1. Teori Subyektif.
Menurut teori ini, tanggung jawab Negara ditentukan oleh adanya unsure
keinginan ataumaksud untuk melakukan suatu perbuatan (kesengajaan atau dolus)
atau kelalaian (culpa) pada pejabat atau agen Negara yang bersangkutan.
2. Teori Obyektif
Menurut teori ini, tanggung jawab Negara adalah selalu mutlak (strict). Manakala
suatu pejabat atau agen Negara telah melakukan tindakan yang merugikan orang
(asing) lain, maka Negara bertanggung jawab menurut hukum internasional tanpa
dibuktikan apakah tindakantersebut terdapat unsur kesalahan atau kelalaian.
Dalam kasus Corfu Channel, Mahkamah Internasional menggunakan teori Obyektif
dalam memutuskan sengketa tersebut karena tidak adanya upaya dari pejabat Albania untuk
mencegah kecelakaan terhadap 2 kapal Inggris, Saumarez dan Volage. Seharusnya, Albania
memberi peringatan akan adanya ranjau terhadap kapal Inggris yang akan melintasi
wilayahteritorialnya karena Inggris mempunyai hak lintas damai untuk melewati perairan
territorialAlbania.Berdasarkan hukum intenasional suatu negara dapat diminta
pertanggungjawaban untuk tindakan-tindakannya yang menyalahgunakan kedaulatannya.
Tidak ada satu negara punyang dapat menikmati hak-haknya tanpa menghormati hak-hak
negara lain.Dalam kasus selat Corfu ini, Albania walaupun memiliki kedulatan atas selat Corfu,
namun dalam hal ini tetap bertanggung Jawab untuk memastikan bahwa kapal asing yang
melintasi perairan teritorialnya dengan damai dapat melintasi perairannya dengan aman.
Albania dinyatakan bersalah oleh ICT dan harus
membayar ganti rugi sebesar 2 juta dollar kepada inggris