Iklan
T shop.thedesignstory.com
LEARN MORE ›
buy now
REPORT THIS AD
LEMBAR PENGESAHAN
No :003/Pan.DN.UYP/A-1/VII/2007
PANITIA
Mengetahui,
A. LATAR BELAKANG
Kebudayaan adalah hasil karya cipta manusia. Kegiatan dalam masyarakat yang
berkembang menjadi pola kehidupan dan menjadi ciri khas dari masyarakat disebut
juga kebudayaan. Dari pola kehidupan tersebut dihasilkan suatu karya yang sangat
indah disebut seni. Seni dan budaya berkembang seiring dengan waktu. Pada zaman
dulu, setiap suku bangsa mempunyai adat istiadat yang mereka junjung tinggi. Adat
istiadat merupakan warisan dari nenek moyang yang masih dipelihara sampai
sekarang dan dikenal sebagai budaya yang mencirikan masyarakat tersebut pada
suatau bangsa.
Proses kontak atar kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain inilah
yang yang seringkali memberi impact pada budaya imitative suatu masyarakat
bangsa yang terjebak dengan set trend global yang memang sengaja diciptakan demi
kepentingan-kepentingan golongan tertentu. Akan tetapi masyarakat suatu bangsa
tidak menyadari akan hal tersebut sehingga terseret pada pengakuan budaya
pendatang yang dicitrakan oleh media sebagai budaya yang dianggap suitable
(pas/cocok), popular dan modern untuk selalu diikuti. Ketertarikan dengan budaya
instant (instant culture) dan meninggalkan kebudayaan asli yang penuh sejarah
telah terjadi dimana-mana bahkan salah satunya di Indonesia. Sungguh hal yang
sangat ironis dan memprihatinkan. Proses kontak antar kebudayaan dari hasil
proses defusi budaya ini secara kontinyu pada akhirnya akan mendistorsi esensi
kebudayaan asli suata bangsa yang mencirikannnya nilai berbeda dengan
kebudayaan antar bangsa di dunia.
Akhirnya bias kita pahami, hasil dari proses akulturasi dan difusi budaya inilah
yang nantinya ketika tidak dilakukan lterisasi dan proteksi secara seksama akan
berdampak pada terciptanya kebudayaan tanpa kelamin pada suatu bangsa. Lalu
bagaimana dengan kebudayaan bangsa Indonesia akankah juga bertipologi sebagai
kebudayaan tanpa kelamin? .
B. TUJUAN KEGIATAN
1. General Orientation (Orientasi Umum)
b. Sarasehan Budaya
Kegiatan Sarasehan Budaya dengan tema “Jangan Nodai Budaya Bangsaku” ini
diselenggrakan atas idea dan konstruk pemikiran akan pentingnya
pemahaman budaya sebagai identitas dan jati diri sebuah bangsa mengingat
keberadaan budaya bangsa Indonesia yang pusparagam menjadikan khazanah
tersendiri yang harus dilestarikan keberadaannya (being inheritance) secara
terus menerus oleh seluruh entitas bangsa ini. Patut disadari dan dibanggakan
sebenarnya kepusparagaman budaya dalam diversitas yang kita miliki selama
ini sebagai perwujudan dan pengejawantahan nilai-nilai kebhinekaan yang
diinternalisasikan dalam falsafah Negara Kesatuan Republic Indonesia kita
yang tercinta ini. Kegiatan ini juga merupakan bentuk upaya anak bangsa yang
senantiasa cinta akan indahnya kebersamaan dalam berbagai latar belakang
yang berbeda guna menyongsong kesatuan dan persatuan bangsa yang
tercipta dari berbagai perbedaan latar belakang yang tidak mungkin akan bisa
dielak dan dipisahkan dalam sejarah perjalanannya.
b. Sarasehan Budaya
Dengan tetap mengacu pada deskripsi tematik yang telah terurai dalam latar
belakang diatas, bahwa negara yang beradap adalah negara yang paham akan
dirinya sendiri -paham akan budaya yang dimiliki- (knowing by it self). Dalam
hal ini Negara paham akan dirinya secara totality -paham akan diri-nya dan
mereka-nya- (kanapa kita begini dan harus beda dengan mereka).
Oleh karena itu dengan adanya kegiatan ini nantinya diharapkan akan
terbentuknya beberapa hal dibawah ini :
C. FILOSOFI KEGIATAN
Sebuah negara tidak akan pernah mengalami kemajuan ketika negara tersebut
tidak mempunyai sikap inklusif terhadap interaksi global dengan Negara-negara
lain. Suatu Negara juga akan merasa teralienasi dengan negara lain dalam kancah
percaturan peradapan ketika Negara tersebut mengedepankan paradigma
eksklusif-konserfatif serta rejektif terhadap interaksi –komunikasi- global
Universal.
Memenag tidak mudah bagi suatu bangsa dan Negara untuk mengambil sikap
receptive maupun rejektif terhadap in uensi yang dihasilkan oleh proses inreksi
global secara kontinyu. Dalam hal ini negara harus memiliki kepekaan dalam
melakukan seleksi dalam berbagai hal yang mengin ltrasi otentisitas bangsa dan
negara tersebut dalam multi sector.
Dalam bidang kebudayaan misalnya, menjadi hal yang paling rawan
munculnya perkawinan budaya antara budaya satu dengan budaya yang lain.
Akulturasi dan difusi budaya ini jelas-jelas akan membewa dampak pada
menghilangnya budaya local genuine yang mencerminkan nilai-nilai tertentu yang
dianut oleh suatu masyarakat menjadi berubah dari nilai-nilai dan otentisitas yang
disakralkannya.
Perubahan nilai-nilai otensisitas dan sakralistik yang ada dalam setiap budaya
ini setidaknya dilatarbelakangi oleh pandangan dunia absthenchoung kapitalistik
yang secara bombastis merupah pandangan hidup baik masyarakat maupun Negara
menjadi serba orientasi materialis. Dalam kasus kontemporer (modern cases)
sekarang ini yang terjadi di negara kita ini sebuah adat budaya yang seharusya
ditampilkan dan dilakonkan pada momen-momen tertentu dengan ritme dan genre
yang khas harus dieksploitasi menjadi komoditi yang siap disajikan kapanpun dan
dimanapun sesuai pesanan. Sungguh pemerkosaan terhadap eksistensi budaya itu
sendiri.
Dari loso tempramen inilah kemudian, Mahasiswa Universitas Yudharta
Pasuruan dalam hal ini Kepanitiaan Dies Natalis mengembil inisiatif untuk
membuat kegiatan Sarasehan Budaya ini dengan tema “Jangan Nodai Budaya
Bangsaku” tentunya kegiatan ini bukanlah satu-satunya bentuk kepedulian dalam
tahap suksesi pelestarian kebudayaan akan tetapi kegiatan ini yang pasti
merupakan bukti kesadaran akan pentingnya pelestarian kebudayaan Bangsa dan
Negara menuju kejayaan bangsa dan negara yang bebas merdeka.
D. SOFISTIVIKASI KEGIATAN
Sebagaimana kegiatan pada lazimnya, maka kegiatan Dies Natalis Universitas
dan Sarasehan Budaya yang kami selenggarakan ini mengangkat grand tema
“Yudharta Bartabur Budhaya” adapun sub tema dari kegiatan ini adalah “Jangan
Nodai Budaya Bangsaku” ini diselenggarakan karena adanya dorongan motivasi
yang kuat untuk menggugah kesadaran (common conciousness) semua elemen
masyarakat untuk melestarikan kebudayaan Bangsa Indonesia yang pluralistic serta
melakukan proteksi dan lterisasi terhadap masuknya budaya asing yang akan
membawa dampak pada terancamnya otentisitas nilai-nilai kebudayaan bangsa
kita. Kegiatan ini juga merupakan bukti nyata kepedulian mahasiswa Universitas
Yudharta Pasuruan terhadap eksistensi budaya bangsanya yang sudah banyak
tersakiti oleh elemen bangsa yang merasa gengsi, risih dan apatis terhadap
keberadaan kebudayaan bangsa sendiri.
E. LANDASAN HUKUM
1. Landasan Operasional
Pasuruan
Kemahasiswaan.
1. Landasan Idiil
a. Pancasila
F. DESAIN KEGIATAN
a. Nama Kegiatan
Kegiatan yang kami selenggarakan ini bernama Dies Natalis Universitas &
Sarasehan Budaya.
b. Tema Kegiatan
Kegiatan yang kami laksanakan ini mengambil grand tema “Yudharta Bartabur
Budhaya”. Adapun sub tema kegitan ini adalah “Jangan Nodai Budaya Bangsaku”
a. Waktu Kegiatan
Dies Natalis Universitas & Sarasehan Budaya ini akan dilaksanakan pada :
b. Tempat Kegiatan
3. Penyelenggara Kegiatan
4. Publik Peserta
a. Masyarakat umum
d. OSIS se-Pasuruan
e. BEM se-Pasuruan
2. Instansi-instansi terkait
b. Estimasi Dana
Adapun anggaran yang diperlukan dalam kegiatan Dies Natalis Universitas &
Sarasehan Budaya yang diselenggarakan selama satu hari satu malam ini
sebesar Rp. 29.341.500 (Dua puluh sembilan juta tiga ratus empat puluh satu
ribu lima ratus rupiah). dengan rincian estimasi dana terlampir.
6. Publikasi
Untuk kesuksesan kegiatan Dies Natalis Universitas & Sarasehan Budaya yang
diselenggarakan ini, akan dilakukan sosialisasi dan publikasi melalui media
pendukung antara lain:
B. PENUTUP
Demikian project proposal ini kami susun, dengan harapan dapat menjadi
pertimbangan serta memperoleh tanggapan dari berbagai pihak, yang turut peduli
dan mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut. Adapun hal-hal yang belum
tercantum dalam manual kegiatan ini, terutama yang berhubungan dengan
penambahan dan perubahan yang bersifat mendesak akan diatur kemudian sesuai
dengan kebutuhan.
—ooo—
Lampiran 1
Ø Rohmadi Ø Sunjoto
Ø Derajat Ø Yoga
Ø Yeni Ø Darul
Ø Ana Ø Mujib
Ø Hanif
Ø Mada K Ø Subadri
Ø Muzakki Ø Farida
Ø Suwarno Ø Gufron
Ø Zaki a f Ø Firnas
Ø Munir
Ø Jeni
Ø Obas
Ø Zainul
Lampiran 2
MANUAL ACARA
24 agustus 2007
Sambutan-sambutan
25 agustus 2007
Ketua Pelaksana
Presiden Mahasiswa
Narasumber :
Lampiran 3
Total Rp.15.700.000
Devisi Kesekretariatan
Total Rp.841.500
Devisi Konsumsi
Devisi Humas
Total Rp.2.850.000
Devisi Pendanaan
@ 20.000
Total
Rp. 400.000
Devisi Keamanan
Total Rp.3.100.000
Rp. 29.341.500
Terbilang : dua puluh sembilan juta tiga ratus empat puluh satu ribu lima ratus
rupiah
Lampiran 4
Sebagaimana lazimnya
Konsepsi kegiatan
kegiatan pada umumnya,
dalam kegiatan ini kami
mengetengahkan Dies Natalis
Universitas & Sarasehan Budaya yang bertemakan “Yudharta Bertabur Budaya”
kegiatan yang di desain dengan orintasi pembumian pemahaman tentang pentingnya
memegang Budaya bangsa bagi masyarakat sehingga nantinya masyarakat akan
memiliki kesadaran (civil conciousness) serta kepedulian terhadap pelestarian budaya
Indonesia. Ketika atmosfer semacam ini sudah terbangun maka kebudayaan di
Indonesia akan menjadi media pengejawantahan tata hidup berbangsa dan bernegara
yang beradab dan bermartabat. Oleh karena itu
Pengubalan dan pelaksanaan dasar kebudayaan kebangsaan adalah perlu bagi Negara
Indonesia yang sedang membangun dan yang mempunyai penduduk pusparagam yang
mengamalkan budaya yang berbeda-beda.
Dasar ini dapat menjadi garis panduan dalam membentuk serta mewujudkan
satu bangsa yang bersatu padu serta mengekalkan identity Negara dikalangan dunia
antar bangsa. Namun demikian pelaksanaannyaadalah rumit dan tidak dapat dicapai
dalam masa yang singkat. Kesadaran dan kefahaman yang luas akan dapat membantu
tercapainya hasrat dan cita-cita pelaksanaan dasar ini karena dengan keinsafan itu
kebudayaan kebangsaan akan dapat dibedakan dengan kebudayaan kesukuan atau
kebudayaan kaum. Kebudayaan yang dipupuk itu akan mencirikan sifat-sifat
persamaan yang melampaui batas-batas suku kaum dan memperlihatkan kepribadian
kebangsaan Indonesia itu sendiri sebagai sebuah Negara yang merdeka.
—o000o—
Dalam rangka Dies natalis universitas Yudharta Pasuruan dan Sarasehan Budaya
dengan grand tema “Yudharta bertabur Budaya”. Dan sub tema “jangan nodai Budaya
bangsaku”, panitia pelaksana menawarkan rekanan kerjasama (Sponsor ship) kepada
instansi, perusahaan, dan lembaga terkait dalam kegiatan ini. Disamping sebagai
usaha pemasarah priduk rekanan kerjasama ini juga berfungsi untuk lebih
mendekatkan serta menjalin hubungan yang lebih harmonis antara dunia kebudayaan
dengan dunia profesi. Adapun bentuk kerjasama yang kami tawarkan adalah sebagai
berikut:
a. Sponsor Tunggal
2. Pihak sponsor tunggal tidak memonopoli kegiatan publikasi dan tidak ada
masukan sponsor lain (sponsor utama, sponsor pendamping, dan sponsor
pendukung)
b. Sponsor Utama
2. Pihak sponsor utama tidak memonopoli kegiatan publikasi dan tidak ada
masukan sponsor lain (sponsor pendamping, dan sponsor pendukung)
c. Sponsor Pendamping
1. disediakan hanya untuk dua sponsor pendamping dengan jenis produk yang
berbeda dan diberikan hak mencantumkan logo produk atau perusahaan
masing-masing sebesar 50 % dari media publikasi yang disediana panitia
pelaksana berdasarkan kesepakan dan persetujuan kedua belah pihak.
d. Sponsor pendukung
e. Donator
f. Ketentuan-ketentuan lain
1. Pembayaran
Setiap pembayaran dari pihak sponsor ship harus disertai dengan uang muka
sekurang-kurangnya 50 % dari nilai kontrak yang dibayar pada saat
penandatanganan surat perjanjian sedang sisanya dapat dibayarkan sesuai
dengan kesepakatan kedua belah pihak yang sudah ditetapkan.
2. pembatalan
Ø bagi pihak sponsor yang baru membayar 50% – 70% (lima puluh persen
sampai tujuh puluh persen) dari total kesepakatan haraga kontrak,
maka pihak panitia hanya akan mengembalikan 20 % (dua puluh
persen) dari bukti pembayaran pihak sponsor tersebut.
Ø Sedangkan bagi pihak sonsor yang sudah membayar lunas, pihak panitia
hanya akan mengembalikan 70 % (tujuh puluh persen) kepada pihak
sponsor tersebut.
3. pelunasan
Untuk melengkapi project proposal kegaiatan yang kami selenggarakan ini, sekaligus
menjadi acuan bagi terlaksananya kontra prestasi yang telah sepakati anatar kedua
belah pihak, maka kami sertakan berbagai bentuk layanan promosi yang simple dan
akurat. Adapun bentuk–bentuk promosi tersebut terdiri dari :
1. Baliho
2. Spanduk
3. Umbul-umbul
Yudharta pasuruan
4. poster
Ukuran media : 40 cm X 60 cm
5. Pam et
a. Koran Harian : Radar Bromo se-Jawa Timur, Malang Pos dan Surya
2. Media Penyiaran
Durasi : 1 Menit
1. Kaos Panitia
Ukuran : L
Lengan : Panjang
Jumlah : 70
2. Serti kat
3. Block Notes
Warna : Hijau
Ukuran : 5 x 8 cm
Jumlah : 600
Keterangan
· Setiap bentuk-bentuk dari desain promosi yang tertera di atas dapat dirubah atau
disesuaikan sebagaimana motif yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
· Hal-hal yang menyangkut biaya dan harga promosi, baik yang ditawarkan oleh pihak
panitia maupun pihak sponsor, dapat dinegosiasikan pada saat melakukan kontra
kerjasama dari masing-masing pihak
· Adapaun desain promosi yang dirancang oleh panitia dapat dibicarakan lebih lanjut
pada saat penandatanganan kontra Kerjasama.
Iklan
Rp849.000
Iklan
P R O M OT E D BY S H O P. T H E D E S I G N S TO RY. C O M
buy now
T as cheap as IDR 9K
THEDESIGNSTORY.COM
REPORT THIS AD