Anda di halaman 1dari 2

II.

PENANAMAN BARU DAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN

1. Persiapan Lahan

Dilihat dari peruntukan lahan sebelumnya, ada tiga kelompok lahan yaitu lahan bekas hutan, lahan bekas
tanaman lain dan lahan peremajaan tanaman (teh) tua. Masing-masing berbeda penanganannya.

Untuk peremajaan tanaman tua, pertimbangan tanam ulang diantaranya adalah kerapatan pokok sudah
berkurang yang berkorelasi dengan turunnya produktivitas serta mengganti dengan klon baru yang lebih
unggul. Apabila jumlah tanamannya cukup namun ada dijumpai rimpang/hiaten, sebaiknya areal disisip
(infilling) atau dibongkar dalam luasan kecil, selanjutnya ditanam ulang (compacting/block infilling).

Pembuatan jalan sangat penting diperhatikan pada penanaman baru. Jalan produksi untuk melayani areal
(mengantar bahan) paling jauh 300 meter dari jalan. Setiap 100 meter dibuat jalan control yang bias dilalui
sepeda motor.

Satu hal yang sering dilupakan pada pembukaan lahan baru yaitu masalah konversi tanah. Dalam sebuah
pengamatan pada tanah latosol yang tidak ada tanamannya, dengan kemiringan 13 – 15 derajat dan curah
hujan 2.842 mm/tahun, tanah yang hilang akibat erosi sebanyak 485,2 ton/ha/tahun (Soepardi, G. 1983. Sifat
dan Ciri Tanah, hal 213). Konversi tanah, terlebih tanah miring bias dilakukan dengan pola tanam kountour,
tanam baris ganda (double row), strip weeding dan pembuatan teras/rorak.

2. Tanaman Baru

Apabila lahan telah siap ditanam, hal-hal penting dalam persiapan sampai penanaman baru adalah :

a. Pastikan tanah sudah bebas dari jamur akar


b. Pembuatan lubang tanam untuk tanah yang tidak diolah ukuran minimal (30 x 30) cm dengan kedalaman
40 cm. Sebelumnya gulma disemprot herbisida. Untuk tanah yang dicangkul, lubang tanah bias lebih
kecil.
c. Waktu tanam biasanya pada awal musim hujan.
d. Jarak tanam berbeda-beda. Umumnya dipakai 70 cm x 120 cm dengan setiap 20 meter barisan
dijarangkan untuk jalan pekerja. Untuk antisipasi jangka panjang kemungkinan dilaksanakannya
mekaniasi (gunting/mesin panen), jarak tanam barisan tunggal/single row 50 cm x 150 cm atau baris
ganda/double row 50 cm x 100 cm perlu dipertimbangkan terutama pada areal yang kemiringannya di
bawah 20 %.
e. Bibit telah siap tanam minimal memiliki 7 daun dengan tinggi 25 cm.
f. Pada saat penanaman, tanah di polybag tidak boleh pecah dan selanjutnya tanah disekitar bibit
dipadatkan.

3. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) mengacu pada masa antara bibit ditanam sampai tanaman siap dipetik.
Sebagaimana bayi yang baru lahir, perlakuan khusus diperlukan pada TBM. Pemeliharaan meliputi
penyiangan, pengendalian hama/penyakit, pemupukan dan pembentukan pokok (centring/pangkas bentuk).
Beberapa perlakuan khas TBM adalah :
a. Pemeliharaan tanaman umur 0 dan 1 tahun
Penyiangan umumnya dilakukan secara manual, penggunaan bahan kimia sebaiknya dihindarkan. Perlu
ditanam naugan sementara dengan Tephrosia
b. Pemeliharaan tanaman umur 2 tahun
Penyiangan dapat dikombinasi antara manual dan kimiawi (CWC) dan naungan sementara mulai
dijarangkan.

4. Konversi ke Tanaman Menghasilkan

Apabila telah cukup populasi, kerapatan, sehat pertumbuhan dan baik pembentukan framenya, tanaman
sudah dapat dikonversi menjadi tanaman menghasilkan. Pada keadaan normal, tahun ketiga setelah tanam
sudah dapat dikonversi menjadi tanaman menghasilkan.

Paling lambat tiga bulan sebelum dikonversi, tanaman harus dipangkas bentuk dengan ketinggian 40 – 45 cm.
Selanjutnya ditipping 25 cm di atas bidang pangkas.

Pembentukan frame pada tanaman TM I belum berlangsung sempurna. Ada kecenderungan 2 tahun setelah
pangkas muncul gejala pembentukan bunga/biji. Untuk itu tanaman perlu dipangkas ulang paling lambat 2
tahun setelah pangkas bentuk II.

Produktivitas tanaman mulai TM I (teh kering/ha/tahun) sebagai berikut : (Iskandar, K.S. 1986. Pedoman
Penanaman dan Pemeliharaan Teh, hal 13)

TM I : 900 kg/ha
TM II ; 1.200 kg/ha
TM III : 1.650 kg/ha
TM IV : 2.250 kg/ha
TM V : 2.400 kg/ha
TM VI : 2.500 kg/ha
TM VII : 2.550 kg/ha
TM VIII : 2.750 kg/ha
TM IX : 2.900 kg/ha
TM X : 3.050 kg/ha

Anda mungkin juga menyukai