Anda di halaman 1dari 15

Proposal Usaha

Makanan Tradisional “Lumpia Semarang”

Disusun oleh : Indah Wahyuni Idris


Nasywaa Zaveln
Suchy Dwi Ramadani
Zahra Sabila

Kelas : XI MIPA 3

SMA N 1 PADANG PANJANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan
kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisnis, di
karenakan kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan sumber daya yang ada dan
menyebabkan semakin meningkatnya krisis ekonomi di masyarakat, di karenakan
kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang
dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka
ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga
sampai yang mahal. Untuk kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang
dijalani oleh setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak
orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan
tubuh. Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah
beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan tradisonal yang
khas Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga kebanyakan terlalu mahal.
Akhir-akhir ini banyak orang yang berkreasi, membuat ide atau kegiatan
secara simpel dan efisien. Seperti contoh dalam hal penyajian makanan dan
hidangan, terutama makanan kecil. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan
makanan daripada membuatnya sendiri padahall makanan kecil sangat mudah
namun mereka beralasan pertimbangan waktu dan tenaga, padahal harga relatif
murah dan mudah terjangkau.
Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuka usaha makanan
kecil yang sudah menjadi salah satu makanan yang tidak asing diingatan
masyarakat, namun kami mencoba terobosan baru. Dalam memulai usaha dalam
bidang apapun yang pertama kali harus diperhatikan adalah peluang pasar dan
bagaimana menggaet order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki
dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua
adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan
sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga,
pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian
memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin
antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko,
dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka
resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan
memulai.
Salah satu makanan tradisional yang cukup enak dan bisa di santap sebagai
pengganjal perut dikala lapar adalah Lumpia Semarang, Lumpia Semarang yang
akan kami buat disini adalah yang memiliki ciri khas unik seperti Lumpia Semarang
pada umumnya dengan isiannya berupa rebung, ayam, wortel, telur orak arik dan
juga kulitnya yang terasa renyah saat digoreng. Lumpia Semarang ini sering
ditemui di warung pinggir jalan Kota Semarang yang disajikan dengan saus coklat
kental dan potongan acar. Makanan tradisional sering dijadikan sebagai oleh oleh
atau buah tangan oleh turis turis yang datang ke Kota Semarang.
Lumpia Semarang sebagai salah satu makanan tradisonal khas Indonesia
memiliki rasa yang enak dan nikmat. Sehingga usaha ini memang layak
dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternatif di Indonesia sehingga
yang dapat merasakan enaknya Lumpia Semarang khas Semarang tidak perlu
repot-repot untuk datang ke Semarang langsung.
Dengan melihat potensi atau kelebihan seperti hal di atas, maka saya ingin
membuat dan mengembangkan usaha makanan tradisional , yaitu usaha makanan
“Lumpia Semarang” untuk dikembangkan menjadi usaha besar agar masyarakat
dapat merasakan bahwa makanan tradisional indonesia juga dapat mengalahkan
makanan makanan yang berasal dari negara negara barat dari segi cita rasa maupun
harga yang terjangkau.

B. TUJUAN
Tujuan memilih jenis usaha ini yaitu :
1. Untuk mendapatkan keuntungan.
2. Menarik minat konsumen luar dan dalam negri untuk merasakan produk yang
penulis buat.
3. Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tidak hilang.
4. Sebagai syarat pembelajaran dan tugas kewirausahaan.

C. VISI dan MISI


Visi
Menjadikan Lumpia Semarang sebagai makanan tradisonal khas Indonesia yang
mampu menembus pasaran dunia.
Misi
- Membuat Lumpia Semarang yang masih mempertahankan keaslian cita rasanya.
- Memasarkan Lumpia Semarang di pasar tradisional maupun pasar modern.
- Mendirikan usaha wisata kuliner makanan khas Indonesia.
D. JENIS USAHA YANG DIKELOLA
Usaha yang akan kami kelola yaitu dibidang makanan khususnya di makanan
semacam gorengan yang sangat nikmat disantap ketika hujan turun maupun di
waktu istirahat bersama teman-teman maupun keluarga. Dengan memanfaatkan
usaha kaki lima maupun restoran yang menjual atau memproduksi Lumpia
Semarang. Dan produk produk ini dapat dipasarkan melalui media sosial maupun
aplikasi ojek online yang dapat mempermudah pembeli untuk memesan makanan
yang diinginkan.

E. JENIS USAHA YANG DIRENCANAKAN DAN PRODUK YANG


DIHASILKAN
Dengan membuka usaha ini kami bermaksud ingin menyalurkan ilmu dan
pengalaman yang kami miliki dalam bidang kuliner. Kami ingin melestarikan
makanan tradisional sehingga makanan tradisonal tidak kalah dalam kualitas
dengan makanan di zaman modern ini. Kami akan membuat sebuah makanan
ringan tradisional yaitu Lumpia Semarang.
BAB II
PASAR DAN PEMASARAN

A. Profil

Yummy yums! adalah nama toko kami yang mensupply produk lumpia semarang dari
toko lumpy. Melalui makanan ini, kami akan memasarkan makanan daerah ini lebih
luas lagi dan mudah didapatkan. Cara yang kami gunakan adalah dengan membuka
toko online yang bergerak dalam bidang pesan antar makanan di sekitaran Kota
Padang Panjang.

Ada berbagai nutrisi dalam makanan daerah ini karna cenderung menggunakan bahan
nabati terutama sayur sayuran sebagai isian lumpia. Lumpia Semarang juga bisa
dikonsumsi oleh semua orang mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.

B. Strategi Pasar

Untuk memperlancar usaha ini, penulis melakukan beberapa strategi pasar antara lain:

1. Segmenting

Maksud dari segmenting pasar di sini adalah menjadikan pembeli sebagai target yang
akan dicapai penulis. Produk yang dibuat penulis ini merupakan produk yang bisa
dinikmati semua kalangan dari berbagai tingkatan mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa.

2. Targetting

Target pasar yang dipilih oleh penulis adalah adalah lingkungan masyarakat sekitar,
sekolah penulis, dan warung-warung kecil.

3. Positioning

Agar produk ini mudah dikenali oleh masyarakat, kami merancang makanan daerah
ini dengan packaging yang menarik dan mudah dalam proses pengiriman.

A. GAMBARAN LINGKUNGAN USAHA


Di Kota Padang Panjang jenis usaha di bidang makanan khususnya Lumpia
memiliki peluang yang sangat menjajikan, karena makanan adalah kebutuhan
primer manusia, ditambah lagi dengan banyaknya jumlah penduduk Kota Padang
Panjang yang lumayan padat yang membuat masyarakat padang panjang tertarik
untuk mencicipi citarasa khasnya yang uni yang beda dari makanan tradisional
Padang Panjang sendiri. Oleh karena itu kami bertekad mengembangkanusaha
pembuatan Lumpia, karena ditunjang dari banyaknya peluang dalam
mengembangkan jenis usaha ini .

B. KONDISI PASAR
1. Pasar Sasaran
Merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman
bahwa usaha Lumpia bekerja berdasarkan pesanan. Yang bekerja sepanjang
tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan
administrasi. Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin
berefisien waktu dan tenaga.Pesaing kita dari perusahaan makanan lainnya.

2. Peluang pasar
Penjualan produk kami di pasarkan di sekitar Kota Padang Panjang. Tidak
jarang juga usaha kami melakukan survei dan kunjungan ketempat-tempat
wisata kuliner untuk menambah omset pejualan produk kami. Peluang yang
kami miliki cukup besar karena di dukung oleh sasaran pasar kami yaitu pada
semua masyarakat Kota Padang Panjang.
3. Estimasi Peluang Pasar
Strength:
 Kami dapat merespon dengan cepat setiap permintaan pelanggan.
 Kami sangat memperhatikan setiap permintaan dan kebutuhan pelanggan.
 Kami sangat fleksibel dalam menangani setiap setiap kritik dan sarana
pelanggan.

Weakness:
 Usaha kami memiliki keterbatasan dalam permodalan.
 Staff kami masih memiliki kemampuan
yang randah dalam mengerjakan tugas
tertentu.

Opportunitties:
 Bidang usaha yang kami tekuni ini sedang popular.
 Ketertarikan masyarakat akan cita rasa baru.
 Keaslian cita rasa dapat mendukung penjualaan kami.

Threats:
 Adanya perubahan strategi pesaing dapat mengancam penjualan kami.
 Bedanya selera orang dalam makanan.
 Kurangnya minat dalam mencoba sesuatu yang berbeda.
 Maraknya makanan barat.

C. RENCANA PEMASARAN
1. Penetapan harga produk
Lumpia : Rp. 5.000
Kami menentukan harga tersebut sesuai dengan harga produksi, dan laba yang
akan kami dapatkan.

2. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang kami gunakan adalah strategi pemasaran yang
melaui media sosial maupun aplikasi ojek online, yaitu internet marketing.
Dengan membuat konten yang menarik, membuat brand, membuat website,
bekerja sama dengan aplikasi ojek online bagian pesan antar makanan agar
konsumen tertarik dan dapat dengan mudah mendapatkan produk yang mereka
inginkan.
Bab III
ASPEK PRODUKSI

A. ANALISA LOKASI USAHA


Lokasi usaha kami adalah di Pasar Kuliner Kota Padang Panjang . Apabila
usaha kami banyak diminati oleh masyarakat Kota Padang Panjang. Kemungkinan
besar kami akan menambah inovasi, produksi, dan mempertahankan keaslian cita
rasa dari lumpia yang kami buat. Karena lokasi yang strategis dan transportasinya
yang mudah kami dengan mudah mencari bahan baku yang kami butuhkan.

B. FASILITAS DAN PERALATAN PRODUKSI


Fasilitas dan Peralatan yang akan kami gunakan dalam memulai usaha ini adalah:

No. Nama Barang Harga Jumlah Total Harga


1. Pisau Rp. 10.000 1 Rp. 10.000
2. Wadah Rp. 20.000 1 pcs Rp. 20.000
3. Tissue Rp. 70.000 1 Rp. 70.000
4. Saringan minyak Rp. 25.000 1 Rp. 25.000
5. Gas Rp. 25.000 1 Rp. 25.000
6. Talenan Rp. 10.000 1 Rp. 10.000
7. Sendok Rp. 10.000 1 Rp. 10.000
8. Kompor Rp. 500.000 1 Rp. 500.000
9. Spatula Rp. 10.000 1 Rp. 10.000
10. Gunting Rp. 10.000 1 Rp. 10.000
11. Wajan Rp. 30.000 1 Rp. 30.000
Total Rp. 620.000
C. KEBUTUHAN BAHAN BAKU
Bahan baku yang akan kami gunakan untuk 20 lumpia adalah:

No. Nama Bahan Harga Jumlah Total Harga


1. Kulit lumpia Rp. 10.000 20 pcs Rp. 10.000
2. Telur Rp. 20.000 1 kilo Rp. 20.000
3. Garam Rp. 3.000 1bungkus Rp. 3.000
4. Lada Rp. 3.000 2 pcs Rp. 6.000
5. Minyak Goreng Rp. 13.000 1 liter Rp. 13.000
6. Rebung Rp. 10.000 ½ kg Rp. 10.000
7. Ayam Rp. 15.000 ¼ ekor Rp. 15.000
8. Bawang Putih Rp. 5.000 1 ons Rp. 5.000
Total Rp. 82.000

D. PROSES PRODUKSI
1. Haluskan bawang putih garam dan lada. Potong sosis ayam dan sosis sapi
menjadi 2 potong
2. Tumis bawang putih dan lada dengan sedikit minyak, masukkan sosis yang telah
di potong beri garam secukupnya
3. Setelah di tumis dinginkan dahulu untuk isian kulit lumpia.
4. Rentangkan kulit lumpia dengan rata, letakkan isi yang sudah ditumis ke dalam
kulit lumpia diujung agak ketengah
5. Lipat sisi kanan dan kiri kemudian ujungnya di lipat kedalam seperti melipat
amplop oleskan putih telur di semua sisi agar saat di goreng tidak keluar isinya.
6. Taruh wajan di atas kompor gas, tuangkan minyak secukupnya tunggu
hingga minyaknya panas.
7. Masukkan lumpia ke dalam wajan yang berisi minyak panas goreng sampai
lumpia
berwarna kecoklatan dan di balik balik agar tidak gosong.
8. Angkat lumpia yang sudah berwarna kecoklatan ke dalam wadah yang sudah di
lapisi tisu agar minyaknya nempel ke tisu.
9. Setelah lumpia sudah dingin susun lumpia ke dalam wadah dan siap untuk di jual.
E.KAPASITAS PRODUKSI
Untuk perhari kami menargetkan kapasitas produksi yang dapat kami
buat adalah 20 Lumpia. Apabila jumlah permintaan banyak maka kapasitas
produksi kami bisa di tingkatkan sesuai dengan modal dan laba yang di dapat
untuk menyeimbangi anggaran.

F. STRUKTUR BIAYA PRODUKSI


Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku, tenaga kerja
dan biaya lain yang disebut overhead. Biaya produksi juga termasuk biaya tenaga
kerja. Namun Karena usaha kami adalah usaha bersama, maka tenaga yang kami
gunakan adalah tenaga kami sendiri sehingga kami tidak mengeluarkan anggaran
untuk tenaga kerja.

Biaya produksi
Nama Produk : Lumpia Semarang
Waktu Produksi : 1 Hari
Jumlah Produk yang dihasilkan : 20 Buah

Jumlah Harga Satuan Harga Total


Bahan Baku
1. Kulit Lumpia 1 pcs/ 20 Rp. 10.000 Rp. 10.000
2. Telur 1 kilo Rp. 20.000 Rp. 20.000
3. Garam 1bungkus Rp. 3.000 Rp. 3.000
4. Lada 2 pcs Rp. 3.000 Rp. 6.000
5. Minyak Goreng 1 liter Rp. 13.000 Rp. 13.000
6. Rebung ½ KG Rp. 10.000 Rp. 10.000
7. Ayam 1/4 EKOR Rp. 15.000 Rp. 15.000
8. Bawang Putih 1 ons Rp. 5.000 Rp. 5.000
Tenaga Kerja
9. Juru masak - - -
Overhead
10. Sabun Cuci 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
Biaya Produksi Total Rp. 87.000

Biaya produksi : Jumlah produksi = Harga pokok produksi

Rp. 87.000 : 20 = Rp. 4.350


BAB IV

ASPEK KEUANGAN

A. TAHAPAN USAHA YANG DIRENCANAKAN


Tahapan Waktu
Persiapan:
- Survey Pasar
- Ide Usaha
- Proposal
Pelaksanaan:
- Penyediaan Alat dan Bahan
- Produksi
Pemasaran:
- Pengemasan
- Distribusi
- Jual-beli

B. SUMBER PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DATA


Modal sendiri : Fasilitas dan peralatan produksi + Kebutuhan bahan baku
: Rp. 702.000

C. BIAYA INVESTASI
Fasilitas dan peralatan produksi: Rp.
620.000

D. BIAYA PEMASARAN
• Melalui media cetak : Rp. 20.000
• Melalui media elektronik : -
• Melalui sales promotion : -

E. PROYEKSI LABA RUGI


1. Penghitungan Biaya Tetap
Biaya Tetap Usaha “Lumpia”
Biaya Rp

Tenaga Kerja -

Penyusutan alat 25.000

Total 25.000

2. Penghitungan Biaya Variabel


Biaya variable usaha “Lumpia”
No. Nama Bahan Harga Jumlah Total Harga
1. Kulit lumpia Rp. 10.000 20 pcs Rp. 10.000
2. Telur Rp. 20.000 1 kilo Rp. 20.000
3. Garam Rp. 3.000 1bungkus Rp. 3.000

4. Lada Rp. 3.000 2 pcs Rp. 6.000


5. Minyak Goreng Rp. 13.000 1 liter Rp. 13.000
6. Rebung Rp. 10.000 ½ KG Rp. 10.000

7. Ayam Rp. 15.000 1/4 kg Rp. 15.000

8. Bawang Putih Rp. 5.000 1 ons Rp. 5.000


Jumlah Rp. 82.000

Diasumsikan dalam 1 kali proses produksi akan menghasilkan sekitar


20 bungkus Lumpia.
3. Total Biaya
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp. 25.000 + Rp. 82.000
= Rp. 107.000

4. Penerimaan Kotor
Penerimaan Kotor = jumlah produksi x harga jual
= 20 x Rp. 6.000
= Rp. 120.000

5. Pendapatan Bersih ( Laba )


Pendapatan = Penerimaan Kotor – Total Biaya
= Rp.120.000 – Rp. 107.000
= Rp. 13.000
F. ANALISI BREAKEVEN POINT (BEP)
BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau
investasi suatu kegiatan usaha. Produksi minimal suatu kegiatan usaha harus
menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah
suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak juga memperoleh
kerugian.
BEP merupakan alat analisis utuk mengetahui batas nilai produksi atau
volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai imbas. Suatu usaha dikatakan
layak jika nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah unit produksi yang
sedang diproduksi saat ini. BEP harus lebih rendah daripada harga yang berlaku
saat ini. Adapun penghitungan BEP diperlukan rumus sebagai berikut :
BEP Produksi = Total Biaya / Harga Penjualan
BEP Harga = Total Biaya / Total Produksi

Sebagai contoh, Jika biaya produksi untuk pembuatan kosmetik Masker Bengkuang
sebesar Rp. 190.700 / paket sedangkan total produksi menhasilkan 120 bungkus /
paket dan harga produk kosmetik dihargai Rp. 5.000 / bungkus.
Maka penghitungannya sebagai berikut :
BEP Produksi = Rp. / Rp. 4.050
= 20 bungkus
BEP Harga = Rp. 81.000 / 20 bungkus
= Rp. 4.050 / bungkus
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
“YummyYums!” merupakan brand produk yang di ciptakan oleh penulis dalam bidang
ini, penulis menciptakan produk ini atas survey yang penulis lakukan unuk mencari peluang
bisnis yang baik dan bermanfaat (yang di butuh kan) oleh masyarakat, penulis sangat
mengharapkan produk yang penulis buat dapat diterima dan dapat disenangi olehpara
konsumen dantertanam dibenak masyarakat luas dengancara konsinyasinya di toko cemilan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal ini.
Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha penulis ini sehingga dapat berjalan dengan
baik dan penulis berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi penulis
dan masyarakat.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dantepat pada waktunya,
sekian terimakasih

Anda mungkin juga menyukai