Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah: Manajemen Statejik


Tanggal/waktu; 15 Maret 2021 (Shift 1)
Dosen: Niki Lukviarman & Rebi Fara Handika
Waktu Pengerjaan: 100 minutes (08.00-09.40)

Jawablah pertanyaan berikut secara tepat dan jelas. Jawaban saudara (diketik) diserahkan
dalam jangka waktu pengerjaan pada fasilitas “iLearn” fakultas untuk mata kuliah
Manajemen Stratejik (reguler). Keterlambatan penyerahan lembar jawaban dari jadwal
yang ditetapkan akan dikenakan pengurangan nilai. Selamat mengerjakan!

1. 25 points

Strategic management merupakan serangkaian proses dalam upaya menyiapkan strategi


perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

a. Jelaskan pemahaman “strategy is a process” dan jelaskan pula hubungannya dengan


tujuan perusahaan. Berikan argumentasi untuk meyakinkan jawaban saudara
b. Jelaskan pengertian strategic management sebagai “art” dan sebagai “science”
Berikan argumentasi secukupnya untuk mendukung jawaban saudara
c. Dari berbagai dimensi strategic management terdapat kalimat “usually have
multifunctional or multi-business consequences”. Apa yang dimaksud dengan dimensi
strategic management bersifat cross-functional dalam kaitan ini?

2. 25 points

Dalam proses strategic management harus diyakinkan bahwa penyusun strategi memahami
secara baik proses tersebut untuk menghasilkan strategi yang tepat bagi setiap organisasi

a. Jelaskan berapa tahapan di dalam proses strategic management, dan tahapan mana
yang paling krusial? Kenapa demikian? Jelaskan argumentasi saudara
b. Jelaskan apakah menurut saudara proses strategic management antara perusahaan
yang berorientasi laba (profit oriented) adalah sama dengan perusahaan yang tidak
berorientasi laba (not for profit orientation)? Jelaskan jawaban saudara
c. Siapakah di jajaran manajemen perusahaan yang paling bertanggungjawab dengan
proses strategic management? Kenapa? Jelaskan dengan argumentasi secukupnya
3. 25 points

Dalam lingkup internal analysis dalam proses managemen strategi dikenal konsep yang
populer dengan Resource Based View (RBV)

a. Jelaskan pengertian dan pemahaman konsep RBV tersebut dan apa hubungan antara
konsep tersebut dengan strategi perusahaan
b. Dalam RBV dikenal three basic resources dan jelaskan masing masing resources
tersebut beserta karakteristiknya
c. Salah satu pola isolating mechanism dalam strategi adalah menghambat terjadinya
resource imitatability. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep resource
imitatability dan berikan ilustrasi seperlunya.

4. 25 points

Dalam konsep perusahaan modern dikenal organisasi yang beroperasi dengan sistem
terbuka (open system), yang membawa konsekuensi bahwa perusahaan yang akan mampu
bertahan dalam lingkungan yang kompetitif adalah perusahaan yang mampu beradaptasi.

a. Jelaskan peranan pemahaman lingkungan eksternal (external environment) dalam


masalah ini, khususnya dalam menyiapkan perusahaan yang memiliki keunggulan
bersaing (competitive advantage). Berikan jawaban dengan argumentasi
secukupnya.
b. Jelaskan dan elaborasi secukupnya konsep the five forces model yang diperkenalkan
oleh Michael Porter dalam mengindentifikasi persaingan dalam lingkungan industri
yang kompetitif. Uraikan masing masing kekuatan yang ada dalam model.
c. Jelaskan kenapa perlu mendefinisikan batasan dari sebuah industri (the boundaries
of industries) adalah penting bagi perusahaan yang akan berkompetisi. Konsekuensi
apa saja yang akan dihadapi perusahaan jika mereka salah dalam proses
mengidentifikasi batasan industri?

== good luck ==
JAWABAN
NO.2
A. Tahapan-tahapan dalam managemen strategy
 Menetapkan Arah dan Misi Organisasi
Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi, misi dan tujuan ini akan
menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan
maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan
diombang-ambingkan oleh situasi eksternal.
 Memahami Lingkungan Internal dan Eksternal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap
setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon
berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat
terhadap perusahaan.
 Perumusan Strategi “Strategy Formulation”
Perumusan strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna
mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis,
analisa SWOT.
 Implementasi Strategi “Strategy Implemented”
Impelementasi strategi ialah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang
ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang
berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun
kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi
yang dirumuskan dapat dilaksanakan.
 Evaluasi Strategi “Strategy Evaluation”
Evaluasi strategi ialah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik. Evaluasi
strategi ialah alat untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi.

Tahapan pada penetapan arah dan misi organisasi yang akan dijadikan landasan dasar
perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya. Inilah yang krusial karena tanpa ini
perusahaan memiliki aktivitas tanpa tujuan yang jelas\

B. Dalam proses management strategy pada perusahaan yang berorientasi laba (profit
oriented) dengan perusahaan yang tidak berorientasi laba (not for profit orientation)
sama sama membutuhkan pentingnya dalam menilai aspek-aspek dalam merancang
strateginya.

C. Dalam proses strategi manajemen, semua hal perlu pertimbangan yang matang. Karena
disini adalah salah satu unsur inti perusahaan yang menentukan masa depan
perusahaan. Karena itu top manajer atau manajemen puncak sangat bertanggungjawab
atas hal ini. Karena manajemen puncak ditunjuk langsung oleh para pemegang saham,
untuk memimpin perusahaan tersebut. Sebab itu, Manajemen puncak memiliki power
atau kekuasaan yang tinggi di antara manajer lainnya.

NO.3
A. Teori RBV memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya dan kemampuan
(Penrose 1959; Wernerfelt, 1984). Asumsi RBV yaitu bahwa perusahaan bersaing
berdasarkan sumber daya dan kemampuan. Perbedaan sumber daya dan kemampuan
perusahaan dengan perusahaan pesaing akan memberikan keuntungan kompetitif (Peteraf,
1993).

Sumber daya perusahaan dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu, berwujud, tidak berwujud
dan sumber daya manusia (Grant, 2002). Kemampuan menunjukkan apa yang dapat
dilakukan perusahaan dengan sumber dayanya (Amit and Schoemaker, 1993). Tingkat
kemampuan perusahaan yang lebih tinggi dikenal dengan ‘dinamika kemampuan’ /
capability dynamics (Teece, Pisano, dan Shuen, 1997). Dinamika kemampuan merupakan
kemampuan perusahaan untuk menciptakan, mempertahankan, atau mengubah
kemampuan perusahaan lainnya (Winter 2003).

Menurut RBV, strategi dilakukan dengan mengalokasikan sumber daya kepada kebutuhan
pasar pada saat kemampuan perusahaan pesaing tidak mencukupi sehingga akan
memberikan hasil yang efektif bagi perusahaan. Sumber daya dan kemampuan perusahaan
merupakan hal yang penting dalam strategi tingkat bisnis. Dan sumber daya bernilai yang
dapat mempengaruhi berbagai usaha yang dilakukan perusahaan merupakan hal yang
penting dalam strategi tingkat korporasi (Montgomery, 1997)

NO.4
A.
Lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor diluar kendali yang mempengaruhi pilihan
perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga mempengaruhi struktur
organisasi dan proses internalnya. Analisis lingkungan eksternal perlu dilakukan untuk
mengidentifikasi peluangpeluang dan ancaman-ancaman besar yang dihadapi suatu
organisasi terhadap perubahan lingkungan eksternal perusahaan sehingga manajer dapat
merumuskan strategi guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan
menghindar atau meminimalkan dampak dari ancaman potensial yang muncul.
B.  Berikut ini adalah kelima Kekuatan menurut Michael Porter atau lebih dikenal dengan
Porter’s Five Forces Analysis:

1. Threat of New Entrants


Hambatan masuk ( entry barriers) merupakan berbagai faktor yang akanmenghambat
pendatang baru (potential new entrants) memasuki suatu industri diFive Forces Model.
Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatuindustri mengalami penurunan
profitabilitas dengan cepat karena semakinmeningkatnya persaingan di antara perusahaan
dalam satu industri. Sebaliknya dalam Five Forces Model hambatan masuk industri yang
tinggi, diasumsikan akan dapat mempertahankan daya tarik industri untuk jangka waktu
yangpanjang. Sebagai contoh, identitas merek (brand identity) yang kuat seperti yang
dimiliki Teh Botol Sosro dan Coca-Cola telah turut melindungi produk-produk tersebut dari
serangan pesaing baru sehingga kedua produk tersebut masihdapat mempertahankan
posisinya di pasar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain :
 Skala Ekonomi (Economies of Scale) (apakah produk bisa dibuat dalam jumlah kecil
atau harus dalam jumlah yang besar, misal: dalam pabrik kertas, nilai efisiensi yang
menguntungkan baru bisa dicapai dalam skala yang besarsehingga sulit bagi pesaing
baru jika ingin masuk dengan skala industri yangkecil).
 Kurva Pembelajaran (Learning or Experience Effect) Dalam prosesproduksi, semakin
lama akan semakin diperoleh tingkat efisiensi yangsemakin tinggi. Sehingga dengan
demikian akan didapat biaya yang semakinmurah dalam memproduksi. Sehingga
perlu dipertimbangkan apakah hal inidapat dicapai dalam waktu yang cepat atau
lama karena akanmempengaruhi biaya produksi secara keseluruhan.
 Cost Disadvantages Independent of Scale
 dll

2. Bargaining Power of Suppliers


Dalam Five Forces Model Pemasok memiliki posisi tawar-menawar (bargaining position)
yang berbeda-beda terhadap perusahaan di dalam Five Forces Model.Kemampuan pemasok
untuk menentukan syarat-syarat perdagangan yangmenguntungkan kedua belah pihak
sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai berikut: differentiation of
inputs, switching costs ofsupplier and firms in the industry, presence of substitute inputs,
supplierconcentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchasesin
the industry, impact of inputs on cost or differentiation, threat of forwardintegration.
Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku daribeberapa pemasok maka
kedudukan perusahaan relatif lebih kuat dibandingkanpemasok sehingga pemasok tidak
akan memberikan ancaman berarti bagiperusahaan di Five Forces Model. Tetapi apabila
perusahaan bergantung hanyakepada satu pemasok maka kedudukan pemasok menjadi
kuat dan dapatmenimbulkan ancaman bagi perusahaan

3. Bargaining Power of Buyers/Consumers


Dalam Five Forces Model pembeli memiliki posisi penting terhadapkeberlangsungan hidup
perusahaan karena sales revenue yang diperolehperusahaan berasal dari penjualan produk
perusahaan kepada buyer . Posisitawar menawar pembeli terhadap perusahaan yang
menjual barang dan jasaditentukan oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan price
sensitivity. Bargaining Leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa
faktorsebagai berikut: buyer concentration vs firm concentration, buyer volume,
buyerintegrate, substitute products.
Para pengusaha hasil bumi di daerah Solok Selatan akan memiliki bargaining power yang
rendah seandainya mereka menjual hasil buminya seperti kopi, Pinang, dan karet kepada
satu pembeli besar di padang atau daerah manapun itu, karena dengan struktur
perdagangan seperti ini para pengusaha hasil bumi tidak memiliki alternatif harga jual selain
yang ditetapkan oleh pembeli besar dariJakarta tersebut. Faktor lain yang menjadi
determinan kekuatan pembeli adalahsensitivas harga yang ditentukan oleh beberapa faktor
seperti: price/total purchases, product differences, brand identity, buyer profits & decision
makers’
Incentives
4. Threat of Subtitute Products
Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaantidak hanya
berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang samasehingga menimbulkan
persaingan langsung (direct competition) , melainkan bisa juga berasal dari perusahaan
yang memproduksi produk yang memilikikesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan
perusahaan

5. Competitive Rivalry Within the Industry


Di dalam industri Five Forces Model sendiri, terjadi persaingan antara satuperusahaan
dengan perusahaan lainnya. Menurut Porter pencetus Five ForcesModel, intensitas
persaingan (intensity of rivalry) antar perusahaan dalam satuindustri sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut: industry growth,fixed costs/value added, intermitten
overcapacity, product differiencies, brandidentity, switching costs, concentration & balance,
informational complexity,diversity of competitors, corporate stakes, dan exit barriers.
Perusahaan yangmelakukan inovasi dapat menikmati profit yang besar pada saat pesaing
lainbelum memasuki pasar yang sama. Tetapi sebagaimana dinyatakan olehHermawan
Kartajaya,, persaingan saat ini sudah memasuki tahap wild. Hal iniditandai dengan semakin
cepatnya pesaing memperoleh akses teknologisehingga dalam waktu yang relatif singkat
mereka akan dapat menghasilkanproduk yang serupa dengan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan innovator

C. Boundary system adalah sistem formal yang membatasi domain atau wilayah yang bisa
diterima dari aktivitas strategik untuk para anggota organisasi. Sistem batas digunakan oleh
manajer puncak untuk membentuk batasan-batasan berupa aturan dan
mengkomunikasikannya dengan tindakan yang harus dihindari oleh karyawan. Tujuan
sistem batas :
 membantu para eksekutif menentukan area dimna perusahaan mereka bersaing,
 memfokuskan perhatian pada pesaing perusahaan
 membantu para eksekutif menentukan faktor kunci kesuksesan
 memberi eksekutif dasar lain untuk mengevaluasi dasar perusahaan

Beberapa contoh dari sistem boundary adalah aturan, batasan dan larangan dalam kode etik
organisasi, sistem perencanaan strategis, dan sistem penganggaran.

Anda mungkin juga menyukai