Soal
Sumber Tugas
No Tugas Tutorial Skor Maksimal
Tutorial
1 Terdapat beberap ainstrumen dalam audit 30 Modul 3
SDM, silahkan sebutkan dan jelaskan 3
diantaranya.
2 Silahkan berikan contoh kuesioner Audit 40 Modul 3
fungsi Manajemen Karir (dengan mengacu
pada model karier dan indicator kunci
keberhasilan) di suatu perusahaan
3. Jelaskan bagaimana menghitung tingkat 30 Modul 4
absensi, disertai dengan ilustrasinya (contoh).
Jawaban :
C. Analisis historis
Analisis terhadap data historis dapat dilakukan dalam audit SDM, misalnya dengan
membandingkan selection ratio untuk jabatan tertentu, tingkat kehadiran karyawan, atau
jumlah jam pelatihan per orang per tahun selama beberapa tahun terakhir. Berbagai data
historis ini bisa didapatkan melalui data sekunder berupa laporan yang ada atau berupa data
primer melalui survei dan atau wawancara. Data historis tersebut mungkin saja tidak
tersedia secara langsung namun harus diolah terlebih dahulu baru dilakukan analisis.
Misalnya adalah melakukan proses rekrutmen dan seleksi, perusahaan tidak menetapkan
selection ratio. Auditor bisa meminta data jumlah pelamar, berapa pelamar yang lolos
setiap tahapan seleksi, sampai jumlah pelamar yang diterima dari berbagai data ini, auditor
kemudian bisa menghitung selection ratio dari proses rekrutmen dan seleksi tersebut.
Demikian juga untuk data jumlah jam pelatihan per orang per tahun,di mana auditor dapat
meminta jumlah jam pelatihan selama setahun dan jumlah karyawan untuk mendapatkan
informasi jumlah jam pelatihan per orang per tahun.
D. Survei
Auditor juga dapat melakukan survei, misalnya untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja
karyawan atau survei terhadap manajer lini terhadap efektivitas departemen SDM dalam
menjalankan fungsinya terkait pengelolaan SDM. Survei dengan menggunakan kuesioner
ini menawarkan beberapa keuntungan dalam auditor SDM. Keuntungan utama dari
kuesioner ini adalah auditor mendapatkan informasi yang banyak dalam waktu dan biaya
yang relatif kecil. Selain itu informasi dapat dengan mudah ditabulasi dan diolah karena
bentuk pertanyaan yang seragam. Meskipun demikian, survei dengan menggunakan
kuesioner juga memiliki kelemahan di mana informasi yang diperoleh mungkin tidak
mendalam sehingga auditor perlu melakukan klarifikasi atau verifikasi lebih lanjut. hal
yang harus diperhatikan adalah dalam menyusun kuesioner dimana bahasa yang digunakan
harus disesuaikan dan dapat dimengerti oleh responden yang ditargetkan. Selain itu,
pemilihan responden dan distribusi kuesioner juga penting untuk dilakukan secara cermat.
E. Eksperimen
Auditor SDM dapat juga dilakukan melalui eksperimen,misalnya dengan menerima calon
karyawan yang hasil psikotes nya kurang disarankan untuk menilai reliabilitas dan validitas
atas yang digunakan. pelatihan dengan menggunakan metode atau vendor yang berbeda
dapat juga dilakukan untuk mengetahui efektivitas masing-masing metode atau vendor
pelatihan tersebut. Pada prinsipnya eksperimen dilakukan dengan melibatkan objek atau
kelompok yang mendapatkan treatment dengan objek atau kelompok yang tidak
mendapatkan treatment. Dengan demikian, hasil dari treatment tadi dapat dibandingkan
antara kedua kelompok tersebut. Eksperimen dalam audit SDM harus dilakukan dengan
sangat hati-hati mengingat eksperimen ini dilakukan terhadap manusia.
2. Agar audit fungsi manajemen karir bisa efektif, auditor dituntut untuk memahami dan mampu
memeriksa kelengkapan dan keakuratan Sistem Karier mencakup Pola Karir dan Jalur Karier
berbasis kompetensi. Terkait dengan fungsi manajemen karier, Maka pemeriksaan
kelengkapan dan ketepatan Sistem Karier sebaiknya mengacu pada model karierdan indikator
kunci keberhasilan sebagaimana diuraikan di bawah ini..
A. Ketersediaan standar operating prosedur (SOP) Karier.
B. Adanya perencanaan strategik SDM, di mana tercakup jumlah dan kualitas sumber daya
manusia yang dibutuhkan perusahaan dalam 5 tahun kedepan.
C. Adanya pola dan jalur karir yang tepat.
D. Adanya penilaian kinerja berbasis kompetensi.
E. Adanya foto folio sumber daya manusia berdasarkan hasil talent mapping
F. Adanya rencana suksesi (high flyers program) bagi pegawai bertalenta "star".
G. adanya peramalan promosi dan mutasi atau perpindahan jabatan dalam rangka
pengembangan pegawai.
H. Adanya perencanaan karier dengan kesepakatan bersama antara manajemen dan pegawai.
I. Adanya pengembangan karir yang tepat.
J. Efektivitas biaya manajemen karier.
Dalam melakukan audit fungsi karier ini, auditor harus memeriksa:
A. Apakah perusahaan sudah menerapkan E-Career Manajemen
B. Apakah perusahaan memiliki rencana suksesi?
C. Apakah promosi sudah dilakukan berdasar kinerja dan kompetensi?
D. Apakah setiap karyawan memiliki rencana pengembangan karier?
Contoh Kuesioner Audit Fungsi Penilaian Kinerja
Kuesioner pengendalian manajemen
Objek review: sistem karier
Lokasi review: Dep. Evaluasi dan pengembangan KPM
SDM
WP No Manajemen Proses yang kondisi & Lampiran
Ref Direview penjelasan
1 Apakah perusahaan memiliki
sistem karier? Bila ada apakah
sistem karier tersebut
terintegrasi dengan:
a. Sistem penilaian kinerja?
b. Sistem pelatihan dan
pengembangan?
c. Sistem balas jasa?
Jelaskan jawaban anda!
9 Apakah perusahaan
memberikan program
pengembangan dalam jabatan
bagi pegawai? Bila ada apakah
mencakup:
a. Program transfer
pengetahuan?
b. Program pengembangan
pimpinan?
c. Program pengembangan staf?
d. Program pengembangan diri
pribadi?
e. Program pengembangan tim
proyek?
Jelaskan jawaban anda!
10 Apakah perusahaan memiliki
a. Kriteria mutasi jabatan?
b. Kriteria promosi jabatan?
c. Kriteria demosi jabatan?
Jelaskan jawaban anda!
11 apakah perusahaan melakukan
program pengembangan
berupa:
a. Pendidikan eksekutif bagi
pegawai yang
bertalenta/tergolong star?
b. Pendidikan formal bagi
pegawai yang potensial?
Jelaskan jawaban anda!
12 Apakah perusahaan melakukan
program mentoring dan
coaching bagi pegawai?
Bila ada jelaskan bagaimana
prosesnya!
Auditor Auditee
(…………….) (………………)
Dalam menghitung tingkat frekuensi ini, karyawan yang meninggalkan jam kerja lebih dari 1
jam dianggap absen apapun alasannya. Jadi, frequency rate hanya mengukur jumlah absensi saja
dan tidak mengukur lamanya absen. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki 60 orang karyawan
dan dalam bulan Agustus 2009 ada 180 kasus karyawan yang absen (meninggalkan jam kerja
lebih dari 1 jam)maka tingkat frekuensi perusahaan pada bulan Agustus 2019 adalah sebagai
berikut.
Frequency = Total number of separated absences
Selain frequency rate, ada juga ukuran absence rate yang mengukur berapa banyak jam kerja
yang hilang karena karyawan absen dalam periode tertentu. Menghitung absensi dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
misalnya sebuah perusahaan memiliki 100 karyawan dengan total jam kerja yang dijadwalkan
pada bulan tertentu sebesar 16000 jam kerja. apabila pada bulan tersebut terjadi 800 jam kerja
yang hilang karena karyawan absen maka absence rate pada bulan tersebut adalah:
Untuk analisis lebih lanjut, perusahaan dapat saja menghitung tingkat frekuensi dan tingkat
absensi per departemen atau divisi. Perusahaan juga dapat membuat kategori alasan mengapa
karyawan absen, dengan izin atau tidak, dan sebagainya.
Sumber : Subagyo, Pangestu. 2017. Ekma4413. Riset Operasi (BMP). Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.