Anda di halaman 1dari 16

SOCIAL ENTREPRENEURSHIP 2020

MANG ILY
“MANGGLENG MILLENIAL CRUNCHY”

OLEH:

INTAN NUR HIDAYAH (180803036)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
I. EKSECUTIVE SUMMARY
1. Garis Besar Bisnis

MANGGLENG MILLENIAL CRUNCHY merupakan jajanan pasar


tradisional yang terbuat dari bahan dasar ubi kayu kemudian direbus lau
dipotong tipis-tipis dan dijemur kurang lebih 7 hari hingga ubi
mengering. Setelah ubi kering proses selanjutnya digoreng hingga
tekstur menjadi crunchy. Kemudian produk ini diberi inovasi rasa
sambal dan aneka rasa favorite yang bervariasi. Sambalnya sendiri
merupakan olahan dari cabai dengan bumbu-bumbu tradisional yang
menghasilkan sebuah rasa baru yang unik serta menarik dan tentunya
bersahabat bagi lidah orang Indonesia seperti sambal pedas, sambal
manis, dan sambal matah. Sedangkan untuk aneka rasa favorite akan
disesuaikan dengan perkembangan kuliner zaman sekarang seperti rasa
balado, coklat pedas, dan rasa jagung serta ditambahkan mayones
sesuai selera. Ubi kayu yang awalnya hanya sebagai makanan
tradisional dan mudah didapatkan akan dipadukan dengan berbagai rasa
sebagai pelengkapnya. Kali ini inovasi baru mucul mengingat bahwa
anak muda masa kini suka dengan makanan yang modern tetapi tidak
melupakan makanan tradisional. Sehingga dalam analisis pemasarannya
produk ini mampu menjangkau konsumen dari berbagai latar belakang
lidah dan selera. Produk ini akan menjadi produk andalan jajanan pasar
karena produk ini merupakan inovasi terbaru yang belum pernah ada
sebelumnya dan memiliki rasa serta keunikan tersendiri. Produk ini
sangat bisa diaplikasikan di masyarakat karena selain mudah di buat,
produk ini memiliki harga yang terjangkau. Produk ini juga akan
menjadi pilihan konsumen yang mendambakan makanan yang sehat.
Produk ini sangat bisa di aplikasikan di masyarakat, karena selain
mudah di buat, harganya juga murah dan ramah lingkungan. Biaya
produksinya tidak membutuhkan waktu yang lama dan mudah untuk di
buat oleh semua kalangan. Dalam memulai usaha apapun, maka yang
harus diketahui adalah peluang pasar yang dapat menerima produk saya
ini. Peluang usaha sudah merupakan kunci penting dalam proses
pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila sudah
mendapatkan peluang usaha yang saya inginkan. Sistem pemasaran
kami akan mampu menganalisis keunggulan dan kelemahan pesaing
saya dan sejauh mana kemampuan saya untuk bersaing dengan mereka
dalam segala aspek, baik itu dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas
yang saya berikan kepada para konsumen. Saya yakin jajanan pasar
tradisional ini akan menjadi makanan kesukaan semua kalangan
khususnya remaja millenial karena jajanan pasar ini dipadukan dengan
rasa-rasa yang menarik dan unik.

2. Prospek Bisnis
Melihat masih sedikitnya inovasi yang terbuat dari bahan baku Ubi
yang diolah menjadi Manggleng Millenial dan belum adanya
Manggleng dengan varian rasa yang menarik dan unik, terlebih lagi
bahan baku yang mudah didapatkan untuk diproduksi, maka bisa
dikatakan usaha ini memiliki prospek yang sangat bagus. Memiliki
pesaing yang sedikit dalam bisnis juga merupakan suatu prospek yang
bagus juga, ditambah lagi manggleng ini merupakan makanan
tradisional yang dipadukan dengan rasa yang disukai anak millenial
sehingga akan lebih menarik konsumen untuk membelinya dengan
asumsi mencoba rasa baru dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
jenis makanan olahan Ubi yang disebut Manggleng Millenial ini. Cara
pemasarannya juga yang pastinya akan lebih unik dan menarik dari
produk lainnya yang beredar dipasaran, dengan seperti itu para
konsumen tidak akan mengalami yang namanya kejenuhan dalam
mengonsumsi jajanan pasar ini.

II. ASPEK USAHA


1. Latar Belakang
Di zaman  modern ini kita memasuki era globalisasi yang
menawarkan banyak  hal-hal yang instan, tidak terkecuali makanan
ringan. Proses yang instan inilah yang cenderung menurunkan kualitas
suatu produk. Meski begitu menjamurnya makanan-makanan instan
menyebabkan beberapa makanan tradisional sering terabaikan dan
menurun jumlahnya di pasaran. Hal tersebut menyebabkan para
pembuat makanan tradisional menjadi tidak di gemari lagi. Dalam hal
mengkolaborasikan makanan cepat saji dengan suatu hal yang inovatif
merupakan tantangan bagi setiap orang. Menjawab tantangan tersebut
saya memilih suatu ikon yang unik menjadi suatu hal yang penting
dalam berinovasi, tak hanya sebatas unik namun memikirkan aspek
berkelanjutan adalah hal utama dalam menjawab suatu tantangan
Dengan ini saya memberikan ide inovasi saya berdasarkan kearifan
lokal sosial budaya masyarakat dengan bahan baku yaitu Ubi kayu
dimana bahan baku tersebut mudah didapatkan masyarakat dan yang
saya tekankan disini yaitu agar kaum millenial tidak melupakan jajanan
yang terbuat dari bahan tradisional. Selain itu, strategi pemasaran dalam
menarik perhatian konsumen juga penting. Ketatnya persaingan di pasar
makanan tidak menyurutkan langkah kami guna  mencoba
memproduksi suatu makanan tradisional yang tidak kalah menarik
dengan makanan instan. Tentunya dengan harapan mampu bersaing
dalam pasar makanan. Produk tersebut adalah “MANG
ILY(MANGGLENG MILLENIAL CRUNCHY)”. Jenis usaha yang
akan saya jalankan ini akan saya modifikasi dari rasa yang menarik dan
unik sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas.

Visi usaha saya yakni memperkenalkan dan mempertahankan


kualitas produk makanan tradisional Indonesia yaitu “MANG ILY”
sehingga mampu menjadi makanan yang berkualitas, menarik dan
diterima oleh kalangan masyarakat. Adapun misi yang coba saya
terapkan adalah memperkenalkan produk pada masyarakat luas,
memberikan kepuasan pada pelanggan, memanfaatkan bahan baku
utama, yaitu Ubi Kayu agar tidak hanya menjadi makanan tradisional
saja, namun bisa makanan modern sesuai perkembangan zaman.
2. Tujuan Pendirian Bisnis
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ubi kayu, maka
dari itu sangat disayangkan kalau ubi kau tidak terus di inovasikan
menjadi makanan yang rasanya sesuai dengan lidah masyarakat
indonesia. Terlebih lagi anak millenial yang kurang tahu maupun
kurang mengetahui makanan terdahulu. Jadi jangan sampai makanan
yang enak dan sehat berbahan dasar ubi kayu yang disebut manggleng
ini tidak dikenal masyarakat Indonesia lagi
Ubi selama ini hanya di anggap sebagai makanan tradisional dan
di anggap ketinggalam jaman oleh anak muda masa kini. Padahal jika di
kaji lebih lanjut lagi mengenai ubi kayu banyak sekali memiliki manfaat
bagi kesehatan, contohya sebagai alternative karbohidrat. Maindset
masyarakat tentang ubi kayu yang hanya di anggap sebagai makanan
ringan tradisional itulah yang akan saya rubah. Dengan menjadikan ubi
kayu yang diolah menjadi manggleng sebagai makanan ringan
tradisional tapi berClass modern yang bisa di sukai kalangan anak
muda, dengan rasa dan packaging yang menarik sehingga dapat
menarik peminat pembeli.
Tujuan khusus saya dalam melakukan kegiatan ini adalah untuk
memperbaiki pola fikir masyarakat yang beranggapan bahwa
manggleng hanyalah makanan tradisional yang biasa di konsumsi orang
biasa, namun saya akan memperkenalkan tetang manggleng yang
berbahan dasar ubi kayu ini memiliki rasa yang bervariasi baik sambal
maupun rasa favorite lainnya yang disukai anak millenial sekarang serta
packing yang bagus sehingga dapat menarik minat pembeli.
III. ASPEK MANAJEMEN

1. Struktur Organisasi
Secara umum model struktur organisasi yang saya gunakan adalah
model struktur organisasi fungsional. Saya memilih struktur organisasi
ini dikarenakan saya akan mencari anggota yang terdiri dari 3 orang.
Dan harapannya program yang akan saya bangun ini menjadi sebuah
Usaha Kecil yang akan memberdayakan masyarakat.

2 3 4

Keterangan:

1. Pemilik Usaha (Intan Nur Hidayah)


2. Bagian Produksi
3. Bagian Pemasaran
4. Bagian Keuangan
2. Profil Singkat
PERSONAL HIDUP

1. Nama Lengkap Intan Nur Hidayah

2. Nama Panggilan Intan

3. Tempat, Tanggal Lahir Medan, 27 Maret 2000

4. Jenis Kelamin Perempuan

5. Alamat Jalan Bunga Mawar VII Padang Bulan


Medan Selayang II

6. No. HP 082246704663

7. Email intannurhidayah2703@gmail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN FORMAL

Nama Institusi Tahun

SD Negeri Kampung Jawa 2005-2011

SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Aceh Tamiang 2011-2014

SMA Negeri 4 Kejuruan Muda Aceh Tamiang 2014-2017

Universitas Sumatera Utara 2018-sekarang

PENGALAMAN ORGANISASI
N Jabatan Organisasi Tahun
O

1. Anggota Marching Band Bahana 2009-2011


Java Swara SDN Kampung
Jawa Aceh Tamiang

2. Sekretaris Organisasi Siswa Intra 2012-2013


Sekolah (OSIS) SMPN 2
Kejuruan Muda Aceh
Tamiang

3. Anggota Sanggar Tari SMAN 4 2015-2016


Kejuruan Muda Aceh
Tamiang

4. Anggota Organisasi Siswa Intra 2016-2017


Sekolah SMAN 4 Kejuruan
Muda

5. Anggota Paduan Suara SMAN 4 2016-2017


Kejuruan Muda

6. Sekretaris Umum UKM CATUR USU 2019-Sekarang

7. Anggota Ikatan Mahasiswa 2020-sekarang


Departemen Matematika Muslim
Kaderisasi (Imkubik) FMIPA USU
IV. ASPEK BARANG
1. Produk yang ditawarkan
Produk yang saya tawarkan adalah produk makanan cepat saji yaitu
manggleng millenial yang siap santap dengan variasi unik dan rasa yang
lezat.
Berikut adalah foto produk : (lampiran 1)
Cara membuat Manggleng Millenial Crunchy.
1. Bahan membuat Manggleng
 5 Kg Ubi Kayu
 2 Kg Minyak Makan
2. Bahan untuk membuat Sambal Pedas, Manis, dan matah
 500 gr cabe merah
 500 gr cabe kecil
 250 gr bawang putih
 500 gr gula merah
 100 gr asam jawa
 1 bks garam
3. Bahan rasa Favorite
 Cokelat batang
 250 gr Balado
 250 gr jagung
4. Cara membuat
 Kupas Ubi Kayu lalu dicuci hingga bersih
 Kemudian rebus Ubi yang telah dicuci
 Setelah Ubi yang direbus matang angkat lalu dinginkan setelah
itu dipotong kecil-kecil
 Diletakkan di seng dilapisi plastik lalu dijemur hingga kering
ini yang dinamakan proses pembuatan manggleng
 Setelah manggleng yang dijemur mengering, lalu digoreng
hingga matang
 Siapkan cabai merah lalu digiling
 Masak cabai yang sudah digiling dan campurkan dengan gula
merah
 Untuk varian coklat pedas, coklat bisa dicairkan terlebih
dahulu
 Setelah sambah mengental dan rasa sambal sudah pas,
masukkan manggleng yang sudah digoreng
 Campurkan hingga semua ubi tercampur sambal, coklat pedas
maupun varian rasa lainnya.
 Siapkan wadah untuk Manggleng yang akan di packaging dan
diberi label produk
 Setelah semua manggleng siap di packaging, maka manggleng
dengan varian rasa sudah siap di pasarkan.

Berdasarkan Sumber informasi gizi yaitu :


Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:

         Kalori 146 kal Air 62,50 gram


         Fosfor 40,00 gram
         Karbohidrat 34,00 gram
         Kalsium 33,00 miligram
         Vitamin C 0,00 miligram
          Protein 1,20 gram
          Besi 0,70 miligram
          Vitamin B1 0,01 miligram
Kandungan gizi manggleng pedas per 50 gram :

 Kalori 220 kal Lemak 6 gr


 Karbohidrat 41 gr
 Protein 1 gr
 Gula 11,00 gr
 Sodium 160 mg

2. Harga dari produk yang ditawarkan


Sebagai produk baru, harga yang saya tawarkan tidak terlalu mahal yaitu
Rp.12.000 per porsi untuk manggleng milenial crunchy.

V. ASPEK PEMASARAN
1. Target Pasar
Adapun masyarakat yang akan dijadikan sasaran dalam pemasaran
produk Manggleng Millenial Crunchy ini adalah masyarakat yang ada di
Provinsi Sumatera Utara, terutama Mahasiswa dan dosen di Universitas
Sumatera Utara. Target selanjutnya adalah Para pedagang makanan khas
Kota Medan yang tersebar di pasar-pasar tradisional di Kota Medan dan
outlet-outlet jajanan khas Kota Medan.

2. Strategi Pemasaran
Manggleng Millenial Crunchy akan dipromosikan dengan beberapa cara
yaitu langsung dijual kepada konsumen dan toko-toko yang banyak
dikenal masyarakat atau toko-toko yang telah berkompeten dalam bidang
pendistribusian makanan serta dipasarkan melalui situs-situs online
(media sosial, dan website) sehingga pencapaian target pasar tercapai
secara menyeluruh.
VI. ASPEK KEUANGAN
1. Kebutuhan dana

Tabel 1 anggaran biaya produksi

No Uraian Jumlah (Rp)

1. BAHAN HABIS PAKAI

a. Ubi Kayu 5 kg x (4000) 20.000

b. Minyak Makan 2 kg x (15.000) 30.000

c. Cabe Merah 1/2 kg 25.000

d. Cabe Kecil 1/2 kg 20.000

e. Gula Merah 1/2 kg 15.000

f. Bawang Putih 1/4 kg 16.000

g. Asam jawa 100 gr 3.000

h. Garam 1 bks 2.000

i. Coklat Batang 20.000

j. Rasa Balado 12.000

k. Rasa Jagung 12.000

JUMLAH 175.000

2. PERALATAAN

a. Kompor 1 buah 120.000

b. Tabung gas 1 buah 150.000

c. Dandang 1 buah 60.000


d. Telenan Kayu 1 buah 15.000

e. Baskom 1 buah 20.000

f. 1 keping seng 50.000

g. wajan 80.000

JUMLAH 495.000

3. BIAYA LAIN-LAIN

a. Transportasi 100.000

b. Dokumentasi 50.000

JUMLAH 150.000

Tabel 2. Total Biaya Keseluruhan

NO Uraian Jumlah Biaya

1 Biaya Bahan Baku Rp.175.000


2 Biaya Peralatan Rp. 495.000
3 Biaya lain - lain Rp. 150.000
JUMLAH Rp. 820.000

2. Sumber Dana

Sumber dana yang di gunakan dalam usaha ini adalah 100% milik saya
pribadi.

3. Laba /Rugi
Analisis Usaha Manggleng Millenial Crunchy
Dalam satu periode produksi modal yang digunakan sebesar Rp. 175.000.
Dengan modal tersebut dapat menghasilkan Mang ILY sebanyak 30 porsi.
Sehingga untuk 1 porsi memerlukan modal sebesar Rp. 6.000. Laba diambil
sebesar 100% dari biaya per porsi sehingga harga jual yang ditetapkan per porsi
adalah Rp.12.000. jika dalam satu kali produksi habis terjual 30 porsi Mang
ILY maka omzetnya adalah sebesar Rp.355.000, dengan biaya produksi
Rp.175.000 dan laba Rp.180.000.
Adapun keseluruhan modal yang dikeluarkan di awal pendirian usaha meliputi
peralatan, bahan habis pakai, transportasi dan lainnya adalah Rp.820.000. (jadi,
jika dihitung berdasarkan keseluruhan modal awal, maka modal akan kembali
dalam waktu 12 periode dengan rincian Rp.180.000 x 12 periode = Rp.
2.160.000).
Pendapatan per 1 kali produksi = Rp.355000
Pengeluaran per 1 kali produksi = Rp.175000
Keuntungan per 1 kali produksi = Rp.180000

A. BEP
820.000 820.000
BEP volume produksi = = =4,43 → 4
360000−175000 185000
Sebanyak 4 kali produksi yaitu 120 porsi Mang ILY. Artinya modal akan
kembali setelah diproduksi 120 porsi.

B. B/C Ratio
Keuntugan(B) yang diperoleh per satu kali produksi adalah Rp.180.000
dan biaya produksi per satu kali produksi adalah Rp.175.000. sehingga
diperoleh B/C Ratio = 180.000/175.000 = 1,02. Jadi dengan perolehan
B/C Ratio 1 maka usaha ini dinyatakan layak dari keuntungan yang
diperoleh adalah 100% dari biaya produksi.
C. R/C Ratio
Seluruh pemasukan/pendapatan per satu kali produksi (R) adalah Rp.
355.000 dan biaya produksi per satu kali produksi adalah Rp.175.000.
Sehingga diperoleh R/C Ratio = 355.000/ 175.000 = 2,02. Jadi dengan
perolehan R/C Ratio adalah 2,02 maka usaha ini dinyatakan layak untuk
didirikan.

Lampiran
Rasa pedas Rasa Coklat pedas

Anda mungkin juga menyukai