Anda di halaman 1dari 14

INSIDEN SELAT CORFU

INSIDEN SELAT CORFU

Insiden selat corfu adalah


pertikaian yang terjadi antara dua
negara yaitu albania dan inggris

albania United kingdom


Insiden • 15 mei
pertama 1946

INSIDEN SELAT CORFU • 22


DIBAGI MENJADI TIGA Insiden
BAGIAN, YAITU : kedua oktober
1946
• 12-13
Insiden
ketiga november
1946
• Pada tanggal 15 mei 1946, 2 kapal perang inggris HMS
Orion dan HMS Superb di tembaki pasukan albania yang berada di
garis pantai albania .
• Pemerintah Inggris memprotes dan menyatakan bahwa
innocent passage lewat selat adalah hak yang dikenal dalam
hukum internasional. Pemerintah Albania menyatakan bahwa
kapal perang asing dan kapal dagang di larang masuk laut
teritorial Albania tanpa izin sebelumnya, dan pada Agustus ke dua
1946, pemerintah Inggris menyatakan bahwa apabila dimasa
depan tembakan di lepaskan kepada kapal perang Inggris yang
melintasi selat maka kapal Inggris akan membalasnya.
pada tanggal 22 Oktober 1946, dua cruisers Inggris dan dua kapal
perusak, datang dari selatan memasuki Selat Corfu Utara. Selat
yang mereka susuri yang berada di perairan Albania dinyatakan
sebagai aman: selatnya pernah disapu pada 1944 dan disapu
kembali pada tahun 1945. Salah satu kapal perusaknya, Saumarez
membentur ranjau dan rusak parah. Kapal perusak yang lain,
Volage dikirim untuk membantu kapal Saumerez dan ketika sedang
mendereknya, membentur ranjau lain dan rusak lebih parah lagi.
Empat puluh lima perwira dan pelaut Inggris kehilangan hidupnya
dan 42 lainnya terluka.
Pemerintah imggris memerintahkan “OPERATION RETAIL”
Yaitu pembersihan ranjau oleh pasukan inggris di sekitar perairan albania.
Operasi ini tidak meminta izin pemerintah albania terlebih dahulu.
Jawaban Albania adalah bahwa ijin tidak dapat diberikan kecuali
operasi penyapuan ranjau berada di luar laut teritorial Albania dan bahwa
penyapuan ranjau yang dilakukan di perairan-perairan tersebut
merupakan pelanggaran kedaulatan Albania, penyapuan yang dilakukan oleh
Angkatan Laut Inggris terjadi pada tanggal 12-13 November 1946, di laut
teritorial Albania dan berada dalam jarak yang sebelumnya di sapu, 22 ranjau
dijinakkan, ranjau-ranjau tersebut adalah tipe GY buatan Jerman.
 Pemerintah Albania mengatakan bahwa ranjau yang ditemukan pada tanggal 13
November, mungkin ditempatkan di situ setelah tanggal 22 Oktober, sehingga kerusakan yang
dialami kepal-kapal perang tersebut tidak mungkin disebabkan oleh apa yang terdapat pada
daerah tersebut. Namun ahli-ahli Malta berpendapat bahwa kerusakan-kerusakan kapal
disebabkan oleh ranjau yang identik dengan ranjau yang ditemukan di ladang ranjau.
 Inggris menuntut bahwa ladang ranjau telah diadakan oleh Albania atau dengan
persetujuan dan sepengetahuan Albania atau sebagai alternatif pemerintah Albania telah
mengelabui tentang ladang ranjau yang telah berada di dalam perairan teritorialnya. Hal ini
adalah melanggar Konvensi Den Haag ke delapan tahun 1907 dan telah gagal
memperingatkan negara-negara lain tentang adanya ladang ranjau. Selanjutnya pemerintah
Albania telah mengetahui kedatangan kapal-kapal Angkatan Laut Inggris dan telah gagal
memberi peringatan tentang adanya ranjau dan adanya ladang ranjau tanpa pemberitahuan
adalah pelanggaran dari hak lintas damai oleh kapal-kapal asing melalui perairan internasional
seperti Selat Corfu. Inggris menuntut ganti rugi 825.000 poundsterling untuk perbaikan
kerusakan kepada kedua kapalnya dan 50.000 poundsterling untuk pensiun dan pengeluaran
lain-lain bagi awak kapal yang meninggal dan luka-luka.
 Albania menyanggah bahwa tidak ada bukti yang diajukan,
bahwa ranjau-ranjau yang menyebabkan kerusakan kapal-kapal
Inggris ditanamkan oleh Albania dan tidak ada bukti yang
diajukan bahwa ranjau-ranjau diletakkan oleh pihak ke tiga atas
nama Albania dan tidak ada bukti yang diajukan bahwa ranjau-
ranjau ditampatkan dengan bantuan, persetujuan atau
sepengetahuan Albania. Bahwa nagara pantai berhak dalam hal-
hal luar biasa, mengatur lalu lintas kapal-kapal perang asing
melalui perairan teritorialnya dan pengaturan ini diterapkan
pada Selat Corfu. Bahwa keadaan luar biasa tersebut terdapat
pada waktu kejadian tersebut, sehingga kapal-kapal perang asing
harus terlebih dahulu memperoleh izin untuk melewati perairan
teritorial Albania. Bahwa perlintasan kapal-kapal tanggal 22
Oktober 1946 tanpa izin merupakan pelanggaran terhadap
hukum internasional.
 Putusan Mahkamah Internasional yang menyatakan bahwa Albania
bersalah dan bertanggung jawab atas kerugian yang diderita Inggris serta
diwajibkan membayar kompensasi kepada pihak Inggris. Dalam putusan kasus
Corfu Channel di atas, Mahkamah Internasional menggunakan Teori Kesalahan
dalam Tanggung Jawab Negara. Teori Kesalahan ada 2 macam yaitu :

1. Teori Subyektif.
Menurut teori ini, tanggung jawab Negara ditentukan oleh adanya unsure
keinginan ataumaksud untuk melakukan suatu perbuatan (kesengajaan atau dolus)
atau kelalaian (culpa) pada pejabat atau agen Negara yang bersangkutan.

2. Teori Obyektif
Menurut teori ini, tanggung jawab Negara adalah selalu mutlak (strict). Manakala
suatu pejabat atau agen Negara telah melakukan tindakan yang merugikan orang
(asing) lain, maka Negara bertanggung jawab menurut hukum internasional tanpa
dibuktikan apakah tindakantersebut terdapat unsur kesalahan atau kelalaian.
 Dalam kasus Corfu Channel, Mahkamah Internasional menggunakan teori Obyektif
dalam memutuskan sengketa tersebut karena tidak adanya upaya dari pejabat Albania untuk
mencegah kecelakaan terhadap 2 kapal Inggris, Saumarez dan Volage. Seharusnya, Albania
memberi peringatan akan adanya ranjau terhadap kapal Inggris yang akan melintasi
wilayahteritorialnya karena Inggris mempunyai hak lintas damai untuk melewati perairan
territorialAlbania.Berdasarkan hukum intenasional suatu negara dapat diminta
pertanggungjawaban untuk tindakan-tindakannya yang menyalahgunakan kedaulatannya.
Tidak ada satu negara punyang dapat menikmati hak-haknya tanpa menghormati hak-hak
negara lain.Dalam kasus selat Corfu ini, Albania walaupun memiliki kedulatan atas selat Corfu,
namun dalam hal ini tetap bertanggung Jawab untuk memastikan bahwa kapal asing yang
melintasi perairan teritorialnya dengan damai dapat melintasi perairannya dengan aman.
 Albania dinyatakan bersalah oleh ICT dan harus
membayar ganti rugi sebesar 2 juta dollar kepada inggris

 ingris dinyatakan bersalah karena melanggar


kedaulatan albania

 jumlah korban jiwa 42 orang (inggris)

 kedua negara mengadakan hubungan diplomasi pada


29 mei 1992 sebagai tanda damai

Anda mungkin juga menyukai