NIM : 202103030020
PENDAHULUAN
Landasan historis
1. Nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri, seperti nilai-nilai ketuhanan
(kepercayaan kepada Tuhan telah berkembang dan sikap toleransi sudah lahir), dan nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila lainnya.
2. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar deolo Indonesia oleh para tokoh bangsa saat akan
melahirkan deolo RI.
3. Nilai-nilai Pancasila tetap tercantum dalam pembukaan UUD 1945, biarpun perjalanan
ketata-negaraan mengalami perubahan dan pergantian undang-undang: dari UUD 45,
Konstitusi RIS, UUD Sementara, sampai kembali keUUD 45.
4. Kebenaran Nilai-nilai Pancasila diyakini tinggi. Penafsiran Pancasila berbeda-beda :
o Masa Orde Lama :
Pancasila ditafsirkan dengan nasakom (nasionalis – agama – komunis) yang
disebut trisila – kemudian diperas menjadi ekasila (gotong royong).
o Masa Orde Baru :
Pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan berpedoman kepada butir-butir
yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap MPR no.II/MPR/1978 tentang P4.
o Masa Reformasi :
MPR melalui Tap MPR no.XVIII/MPR/1998 tentang Penegasan Pancasila
sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna deology nasional sebagai cita-
cita dan tujuan deolo.
Landasan kultural
1. Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan
nilai-nilai yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai yang dirumuskan dalam Pancasila merupakan hasil pemikiran konseptual dari
tokoh bangsa Indonesia seperti: Soekarno, Drs. Mohammad. Hatta, Mr. Muhammad
Yamin, Prof. Mr. Dr. Supomo, dan tokoh lainnya.
3. Nilai-nilai Pancasila itu digali dari budaya bangsa Indonesia
4. Pancasila mengandung nilai-nilai yang terbuka untuk masuknya nilai-nilai baru yang
positip, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Landasan Yuridis
Landasan Filosofis
1. Nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila merupakan filosofi bangsa Indonesia
sebelum mendirikan deolo Republik Indonesia.
2. Nilai-nilai itu:
o bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan,
o berkemanusiaan yang adil dan beradab,
o selalu berusaha mempertahankan persatuan dan mewujudkan keadilan
3. Pancasila sebagai dasar filsafat deolo menjadi sumber bagi segala tindakan para
penyelenggara deolo, menjadi jiwa dari perundang-undangan.
4. Pancasila sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai
pembangunan nasional dalam bidang politik, ekonomi, deolo-budaya, pertahanan
keamanan.
Tujuan Nasional
1. Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
KESADARAN KEBANGSAAN
o RA Kartini sila II
o Budi Utomo sila II & III
o Serikat Dagang Islam I, III & V
KESADARAN POLITIS
o Indische Partai sila III & V
o Jong Yava Sumatra sila III
o PNI sila III & IV
KESADARAN IDEOLOGI
o Konggres Pemuda sila II, III,IV
o Peri kebangsaan
o Peri kemanusiaan
o Peri ketuhanan
o Peri kerakyatan
o Kesejahteraan rakyat
o Kebangsaan Indonesia
o Internasionalisme / peri kemanusiaan
o Masyarakat / demokrasi
o Kesehjateraan social
o Ketuhanan yang berkebudayaan
perwakilan
perwakilan
Bung karno
o islamisme, markisme & nasionalisme nasakom
Orde baru
o Sebagai satu-satunya azas tunggal UU no.3 tahun 1985
o Alat legitimasi kekuaaan
Reformasi
o Tergantung bangsa Indonesia dalam menghadapi era globalisasi
o Ideologi terbuka
Kedudukan pancasila :
Ideology Negara
Falsafah Negara
Dasar Negara
struktur koginitif
orientasi dasar
norma dasar
jalan
sumber kekuatan
Pendidikan Pancasila
Alenia pertama
o Anti penjajahan
o Berperi kemanusiaan
o Cinta kemerdekaan
o Berbuat adil dan beradab
Alenia kedua
o Berjiwa berjuang
o Senasib & sepenanggungan
o Bersatu
Alenia ketiga
o Religious taqwa kepada Tuhan yang maha esa
o Persatuan
o Rela berkorban
Alenia keempat
o Tujuan Negara
o Negara hukum
o Berkedaulatan rakyat
o Negara pancasila
FALSAFAH PANCASILA
Philos → cesilla/teman
Filsafah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu yang ada dan mungkin ada
Perhatian utama :
o Alam semesta
o -Manusia dan kehidupan
o Nilai & norma
Sudut pandang falsafah pancasila :
o Monodualistik
o Monopluralistik
o Keselarasan, keserasian & keseimbangan
o Integralistik
o Kebersamaan
perwakilan
o Kedaulatan rakyat
o Demokrasi
o Musyawarah mufakat
o Diliputi & dijiwai sila I, II, III serta meliputi menjiwai sila V
Sila V keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
o Mengutamakan keadilan
o Kesejahteraan lahir dan batin
o Keselarasan-keseimbangan-keserasian hak & kewajiban
o Diliputi & dijiwai oleh sila I, II, III & IV
KONSTITUSI
BAB I
Sebelum Perubahan
Pembukaan
Batang tubuh
- 16 bab
- 49 ayat
- 4 pasal aturan peralihan
- 2 ayat aturan tambahan
Penjelasan
Dasar Yuridis
Pasal 3 UUD 1945
Pasal 37 UUD 1945
TAP MPR No.IX/MPR/1999
TAP MPR No.IX/MPR/2000
TAP MPR No.XI/MPR/2001
Kesepakatan Dasar
Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mempertegas sistem presidensiil
Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam
pasal-pasal
Perubahan dilakukan dengan cara “Adendum”
Sidang MPR
Sidang Umum MPR 1999
Tanggal 14-21 Oktober 1999
Sidang Tahunan MPR 2000
Tanggal 7-18 Agustus 2000
Sidang Tahunan MPR 2001
Tanggal 1-9 November 2001
Sidang Tahunan MPR 2002
Tanggal 1-11 Agustus 2002
Hasil Perubahan
Pembukaan
Pasal-pasal:
- 21 bab
- 73 pasal
- 170 ayat
- 3 pasal Aturan Peralihan
- 2 pasal Aturan Tambahan
A. Preambule
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada pasal 18 dijelaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daearh Provinsi dan daerah Provinsi itu dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap Provinsi,
Kabupaten, dan Kota itu mempunyai pemerintahan daerah berupa :
Kepala pemerintah daerah yang di pimpin oleh Gubernur, Bupati, dan Walikota
DPRD
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah :
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten,
dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil
dan selaras berdasarkan undang-undang.
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus
atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang
BAB VII
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
A. DPR
Fungsi, wewenang,dan hak DPR, yaitu :
- Memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan
- Mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat
- Pengajuan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden
- Persetujuan dalam menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
- Pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan duta
- Pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam menerima penempatan duta negara lain
- Memegang kekuasaan membentuk UU dan dibahas bersama Presiden
- Anggota berhak mengajukan usul RUU
B. DPD
Hak DPD yaitu :
- Dapat mengajukan RUU yang sesuai dengan kewenangannya
- Ikut membahas dan memberikan pertimbangan atas RUU yang sesuai dengan
kewenangannya
Wewenang DPD yaitu :
- Dapat mengajukan, membahas, dan melakukan pengawasan otonomi daerah
- Dapat mengajukan, membahas, dan melakukan pengawasan antara hubungan pusat
dan daerah
- Dapat mengajukan, membahas, dan melakukan pengawasan dalam pengelolaan
sumber daya alam
C. Pemilihan Umum
- Asas pemilu yaitu LUBER JURDIL
- Pemilu dilakukan setiap 5 tahun sekali
- Pemilu dilakukan untuk memilih Presiden dan Wapres
BAB VIII
HAL KEUANGAN
A. Penyusunan APBN
Presiden mengajukan RAPBN dan dibahas bersama dengan DPR. Sedangkan DPD
memberi pertimbangan kepada DPR. Apabila RABN di setujui, maka pemerintah
menjalankan APBN.
A. MA (Mahkamah Agung)
Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,
profesional, dan berpengalaman di bidang hukum
Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat
persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden
Kewajiban dan wewenang MA yaitu :
Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan
di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang
lainnya yang diberikan oleh undang-undang
Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi
Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi
B. KY (Komisi Yudisial)
Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang
hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.
Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan
DPR
Wewenang Komisi Yudisial yaitu :
Mengusulkan pengangkatan hakim agung
Mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim
C. MK (Mahkamah Konstitusi)
Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,
negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai
pejabat negara
Mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden,
yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR dan tiga orang
oleh Presiden
Wewenang dan Kewajiban MK :
Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus
sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang
hasil pemilihan umum.
Wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar
DEMOKR
ASI
Sistem Politik :
Tahapan 1
Pergantian non demokratis & penguasa demokratis
Tahapan 2
Pembentukan lembaga & tertib politik demokrasi
Tahapan 3
Konsolidasi demokrasi
Tahapan 4
Praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara
Ciri demokratisasi
Macam-macam demokrasi
Individual
Liberal
Rakyat
Pancasila
Perkembangan demokrasi pancasila :
POLITIK)
I. SASARAN POKOK
1. Perkuatan Sistem Pemerintahan Presidensial
2. Perkuatan Sistem Kepartaian Multipartai sederhana
3. Perkuatan Keseimbangan antara DPR dengan DPD
4. Perkuatan Hubungan Kerja antara Presiden dengan DPR dan DPD
II. LANGKAH-LANGKAH
1. Bangun Parpol Modern dan Kredibbel
2. Bangun Ormas Modern dan Kredibel
3. Bangun KPU Modern dan Kredibel
4. Kembangkan system pemilihan DPR, DPD, dan DPRD yang mendukung
pencapaian sasaran pokok
5. Kembangkan system pemilihan presiden dan wapres yang mendukung pencapaian
sasaran pokok
6. Kembangkan system hubungan DPR dengan DPD yang mendukung pencapaian sasaran
pokok
7. Kembangkan system hubungan kerja presiden dengan DPR dan DPD
Hak Asasi Manusia adalah sebuah konsep hukum dan normative yang menyatakan bahwa
manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak Asasi Manusia
berlaku kapan saja, dimana saja, dqan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal. HAM pada
prinsipnya tidak dapat dicabut.
a. Pembentukan Lembaga
1. Komisi nasional HAM
2. Pengadilan HAM
3. Pengadilan HAM Ad Hoc
4. Komisi kebenaran dan Rekondiliasi
5. Lembaga swadaya
b. Konvensi Internasional tentang HAM
c. Keikutsertaan Indonesia dalam konvensi Internasional
- Ratifikasi perjanjian
- Konvensi internasional tentang HAM yang diratifikasi oleh Indonesia
HAK ASASI MANUSIA dan DEMOKRASI
DEMOKRASI : system politik yang dapat memberi penghargaan, menjamin perlindungan dan
penegakkan atas hak-hak dasar manusia
Penduduk
Warga
Mereka yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam suatu wilayah Negara (menetap).
Negara
Bukan Penduduk
Mereka yang berada di dalam suatu wilayah Negara hanya untuk sementara waktu
Mereka yang berdasarkan
hokum tertentu merupakan
Asas Ins-sanguinis
Adalah asas keturunan atau hubungan darah, artinya bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan
oleh orangtuanya
Asas Ius-soli
Adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh
Negara tempat kelahirannya.
Warga Negara Indonesia