MANG ILY
“MANGGLENG MILLENIAL CRUNCHY”
OLEH:
MEDAN
2020
I. EKSECUTIVE SUMMARY
1. Garis Besar Bisnis
2. Prospek Bisnis
Melihat masih sedikitnya inovasi yang terbuat dari bahan baku Ubi
yang diolah menjadi Manggleng Millenial dan belum adanya
Manggleng dengan varian rasa yang menarik dan unik, terlebih lagi
bahan baku yang mudah didapatkan untuk diproduksi, maka bisa
dikatakan usaha ini memiliki prospek yang sangat bagus. Memiliki
pesaing yang sedikit dalam bisnis juga merupakan suatu prospek yang
bagus juga, ditambah lagi manggleng ini merupakan makanan
tradisional yang dipadukan dengan rasa yang disukai anak millenial
sehingga akan lebih menarik konsumen untuk membelinya dengan
asumsi mencoba rasa baru dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
jenis makanan olahan Ubi yang disebut Manggleng Millenial ini. Cara
pemasarannya juga yang pastinya akan lebih unik dan menarik dari
produk lainnya yang beredar dipasaran, dengan seperti itu para
konsumen tidak akan mengalami yang namanya kejenuhan dalam
mengonsumsi jajanan pasar ini.
1. Struktur Organisasi
Secara umum model struktur organisasi yang saya gunakan adalah
model struktur organisasi fungsional. Saya memilih struktur organisasi
ini dikarenakan saya akan mencari anggota yang terdiri dari 3 orang.
Dan harapannya program yang akan saya bangun ini menjadi sebuah
Usaha Kecil yang akan memberdayakan masyarakat.
2 3 4
Keterangan:
6. No. HP 082246704663
7. Email intannurhidayah2703@gmail.com
PENGALAMAN ORGANISASI
N Jabatan Organisasi Tahun
O
V. ASPEK PEMASARAN
1. Target Pasar
Adapun masyarakat yang akan dijadikan sasaran dalam pemasaran
produk Manggleng Millenial Crunchy ini adalah masyarakat yang ada di
Provinsi Sumatera Utara, terutama Mahasiswa dan dosen di Universitas
Sumatera Utara. Target selanjutnya adalah Para pedagang makanan khas
Kota Medan yang tersebar di pasar-pasar tradisional di Kota Medan dan
outlet-outlet jajanan khas Kota Medan.
2. Strategi Pemasaran
Manggleng Millenial Crunchy akan dipromosikan dengan beberapa cara
yaitu langsung dijual kepada konsumen dan toko-toko yang banyak
dikenal masyarakat atau toko-toko yang telah berkompeten dalam bidang
pendistribusian makanan serta dipasarkan melalui situs-situs online
(media sosial, dan website) sehingga pencapaian target pasar tercapai
secara menyeluruh.
VI. ASPEK KEUANGAN
1. Kebutuhan dana
JUMLAH 175.000
2. PERALATAAN
g. wajan 80.000
JUMLAH 495.000
3. BIAYA LAIN-LAIN
a. Transportasi 100.000
b. Dokumentasi 50.000
JUMLAH 150.000
2. Sumber Dana
Sumber dana yang di gunakan dalam usaha ini adalah 100% milik saya
pribadi.
3. Laba /Rugi
Analisis Usaha Manggleng Millenial Crunchy
Dalam satu periode produksi modal yang digunakan sebesar Rp. 175.000.
Dengan modal tersebut dapat menghasilkan Mang ILY sebanyak 30 porsi.
Sehingga untuk 1 porsi memerlukan modal sebesar Rp. 6.000. Laba diambil
sebesar 100% dari biaya per porsi sehingga harga jual yang ditetapkan per porsi
adalah Rp.12.000. jika dalam satu kali produksi habis terjual 30 porsi Mang
ILY maka omzetnya adalah sebesar Rp.355.000, dengan biaya produksi
Rp.175.000 dan laba Rp.180.000.
Adapun keseluruhan modal yang dikeluarkan di awal pendirian usaha meliputi
peralatan, bahan habis pakai, transportasi dan lainnya adalah Rp.820.000. (jadi,
jika dihitung berdasarkan keseluruhan modal awal, maka modal akan kembali
dalam waktu 12 periode dengan rincian Rp.180.000 x 12 periode = Rp.
2.160.000).
Pendapatan per 1 kali produksi = Rp.355000
Pengeluaran per 1 kali produksi = Rp.175000
Keuntungan per 1 kali produksi = Rp.180000
A. BEP
820.000 820.000
BEP volume produksi = = =4,43 → 4
360000−175000 185000
Sebanyak 4 kali produksi yaitu 120 porsi Mang ILY. Artinya modal akan
kembali setelah diproduksi 120 porsi.
B. B/C Ratio
Keuntugan(B) yang diperoleh per satu kali produksi adalah Rp.180.000
dan biaya produksi per satu kali produksi adalah Rp.175.000. sehingga
diperoleh B/C Ratio = 180.000/175.000 = 1,02. Jadi dengan perolehan
B/C Ratio 1 maka usaha ini dinyatakan layak dari keuntungan yang
diperoleh adalah 100% dari biaya produksi.
C. R/C Ratio
Seluruh pemasukan/pendapatan per satu kali produksi (R) adalah Rp.
355.000 dan biaya produksi per satu kali produksi adalah Rp.175.000.
Sehingga diperoleh R/C Ratio = 355.000/ 175.000 = 2,02. Jadi dengan
perolehan R/C Ratio adalah 2,02 maka usaha ini dinyatakan layak untuk
didirikan.
Lampiran
Rasa pedas Rasa Coklat pedas