Anda di halaman 1dari 13

Tugas Kewirausahaan

Business Plan

Oleh :

Yolanda Putri Aldilla (1810532003)


Anita Gustri Antodi (1810532012)
Nadira Arsa Demona (1810532018)
Anggun Putri Ahdita (1810532019)
Arief Gunawan (1810532040)

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Andalas
Bab I

1.1 Latar Belakang

Makanan khas merupakan identitas suatu daerah yang dapat


membedakan keberadaan dengan daerah lain. Selain makanancsetiap daerah
juga memiliki jajanan masing-masing yang memiliki ciri khasnya. Begitu juga
keberadaan jajanan khas daerah Sumatera Barat. Beberapa jajanan khas
Sumatera Barat yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia adalah
Sanjai dan Galamai. Meskipun banyak yang lainnya namun beberapa makanan
tersebut jarang terekspost dan sulit di dapatkan. Salah satu hal yang
menyebabkan sulitnya jajanan tersebut didapatkan adalah kurang terekspostnya
di kalangan masyarakat. Hal itu membuat kurangnya minat pasar karena banyak
diantara masyarakat terutama anak-anak zaman sekarang yang tidak
mengenalnya.

Dibalik hal itu, terdapat banyak makanan dan jajanan sekarang yang tak
kalah enak, terekspost dan lebih mudah dibapat. Seperti pada took-toko terdekat,
atau pun dapat didapat melalui internet atau online shop. Selain memiliki
kemasan yang menarik jajanan kini lebih inovatif dan memiliki kualitas rasa
yang memiliki standar yang enak dan tidak berubah.

Karena hal tersebut banyak pedagang jajanan tradisional yang


kekurangan pendapatannya. Karena ketatnya persaingan pasar yang ada pada
saat ini. Sehingga tak sedikit dari pedagang-pedagang jajanan tradisional
tersebut pindah profesi atau berhenti menjajakan jajanan tradisional dan lebih
memilih menjajakan jajanan saat ini yang lebih menjanjikan.

Berkurangnya minat pasar pada saat sekarang ini dan banykanya sumberdaya manusia
yang terbengkalai atau tidak termanfaatkan dengan baik karena katatnya persaingan saat
inilah yang membuat hati kami tergerak untuk melestarikan jajanan tradisional yang
makin berkurang dan membantu para pedagangnya untuk dapat bersaing pada zaman
sekarang. Melalui sebuah aplikasi “Bake” (Bali Kue) yang kami rancang sedemikian
rupa untuk dapat menghubungkan para pedagang jajanan tradisional dengan para
konsumen.

1.2 Visi Aplikasi Bake (Bali Kue)

1. Untuk mengenalkan kembali jajanan tradisional indonesis yang sudah jarang


ditemui.

2. Untuk membantu pedagang jajanan tradisional untuk dapat bersaing pada


persaingan pasar yang ketat pada saat ini.

3. Untuk menghubungkan para pedagang jajanan tradisional dengan para konsumen


agar lebih mudah didapat

1.3 Misi Aplikasi Bake (Bali Kue)

1. Bermitra dengan para pedagang jajanan tradisional yang telah ada sebagai
pemasok jajanan yang akan dijual nantinya

2. Membuat aplikasi yang mudah, praktis dan nyaman untuk digunakan sehingga
dapat dipakai oleh semua kalangan

3. Membuat jajanan tradisional yang memiliki standar kualitas yang baik dan enak,
dengan mengadakan pelatihan kusus pada pedagang jajanan tradisional yang
menjadi mitra sehingga rasanya sesuai dengan minat masyarakan atau
konsumen

4. Membuat jajanan tradisional lebih menarik dengan sedikit inovasi namun tidak
menghilangkan cita rasa khasnya sehingga dapat menarik minat konsumen

Bab II
2.1 Marketing Mix

1. Tampilan Aplikasi Bake (Bali Kue)

2. Harga

Harga yang ditawarkan oleh Singgang Mozarella Cokelat relatif murah, kami
menawarkan harga Rp3.000/pcs, yang tentunya sangat terjangkau oleh masyarakat,
khususnya oleh kalangan para remaja.

3. Promosi

Media yang kami gunakan untuk promosi yaitu media sosial. Karena, pada saat
sekarang ini, banyaknya masyarakat yang banyak menggunakan media sosial
apalagi di kalangan para remaja. Hal ini akan membuat kami lebih mudah untuk
mempromosikan dagangan kami tersebut. Selain itu, kami juga melakukan promosi
secara langsung kepada konsumen.

4. Tempat
Tempat pembelian bahan baku yakni di Pasar Raya dan langsung di olah di
tempat kami menjual kue tersebut. Yakinya di kawasan Pasar Baru, maupun di
sekitaran kampus UNAND.

5. Orang

Orang yang menjadi karyawan di usaha kami ini yaitu anak muda yang
memiliki sikap tanggung jawab, rapi serta jujur.

6. Proses

a. Membeli bahan baku yang sehat dan berkualitas di Pasar Raya.

b. Proses pembuatan dilakukan di tempat usaha.

c. Pemasaran dilakukan di sekitaran Pasar Baru dan sekitaran kawasan UNAND


serta dilakukan melalui media sosial seperti whatsapp, instagram, facebok, dan
lainnya.

7. Bukti Fisik

Kue Singgang Mozarella Cokelat ini sangat aman, sehat dan lezat.

2.2 Segmentasi, Target dan Positioning.

1. Segmentasi

a. Segmentasi geografis : Sekitaran kawasan Pasar Baru dan kawasan UNAND.

b.Segmentasi demografis : Harga yang kami tawarkan sangat terjangkau, yaitu


dengan harga Rp3.000/pcs.

c. Segmentasi psikografis : Makanan sehat dan lezat.

2. Target

Kami memiliki target dalam kuliner ini yaitu seluruh lapisan masyarakat. Tetapi
dikarenakan kami menjualnya di kawasan kampus. Maka dari itu target kami yakni
mahasiswa maupun warga kampus.

Berikut data konsumen Singgang Mozarella Cokelat :


Rata-rata umur konsumen 15 - 25 Tahun

Pendapatan Menengah ke bawah

Letak geografis Pasar baru, kawasan UNAND

Alasan membeli Menyukai makanan berisikan mozarella dan


bertopingkan coklat

3. Positioning

Kuliner yang kami sajikan ini merupakan makanan yang sehat dan lezat yang
dapat dikonsumsi setiap hari oleh konsumen tanpa ada efek sampingnya.

2.3 Analysis SWOT

1. Strenght (kekuatan)

a. Menggunakan bahan baku yang sehat dan bersih.

b. Membuat inovasi yang berbeda dari singgang biasanya.

c. Rasa yang enak dan lezat.

2. Weakness (kelemahan)

a. Perbedaan selera masyarakat. Ada masyarakat yang menyukai mozarella


cokelat dan ada juga yang tidak menyukainya.

3. Opportunity (Peluang)

a. Harga yang murah yang dapat menarik konsumen.

b. Melestarikan makanan tradisional.

4. Threats (Ancaman)

a. Banyaknya pesaing yang menggunakan mozarella.

b. Potensi adanya kesamaan bisnis.


2.4 Analysis Pesaing

Aspek Singgang Mozarella Pesaing 1 Pesaing 2


Cokelat
“Bananator” Pedagang kue
singgang

Lokasi Pasar Baru, kawasan Simpang Haru, Jati. Bypass, Andalas.


UNAND.

Bahan Baku Tepung, Pisang, Mozarella, Tepung, Kelapa


mozarella,cokelat. Coklat. parut.

Harga Rp3.000/pcs Rp15.000/pcs Rp1.000/pcs

Komponen Singgang berisikan Pisang berisikan Singgang berparut


mozarella dan topping mozarella dan topping kelapa.
cokelat. cokelat.

Kualitas Baik Baik Baik

2.5 Pasar yang ingin dikuasai

Pasar yang ingin kami kuasai dalam usaha ini yaitu sekitaran 80% dari warga
kampus dan sekitaran kawasan UNAND. Hal ini karena banyaknya pesaing yang
ada di kawasan sekitaran UNAND terutama di kawasan Pasar Baru.
BAB III

3.1 Aspek Hukum dan Legalitas

3.1.1 Sumber Legalitas Usaha

1. Kelompok Masyarakat

Masyarakat dapat menjadi bagian dari system dan struktur pemerintahan dalam
memenuhi syarat aspek hokum dalam pembuatan bisnis. Oleh karena kami
menggunakan system penjualan online dan penjualan menggunakan gerobak di daerah
Unand dalam penjualan Singgang Mozarella Cokelat ini, kami membutuhkan izin lokasi
dari masyarakat sekitar, seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Desa/
Kelurahan, Kecamatan, Kab/ Kota.

2. Pemerintah

Pada prinsipnya seluruh usaha perdagangan harus memiliki Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP). Dengan dimiliki SIUP maka usaha akan terjamin legalitasnya.
Persoalannya adalah cara memperoleh SIUP, berikut adalah kelengkapan dalam
mengurus izin usaha :

- Mengisi formulir permohonan izin usaha


- Fotocopy KTP parapendiriusaha
- Surat pernyataan “belum memiliki tempat usaha”
- Surat pernyataan kesanggupan untuk menjaga ketertiban dan kebersihan umum
- Surat persetujuan dari pemilik/ pengelola fasilitas umum
- Pas foto para pendiri usaha
- Gambar tempat lokasi yang dimohonkan
- Bukti pemesanan nama usaha yang sudah di setujui oleh kemenkumham agar
tidak terjadi kesamaan nama antara usaha satu dan usaha lainnya. Kami
menggunakan nama usaha “Singgang Mozarella Cokelat”.
3.1.2 Proses Perizinan dan Legalitas Usaha

1. Perencanaan Wilayah
Lokasi usaha harus disesuaikan dengan rencana wilayah yang telah ditetapkan
pemerintah agar mudah mendapatkan izin. Perlu juga diperhatikan situasi dan kondisi
lokasi untuk waktu yang akan datang, sehingga usaha yang kita jalani dapat bertahan
dikarenakan pemilihan lokasi yang strategis dan tidak adanya gangguan. Kami
berencana untuk membuka usaha di sekitar Unand karena selain tempatnya yang
strategis dekat dengan tempat perkuliahan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan
konsumen seperti mahasiswa unand.

2. Status Tanah

Dikarenakan kami tidak membuka usaha menggunakan bangunan tetap, dan hanya
menggunakan fasilitas jalan umum maka tidak diperlukan status kepemilikan tanah atas
bisnis tersebut, tetapi membutuhkan izin dari masyarakat setempat.

Setiap perusahaan di Indonesia wajib memperoleh perizinan di bidang perdagangan


,yaitu:

SIUP pada usaha dan perdagangan

- Izin gangguan (HO) dari kepala daerah


- Izin lokasi berupa surat izin tempat usaha (SITU) dari kepala daerah setempat
- Dikarenakan kami tidak mendirikan bangunan maka dapat diizinkan dengan
IMB sementara yang masa berlakunya maksimal 5 tahun dengan ketentuan
apabila tidak ada realisasi pembangunan jalan, maka IMB dapat diperbarui
kembali.
3.2 Aspek Teknis, Produksi, dan Operasi
1. Kebutuhan Bahan Baku

Bahan Banyak
Tepung Beras  2 Kg
Tape singkong 1,5 Kg
Gula pasir 1 Kg
Santan 2000 ml
Kelapa parut 1 Kg
Baking powder 14 Sendok Teh
Mozarella 3 bungkus
Coklat 2 bungkus
2. Operasional Produksi
 Kapasitas Produksi
Kapasitas maksimal produksi kami perhari adalah sekitar 100 buah/hari.
 Fasilitas dan Perlengkapan
Dalam proses produksi fasilitas dan perlengkapan yang kami butuhkan
adalah:

1. Tempat 2 x 2 meter

2. Gerobak dan perlengakapannya

3. Oven

4. Listrik

5. Air

6. Ketel listrik

7. Daun

8. Cetakan kue singgang

9. Tenaga karyawan

3. Proses Produksi dan Operasi

Campurkanlah bahan tepung beras dengan tape singkong dan gula pasir, lalu
aduk-aduk bahan hingga tercampur rata. Tuangkan santan sedikit demi sedikit
ke dalam campuran bahan tadi sambil diaduk-aduk hingga tercampur rata.
Selanjutnya tambahkan kelapa parut serta baking powder, aduk-aduk kembali
hingga rata. Kemudian diamkan adonan hingga kira-kira 30 menit.

Siapkan cetakan kue muffin, alasi bagian bawahnya dengan paper cup. Tuanglah
adonan ke dalam cetakan, jangan lupa untuk memasukkan mozarella ke dalam
cetakan, lalu panggang adonan di dalam oven hingga matang sempurna, segera
angkat dari oven, lalu sajikan selagi panas atau hangat dengan menambahkan
toping coklat.

3.3 Biaya Produksi


Dalam biaya produksi kami membagi 3 bagian yaitu biaya operasional, biaya
pemasaran, dan biaya bahan baku, akan tetapi untuk periode bisnis ini kami
menggabungkan biaya operasional dan pemasaran menjadi biaya awal.
Biaya Operasional dan Pemasaran

Keterangan Biaya
Tempat Rp400.000
Gerobak dan perlengkapannya Rp250.000
Oven Rp380.000
Listrik Rp100.000
Air Rp10.000
Ketel Listrik Rp250.000
Daun Rp5.000
Cetakan (10) Rp50.000
Gaji Karyawan Rp200.000
Total Rp1.645.000

Biaya Bahan Baku

Bahan Banyak Harga Satuan Total


Tepung Beras  2 Kg Rp15.000 Rp30.000
Tape singkong 1,5 Kg Rp18.000 Rp27.000
Gula pasir 1 Kg Rp13.500 Rp13.500
Santan 2000 ml Rp30.000 Rp60.000
Kelapa parut 1 Kg Rp20.000 Rp20.000
Baking powder 14 Sendok Teh Rp4.000 Rp8.000
Mozarella 10 bungkus Rp31.000 Rp93.000
Coklat 5 bungkus Rp7.000 Rp14.000
Total/hari Rp265.500
Total/minggu Rp1.858.500
Total /bulan Rp7.965.000

3.4 Layout

DENAH TOKO

M KURSI KURSI

R
MEJA
LOKASI TOKO

UNAND

TOKO

Daerah Pasar Baru

Dari arah SMAKPA

Anda mungkin juga menyukai