Anda di halaman 1dari 20

INOVAS DALAM PENDIDIKAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Pendidikan
Yang dibina oleh Bapak Imam Gunawan,S,Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:

Sahriwan 190411630493
Siska Sindi Fitriana 190411630451
Uun Dhahanina 190411630495

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
S1 PENDIDIKAN TATA NIAGA
September 2019
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Berbagai perubahan yang terjadi di dalam bidang pendidikan seringkali
membawa dampak (baik positif maupun negatif) dalam pendidikan tersebut.
Dalam perkembangannya, diperlukan adanya inovasi agar pendidikan tersebut
dapat meningkat khususnya secara kualitatif guna mencapai tujuan yang
diharapkan.
Inovasi pendidikan adalah perubahan atau pembaharuan yang terjadi
baik dalam bentuk pemikiran/ide, kegiatan praktek kerja, atau berbentuk produk
barang yang dianggap baru dan berbeda dari keadaan sebelumnya untuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam bidang
pendidikan.
Menurut Santoso S. Hamijoyo; 1974, inovasi pendidikan adalah suatu
perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu dalam bidang pendidikan.
Pembaharuan dalam sektor pendidikan dilakukan sebagai upaya sengaja
untuk memperbaiki hal ikhwal tentang pendidikan, baik itu berebentuk hal, ide
atau praktek-praktek pendidikan yang baru untuk meningkatkan kemampuan
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.
Dalam inovasi, tidak hanya sekedar terjadinya perubahan dari suatu
keadaan menuju keadaan yang lain tapi juga terjadi sesuatu yang baru (terdapat
unsur kesengajaan), unsur kualitas (mutu) yang lebih baik dari sebelumnya dan
terarah pada peningkatan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan.
B.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksut inovasi pendidikan?


2. Apa saja masalah-masalah yang menuntut inovasi pendidikan?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan?
4. Apa tujuan dari inovasi pendidikan?
5. Bagaimana cara untuk mencapai pembaharuan pendidikan?
6. Apa saja faktor-faktor yang perlu di perhatikan dalam inovasi pendidikan?

C.Tujuan

1. Mengetahui pengertian inovasi pendidikan.


2. Mengetahui apa saja masalah yang menuntut inovasi pendidikan.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan.
4. Mengerti tujuan dari inovasi pendidikan.
5. Mengetahui cara untuk mencapai pembaharuan pendidikan.
6. Mengetahui faktor-faktor yang perlu di perhatikan dalam inovasi
pendidikan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Pengertian Inovasi Pendidikan

Ibrahim (1998) mengatakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi


dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan.
Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskaveri, yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-
inovasi agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif
sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal, bahkan harus membuat membuat
inovasi baik dari hal yang sudah ada atau hal-hal yang baru.
Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada
outputnya sehingga akan muncul pengakuan yang riil dari siswa, orang tua dan
masyarakat. Namun sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu
pengakuan riil dari apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di
dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan
yang ada.
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-
hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam
arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain.
Berikut ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen
pendidikan atau komponen sistem sosial sesuai di kemukakan oleh B. Miles,
dengan perubahan isi disesuaikan dengan pendidikan dewasa.
a. Pembinaan personalia. Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem
sosial tentu menentukan personal (orang) sebagai komponen sistem.
Inovasi yang sesuai dengan komponen personel misalnya: peningkatan
mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata tertib siswa, dan
sebagainya.
b. Banyaknya personal dan wilayah kerja. Sistem sosial tentu menjelaskan
tentang berapa jumlah personalia yang terikat dalam sistem serta dimana
wilayah kerjanya. Inovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini
misalnya: beberapa ratio guru pada siswa satu sekolah dalam sistem
PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu guru
dengan 200 siswa. Sekolah Dasar di Amerika satu guru dengan 27 siswa,
perubahan besar wilayah dan sebagianya.
c. Fasilitas fisik. Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan
mendayagunakan serbagai sarana dan hasil teknologi untuk mencapai
tujuan.
d. Penggunaan waktu. Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan
penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya:
pengaturan waktu belajar semester, catur wulan, pembuatan jadwal
pelajaran yang dapat memberi kesempatan mahasiswa untuk memilih
waktu sesuai dengan keperluannya, dan sebagainya.
e. Perumusan tujuan. Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang
jelas. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya: perubahan
tujuan tiap jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD di sesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan), perubahan rumusan
tujuan pendidikan nasional dan sebagainya.
f. Prosedur. Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai
tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini misalnya:
penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan megajar,
pengajaran individual, pengajaran kelompok, dan sebagainya.
g. Peran yang diperlukan. Dalam sistem sosial termasuk sistem pendidikan
diperlukan kejelasan peran yang di perlukan untuk menjalankan
pencapaian tujuan inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya:
peran guru sebagai pemakai media, peran guru sebagai pengelola
kelompok, guru sebagai team teaching,dan sebagainya.
h. Wawasan dan perasaan. Dalam interaksi sosial biasanya berkembang
suatu wawasan dan perasaan tertentu yang akan menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas.
i. Bentuk hubungan antar bagian (mekanisme kerja). Dalam sistem
pendidikan perlu ada kejelasan hubungan antara bagian atau mekanisme
kerjaantar bagian dalam pelaksanaanya kegiatan untuk mencapai tujuan.
Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya: diadakan perubahan
pembagian tugas antara seksi kantor departemen pendidikan dan
mekanisme kerja antar seksi, di kantor perguruan tinggi diadakan
perubahan hubungan kerja antara jurusan, fakultas, dan biro registrasi
tentang pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya.
j. Hubungan dengan sistem yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan dalam beberapa hal yang harus berhubungan atau bekerja
sama dengan sistem yang lain. Inovasi yang relevan dengan bidang ini
misalnya: data pelaksanaan KKN harus kerja sama dengan pemerintah
daerah.
k. Strategi. Yang di maksud dengan strategi dalam hal ini ialah tahap-tahap
kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan.

B. Masalah-masalah yang menuntut inovasi


Adapun masalah-masalah yang menuntut diadakan inovasi pendidikan di
Indonesia, yaitu:
a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan
kebudayaan Indonesia. Sistem pendidikan yang dimiliki dan di
laksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan
kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat
menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan
aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
b. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya
tampung, ruang, dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik, sedangkan kesempatannya terbatas.
d. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin lama semakin menurun, yang
belum mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
e. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya
suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-
perubahan yang di tuntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.

Dalam bukunya Drs. H. Fuad Hasan, berbagai upaya inovasi pendidikan di


Indonesia sangatlah banyak yang sudah dilakukan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
a) Proyek perintis sekolah pembangunan.
Proyek ini di maksutkan untuk mencoba bentuk sistem
persekolahan yang komprehensif dengan nama Sekolah
Pembangunan. Selain itu, secara umum kerangaka sistem pendidikan
ini di gariskan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0172 Tahun 1974.
b) Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 di setujui oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan untuk secara nasional dilaksanakan secara bertahap
mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan, bahwa bagi sekolah-
sekolah yang merut penilaian kepala perwakilan telah mampu,
diperkenankan melaksanakan mulai tahun 1975. Tujuan utama
kurikulum 1975 adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.
c) Proyek pamong
Tujuan proyek pamong adalah untuk menemukan alternatif
sistem penyampaian pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis,
dan merata yang sesuai dengan kondisi kebanyakan daerah di
Indonesia.
d) SMP terbuka
Sekolah Menengah Menengah Terbuka (SMPT) adalah Sekolah
Menengah Umum Tingkat Pertama yang kegiatan belajarnya
sebagian besar di laksanakan di luar gedung sekolah dengan vara
menyampaikan pembelajaran melalui beberapa media dan interaksi
yang terbatas antara guru dan murid. Tugas SMPT sama dengan
tujuan pendidikan umum SMP.
e) Universitas terbuka
Lembaga pendidikan yang bernama UT didirikan berdasarkan
Keputusan Pemerintah No. 41 tanggakl 11 juni 1984. Lalu
berdasarkan Peraturan Pemerintah No.5 Tahun 1980, dijabarkan pula
struktur organisasi UT yang di tetapkan dengan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No.0389/0/1984 tanggal 27 Agustus
1984 setelah mendapat persetujuan dari Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (MenPan) dalam suratnya No.B-648/I/MENPAN/8/84
tanggal 25 Agustus 1984. Tujuan didirikan UT adalah dalam rangka
meningkatkan daya tampung perguruan tinggi.
f) Perbaruan sistem pendidikan kependidikan
Tujuan dan sasaran pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga
Kependidikan diarahkan untuk menunjang pembangunan bangsa
pada khususnya dan peningkatan kualitas hidup manusia pada
umumnya, sedangkan sasaran-sasaran pendidikan tenaga
kependidikan adalah sebagai berikut:
1) Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan
kualifikasi yang tepat.
2) Pengembangan dan pembaharuan Ilmu Kependidikan.
3) Perencanaan dan pembangunan terpadu.

g) Kurikulum 1984
Perbaikan kurikulum ini dilaksanakan sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0461/U/1983 tanggal 23
Oktober. Pembenahan kurikulum ini diharapkan dapat memberikan
peluang yang lebih besar kepada siswa untuk memperoleh
pendidikan yang sesuai bakat, minat, kebutuhan dan kemampuannya.
h) Kurikulum 1994
Ciri yang membedakan Kurikulum 1994 dengan kurikulum
sebelumnya.ada pada pelaksanaan tentang pendidikan dasar
sembilan tahun. Memperlakukan kurikulum muatan lokal serta
menyempurnakan tiga kemampuan dasar, membaca, menulis dan
menhitung.

C.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan

1) Visi Terhadap Pendidikan


Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia-manusia sebagai
makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia
dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Sejak kelahirannya,
manusia telah memiliki potensi dasar yang universal,berupa:
Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (moral
identity).Kemampuan dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sendiri
sesuai dengan pembawaan dan cita-citanya (individual identity).Kemampuan
untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain (sosial identity).
Adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain
(individual differences).
Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang
ia dapatkan dalam situasi pergaulan dengan kedua orang tuanya pada
khususnya dalam lingkungan budaya yang mengelilinginya.
Pendidikan seperti inilah yang akan menjadikan anak sebagai manusia dalam
arti yang sesungguhnya. Cinta kasih orang tua dan ketergantungan serta
kepercayaan anak kepada mereka pada usia-usia muda merupakan dasar
kokoh yang memungkinkan timbulnya pergaulan mendidik.
Dengan upaya pendidikan, potensi dasar universal anak akan tumbuh dan
membentuk diri anak yang unik, sesuai dengan pembawaan, lingkungan
budaya dan zamannya.Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh
pandangan hidup orang tua, lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan,
masyarakat dan bangsanya.Manusia Indonesia, warga masyarakat dan
warga negara yang lengkap dan utuh harus dipersiapkan sejak anak masih
kecil dengan upaya pendidikan. Tujuan pendidikan diabadikan untuk
kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat dan kepentingan negara.
Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan.
Seperti diketahui, bahwa kehidupan ini selalu mengalami perubahan, tujuan
pembangunan, bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan serta
perubahan sesuai dengan waktu, keadaan dan kondisinya.
Dengan demikian pandangan dan harapan orang tua terhadap pendidikan
sekarang dapat berbeda dengan pandangan orang terhadap pendidikan masa
lampau atau waktu yang akan datang. Perbedaan pandangannya ini erat
hubungannya, kalau tidak justru harus disebut berdasarkan atas falsafah
mengenai manusia dan kemanusiaan pada zamannya masing-masing.

2) Faktor Pertambahan Penduduk


Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas
terhadap berbagai segi kehidupan, utamanya pendidikan. Banyak masalah-
masalah pendidikan yang berkaitan erat dengan meledaknya jumlah anak
usia sekolah. Adapun masalah- masalah yang berkaitan langsung dengan
pendidikan tersebut adalah :
a. Kekurangan kesempatan belajar
Masalah ini merupakan masalah yang mendapat prioritas pertama
dan utama yang perlu segera digarap.
b. Masalah kualitas pendidikan
Dikarenakan kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya
fasilitas pendidikan,tentu hal ini akan mempengaruhi merosotnya
mutu pendidikan.
c. Masalah relevansi
Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar, sebab dalam
kondisi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan out put pendidikan
yang sesuai dengan tuntutan masyarakat terutama dalam
hubungannya dengan kesiapan kerja. Hal tersebut lebih-lebih dengan
digulirkannya konsep “link and match”, yang bertujuan salah satunya
adalah mengatasi persoalan relevansi tersebut.
d. Masalah Efisiensi
Efektifitas Pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik
dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem
mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan
prinsip-prinsip dasar pendidikan.

3) Faktor Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Seiring dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, justru ditandai
dengan majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat
jalannya. Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan memasukkan penemuan dan
teori ke dalam kurikulum sekolah.Meskipun hal ini menyebabkan
adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.

4) Tuntutan adanya proses pendidikan yang Relevan


Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya
inovasi di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan
dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja. Berkenaan dengan hal
tersebut, maka pendidikan dapat diperoleh baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat berarti justru tidak dapat
diperoleh di sekolah, terutama yang bersifat pengembangan profesi dan
keterampilan, seperti pengembangan karier, profesi tertentu dan
sebagainya.Permasalahan pendidikan yang kini dihadapi adalah sangat
kompleks. Adanya proses pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dan
masalah yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan keterbatasan dana
pendidikan.

D.Tujuan Inovasi Pendidikan

1. Pembaruan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-


masalah pendidikan
Tugas pembaruan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah
masalah yang di jumpai dalam dunia pendidikan, baik dalam cara yang
konvesional maupun cara yang inovatif. Inovasi dan pembaruan pendidikan
juga merupakan suatu tanggapan baru terhadap masalah kependidikan yang
nyata-nyata dihadapi. Titik pangkal pembaruan pendidikan adalah masalah
pendidikan yang aktual. Yang secara sistematis akan dipecahkan dengan cara
inovatif.
Masalah-masalah pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi
tersebut adalah:
a. Kurangmeratanya pelayanan pendidikan
b. Kurang serasinya kegiatan pembelajaran dengan tujuan.
c. Belum efesien dan ekonomisnya pendidikan
d. Belum efektiv dan efisiennya sistem penilaian.
e. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan.
f. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional.
g. Belum kokohnya kesadaran, indentitas dan kebanggaan nasional
h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar.
i. Belum tersebarnya paket pendidikn yang memikat, mudah dicerna
dan mudah diperoleh.
j. Belum meluasnya kesempatan kerja (pembuatan dan pemanfaatan
teknologi komunikasi, software danhardware).

2. Inovasi pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan


pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis.
Dalam sejarahnya ,kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi 3 yaitu
tahapan berikut.
a. Periode manusia masih menggantungkan diri pada alama
sekitarnya dengan usaha penyesuaian secara mencoba coba.
b. Periode manusia telah menemukan telah alat dan teknik baru yang
menyebabkan keteriktan manusia terhadap alam berkurang , namun
timbul ketergantungan baru terhadap birokrasi dan spesialisasi.
c. periode manusia telah mampu mencapai kerja sama berdasar
perencanaan menuju perubahan social yang didambakan.
Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak
dikenal. Manusia juga selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu
dengan cara yang baru yang sebelumnya tidak dikenal bahakan lebih
sempurna. Dengan kreativitas dan usaha yang tidak henti-hentinya, manusia
menenmukan sesuatu dengam cara baru yang mengantarkan pada kehidupan
yang lebih baik sekarang ini. Pembaruan pendidikn dilakukan dalam upaya
“problem solving” yang dihadapi dunia pendidikan yang dinamis dam
berkembang .

E.Cara untuk Mencapai Pembaharuan Pendidikan

1. Pemerataan dan peningkatan kualitas


Menurut UUD 1945, semua warga negara berhak mendapatkan
pengajaran / pendidikan tanpa adanya dikriminasi.Selain merupakan perwujudan
pelaksanaan amanat UUD 1945 dan pengamalan pancasila, peningkatan
kualitas sumber daya manusia juga merupakan tuntutan yang tumbuh dengan
perkembangan pembangunan yang semakin cepat dan kompleks.Perkembangan
ekonomi, industrialisasi, arusinformasi, dan perkembangan iptek yang pesat
semakin menuntut sumber daya manusia yang tinggi kualitasnya.Berhasilnya
pembangunan nasional bergantung pada peran aktif masyarakat, sikap mental,
tekad, semangat, ketaatan, dan disiplin para penyelenggara negara serta seluruh
rakyat Indonesia.Memperluas pelayanan pendidikan dapat dilakukan dengan
cara :
a) Memberikan latihan ketrampilan bagi mereka yang tidak pernah
sekolah.
b) Penyebaran informasi untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan
terhadap pendidikan.
c) Memberikan pengalaman pendidikan kepada orang lain.
d) Penyebaran pesan-pesan yang memotivasi kegiatan belajar dan
partisipasi untuk ikut membangun.
2. Meningkatkan keserasian pendidikan dengan pembangunan
Meningkatkan keserasian pendidikan dengan pembangunan dapat
dilakukan dengan cara :
a) Menanamkan pengetahuan dan keterampilan untuk kehidupan
b) Membentuk kemampuan untuk memahami dan memecahkan
persoalan yang aktual dalam masyarakat
c) Menunjuk jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup di
masyarakat

3. Meningkatkan keefektifan danefisiensi system penyajian


Keefektifan pendidikan dapat dilihat dari tercapainya tujuan pendidikan
secara baik dan memadai.Sedangkan efisiensi pendidikan dapat dilihat dari
tercapainya maksimalisasi tujuan pendidikan dengan pengorbanan yang minimal.
Meningkatkan keefektifan defisiensi system pendidikan dapat dilakukan dengan
cara :
a) Memberikan kebebasan belajar sesuai dengan minat, kemampuan, dan
kebutuhan kearah perkembangan yang optimal.
b) Mengintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan.
c) Megusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat.
d) Melancarkan system informasikebijakan
Melancarkan system informasi kebijakan dapat dilakukan dengan cara :
i) Mengusahakan tersedianya saluran komunikasi dua arah yang cepat
dan dapat diandalkan.
ii) Mengusahakan adanya komunikasi terbuka demi control
danpartisipasi social.
iii) Mengusahakan adanya komunikasi langsung dan merata.

F.Faktor-faktor yang Wajib diperhatikan dalam Inovasi Pendidikan


Untuk menghindari penolakan, faktor-faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum, fasilitas,
dan progam/tujuan, lingkungan dan masyarakat.
a. Guru/pendidik
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang berlangsung
selama kegiatan pengajaran terjadi.Dalam kegiatan belajar mengajari
terjadi interaksi antara guru dan peserta didik.Keberhasilan kegiatan
belajar mengajar ditentukan oleh pribadi guru dan pribadi peserta didik
itu sendiri.Sebagai contohnya adalah penggunaan internet sebagai salah
satu inovasi pendidikan akan sulit diterapkan apabila guru tidak dapat
menerima penggunaan internet tersebut.
b. Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar
mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses
belajar mengajar, siswa dapat bebas menentukan keberhasilan belajar
melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan
dan perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau
perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan tidak
mustahil berubahnnya dari kedua-duanya akan berjalan searah.
c. Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan tidak bisa diabaikan
dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar.
Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa
di pastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama belajar
mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan
dan pembaharuan pendidikan, misalnya ketersediaan gedung, bangku
dan sebagainnya.
d. Program/ rencana Pendidikan
Tujuan yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran
dan hasil yang ingin dicapai. Sedangkan tujuan dari inovasi itu sendiri
adalah efisiensi dan efektivitas mengenai sasaran jumlah anak didik
sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya
(menurut kriteria kebutuh anak didik, masyarakat, dan pembangunan)
dengan menggunakan sumber daya tenaga, uang, alat, dan waktu dalam
jumlah yang sekecil-kecilnya.
e. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
BAB III PENUTUP

A.Simpulan

Secara umum, inovasi diartikan sebagai pembaharuan atau perubahan


yang terjadi dari suatu keadaan lain yang berbeda dengan keadaan sebelumnya.
Perubahan hampir sama dengan inovasi atau pembaharuan. Dalam perubahan
proses terjadinya bisa berlangsung secara alamiah. Tetapi suatu perubahan
dikatakan inovasi apabila perubahan tersebut dilakukan dengan sengaja untuk
memperbaiki keadaan sebelumnya agar lebih menguntungkan bagi peningkatan
kualitas hidup, terutama dalam dunia pendidikan yang erat kaitannya dengan
kemajuan suatu bangsa.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam bidang pendidikan


seyogyanya perlu mendapat pemecahan yang tepat, artinya harus diselesaikan
secara sistematis, bertahap, dan berencana. Hal ini disebabkan karena masalah
pendidikan merupakan masalah yang kompleks. Oleh karena itu, pendidikan hars
senantiasa berubah ke arah yang lebih baik.

Dalam kepentingan tersebut, diadakanlah inovasi dalam bidang


pendidikan. Hal ini dilakukan untuk merubah kualitas pendidikan menjadi lebih
baik dari keadaan sebelumnya guna mengikuti perkembangan zaman dan IPTEK
yang ada di Indonesia.
B.Saran

Peranan pendidikan merupakan faktor penting dalam upaya


menyelesaikan masalah dalam kehidupannya. Tingkat kemajuan suatu bangsa
juga dapat ditinjau dari tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Semakin baik
tingkat pendidikan masyarakat, semakin maju pula bangsanya. Sebaliknya,
semakin terpuruk dan rendahnya pendidikan suatu bangsa, maka bidang
pendidikan di negara tersebut dapat semakin terhambat.
Berbeda dengan negara-negara yang sudah maju, di negara-negara yang
sedang berkembang (termasuk Indonesia) pendidikan mulai lebih diperhatikan
setelah dalam waktu yang cukup lama kurang terurus sehingga masalah-
masalah yang dihadapi pendidikan berlipat ganda dengan kompleksitas yang
cukup rumit.

Beberapa hal yang diharapkan setelah dilakukan inovasi pendidikan


antara lain :
1) Perubahan hendaknya dapat menunjukkan sesuatu hal yang relatif baru
atau berbeda dari keadaan sebelumnya.
2) Perbedaan keadaan sebelum dan setelah diharapkan dapat lebih bersifat
kualitatif daripada kauntitatif.
3) Pembaharuan dalam bidang pendidikan dapat mencakup semua aspek
yang ada dalam sistem pendidikan, baik dalam skala makro maupun skala
mikro, baik aspek manajerial maupun aspek operasional.
4) Perubahan yang dilakukan hendaknya direncanakan dengan baik
berdasarkan pada fakta tentang masalah yang dihadapi sehingga sesuai
dengan kebutuhan nyata, bukan atas dasar suka atau tidak suka.
5) Perubahan yang terjadi hendaknya tertuju pada pencapaian tujuan yang
jelas yang dirumuskan dengan perencanaan yang matang.
6) Perubahan hendaknya dalam rangka memperbaiki sistem dan
meningkatkan kemampuan sistem pendidikan seoptimal mungkin.
7) Seorang pembaharu diharapkan dapat memanfaatkan sumber dana yang
ada dan mungkin terbatas tetapi dapat membawa hasil yang setinggi-
tingginya.
Dengan demikian, kemajuan dalam bidang pendidikan dapat tercapai
sesuai dengan misi dan tujuan inovasi, yakni memecahkan permasalahan yang
terjadi dan yang dihadapi dalam dunia pendidikan. Inovasi pendidikan
mengemban misi yang dalam meningkatkan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, relevansi pendidikan,
secara efektif dan efesien menuju kemajuan pendidikan bangsa di Indonesia.
Daftar Rujukan

Asep Tapip Yani. 2012. Pembaharuan Pendidikan. Bandung:Perpustakaan Dwi


S.Atmaja. 2017. Procedings International Conference On Guidance and
Counseling. Pontianak: Islamic State Institue.
Hasbullah.2015. Kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ibadulah Malawi dkk.2015. Pembaharuan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Magetan:CV Ae Medika Grafika.
Jejen Musfah.2018. Manejemen Pendidikan. Jakarta:Prenadamedia Grub.
Kompi.2017. Standardisasi Kompetisi Kepala Sekolah. Jakarta:Kencana.
M.Taufik Amir.2016. Inovasi Pendidikan Melalui Priblem Based Learning.
Jakarta:Kencana
Muhammad Kristiawan.dkk.2017. Menejemen Pendidikan. Yogyakarta:
CV Budi Utama.
Ondi Saodi,Sobarudin. 2015. Konsep-konsep Dasar Menjadi Sekolah Unggul.
Yogyakarta:CV Budi Utama.
Rusdiana.2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung:CV Pusaka Setia.
Sa’ud,Udin Saefudin.2018. Inovasi Pendidikan. Bandung:Alfabeta.
Silahuddin.2015. Penerapan E-Learning dalam Inovasi Pendidikan.jurnal ilmiah
Circuit Vol1 Nomor1.
Syafaruddin.dkk.2012. Inovasi Pendidikan. Medan:Perdana Mulya Sarana.
Sutirna.2018. Inovasi dan Teknologi Pembelajaran. Yogyakarta:CV Budi utama.
Wahyu,Imam.2012. Pengembangan Pendidikan. Jakarta:PT. Prestasi Setia.

Anda mungkin juga menyukai