Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PERSPEKTIF GLOBAL

“Isu-Isu Global Perbedaan Pandangan Kehidupan di Bumi Masa Kini dan Masa Datang”

Oleh

Kelompok 1:

Affi Fatu Rahmi (22129243)

Anggun Syahrani (22129248)

Anggita Cahya Wardani (22129118)

Citra Amelia (22129255)

Seksi : 22 BB 04

Dosen Pengampu : Dra. Hamimah, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
Isu-Isu Global Perbedaan Pandangan Kehidupan Di Bumi Masa Kini dan
Masa Datang
Secara garis besar permasalahan pokok yang dihadapi umat manusia di masa kini dan
masa depan adalah :

1. Bahan Makanan
Pentingnya permasalahan ini dikarenakan banyaknya kasus kekurangan bahan
makanan, berupa bencana kelaparan. Jumlah manusia yang meninggal akibat bencana
ini sudah jutaan orang karena kelaparan yang terjadi di China, India, dan sebagainya.
Masalah ini berkaitan dengan :
 Kebutuhan Obyektif pangan
Semakin baiknya kondisi manusia sejak beberapa dasawarsa terakhir
ini telah menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk secara cepat, tentu
keadaan ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan.
Ketika PBB melaporkan bahwa jumlah kalori yang dimakan oleh
orang-orang Amerika Utara dan Eropa per harinya ternyata berlebihan 1/3 dari
yang diperlukan oleh tubuh mereka, sementara orang-orang Afrika jumlah
kalori yang dimakan masih kurang 6%. Untuk menutupi kekurangan produksi
dan konsumsi, negara-negara berkembang semakin tergantung kepada negara-
negara maju dalam impor bahan pangan utama yang semakin meningkat dari
12 juta ton pada tahun 1950-an menjadi 36 juta ton pada tahun 1972 hal ini
dikarenakan pertumbuhan penduduk pertahun yang mencapai 10%, sedangkan
pertumbuhan pengan hanya meningkat 2% saja. Dan juga akan semakin
meningkat pada tahun-tahun mendatang yang diperkirakan 8,8 milyar sebelum
tahun 2030 membuat orang semakin pesimis.
 Permintaan efektif (effective demand)
Kebutuhan obyektif harus diubah menjadi permintaan efektif dalam
pasar bahan pangan dunia. Masalahnya adalah bahwa pasar itu diorganisasikan
berdasarkan daya beli dalam mata uang yang kuat yaitu US$. Keadaan ini
diperburuk oleh kenyataan-kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan swasta
internasionalah yang banyak menguasai produksi pangan tersebut. Sebagai
perusahaan swasta internasional yang tujuan utamanya mencari keuntungan,
maka ia hanya akan tanggap pada permintaan efektif (konsumen yang mampu
membeli).
 Kendala fisik ataupun ekonomi dalam upaya peningkatan produktivitas
pertanian
Terbatasnya tanah subur, apakah karena penanaman 1 jenis pohon
yang sama secara terus menerus dan keterbatasan air minum dan irigasi telah
menyebabkan produksi bahan makan sulit untuk dipertahankan apalagi
bencana alam seperti: El Nino, banjir, kekeringan, dan sebagainya
menyebabkan terjadinya krisis bahan makanan.
Ramalan Thomas Robert Malthus, seorang ekonomi berkebangsaan
Inggris pada abad ke-19 (1798) bahwa pertumbuhan penduduk akan melebihi
pertumbuhan bahan makanan. Pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk
dan bahan makanan akan seimbang jika terjadi bencana kelaparan, kurang
makan, dan wabah penyakit, tidak terbukti karena penemuan teknologi
kedokteran telah berjasa menyelamatkan jutaan umat manusia. Karena
pentingnya bahan makanan ini menyebabkan FAO mengadakan Pertemuan
Puncak Bahan Makanan Dunia (World Food Summit) di Roma tahun 1997,
yang membahas pembuatan pokok penanggulangan masalah bahan makanan
di abad yang akan datang.
2. Penduduk
Meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin
berkembangnya sarana kesehatan sehingga mengurangi angka kematian/mortalitas
bayi merupakan hal-hal yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk yang
cepat pada abad-abad belakangan ini. Pertumbuhan penduduk akan berakibat pada
banyak aspek kehidupan pendidikan, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup.
Semakin banyak penghuni planet bumi ini semakin banyak pula bahan
makanan, air, energi, papan, dan sebagainya yang dibutuhkan oleh manusia yang
berarti makin banyak tanah yang harus diolah, pemakaian pupuk dan pestisida,
merosotnya kualitas air, pembangunan proyek-proyek pembangkit tenaga listrik dan
pemompaan sumur-sumur minyak. Yang tentu saja akan berakibat semakin parahnya
erosi tanah, polusi air dan udara. Dan akhirnya akan melimbas pada merosotnya
produksi bahan makanan, masalah kesehatan karena sanitasi, berkurangnya habitat
yang nantinya menjadi penyebab hilangnya keanekaragaman hayati (biodiversity).
Namun umat manusia tidak hanya memerlukan tempat untuk tinggal beserta
pekarangan saja, tetapi juga setiap individu setidak-tidaknya memerlukan 260 m2
(atau lebih) tanah, itupun hanya untuk menghasilkan bahan makanan pokok untuk
melangsungkan kehidupan dasarnya.
 Sejarah perkembangan penduduk dunia
Sekarang ini pertumbuhan penduduk dunia terus meningkat
pertahunnya dan diperkirakan akan terus meningkat pada masa-masa yang
akan datang. Sejarah kependudukan dimulai lebih dari 120 abad yang lalu,
pada saat orang-orang nomaden (hidup berpindah-pindah) datang ke lembah-
lembah sungai yang besar, seperti : Nil, Eufrat, Tigris, dll. Untuk membangun
tempat pemukiman yang tetap/tidak berpindah-pindah lagi, jumlah penduduk
dimasa itu diperkirakan baru 5 sampai 10 juta saja. Jumlah penduduk pada
saat itu relatif stabil, karena kehidupan sangatlah berbahaya. Usia harapan
hidup sangatlah pendek, mungkin hanya berkisar antara 25-30 tahun saja.
Dengan dimulai jaman pertanian, kira-kira 10.000 hingga 12.000 tahun
yang lalu ketika kehidupan umat manusia mulai menjadi makmur, terjadi
beberapa perubahan. Peningkatan produktivitas karena dikembangkannya alat-
alat yang membantu mewujudkan kesejahteraan manusia, seperti alat bajak,
kincir angin, dan juga semakin meningkatnya pengetahuan dalam bidang
peternakan dan perikanan menyebabkan suplai bahan makanan meningkat
berarti meningkat pula jumlah penduduk. Hal ini dapat menyebabkan
meningkatnya tempat habitat.
Sekitar tahun 1500 SM inilah masa perluasan kolonial barat dimulai.
Bencana-bencana mulai terjadi seperti kelaparan, peperangan, maupun wabah
penyakit seringkali menghancurkan kebudayaan lokal. Pertambahan penduduk
telah memunculkan pola sejarah umat manusia yang lain yaitu peledakan
jumlah penduduk dan pengeksploitasian sumber-sumber alam secara
berlebihan.
 Era pertambahan penduduk yang pesat
Revolusi Industri yang terjadi di Eropa dan menyebar ke Amerika
Utara sebelum pertengahan abad ke-18 telah menyebabkan terjadinya
peningkatan jumlah penduduk secara tajam. Penemuan teknologi untuk
meningkatkan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan sehingga suplai
bahan makanan terpenuhi dan juga kemajuan teknologi kesehatan yang
mampu meningkatkan pemeliharaan kesehatan manusia, seperti penemuan
pinisilin pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 menurunkan angka kematian
manusia secara tajam, mulainya orang-orang memakai sabun dan baju yang
terbuat dari katun yang dapat menjaga dari parasit yang menular.
Setelah PD II selesai juga merupakan awal terjadinya pertambahan
penduduk di abad ke-20. Pemilikan akan tanah yang subur, air yang
melimpah, mineral, kekayaan hutan, minyak dan sebagainya, mempengaruhi
budaya masing-masing kawasan. Semakin meningkat jumlah penduduk
semakin meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber bahan mentah
yang ada, sehingga mencapai titik batas kemampuan alam dan menyebabkan
sumber-sumber alam tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk. Keadaan
ini telah menyebabkan terjadinya masalah-masalah yang diakibatkan oleh
jumlah penduduk, dari yang namanya krisis ekonomi, sosial, kelaparan,
migrasi, sampai peperangan.
3. Energi dan konservasi
Embargo minyak yang dilakukan oleh OPEC (Organization of Petroleum
Exporting Countries) atau organisasi negara-negara pengeskpor minyak termasuk
Indonesia terhadap negara industri barat di tahun 1973 menyadarkan kepada kita
betapa pentingnya energi terutama yang berupa minyak. Minyak merupakan sumber
energi alam yang non-renewable artinya tidak dapat diperbaharui.
Seluk beluk energi dinyatakan oleh Jarolimeck sebagai berikut:
 Seluruh kehidupan tergantung pada energi dan matahari merupakan sumber
energi yang utama
 Makanan menghasilkan energi bagi seluruh bagian tubuh manusia
 Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja
 Energi yang ada di alam ini jumlahnya tetap, energi tidak bisa diciptakan
ataupun dimusnahkan, hanya bentuknya saja yang berubah.
 Energi dapat diubah bentuknya, dari energi mekanis ke energi listrik, listrik ke
panas, dari energi kimia ke energi listrik dan demikian seterusnya
 Selama bertahun-tahun manusia telah menemukan sumber-sumber energi yang
baru
 Sebagian besar dari masalah lingkungan yang serius yang dihadapi oleh umat
manusia saat ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan yang menyebabkan
semakin meningkatnya konsumsi energy
 Standar kehidupan suatu masyarakat ditentukan oleh produktivitasnya dan
produktivitas ini dipengaruhi oleh penggunaan energy
 Sumber-sumber energi berikut penggunaanya berkaitan erat dengan tingkat
perkembangan teknologi dan budayanya. Artinya masyarakat yang sudah
mencapai tingkat industri semakin membutuhkan energi yang sangat besar
 Perkembangan ekonomi sangat dipengaruhi oleh industrialisasi yang pada
gilirannya juga membutuhkan energi dalam jumlah besar
 Penemuan dan penggunan sumber-sumber energi yang baru menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan sosial
 Sumber-sumber energi di dunia ini dan distribusinya sangat merata sehingga
ada bangsa yang sudah maju namun demikian saling ketergantungan antar
bangsa yang merupakan suatu keharusan belum berjalan sebagaimana
mestinya/masih terjadi ketimpangan.

Ada keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi energi.


Kenaikan harga minyak yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara-negara
yang tidak menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan
industrinya telah menyebabkan terjadinya inflasi. Terganggunya sistem kerja industri
akibat dari mahalnya salah satu prasarana industri ini menyebabkan terjadinya
penambahan angka pengangguran.

Permasalahan produksi maupun konsumsi energi sama-sama berdampak


negatif pada lingkungan. Mencegah dan memperbaiki kerusakan lingkungan hidup
sering harus berarti mengurangi tingkat produksi dan konsumsi atau mengubah
polanya menjadi tindakan-tindakan yang barangkali tidak dapat memuaskan semua
pihak. Saat ini sedang gencar orang-orang membuat energi alternatif sebagai
pengganti minyak bumi sebagai bahan bakar, namun masih saja belum dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.

4. Polusi air, udara, dan tanah


Ketiga unsur ini merupakan habitat dari kehidupan manusia, gangguan
terhadap salah satu unsurnya akan mengganggu kelangsungan hidup umat manusia.
Kelangkaan air biasanya menimbulkan gambaran kekeringan, padahal ancaman yang
jauh lebih besar disebabkan oleh konsumsi air oleh manusia yang cenderung
meningkat. Sekalipun air merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun
sumber dayanya juga terbatas. Siklus air membuat komoditi ini tersedia dalam jumlah
tertentu setiap tahun di lokasi tertentu. Selama berpuluh-puluh tahun, air telah
diboroskan, dikelola dengan keliru, dan terlampau banyak digunakan. Kekurangan air
menjadi kendala hebat bagi produksi pangan, pertumbuhan ekonomi, dan
perlindungan sistem alam. Selain itu juga pemompaan air secara lebih cepat daripada
kemampuan alam untuk mengisinya telah menyebabkan penurunan permukaan tanah
pertahunnya.
Permasalahan air tidak hanya menyangkut kelangkaan saja, tetapi juga limbah
buangan yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik yang dibuang langsung ke sungai tanpa
melalui pemrosesan yang sempurna, menyebabkan tanaman produksi milik petani
banyak yang layu dan mencemari sumber air resapan.
Tanah sebagai salah satu unsur habitat manusia juga tak luput dari
permasalahan polusi. Kemajuan teknologi telah merubah budaya dan pola hidup
manusia dengan menciptakan plastik sebagai alat pembungkus menggantikan daun
dan penampung air dari tanah liat. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan
sampah plastik karena bahan plastik membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat
hancur. Polusi ini setidaknya mempunyai akibat kepada manusia dalam hal:
 Kesehatan
Polusi udara menyebabkan gangguan sistem pernafasan karena debu
dan asap yang kotor. Asap-asap kotor yang dikeluarkan kendaraan bermotor
yang sudah tidak bagus sistem penyaringannya juga menyebabkan
berkurangnya konsentrasi manusia, karena buangan gas kendaraan
mengeluarkan gas CO yang membahayakan. Polusi air bisa menyebabkan
penyakit kulit.
 Estetika/keindahan
Polusi tanah, air dan udara merupakan pemandangan yang tidak indah
dan bahkan sangat mengganggu, sekarang ini di Indonesia sangat susah untuk
menemukan parit atau sungai tanpa botol/gelas air mineral. Asap-asap
kendaraan selain mengganggu kesehatan juga menjadikan pemandangan
terganggu, apalagi asap hasil pembakaran hutan selama berhari-hari bahkan
berminggu-minggu.
 Ekonomi
Dilihat dari segi produktivitas maka orang yang kesehatannya
terganggu akan mengurangi produktivitasnya dan menambah anggaran untuk
berobat.
5. Biodiversity/keanekaragaman hayati
Dunia ini sebagai suatu ekosistem mengenal hukum alam bahwa semakin
beranekaragam sebuah ekosistem, yaitu semakin banyak jenis spesies yang hidup
dalam ekosistem berarti semakin stabil, semakin tahan, dan semakin adaptif pula
ekosistem tersebut.perubahan habitat tumbuh-tumbuhan dan hewan akibat dari
pertambahan penduduk, kelangkaan air, polusi air, udara, dan tanah telah mengancam
keanekaragaman hayati dunia.
Keadaan seperti ini bila tidak segera diatasi maka di masa yang akan datang,
orang harus pergi ke kebun binatang dan kebun raya untuk melihat hewan atau
tumbuh-tumbuhan, yang lebih tragis lagi mungkin hanya bisa mendengar dari
dongeng atau melihat dari buku saja. Survey yang ada menunjukkan adanya
keterkaitan antara tingkat jumlah penduduk dengan berkurangnya keanekaragaman
hayati.
6. Eco-labeling/produk ramah lingkungan
Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup dan juga adanya tekanan-
tekanan dari kelompok pecinta lingkungan hidup mendorong adanya pemberian label
ramah lingkungan pada produk-produk yang dikonsumsi masyarakat. Ramah tidaknya
suatu produk ditentukan dari bahan bakunya, saat diproses, sampai saat tidak dipakai
lagi.
Saat ini para konsumen yang sadar akan lingkungan hidup bisa meneliti
terlebih dulu sebelum membeli apakah produk tersebut hijau/ramah lingkungan.
Label-label yang terkenal seperti biodegradable (dapat diuraikan secara ilmiah),
recycleable (dapat didaur ulang), reuseable (dapat digunakan kembali), atau refiilable
(dapat diisi ulang). Green marketing telah mendorong para pengusaha untuk
menghasilkan barang atau produk hijau yang ramah lingkungan (disebut eco-
labeling).
DAFTAR PUSTAKA

Ratih, Ni Wayan. 2014. Isu-Isu Global Masa Kini dan Masa Depan. Diakses pada 4 April

2023 melalui http://niwayanratihshopia.blogspot.com/2014/05/isu-isu-global-masa-


kini-dan-masa-depan.html

Anda mungkin juga menyukai