Anda di halaman 1dari 6

Definisi Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau dasar, jadi Pancasila dapat
diartikan sebagai lima dasar. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
A. Asal mula istilah pancasila
Istilah Pancasila pertama kali ditemukan di dalam kitab Sutasoma karya Mpu
Tantular yang ditulis pada zaman majapahit (abad ke-14). Dalam kitab itu istilah pancasila
diartikan sebagai perintah kesusilaan yang jumlahnya lima dan berisi lima larangan untuk:
1. Melakukan kekerasan
2. Mencuri
3. Berjiwa dengki
4. Berbohong
5. Mabuk akibat minuman keras

B. Sejarah Pancasila
Istilah pancasila pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada sidang I Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai
tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945.
Dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno ada lima dasar negara, yakni kebangsaan,
internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan. Pada awalnya lima dasar
tersebut dinamakan Panca Dharma, namun Ir. Soekarno kurang sependapat karena Dharma
mempunyai arti kewajiban, sedangkan disini yang dibahas adalah tentang dasar Negara
bukan kewajiban Negara.
Dalam pidatonya, bung Karno berharap lima dasar tersebut dapat didirikan negara
Indonesia yang kekal dan abadi. Namun Ir.Soekarno juga memberikan pilihan kepada pihak-
pihak yang tidak suka pada bilangan lima, Ir. Soekarno menjadikan tiga asas, yakni socio-
nasionalisme, socio-demokratie, dan Ketuhanan. Ir. Soekarno juga memberikan pilihan
kepada pihak-pihak yang kurang setuju dengan tiga dasar tesebut, dan menggantinya
dengan satu dasar yakni “gotong royong”.
Menurut Ir. Soekarno gotong royong adalah suatu faham yang identik dengan
kekeluargaan, dan kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi gotong royong
adalah menggambarkan suatu usaha, satu amal pekerjaan, satu karya dan satu pekerjaan
yang dilaksanakan bersama-sama.
Dari sidang pertama ini muncullah bebrapa konsep dan berbagai pandangan
sehubungan dengan dasar negara dan kemerdekaan Negara Indonesia. Empat puluh
anggota memberikan usulnya dan menurut Ir. Soekarno dari unsur-unsur tersebut dapat
dikelompokkan kedalam:
 Usul Indonesia merdeka selekas-lekasnya
 Usul mengenai dasar negate
 Usul mengenai unifikasi atau federasi
 Usul mengenai bentuk Negara dan kepala Negara
 Usul mengenai warga Negara
 Usul mengenai daerah Negara
 Usul mengenai soal agama dan Negara
 Usul mengenai pembelaan
 Usul mengenai soal keuangan

Usul-usul yang berkenaan dengan dasar negara yang banyak dikenal sekarang adalah
usul-usul dari Prof. Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan usul dari Ir. Soekarno. Dan
berdasarkan catatan yang ada, M. Yamin mendapat kesempatan menyampaikan usulnya
pada tanggal 29 Mei 1945. Lima dasar yang diusulkan oleh M. Yamin yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
a. Permusyawaratan
b. Perwakilan
c. Kebijaksanaan
5. Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)
Usul dasar negara yang disampaikan kepada Badan penyelidik secara tertulis tercantum
adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin Oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Dalam menyampaikan usulnya, M. Yamin tidak memberikan nama atas dasar negara
yang telah beliau usulkan. Pada tanggal 30 Mei 1945 beberapa tokoh Islam yang berbicara
pada sidang BPUPKI I antara lain K.H. Wachid Hayim, Ki Bagoes Hadikoesoemo, dan K.H.A.
Kahar Muzakir yang mengusulkan agar dasar negara yang digunakan adalah berdasarkan
Islam. Hal ini didasarkan atas banyaknya rakyat Indonesia yang memeluk agama Islam.
Namun Bung Hattatidak sependapat dengan usul tersebut, Bung Hatta mengusulkan agar
negara ini dibentuk atas dasar persatuan nasional, bukan berdasarkan agama tetentu.
Pada tanggal 31 Mei dr. Soepomo mengajukan usulnya tentang dasar negara, yaitu:
1. Dasar Persatuan dan Kekeluargaan
2. Dasar Ketuhanan
3. Dasar Kerakyatan/Permusyawaratan
4. Dasar Koperasi dalam Sistem Ekonomi
Dan mengenai hubungan antar bangsa, Mr. Soepomo menganjurkan bahwa Indonesia
bersifat sebagai negara Asia Timur Raya sehingga sedikit ada hubungannya dengan Jepang.
Pada hari selanjutnya, Bung Karno mendapat kesempatan untuk memberikan
usulnya, lima dasar negara yang diusulkan oleh Bung Karno adalah:
1. Nasionalisme-Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan
Jadi pada dasarnya setiap usul yang dikemukakan oleh setiap tokoh merupakan usul
perseorangan, dengan demikian istilah pancasila pada waktu itu merupakan suatu nama
bagi lima dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno kepada Badan Penyelidik.

C. Pengertian Pancasila

1. Pengertian Pancasila secara Etimologis


Selanjutnya istilah “Sila” itu sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatar
belakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab
(sopan santun), dasar adab, akhlak, dan moral.
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta
brahmana), adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad
Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua macam arti secara
leksikal yaitu:
“panca” artinya “lima”
“syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang
senonoh”. Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa
diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara
etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca Syilla” dengan vokal “i”
pendek yang memilki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang
memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf dewanagari “i” bermakna 5
aturan tingkah laku yang penting.
2. Pengertian secara Historis
Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Mulai saat itulah dikenal sebagai hari lahirnya pancasila.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, kemudian
keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana
didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar Negara yang diberi nama Pancasila.
Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada
Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar
Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal ini didasarkan interprestasi (penjabaran)
historis terutama dalam rangka pembentukan rumusan dasar negara.

3. Pengertian Pancasila secara Termitologis


Secara Termitologis istilah pancasila artinya lima dasar atau lima alas, untuk nama dasar
Negara kita RI, istilah ini mulai di usulkan oleh Bung Karno dalam siding BPUPKI tanggal 1
Juni 1945 sebagai dasar Negara RI.
Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI, untuk melengkapai alat - alat
Perlengkapan Negara, PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 dan berhasil
mengesahkan UUD 45 dimana didalam bagian Pembukaan yang terdiri dari 4 Alinea
didalamnya tercantum rumusan Pancasila. Rumusan Pancasila tersebut secara
Konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI yang disahkan oleh PPKI yang mewakili
seluruh rakyat Indonesia, Pancasila berbentuk:
A. Hirarkis (berjenjang)
B. Piramid

4. Pengertian Pancasila menurut para ahli

A. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan
menjadi pandangan hidup bangsa indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia
B. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas,
dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang
penting dan baik.
C. I.R Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang turun temurun yang sekian abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. dengan demikian, pancasila tidak
saja falsafah negara. tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia
5. Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila dalam kehidupannya ini sering disebut sebagai dasar filsafat atau dasar
falsafah Negara dari negara, ideologi negara. Dalam pengertian ini pancasila merupakan
suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan kata lain
pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Konsep
jensinya seluruh pelaksana dan penyelenggara Negara terutama segala peraturan
perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini, di
jabarkan dari nilai-nilai Pancasila.

6. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tersebut terkadung di dalamnya konsepsi
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan terkandung dasar pikiran terdalam dan
gagasan mengenai wujud kehidupan yang di anggap baik. Oleh karena itu pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup dijunjung tinggi oleh warganya karena
pandangan hidup bangsa Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat.
Sebagai intisari dari nilai budaya masyarakat Indonesia, maka Pancasila merupakan cita-cita
moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk
berperilaku luhur dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

7. Pengertian Pancasila Dengan Berbagai Penyebutan.

1. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia adanya/lahirnya bersamaan dengan
adanya bangsa Indonesia, yaitu jaman Sriwijaya dan Majapahit. Bahkan jauh
sebelum itu jiwa Pancasila telah ada sejak dulu kala.

2. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia


Sikap, mental, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia yang
mempunyai ciri khas berbeda dengan bangsa lain. Ciri khas inilah yang kita maksud
dengan kepribadian bangsa Indonesia (pancasila).

3. Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Hukum atau Tertib Hukum RI


Semua peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia haruslah
sesuai atau tidak boleh bertentangan dengan nilai – nilai Pancasila.

4. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia Pada Saat Mendirikan Negara.
Pancasila merupakan perjanjian luhur oleh seluruh rakyat Indonesia oleh
pendiri Negara kita maka harus kita bela selamanya.

5. Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia


Bahwa cita – cita luhur Negara kita ditegaskan dalam pembukaan UUD 1946
merupakan penuangan jiwa proklamasi, yaitu jiwa pancasila, sehingga pancasila
merupakan cita – cita dan tujuan bangsa Indonesia.

6. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia


Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagai mana ideologi - ideologi lain di dunia,
namun pancasila diangkat dari nilai nilai adat istiadat, nilai – nilai kebudayaan serta
nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk Negara, dengan lain perkataan unsur - unsur yang merupakan materi
(bahan) pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat sesndiri,
sehingga bangsa ini merupakan kausamaterialis (asal bahan) pancasila.

7. Pancasila Sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia


Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan
pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan, dalam kehidupan sehari-hari,
dan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebelum pancasila menjadi
dasar filsafat hidup bangsa, yaitu sebelum 18 Agustus 1945 Pancasila menjadi nilai
luhur budaya bangsa Indonesia yang kita kenal sebagai sifat – sifat, teposeliro (suka
bekerja keras) tepotulodo (tolong menolong atau gotong royong) dan tepopalupi
(peduli kasih). Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa tumbuh dan berkembang
bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya bangsa Indonesia. Pancasila yang
merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dasar yang
dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Nilai dasar yang di maksud adalah nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan
sosial, yang urutannya termuat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945.

8. Pancasila Sebagai Sistem Moral Dan Etika


Moral dan etika sangat berkaitan dengan nilai tatanan ataupun nilai norma yang
berlaku dalam kehidupan masyarakat, yang menjadi ukuran nilai manusia untuk
berbuat dan bertingkah laku. Menurut Prof. Drs. Notonagoro, SH dalam bukunya
(1974) filsafat dasar Negara menyebutkan nilai di bagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Nilai material, yaitu segala yang berguna bagi unsur jasmani manusia.
b. Nilai fital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
melakukan kegiatan atau aktifitas.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Lebih lanjut dapat di kemukakan bahwa nilai moral dan etika dalam arti sistem
pancasila adalah nilai-nilai yang bersumber kepada kehendak atau kemauan manusia
untuk berbuat sesuatu, tetapi berlandaskan kepada unsur kemauan yang baik dan
positif, disamping adanya unsur pembenar perbuatan yang bersumber kepada rasio
atau akal manusia berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai