Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM PERMATA LPTK

SENI PERTUNJUKAN DAN


PARIWISATA
Nama : Vikri Sabastian Kurnia
NIM : 2008968
Program Studi : Pendidikan Seni Tari – 5A
Instansi : Universitas Negeri Malang

“SENI PERTUNJUKAN”

Seni pertunjukan adalah aktivitas manusia dalam bidang seni yang berangkat dari suatu
keadaan dalam lingkungan etnik yang berbeda, dimana ide/gagasan seniman dikomunikasikan
melalui media yaitu aktor/pelaku. Seni pertunjukan merupakan aktivitas komulatif dari berbagai
cabang seni, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni drama. Fungsinya dapat berubah
sesuai jaman dan kebutuhan berkembang dan tumbuh di lingkungan masyaratat pendukung.
Faktor utama lahirnya sebuah seni pertunjukan di masyarakat adalah sebagai berikut.

1. Tatanan kehidupan masyarakat penganut aliran kepercayaan


a. Sarana pemanggil kekuatan ghaib
b. Sarana pemanggil roh agar hadir pada tempat yang ditentukan
c. Media pengusir roh jahat
d. Peringatan pada nenek moyang dengan menirukan kegagahan
e. Pelengkap upacara
2. Tatanan kehidupan masyarakat beragama
a. Media penyebaran agama/dakwah
b. Persembahan pada dewa
c. Pengikat faham
d. Ungkapan syukur
3. Tatanan kehidupan masyarakat modern
a. Ekspresi keindahan
b. Perekat kehidupan sosial masyarakat
c. Hiburan pribadi
d. Sarana berpolitik
e. Pengembangan pariwisata

Adanya seni pertunjukan beawal dari


1. Keragaman etnik
2. Keragaman adat, yang berkaitan dengan adat adalah sebgai berikut.
a. Pranata yang mengatur tingkah laku pendukungnya dalam berhubungan dengan orang
lain
b. Sifat patuh, laras dan harmoni
c. Ada larangan dan keharusan yang tidak boleh dilanggar
d. Pelanggaran terhadap adat dapat dikenai hukuman/sanksi (mis: celaan, cemoohan,
pengucilan)
3. Keragaman religi

Seseorang yang melakukan pelanggaran terhadap adat akan merasa bersalah karena adat
tersebut diyakini kebenarannya oleh setiap anggota masyarakat pendukung. Keyakinann bahwa
pelanggaran terhadap adat bisa mendatangkan akibat buruk yang sifatnya ghoib.
Tradisi adalah pewarisan atau penerusan unsur-unsur, adat istiadat, kaidah-kaidah dan
pewarisan harta kekayaan. Adat ataupun tradisi bukan sesuatu yang tidak dapat berubah,
masyarakat dapat menerima atau menolaknya kecenderungan adat dan tradisi adalah
mempertahankan yang lama adat dan tradisi berkembang subur pada masyarakat pedesaan dan
atau masyarakat “istana”. Jika adat dan tradisi berkembang dilingkungan masyarakat pedesaan
maka alasannya.
1. Masyarakat statis yang cenderung kurang spekulatif terhadap hal hal baru yang sulit
diramalkan
2. Kurangnya keberanian untuk “berpetualang”
3. Kurangnya akses teknologi dan atau informasi yang mengarah pada “kemoderenan”
4. Hubungan sosial mayarakat yang sangat erat satu sama lainnya
5. Religi yang homogen
Adat dan tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat “istana” dan “tradisi”
1. Adanya kepatuhan pada raja.
2. Mengagungkan raja sebagai pangejawantahan yang maha kuasa.
3. Penghargaan dan penghormatan yang berlebih pada dewa yang dianggap sebagai penguasa
alam semesta.
4. Homogenitas kepercayaan yang dianut.
5. Hubungan sosial yang terbatas.
Jika dipertahankan pada masyarakat “kota”
1. Pelestarian
2. Komersialisasi
3. Hiburan
4. Politis
5. Tuntutan pengembangan pariwisata
6. Implikasi kebijakan pemerintah

Anda mungkin juga menyukai