oleh kepala sekolah. Serta bagi
sekolah, kesehatan dari para siswa/siswi dan juga para guru adalah hal yang harus
diutamakan daripada target kurikulum.
Dalam hal pengadaan pegawai baru terdapat beberapa persyaratan yang diajukan
oleh pihak sekolah kepada pihak pelamar, diantaranya sebagai berikut :
a) Memiliki ijazah min. S1
b) Memiliki skill sesuai dengan bidangnya masing-masing
c) IPK
d) Lulusan negeri lebih diprioritaskan
e) Wawancara dengan kepala sekolah
f) Jika memiliki keahlian di bidang lain akan menjadi nilai tambah tersendiri
Pihak SMPN 1 Margahayu juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak luar agar
menyukseskan proses pembelajaran dan juga target kurikulum, adapun pihak yang
melakukan kerjasama antara lain yaitu :
a) Lanud Sulaeman
b) Polisi : Untuk memberikan penyuluhan kepada para murid terkait kenakalan
remaja dan juga obat-obatan terlarang.
c) Jaksa : agar para murid mengetahui beberapa informasi terkait kejaksaan
d) Puskesmas dan Rumah Sakit : Untuk memenuhi kebutuhan vaksin dan juga
beberapa kegiatan yang menyangkut tentang kesehatan para murid.
e) Danramil
f) Lembaga pendidikan non-formal seperti Ganesha Operation (GO)
Selain menjalin kerjasama dengan pihak luar, SMPN 1 Margahayu juga memiliki
usaha swadaya untuk bidang kewirausahaan sekolah, seperti kantin dan juga koperasi.
Untuk sistem penerimaan peserta didik, pendaftar di sekolah ini bisa mencapai
hingga 1.400 peserta didik namun sayangnya kuota atau daya tampung yang dimiliki
hanya bisa menerima 400 peserta didik. Ada beberapa seleksi untuk bisa masuk di
sekolah ini salah satunya sistem zonasi, dimana peserta didik yang mendaftar dan

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 26


berdomisili dekat dengan sekolah memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima
baik nilainya besar ataupun kecil. Selain zonasi, ada juga seleksi prestasi (Nilai rapot,
Juara lomba (akademik ataupun non-akademik) dan seleksi afirmasi.
Kemudian untuk perkembangan sekolah ini dari tahun ke tahun pasti mengalami
perbedaan tiap tahunnya. Salah satu contohnya seperti dua tahun belakangan ini dimana
pandemi memberikan keterbatasan bagi pihak sekolah untuk mengadakan pembelajaran
tatap muka, sehingga para siswa/siswi tidak bisa hadir ke sekolah dan terpaksa
mengikuti pembelajaran tatap maya (daring) demi kesehatan dan juga keselamatan
bersama. Meskipun adanya keterbatasan ruang dan waktu untuk menjalankan proses
pembelajaran, hal itu tidak membuat para peserta didik untuk tetap berprestasi dan
mengharumkan nama sekolah. Tentunya pihak sekolah juga memberikan reward untuk
para siswa yang berprestasi tersebut dengan memberikan biaya transportasi untuk
siswa/siswi yang sedang mengikuti atau yang akan mengikuti kompetisi serta
memberikan pakaian seragam yang lengkap kepada mereka yang berprestasi.
Peran wakil kepala sekolah bidang humas juga pastinya sangat penting untuk
keberlangsungan proses pembelajaran di sekolah ini, peran tersebut yaitu :
a) Menjaga komunikasi dan juga hubungan kekeluargaan
b) Menjaga perasaan individu
c) Mau menerima dan mendengarkan terkait kritik serta saran dari pihak lain demi
kebaikan sekolah
d) Bersikap adil kepada siapapun
e) Mencari solusi dan jalan keluar yang terbaik bagi setiap masalah yang ada.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 27


BAB 4

PENUTUPAN

A. Simpulan
Dalam wawancara observasi terhadap manajemen yang ada di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 1 Margahayu dapat kami simpulkan bahwa pada masa pandemi saat
ini terdapat beberapa perubahan yang menyebabkan keterbatasan ruang dan juga waktu bagi
jalannya proses pembelajaran yang ada di sekolah ini. Selain itu kegiatan-kegiatan lain yang
ada di luar pembelajaran juga menjadi sangat terbatas.
Namun keterbatasan itu tidak menghalangi semangat, baik dari pihak sekolah maupun
dari peserta didiknya sendiri, mereka tetap semangat mencari cara agar proses pembelajaran
tetap berjalan dengan baik dan memanfaatkan teknologi yang ada. Dengan seperti maka
para peserta didik tetap dapat kesempatan untuk mengumpulkan prestasi-prestasi sesuai
dengan bidang minat dan bakat emreka masing-masing demi mengahrumkan nama sekolah
B. Saran
Saran dari kami untuk manajemen yang ada di sekolah ini adalah lebih ditingkatkan lagi
untuk segala sarana dan prasarana, lalu pengembangan peserta didik, dan lainnya demi
meningkatkan kualitas sekolah dan menjadikan sekolah lebih baik lagi dari tahun-tahun
sebelumnya.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH 28


DAFTAR PUSTAKA

AdzintaSirly, J. (2020, Mei 05). Manajemen Sarana dan Prasarana. Retrieved from www-
kompasiana-com.cdn.ampproject.org: https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/jazaadzintasirly/5eb183d409
7f363472457e53/manajemen-sarana-dan-
prasarana?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%
3D#aoh=16390513938675&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.

Koswara, D. (2015, Oktober 24). Manajemen Keuangan Sekolah. Retrieved from


qidal.wordpress.com: https://qidal.wordpress.com/2015/10/24/menejemen-keuangan-
sekolah-pengertian-fungsi-sumber-cara-memanfaatkan-dan-mempertanggung-
jawabkan/

MANAJEMEN PENDIDIKAN : TUJUAN DAN RUANG LINGKUPNYA. (2017, April 04).


Retrieved from wqa.co.id: https://wqa.co.id/manajemen-pendidikan-tujuan-dan-ruang-
lingkupnya/

Zein mas’ud dan Darto. (2012). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Riau: Daulat Riau.

Nanang Fattah, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah, (Bandung:
C.V. Pustaka Bani Quraisy, 2004), Cet. Ke-1, h. 11

Didik Prangbakat, Meningkatkan Mutu Pengelolaan Sekolah Dasar Melalui Manajemen


Berbasis Sekolah (School Based Management), (Jakarta: Dirjen Dikdasmen, 2001), h. 3

Suharsini Arikunto, Manajemen Berbasis Sekolah: Bentuk Inovasi Mutakhir Dalam


Penyelenggaraan Sekolah”, dalam: Jurnal Dinamika Pendidikan, Majalah Ilmu Pendidikan,
No. I Tahun VI/1999, Februari, h.12

Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. Ke-
3, h. 34

Mohrman, SA, Wohlstetter, P & Assiciates, School-Based Management: Organizing for High
Performance, (San Francisco: Jossey-Bass Publisher, 1994), h. 56

Supriono Subakir dan Achmad Sapari, Manajemen Berbasis Sekolah, (Surabaya: SIC, 2001),
h. 5

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH iii


E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 25

Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis sekolah: Buku I Konsep dan pelaksanaan
MPMBS, (Jakarta: Depdiknas, 2001), h. 5

Slamet, Ph., “Manajemen Berbasis Sekolah”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor:
027, htt:www.Pdk.90.id

Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), Cet. Ke-2, h. 2

Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), h. 8

Kompri. 2014. Manajemen Pendidikan 2. Bandung: Alfabeta.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Arikuntoi, Suharsimi dan Yuliana, Lia. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:


Aditya Media.
Kanwil Depdiknas Provinsi Jawa Barat. 2000. Buku Perundang-Undangan Tahun 2000.
Bandung: Kanwil Depdiknas Provinsi Jawa Barat.
Siagiaan, S. 2000. Manajemen SDM. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukirman, Hartati. 2000. Manajemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH iv


LAMPIRAN

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH v


BIODATA PENYUSUN

Nama : Fauziah Noer Islamiati Nama : Nabila Nur Isnaini Safitri


TTL : Cianjur, 07 Oktober 2002 TTL : Bandung, 11 Maret 2002
Jurusan : Pendidikan Seni Tari Jurusan : Pendidikan Seni Tari
Hobbi : Nonton Drakor, Scroll Tiktok Hobbi : Menari, Baca Novel, Nonton
“Sejatinya hidup adalah tentang berbagi “Penyesalan memang selalu ada di akhir,
bukan seberapa banyak tapi seberapa kalau di awal namanya pendaftaran”
bermanfaat untuk orang lain”

Nama : Nanda Azizah Nama : Raden Dara Sakhila


TTL : Bogor, 06 Maret 2002 TTL : Bandung, 08 Agustus 2002
Jurusan : Pendidikan Seni Tari Jurusan : Pendidikan Seni Tari
Hobbi : Menari, Mendengar Musik Hobbi : Traveling, Nonton Drakor
“Tetap bangga menjadi diri sendiri” “Yang patah tumbuh, yang hilang jam tidur
saya”

Nama : Syarita Fathasya Aulya Nama : Vikri Sabastian Kurnia


TTL : Jakarta, 19 Desember 2002 TTL : Bandung, 13 Juli 2001
Jurusan : Pendidikan Seni Tari Jurusan : Pendidikan Seni Tari
Hobbi : Berenang, Membaca Buku Hobbi : Menari, Menyanyi, Bermusik
“Life must go on because we never know” “Work Hard, Pray Hard, Istirahard”

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH vi

Anda mungkin juga menyukai