Anda di halaman 1dari 83

LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN DAN

PEMBELAJARAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Landasan Pendidikan Dan Pembelajaran
Yang dibina oleh Bapak Dr.Wasis D. Dwiyogo, M.Pd.

oleh
Ibnu Maulana
140341806997

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN
BIOLOGI
September 2014

ii

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah


SWT yang telah melim-pahkan segala rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Landasan Yuridis Pendidikan
dan Pembelajaran.
Penulis sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian
makalah ini, baik yang berupa sumbangan pikiran,
bimbingan, ide dan motivasi yang sangat berarti,
terutama ditujukan kepada Bapak Dr. Wasis D.
Dwiyogo, M.Pd. sebagai dosen pembina matakuliah
Landasan Yuridis Pendidikan dan Pembelajaran.
Segala bantuan yang diberikan

kepada penulis

semoga menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah SWT.


Penulis menyadari dalam makalah ini masih
terdapat kekurangan yang luput dari koreksi, sekalipun
telah

berusaha

semaksimal

mungkin

untuk

menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis


iii iii

iv

iv

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari


pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terakhir
penulis menyampaikan harapan semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.

Malang, September 2014

Penulis

v v

vi

vi

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................
KATA PENGANTAR ..................................
DAFTAR ISI .................................................

i
iii
vi

BAB I PENDAHULUAN .............................


A. Latar Belakang...........................................
B. Rumusan Masalah ......................................
C. Tujuan ........................................................

1
1
7
9

BAB II PEMBAHASAN ..............................


A. Orientasi Umum Landasan Yuridis SPNI ..
B. Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan
di Berbagai Tingkatan di Indonesia ...........
C. UUD 1945 Sebagai Landasan Yuridis
SPNI .........................................................
D. Ketetapan MPR Sebagai Landasan
Yuridis SPNI..............................................
E. Undang -undang Sebagai Landasan
Yuridis SPNI..............................................
F. Peraturan Pemerintah Sebagai
Landasan Yuridis SPNI .............................
G. Keputusan Presiden, Keputusan dan
Instruksi Mentri Sebagai Landasan
Yuridis Pelaksanaan SPNI .........................

11
11

BAB III PENUTUP ......................................


A. Kesimpulan ................................................
B. Saran ..........................................................

69
69
73

27
41
47
55
61

63

DAFTAR RUJUKAN
viivii

viii

viii

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki arti penting

bagi setiap

bangsa, karena pendidikan merupakan suatu bentuk


upaya

dalam

mencerdaskan

kehidupan

bangsa.

Sebagai mana Tujuan Pendidikan Nasional bahwa


Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peseta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No.20
Tahun 2003 Pasal 3). Pembangunan hanya dapat
1

dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan secara


matang yakni melalui pendidikan. Keberhasilan
pendidikan suatu bangsa dapat mempercepat gerak
pembangunan dan selanjutnya akan tercipta kondisi
bangsa yang lebih maju.
Landasan yuridis pendidikan Indonesia adalah
seperangkat konsep peraturan perundang-undangan
yang menjadi titik tolak system pendidikan Indonesia,
yang menurut Undang-Undang Dasar 1945 meliputi,
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Ketetapan
MPR,

Undang-Undang

pengganti

undang-undang,

Peraturan
peraturan

Pemerintah
pemerintah,

Keputusan Presiden, peraturan pelaksanaan lainnya,


seperti peraturan Menteri, Instruksi Menteri, dan lainlain.
Negara

Indonesia

adalah

negara

hukum

demikian bunyi pasal 1 ayat (3) hasil amandemen


ketiga. Ini berarti bahwa segala tatanan kebudayaan
berbangsa dan bernegara harus selalu berdasarkan
hukum. Dalam Pembukaan UUD Tahun 1945 juga
mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia yang
3

melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah


Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan

kehidupan

bangsa,

dan

ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan


kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Praktik pendidikan nasional diselenggarakan
dengan mengacu kepada landasan yuridis tertentu
yang telah ditetapkan, baik berupa undang-undang
maupun peraturan pemerintah mengenai pendidikan.
Para

pendidik

memahami

dan

berbagai

tenaga

kependidikan

landasan

yuridis

perlu
sistem

pendidikan nasional tersebut dan menjadikannya


sebagai

titik

tolak

pelaksanaan

peranan

yang

diembannya. Dengan demikian diharapkan akan


tercipta tertibnya penyelenggaraan sistem pendidikan
nasional yang menjadi salah satu prasyarat untuk dapat
tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
berbagai hal yang berkaitan dengan landasan yuridis
yang ada di Indonesia. Seperti orientasi umum,

pelaksanaan dan berbagai ketetapan yang ada dalam


peraturan pendidikan di Indonesia
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, maka rumusan masalah dalam makalah
ini yaitu.
1. Apakah Orientasi Umum Landasan Yuridis
SPNI itu ?
2. Bagaimana Landasan Yuridis Pelaksanaan
Pendidikan

di

Berbagai

Tingkatan

di

Indonesia?
3. Bagaimana UUD 1945 Sebagai Landasan
Yuridis SPNI ?
4. Bagaimana Ketetapan MPR Sebagai Landasan
Yuridis SPNI ?
5. Bagaimana

UndangUndang

Sebagai

Landasan Yuridis SPNI ?


6. Bagaimana Peraturan Pemerintah Sebagai
Landasan Yuridis SPNI ?

7 7

7. Bagaimana Keputusan Presiden, Keputusan


dan

Instruksi

Mentri

Sebagai

Landasan

Yuridis Pelaksanaan SPNI ?


C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu.
1. Untuk Mengetahui Orientasi Umum Landasan
Yuridis SPNI itu ?
2. Untuk

Mengetahui

Landasan

Yuridis

Pelaksanaan Pendidikan di Berbagai Tingkatan


di Indonesia?
3. Untuk

Mengetahui

UUD

1945

Sebagai

Landasan Yuridis SPNI ?


4. Untuk Mengetahui Ketetapan MPR Sebagai
Landasan Yuridis SPNI ?
5. Untuk Mengetahui Undang Undang Sebagai
Landasan Yuridis SPNI ?
6. Untuk

Mengetahui

Peraturan

Pemerintah

Sebagai Landasan Yuridis SPNI?


7. Untuk

Mengetahui

Keputusan

Presiden,

Keputusan dan Instruksi Mentri Sebagai


Landasan Yuridis Pelaksanaan SPNI ?
9 9

10

10

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Orientasi Umum Landasan Yuridis


Bangsa Indonesia melalui DPR dan Presiden

pada tanggal 8 Juni 2003 telah mengesahkan Undangundang Sistem Pendidikan Nasional yaitu Undangundang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang terdiri
dari 22 Bab dan 77 pasal tersebut juga merupakan
jawaban dari salah satu tuntutan reformasi yang marak
sejak tahun 1998. Dalam upaya meningkatkan mutu
sumber daya manusia, mengejar ketertinggalan di
segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan
perubahan

global

serta

perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi,


Perubahan mendasar yang dicanangkan dalam
Undang-undang Sisdiknas yang baru tersebut antara
lain adalah demokratisasi dan desentralisasi
11

11

12

12

pendidikan,

peran

serta

globalisasi,

kesetaraan

masyarakat,

dan

tantangan

keseimbangan,

jalur

pendidikan, dan peserta didik.


Tiap-tiap Negara memiliki peraturan perundangundangan sendiri. Semua tindakan yang dilakukan di
Negara itu didasarkan pada perundang-undangan
tersebut. Negara Republik Indonesia mempunyai
berbagai

peraturan

perundang-undangan

yang

bertingkat, mulai dari UUD 1945, UU, Peraturan


Pemerintah,

Ketetapan

dan

Surat

Keputusan.

Semuanya mengandung hukum yang harus ditaati,


dimana UUD 1945 merupakan hukum yang tertinggi.
Landasan hukum merupakan peraturan baku sebagai
tempat berpijak atau titik tolak dalam melaksakan
kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan.
Landasan yuridis pendidikan Indonesia dalam hal
ini

merupakam

seperangkat

konsep

peraturan

perundang-undangan yang menjadi titik tolak sistem


pendidikan Indonesia, yang menurut Undang-Undang
Dasar 1945 meliputi, Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia, Ketetapan MPR, Undang-Undang

13 13

14

14

Peraturan

Pemerintah

pengganti

undang-undang,

peraturan pemerintah, Keputusan Presiden, peraturan


pelaksanaan

lainnya,

seperti

peraturan

Menteri,

Instruksi Menteri, dan lain-lain.


Sebagai penyelenggaraan pendidikan nasional
yang

utama,

perlu

pelaksanaannya

berdasarkan

undang-undang. Hal ini sangat penting karena


hakikatnya pendidikan nasional adalah perwujudan
dari kehendak UUD 1945 utamanya pasal 31 tentang
Pendidikan dan Kebudayaan, pasal 31:
1. Setiap

warga

negara

berhak

mendapatkan

pendidikan.
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar pemerintah wajib membiyayainya.
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu

sistem

pendidikan

nasional,

yang

meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta


akhlak yang mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undangundang.

15 15

16

16

4. Negara

memprioritaskan

sekurang-kurangnya

anggaran

dua

puluh

pendidikan
persen

dari

anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari


anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendid ikan
nasional.
5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Pentingnya undang-undang sebagai tumpuan
bangunan pendidikan nasional di samping untuk
menunjukkan bahwa
sebagai

penjamin

Indonesia,

juga

pendidikan

sangat

penting

kelangsungan

hidup

bangsa

dapat

dipedomani

bagi

penyelenggaran pendidikan secara utuh yang berlaku


untuk seluruh tanah air. Landasan yuridis bukan
semata-mata

landasan

bagi

penyelenggaraan

pendidikan namun sekaligus dijadikan alat untuk


mengatur sehingga penyelenggaraan pendidikan yang
menyimpang, maka dengan landasan yuridis tersebut
17 17

18

18

dikenakan sanksi. Dalam praktek penyelenggraan


pendidikan tidak sedikit ditemukan penyimpangan.
Memang penyimpangan tersebut tidak begitu langsung
tetapi dalam jangka panjang bahkan dalam skala
nasional dapat menimbulkan kerugian bukan hanya
secara material tapi juga spiritual. Penyelenggaraan
pendidikan yang sangat komersial dan instan dapat
merusak pendidikan sebagai proses pembentukan
watak dan kepribadian bangsa sehingga dalam jangka
panjang menjadikan pendidikan bukan sebagai sarana
rekonstruksi sosial tetapi dekonstruksi sosial. Itulah
sebabnya di samping dasar regulasi sangat penting
juga harus pula dilandasi dengan dasar yuridis untuk
sanksi.
a. Pendidikan Menurut Undang-undang Dasar 1945
Undang undang dasar 1945 merupakan hukum
tertinggi di Indonesia. Semua peraturan harus
tunduk

kepada

undang

undang

termasuk

pendidikan. Pasal-pasal yang bertalian dengan


pendidikan dalam UUD 1945 hanya 2 pasal yaitu

19 19

20

20

pasal 31 dan 32 yang menceritakan tentang


pendidikan dan kebudayaan.
Pasal 31 UUD 1945 sebagai berikut :
Ayat

1:

Setiap

waerga

negara

berhak

mendapatkan pendidikan.
Ayat 2 Setiap warga negara wajib mengikuti
pendid

ikan

dasar

pemerintah

wajib

membiyayainya.
Ayat

Pemerintah

mengusahakan

dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan


nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak yang mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.
Ayat4:

Negara

memprioritaskan

anggaran

pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh


persen dari anggaran pendapatan dan belanja
negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendid ikan nasional.

21 21

22

22

Ayat5:Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan


dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia.
Pasal 32 UUD 1945 sebagai berikut :
Ayat1: Memajukan kebudayaan nasional serta
memberi

kebebasan kepada masyarakat

untuk mengembangkannya.
Ayat2: Negara menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai bagian dari budaya
nasional.
b. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Ada

beberapa pasal yang berkaitan dengan

pendidikan antara lain:


Pasal 1 ayat 2 dan ayat 5 tentang pendidikan yang
berakar pada kebudayaan dan nilai-nilai agama
yang berdasarkan pancasila dan undang-undang
dasar 1945
23 23

24

24

Pasal

tentang

hak

untuk

memperoleh

pendidikan yang bermutu


Pasal 6 tentang kewajiban mengikuti pendidikan
dasar

dan

masyarakat

kerja

sama

dalam

antara

uapaya

komponen

pengembangan

pendidikan.
Pasal 13 tentang perbedaan pendidikan jalur
formal, nonformal dan informal.
Pasal 15 tentang pembagian jalur pendidikan
formal
Pasal 29 tentang jalur kedinasan
Pasal 28 tentang pendidikan anak usia dini
Pasal 20 tentang pendidikan akademik dan
pendidikan profesional
Pasal 24 tentang kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik dan otonomi keilmuan
Pasal 12 tentang hak peserta didik untuk
memperoleh pendidikan agama
Pasal 39 tentang tenaga kependidikan
Pasal 36 tentang pengembangan kurikulum

25

25

26

26

Pasal 45 tentang pengadaan dan pemberdayaan


sumber daya pendidikan
Pasal 58 tentang evaluasi hasil belajar peserta
didik.
B. Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan di
Berbagai Tingkatan di Indonesia
1. Landasan
Global

Yuridis

Pelaksanaan

Pendidikan

Dalam menghadapi tantangan globalisasi


yang sedang melanda dunia, maka harus ada
minimal satu satuan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan yang dapat dikembangkan menjadi
satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik
oleh pemerintah (pusat) maupun pemerintah daerah
yag sesuai pada pasal 50 ayat 3. Dengan adanya
badan hukum pendidikan itu, maka dana dari
masyarakat dan bantuan asing dapat diserap dan
dikelola

secara

profesional,

transparan

dan

akuntabilitas publiknya dapat dijamin. Dengan


demikian

badan

hukum

pendidikan

akan

memberikan landasan hukum yang kuat kepada


27 27

28

28

penyelenggaraan

pendidikan

dan/atau

satuan

pendidikan nasional yang bertaraf internasional


dalam menghadapi persaingan global.
Selain itu diperlukan pula lembaga akreditasi
dan

sertifikasi.

menentukan

Akreditasi

kelayakan

dilakukan

program

dan

untuk
satuan

pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non


formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan
(pasal 60 ayat 1). Dalam menghadapi globalisasi,
maka penyerapan tenaga kerja akan ditentukan oleh
kompetensi

yang

dibuktikan

oleh

sertifikat

kompetensi, yang diberikan oleh penyelenggara


satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga
sertifikasi kepada peserta didik dan masyarakat
yang dinyatakan lulus setelah mengikuti uji
kompetensi tertentu (pasal 61 ayat 3).
2. Landasan
Nasional

Yuridis

Pelaksanaan

Pendidikan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia


tahun 1945 yang telah diamandemen, Pasal 31
tentang Pendidikan Nasional mengamanatkan: (1)
29 29

30

30

setiap

warga

pendidikan;

(2)

negara
setiap

berhak
warga

mendapatkan
negara

wajib

mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib


membiayainya; (3) pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlak

mulia

dalam

rangka

mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan undangundang; (4) negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN
dan

APBD

penyelenggaraan

untuk

memenuhi

pendidikan

kebutuhan

nasional;

(5)

pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan


teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 1 (ayat 1) menjelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
31 31

32

32

pembelajaran agar peserta didik secara aktif


mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian,

kecerdasan,

akhlak

mulia,

serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,


bangsa dan negara. Pada (ayat 2) pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
3. Landasan
Daerah

Yuridis

Pelaksanaan

Pendidikan

Tuntutan reformasi yang sangat penting adalah


demokratisasi, yang mengarah pada dua hal yakni
pemberdayaan

masyarakat

dan

pemberdayaan

pemerintah daerah (otda). Hal ini berarti peranan


pemerintah akan dikurangi dan memperbesar
partisipasi masyarakat. Pemerintah (pusat) dan
pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan
kemudahan, serta menjamin terselenggaranya
33 33

34

34

pendidikan bermutu bagi warga negara tanpa


diskriminasi (pasal 11 ayat 1). Konsekuensinya
pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah wajib
menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya
pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia
7- 15 tahun (pasal 11 ayat 2). Itulah sebabnya
pemerintah

(pusat)

dan

pemerintah

daerah

menjamin terselenggaranya wajib belajar, minimal


pada jenjang pendidikan dasar tanpa dipungut
biaya, karena wajib belajar adalah tanggung jawab
negara yang diselenggarakan oleh pemerintah
(pusat), pemerintah daerah, dan masyarakat (pasal
34 ayat 2).
Dengan adanya desentralisai penyelenggaraan
pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, maka
pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawab
bersama antara pemerintah (pusat), pemerintah
daerah, dan masyarakat (pasal 46 ayat 1). Bahkan,
pemerintah

(pusat)

bertanggungjawab

dan

pemerintah

menyediakan

daerah
anggaran

pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat


35 35

36

36

(4) Undang Undang Dasar Negara RI tahun 1945


(Negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya duapuluh persen dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional)
(pasal 46 ayat 2).
Itulah sebabnya dana pendidikan, selain gaji
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan, harus
dialokasikan

minimal

20%

dari

Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada


sektor pendidikan, dan minimal 20% dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) (pasal 49
ayat 1). Khusus gaji guru dan dosen yang diangkat
oleh pemerintah (pusat) dialokasikan dalam APBN
(pasal 49 ayat 2).
Sumber pendanaan pendidikan ditentukan
berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan
keberlanjutan (pasal 47 ayat 1). Dalam memenuhi
tuntutan-tuntutan tersebut maka pemerintah (pusat),
pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan
37 37

38

38

sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan


perundang-undangan yang berlaku (pasal 47 ayat
2). Oleh karena itu maka pengelolaan dan
pendidikan harus berdasarkan prinsip keadilan,
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.

4. Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan Lokal


Satuan pendidikan yang berbasis keunggulan
lokal, merupakan paradigma baru pendidikan,
untuk mendorong percepatan pembangunan di
daerah berdasarkan potensi yang dimiliki oleh
masyarakat lokal. Dalam hal ini pewilayahan
komoditas

harus

dibarengi

dengan

lokalisasi

pendidikan dengan basis keunggulan lokal. Hak ini


bukan saja berkaitan dengan kurikulum yang
memperhatikan juga muatan lokal (pasal 37 ayat 1
huruf j), melainkan lebih memperjelas spesialisasi
peserta didik, untuk segera memasuki dunia kerja di
lingkungan terdekatnya, dan juga untuk menjadi
ahli dalam bidang tersebut.

39 39

40

40

Selain itu pemerintah (pusat) dan pemerintah


daerah

wajib

menyelenggarakan

sekurang-

kurangnya satu satuan pendidikan pada semua


jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi
satuan pendidikanm yang bertaraf internasional
(pasal 50 ayat 3). Hal ini dimaksudkan agar selain
mengembangkan

keunggulan

lokal

melalui

penyediaan tenaga-tenaga terdidik, juga menyikapi


perlunya tersedia satuan pendidikan yang dapat
menghasilkan lulusan kaliber dunia di Indonesia.
C. UUD 1945 Sebagai Landasan Yuridis Sistem
Pendidikan Nasional Indonesia
1. Pancasila sebagai Landasan Idiil
Pancasila sebagai dasar Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dank arena itu
sebagai

ideology

Negara

atau

seperangkat

kepercayaan, nilai-nilai, dan norma-norma yang


mengatur tingkah laku bersama dalam bernegarakebangsaan, yang terwujud dalam pemerintah
Negara. Bangsa Indonesia yang sudah mempunyai
bekal tersebut beritikad untuk mewujudkannya.
41 41

42

42

Karena

itu,

sebagai

bangsa

yang

merdeka

membentuk sebuah wadah yang disebut Negara


Kesatuan Republik Indonesia. Cita cita bangsa
Indonesia pun kemudian menjadi cita cita negara
karena Pancasila merupakan landasan idealisme
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sila sila
dalam Pancasila yang merupakan kebenaran yang
hakiki perlu diwujudkan oleh bangsa Indonesia.
2. Pasal-pasal UUD 1945 sebagai Landasan Yuridis
Pendidikan Nasional
Undang Undang Dasar 1945 merupakan
hukum tertinggi di Indonesia. Semua peraturan
harus tunduk kepada undang undang termasuk
pendidikan. Pasal-pasal yang bertalian dengan
pendidikan dalam UUD 1945 yaitu pasal 31 dan 32
yang

menceritakan

tentang

pendidikan

dan

kebudayaan.
Pasal 31 UUD 1945 sebagai berikut :
Ayat 1: Setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan.

43 43

44

44

Ayat 2: Setiap warga negara wajib mengikuti


pendidikan

dasar

dan

pemerintah

wajib

membiyayainya.
Ayat

3:

Pemerintah

menyelenggarakan

satu

mengusahakan
sistem

dan

pendidikan

nasional, yang meningkatkan keimanan dan


ketakwaan serta akhlak yang mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang.
Ayat

4:

Negara

memprioritaskan

anggaran

pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen


dari anggaran pendapatan dan belanja negara
serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah

untuk

memenuhi

kebutuhan

penyelenggaraan pendidikan nasional.


Ayat 5: Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilainilai

agama

dan

persatuan

bangsa

untuk

kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat


manusia.

45 45

46

46

Pasal 32 UUD 1945 sebagai berikut :


Ayat1: Memajukan kebudayaan nasional serta
memberi kebebasan kepada masyarakat untuk
mengembangkannya.
Ayat2: Negara menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai bagian dari budaya
nasional.
D.

Ketetapan MPR Sebagai Landasan Yuridis

Sistem Pendidikan Nasional Indoesia


Ketetapan MPR yang memuat garis-garis besar
dalam bidang legislatif dilaksanakan dengan UU dan
garis besar pada bidang eksekutif dilaksanakan dengan
keputusan

presiden.

Berikut

ini

dikemukakan

Ketetapan MPR Sejak tahun 1966-2003 sebagai


landasan operasional pendidikan nasional dan tujuan
pendidikan nasional :
a. TAP MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 3
Dasar pendidikan adalah falsafah negara Pancasila,
tujuan pendidikan adalah membentuk manusia
Pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan

47 47

48

48

seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan dan isi


UUD 1945.
b. TAP MPR No. IV/MPR/1973
Tujuan pendidikan membentuk manusia-manusia
pembangunan

yang

Pancasila

dan

untuk

membentuk manusia Pancasila yang sehat jasmani


dan

rohania,

memiliki

pengetahuan

dan

keterampilan, dan mengembangkan aktivitas dan


tanggung jawab, dapat mengembangkan kecerdasan
yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,
mencintai

bangsanya

dan

mencintai

sesama

manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub


dalam UUD1945.
c. TAP MPR No. IV/MPR/1978
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
bertujuan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
yang

Maha

mempertinggi
kepribadian,

Esa,
budi
dan

kecerdasan,

keterampilan,

pekerti,

memperkuat

mempertebal

semangat

kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusiamanusia pembangunan yang dapat membangun


49 49

50

50

dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung


jawab atas pembangunan bangsa.
d. TAP MPR No. II/MPR/1983
Pendidikan

nasional

bertujuan

meningkatkan

ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa,


kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal
semangat kebangsaan, dan cinta tanah air agar
dapat

menumbuhkan

manusia-manusia

pembangunan yang dapat membangun dirinya


sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan bangsa.
e. TAP MPR No. II/MPR/1988
Pendidikan nasional untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin,
bekerja keras, bertanggung jawab, mandiri, cerdas,
dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.

51 51

52

52

f. Bab II Pasal 4 UU RI No. 2 tahun 1989


Pendidikan

nasional

bertujuan

mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia


seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan,

kesehatan

jasmani

dan

rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa


tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
g. Undang-undang No. 20 Tahun 2003
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan

Nasional

Peraturan

perundang-

undangan ini disahkan tanggal 8 Juli 2003.


Undang-undang ini merupakan pengganti UndangUndang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Menurut Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003, fungsi pendidikan nasional
adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
53 53

54

54

E. Undang-undang

Sebagai

Landasan

Yuridis

Sistem Pendidikan Nasional Indonesia


a. Rujukan Yuridis
Rujukan Teknis Pasal 5, ayat (1), Presiden
Republik

Indonesia

memegang

kekuasaan

pemerintahan menurut Undang-undang Dasar


Pasal 20 ayat (1) Tiap UU menghendaki
persetujuan DPR.
Rujukan Material Pasal 31, UUD 1945
b. Latarbelakang Perlunya UU No 2 Th 1989
UUD

1945

mengamanatkan

upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa


Pembangunan nasional di bidang pendidikan
adalah upaya mencerdaskan kehidpan bangsa
dan meningkatkan kualitas SDM.
UU lama perlu disesuaikan dengan kebutuhan
dan

tuntutan

perkembangan

pendidikan

nasional sebagai satu system;


Dalam

mewujudkan pembangunan nasional

dibidang pendidikan diperlukan peningkatan

55 55

56

56

dan

penyempurnaan

penyelengggaraan

pendidikan nasional
Dalam memantapkan ketahanan nasional serta
mewujudkan masayarakat maju yang berakar
pada kebudayaan bangsa persatuan nasional
yang

berwawasan

Bhineka

Tunggal

Ika

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945


c. Ketentuan Umum
Pendidikan

adalah

usaha

sadar

untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan


bimbngan, pengajaran dan bagi peranannya di
masa yang akan datang
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
yang berdasarkan Pancasila dan Undangundang dasar 1945.
System

pendidikan

Nasional

adalah

satu

keseluruhan yang terpadu dari semua satuan


dan kegiatan pendidikan berkaitan satu dengan
lainnya untuk mengushakan tercapainya tujuan
pendidikan nasional Indonesia.
57 57

58

58

Jenis pendidikan adalah pendidikan yang


dikelompokkan

seuai

dengan

sifat

dan

kekhususan tujuannya.
Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam
pendidikan

berkelanjutan

yang

ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan pesert didik


serta

keluasan

dan

kedalaman

bahan

pengajaran.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha

mengembangkan

dirinya

melalui

proses pendidikan jalur, jenjang, dan jenis


pendidikan tertentu.
Tenaga

Kependidikan

adalah

anggota

masyarakt yang mengabadikan diri dalam


penyelenggaraan pendidikan
Tenaga pendidik adalah anggota masyarakat
yang bertugas membimbing, mengajar dan
melatih peserta didik
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran

59 59

60

60

serta cara yang digunakan sebagai pedoman


penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Sumber daya pendidikan adalah pendukung dan
penunjang

pelaksanaan

pendidikan

yang

terwujud sebagai tenaga, dana,sarana, dan


prsarana yang tersedia atau diadakan dan
didayagunakan

oleh

keluarga

masyarakat,

peserta didik dan pemerintah, baik sendirisendiri maupun bersama-sama.


F. Peraturan Pemerintah
Yuridis SPNI

Sebagai

Landasan

UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan

Nasional

yang

tercermin

dalam

rumusan Visi dan Misi pendidikan nasional adalah


salah satu upaya untuk perbaikan mutu pendidikan.
Beberapa perturan Pemerintah tentang Pendidikan
Sebagai dari perturan Pemerintahan (PP) yang
merupakan peraturan melaksanakan UU No 2 Th
1989 antara lain mencakup :
a. PP No 27 Th 1990 tentang Pendidikan Prasekolah
b. PP No 28 Th 1990 tentang Pendidikan Dasar
61 61

62

62

c. PP No 29 Th 1990 tentang Pendidikan Menengah


d. PP No 30 Th 1990 tentang Pendidikan Tinggi
e. PP No 72 Th 1991 tentang Pendidikan Luar biasa
f. PP No 73

Th 1990 tentang Pendidikan Luar

sekolah
G. Keputusan Presiden, Keputusan dan Instruksi
Menteri Sebagai Landasan Yuridis Pelaksanaan
SPNI
a. Keputusan Presiden
Keputusan Presiden No 34 Th 1972 yang
dilengkapi dengan intruksi presiden No 15 Th
1974

tentang

pokok-pokok

pelaksanaan

pembinaan pendidikan dan latihan.


Keputusan Presisden No 45 Th 1975 tentang
susunan Organisasi Departemen.
b. Keputusan Menteri Sebagai Landasan Yuridis
Pelaksanaan SPNI
Beberapa

keputusan

menteri

mempunyai

hubungan erat dengan pelaksanaan UU No 2 Th


1989, di antaranya adalah :
63 63

64

64

Kepmen No 0468/U/1992 tentang Taman


Kanak-Kanak.
Kepmen No 0487/U/1992 tentang Sekolah
Dasar.
Kepmen

No 054/U/1992 tentang Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama.


Kepmen No 0489/U/1992 tentang Sekolah
Menengah Umum.
Kepmen No 0490/U/1992 tentang Sekolah
Menengah Kejuruan.
Kepmen No 0491/U/1992 tentang Pendidikan
Luar Biasa.
Kepmen No 060/U/1993 tentang Kurikulum
Pendidikan Dasar.
Kepmen No 061/U/1993 tentang Kurikulum
Sekolah Menengah Umum.
Kepmen No 081/U/1993 tentang Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan.
c. Instruksi Menteri Sebagai Landasan Yuridis
Pelaksanaan SPNI
65 65

66

66

Instruksi Menteri No 3/U 1987 tentang


Pedoman
Langsung

Pelaksanaan

Pengawasan

diLingkungan

Atasa

Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.


Instruksi Menteri No 3/U 1990 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Mendikbud
No

0668/U/1989

tentang

Sistem

dan

Mekanisme Pengelolaan Terpadu Sumber


Daya diLingkungan Depdibud.

67 67

68

68

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah menyusun makalah ini dengan membaca
berbagai literatur yangberkaitan dengan landasan
yuridis

pendidikan

dan

pembelajaran

maka

dapatdisimpulkan bahwa:
Landasan Yuridis Pendidikan Nasional Indonesia
adalah seperangkat konsep peraturan perundangundangan
pendidikan

yang

menjadi

Indonesia,

titik

menurut

tolak

system

UUD

1945.

Sedangkan system pendidikan nasional adalah


aturan yang menjadi acuan pokok pendidikan
Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan di
Berbagai Tingkatan di Indonesia telah diatur pada
berbagai tingkatan pelaksanaan pendidikan global,
nasional, daerah dan lokal
69 69

70
70

UUD 1945 Sebagai Landasan Yuridis SPNI dalam


Pasal-pasal yang bertalian dengan pendidikan
dalam UUD 1945 yaitu pasal 31 dan 32 yang
menceritakan tentang pendidikan dan kebudayaan.
Ketetapan MPR Sebagai Landasan Yuridis SPNI
dimana ketetapan MPR yang memuat garis-garis
besar dalam bidang legislatif dilaksanakan dengan
UU dan garis besar pada bidang eksekutif
dilaksanakan dengan keputusan presiden
Undang Undang Sebagai Landasan Yuridis SPNI
tertuang dalam Rujukan Teknis Pasal 5, ayat 1
menurut Undang-undang Dasar Pasal 20 ayat (1)
Rujukan Material Pasal 31, UUD 1945 serta
Latarbelakang Perlunya UU No 2 Th 1989.
KepPes No 34 Th 1972 dilengkapi intruksi presiden
No 15 Th 1974 tentang pokok pelaksanaan
pembinaan pendidikan dan latihan. Dan KepPres
No 45 Th 1975 tentang susunan Organisasi
Departemen, Keputusan Menteri Sebagai Landasan
Yuridis Pelaksanaan SPNI mempunyai hubungan
erat dengan pelaksanaan UU No 2 Th 1989.
71 71

72

72

Sedangkan Instruksi Menteri No 3/U 1987 dan


Instruksi Menteri No 3/U 1990 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengawasan Atasa

Langsung dan

Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Mendikbud No


0668/U/1989.
B. Saran
Dengan

segala

kerendahan

hati,

penulis

menyadari sepenuh hati bahwasanya makalah ini jauh


dari

sempurna

dan

masih

memiliki

banyak

keterbatasan baik dari segi penyajian materi ataupun


pembahasannya. Sehingga penulis menyarankan untuk
membacaberbagai literatur yang mengkaji mengenai
landasan yuridis pendidikan dan pembelajaran untuk
lebih memperkaya pengetahuan mengenai materi ini.

73 73

74

74

DAFTAR RUJUKAN

Mudyahardjo Redja. 2008. Pengantar Pendidikan


Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar
Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di
Indonesia. Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada
Muna. 2012. Landasan Yuridis Pendidikan dan Asasasas Sistem Pendidikan Nasional. (online)
(http://muna88.wordpress.com/2012/01/29/landas
an-yuridis-pendidikan-dan-asas-asas-sistempendidikan-nasional/).
Diakses
pada
28
September 2014 pukul 22.00 WIB
Rai, Sirai. 2011.Landasan Yuridis Penddikan
Indonesia.
(online)
(http://sirajpendidikanuntuksemua.blogspot.com/2011/03/lan
dasan-yuridis-pendidikan-indonesia.html).
Diakses pada 28 September 2014 pukul 22.00
WIB
Ruswandi, Uus & Hermawan Heris, A. 2008.
Nurhamzah. Landasan Pendidikan. Bandung:
CV. Insan Mandiri.
Sukardjo, M. & Komarudin, Ukim. 2009. Landasan
Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Sutikno Sobry. M. 2008. Landasan Pendidikan.
Bandung: Prospect.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

75

Anda mungkin juga menyukai