Pusat jajanan Salama merupakan salah satu UMKM penghasil oleh-oleh khas Trenggalek.
Lokasinya terletak di desa Kranding usaha ini mulai berdiri sejak tahun 2005 di pusal jajanan
Salama ini berbagai macam oleh-oleh khas Trenggalek yang dijual,seperti keripik tempe
dengan berbagai macam rasa, alen-alen dan kripik sale pisang. Di Pusat jajanan Salama ini
menjual sale pisang yang memiliki cita rasa yang beda dari yang lain dan kripik sale pisang
yang di produksi pusat jajanan Salama ini memiliki keunikan dalam bentuk seperti anggur,
disitulah letak keunikan kripik sale pisang yang di produksi UMKM pusat jajanan Salama
sehingga menarik banyak konsumen.
B. SDM Pusat Jajanan Salama
Dalam pusat jajanan Salama ini terdapat 6 karyawan yang bertugas 4 orang di bagian
produksi dan 2 orang di bagian pramuniaga toko. Dengan pembagian prosedur jam kerja
sebagai berikut :
Bagian Produksi : pekerja mulai bekerja jam 07.00 – 15.00 upah dibayarkan per hari
jika pekerja bekerja melebihi jam 15.00 akan mendapatkan upah lembur. Bekerja mulai
hari senin –sabtu.
Bagian Pemasaran: pekerja mulai bekerja jam 07.00 – 12.00 lalu istirahat. Buka kembali
jam 14.00 – 20.00 . Bekerja mulai hari senin-minggu.
Dalam UMKM pusat jajanan Salama ini masih menggunakan sistem yang tradisional biasa
disebut sentralisasi atau (terpusat) jadi begitu jelas dimana karyawan bertanggungjawab atas
satu atasan.
C. Flowchart UMKM Pusat Jajanan Salama
Strategi pemasaran yang di gunakan UMKM Salama ini mengunakan pemasaran langsung
(direct selling )di mana UMKM Salama ini membuka toko sehingga para customer bisa
menuju ke store secara langsung. Selain itu pusat oleh-oleh Salama juga menggunakan
pemasaran secara tidak langsung , semua produk yang di jual di iklankan melalui jejaring
sosial seperti facebok, whatsapp ataupun web online. Target customer dari pusat oleh-oleh
Salma ini dari kalangan rendah hingga kalangan atas khususnya para wisatawan.
Hal itu jelas berpengaruh terhadap kunjungan destinasi wisata dan penjualan UMKM,
yang umumnya penjualan selalu meningkat ataupun stabil dengan meningkatnya wisatawan
yang mendatangi destinasi wisata.
F. Pertanyaan
1. Bagaimana strategi bisnis UMKM pusat jajanan Salama agar tetap mendapatkan
brand image, di antara pusat oleh-oleh yang ada di sekitarnya?
2. Bagaimana cara menciptakan strategi pemasaran yang luas untuk pusat jajanan
Salama, agar tidak hanya bergantung oleh banyak sedikitnya wisatawan yang
datang di kota Trenggalek?
3. Bagaimana cara kalian untuk mengatasi turunya omset penjualan, ketika masih di
berlakukannya pembatasan wilayah seperti di atas ?
4. Bagaimana inovasi terbaru kalian agar terciptanya pengembangan produk yang di
ciptakan oleh pusat jajanan Salama di kemudian hari ?
5. Strategi pemasaran bagaimana yang akan kalian gunakan, jika pusat jajanan
Salama telah memanfaatakan sosial media sebagai iklan namun tetap tidak ada
penambahan omset jual ?