Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL USAHA KEMITRAAN SOLO RASA - ANGKRINGAN

Executive Summary
PENDAHULUAN
Salah satu upaya membantu para pengusaha dalam memperoleh akses usaha
adalah melalui sistem kemitraan. Melalui sistem ini, para pengusaha mendapatkan
berbagai kemudahan dalam memulai usahanya. Para pengusaha tidak perlu
memikirkan berbagai hal yang berkaitan dengan “Brand” dan pengembangannya.
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, para pengusaha juga sudah dilengkapi
dengan sebuah sistem operasional baku yang terbukti berjalan seperti yang
dilaksanakan oleh pemilik usaha Solo Rasa Angkringan. Selanjutnya, para
pengusaha akan memperoleh dukungan dalam menjalankan sistem operasional
yang berupa program pelatihan, bantuan pemasaran, pengembangan produk dan
pengembangan brand. Secara umum melalui sistem kemitraan para pengusaha
bisa menduplikasi sukses yang diraih oleh pemilik usaha.

SEKILAS SOLO RASA ANGKRINGAN


Warung Rakyat ; dari angkringan menjadi warung modern berfasilitas Wi Fi

Berawal dari sebuah ide kecil untuk berwiraswasta sendiri dua orang sahabat
Anton Haekal dan Galuh Alamsyah selaku pengembang usaha Solo Rasa
Angkringan memilih Jajanan warung khas Jawa untuk menjadi produk utamanya,
dikarenakan jenis makanan itu sendiri yang telah dikenal masyarakat luas
digemari oleh semua kalangan mulai anak kecil hingga orang dewasa dan telah
menjadi salah satu pilihan jajanan kuliner yang sangat laris untuk dicoba.

Pada bulan-bulan awal berdirinya, warung tersebut hanyalah sebuah warung


dengan gerobak kecil bertulisan “Warung Kopi” disebuah lahan kecil depan
pertokoan yang disewa pemilik usaha ini, warga setempat mengenal dengan
sebutan “Warkop angkringan”. Pembeli pada saat itu hanya berkisar 5-10 orang
setiap harinya. Mas Anton bersama Mas Galuh, pemilik dan pendiri bergantian
menjalankan sendiri usaha itu. Warga setempat jika ingin memesan kopi selalu
menyebut dengan “beli kopi Joss!” yang berarti kopi areng khas warung tersebut,
sehingga akhirnya Warkop kecil tersebut diberi nama “Solo Rasa Angkringan”
sampai sekarang dimana telah 100% mengalami perubahan terutama dalam segi
image dan branding.

Alhasil, pembeli pun semakin ramai dan omzet makin meningkat tiap bulannya.
Berkat kegigihan pemilik dalam berwiraswasta dan dukungan teman-teman
dekatnya Warkop yang biasa hanya sebagai tempat ngopi itu kini sudah bisa
dijadikan tempat ber Wi Fi ria, sehingga tak sedikit tiap malamnya para
mahasiswa menggunakan fasilitas gratis tersebut untuk mengerjakan tugasnya
sambil ditemani kopi dan minuman hangat lain kegemarannya.

Mulai mengembangkan jaringan


Memasuki tahun 2010 ini, management Solo Rasa Angkringan bertekad untuk
mengembangkan jaringan layanannya. Hal tersebut didorong oleh keinginan dan
permintaan oleh pelanggan setianya untuk lebih berani tampil dalam persaingan
bisnis yang sudah tidak baru ini. Maka pada pertengahan tahun 2010 ini mulai
dikembangkan sistem business opportunity atau yang lebih dikenal dengan
sebutan sistim kemitraan. Mulai dibuka kesempatan bagi para investor untuk
membuka warung Solo Rasa Angkringan di berbagai kota di seluruh Indonesia.

Untuk menjaga citarasa khas kopi areng Mas Anton maka brand yang dipakai
dalam jaringan sistem kemitraan ini adalah “SOLO RASA ANGKRINGAN”
dengan slogan “Gubuk rakyat – Nuansa Ningrat, Harga melarat – Rasa
Nikmat”. Dalam mengembangkan sistem kemitraan ini, management Solo Rasa
Angkringan menunjuk CV.KONSEP BISNIS INDONESIA sebagai master utama
bisnis, yang akan memberikan dukungan serta penjelasan penuh kepada para
investor baik yang sudah bergabung maupun yang mulai tertarik untuk bergabung.
 

 
KONSEP DASAR SISTEM KEMITRAAN
Pada dasarnya sistem kemitraan mensyaratkan empat pilar utama yaitu ;
kekuatan brand, sistem operasional bersama atau mandiri, dukungan kuat
pengembangan usaha, dan ruang management kekeluargaan yang terbuka dan
nyaman. Membuat para investor serasa berbisnis bersama keluarga sendiri,
kemudahan untuk memulai usaha barunya serta tidak merasakan birokrasi
perjanjian rumit yang banyak memberatkan para investor-investor baru.

Sistem kemitraan Solo Rasa Angkringan yang diajukan inipun meyakini dan
menerapkan empat konsep diatas:
a. Kekuatan Brand.
b. Sistem operasioanl usaha.
c. Dukungan penuh usaha.
d. Konsep musyawarah dan kekeluargaan.

Sistem kemitraan Solo Rasa Angkringan berperinsip, sukses hanya akan dicapai
apabila investor merasa nyaman dalam menjalani usahanya. Hal ini sangat penting
karena pada prinsipnya sebuah sistem kemitraan adalah usaha yang dijalankan
mandiri namun tetap bersama-sama dan mendapat dukungan kuat yang selalu
diberikan oleh pengembang.

PROSPEK USAHA
Dalam kondisi ekonomi resesi seperti sekarang ini, kita sebagai investor mesti
berhati-hati dalam berinvestasi untuk suatu usaha, banyak peluang usaha baik
yang sudah lama dan baru muncul memberikan keuntungan yang menjanjikan.
Namun nyatanya investor tetap saja tidak merasa mendapat keuntungan penuh
dari usaha yang dijalaninya atau lebih tepatnya “Terkekang” dengan perjanjian-
perjanjian sebelumnya. Berbeda dengan sistem usaha kemitraan (dijelaskan
dibawah) yang ditawarkan Solo Rasa Angkringan. Beberapa alasan terpenting
mengapa bidang makanan ini termasuk dalam bidang usaha yang prospektif
adalah:
a. Setiap orang butuh makan, setidaknya makan 2-3 kali sehari dengan menu
makanan yang berbeda-beda
    sesuai keinginan dan selera.
b. Jajanan warung merupakan jenis makanan yang disukai oleh siapapun dan bisa
dinikmati kapanpun,
    baik pagi, siang, sore dan malam.
c. Produk makanan dan minuman warung merupakan salah satu produk yang
memungkinkan profit margin
    tinggi.
d. Usaha Warung dengan konsep modern merupakan usaha yang dapat dipasarkan
secara aktif dimanapun,
    mudah mencari tempat usahanya, tidak memerlukan space yang luas, sehingga
meringankan beban biaya
    investor untuk menyewa lahan usahanya.

Saat ini dalam keadaan ekonomi yang tidak stabil, orang-orang lebih memilih
membeli jenis makanan yang murah namun nikmat untuk disantap. Dan yang pasti
jajanan sehat Solo Rasa Angkringan selain memiliki citarasa yang berbeda
dengan makanan kebanyakan dipasaran, juga menjadi makanan kegemaran
tersendiri, pantas dijadikan oleh-oleh dan sebagai santapan sehari-hari, dan yang
pasti harganya terjangkau oleh semua kalangan.

TARGET PASAR UTAMA


Potensi pasar yang sangat besar terhadap bisnis makanan, dapat dikelompokkan
secara khusus target pasar utama penjualan sebagai berikut:
a. Pusat perkantoran dan bisnis.
b. Instansi pendidikan ; sekolahan, kampus, bimbingan belajar.
c. Pusat pembelanjaan ; Mini market, Mall, Pasar tradisional.
d. Lingkungan perumahan ; teras / halaman depan rumah dll.

PRODUK DAN LAYANAN


Produk yang dipasarkan oleh tiap cabang Solo Rasa Angkringan adalah:
a. Menu Makanan

b. Menu Minuman
Kedua produk diatas memiliki cita rasa unik yang selalu digemari oleh siapapun
dan telah terkemas secara modern dan menarik.

Jika memungkinkan dilakukan oleh para investor, untuk memberikan layanan dan
meningkatkan omzet*. Outlet kemitaraan Solo Rasa Angkringan memberikan
berbagai cara menarik pelanggan untuk menikmati sajian Solo Rasa Angkringan
dengan fasilitas:
a. Wi Fi.
b. Layar LCD / proyektor.
c. Lesehan
KEUNGGULAN SOLO RASA ANGKRINGAN
Beberapa hal dari Solo Rasa Angkringan yang menjadi keunggulan , terutama
dalam daya tarik pasar terhadap cita rasa Solo Rasa Angkringan. Keunggulan-
keunggulan ini terutama menyangkut faktor psikologi dalam teori pemasaran, bisa
menjadikan pengalaman yang mengesankan dan membanggakan bagi pelanggan:
a. Different taste and Environment.
b. Art of Branding.
c. Indonesian Java Product.
 

DUKUNGAN STANDAR DAN BENTUK KEMITRAAN


Seperti telah dipaparkan didepan bahwa sistem kemitraan yang baik
mensyaratkan kenyamanan yang kuat, sehingga para investor mendapat solusi
terbaik dalam tiap persoalan yang terjadi dalam menjalani suatu usaha baru
baginya. Tak lupa standar dukungan yang lengkap dan kuat tetap kami berikan
yang memungkinkan untuk para pelaku usaha pemula dapat menjalankan usahanya
dengan baik, dan yang pasti melegakan sebab memperoleh keuntungan penuh dari
penjualan usahanya tanpa ada embel-embel perpanjangan kontrak dan sebagainya.
Sistem dukungan standar Solo Rasa Angkringan ini menyangkut seluruh aspek
operasional termasuk dalam tahap perencanaannya sebagai berikut:
a. Persiapan pembukaan.
b. Kegiatan pemasaran.
c. Pelatihan Sumber daya manusia.
d. Pengembangan Produk / brand.

Paket pembuatan satu gerai Solo Rasa Angkringan:

PAKET WARUNG “PENGUSAHA GILA!”


Pengembangan brand (tiap bulan):                       Rp    250.000
Pembuatan booth + peralatan                              Rp 3.500.000
Pembelian bahan awal                                         Rp    750.000
Biaya Promosi                                                    Rp    500.000
Biaya pelatihan Karyawan (dibayar sekali)           Rp    300.000
Sewa Lahan (tiap bulan)                                      Rp    500.000
Gaji karyawan 2 Orang (tiap bulan)                     Rp    800.000 +
TOTAL                                                             Rp 6.600.000,-
                                                              (Enam Juta Enam Ratus Ribu Rupiah)

*Jika ditambah Fasilitas, belum termasuk entertainment facility (wifi, Tv,


Lesehan dll)
*Harga sewaktu-waktu dapat berubah tergantung dari lokasi penjualan.

Kemitraan Solo Rasa Angkringan bebas dari:


- Franchise fee
- Perpanjangan kontrak = Free / gratis!

Sistem Kemitraan solo rasa angkringan sebagai berikut:


1. Kemitraan Gold
• Mitra membiyaai seluruh pembiyaan dalam pembuatan satu gerainya.
• Mitra mendapat seluruh keuntungan yang didapat setelah dikurangi biaya-biaya
• Mitra diwajibkan membeli bahan di gudang SRA (yang disediakan SRA)
• Mitra bersedia mengikuti peraturan SRA (akan dijelaskan selanjutnya)
• Mitra bertanggung jawab terhadap operasional sepenuhnya

2. Kemitraan Silver
• Mitra membiayai 60% dari total biaya dalam membuat satu gerai SRA
• Mitra mendapatkan bagi hasil keuntungan sebesar 30% dari laba bersih
• Managemant SRA bertanggung jawab terhadap operasional
• Mitra bersedia mengikuti peraturan SRA (akan dijelaskan selanjutnya)
• Mitra wajib membeli bahan di gudang SRA (yang disediakan SRA)

Analisa Keuntungan Yang di Dapat Setiap Bulanya

Dari analisa pendapatan setiap bulanya, maka pada bulan ke 6 investasi awal
sebesar Rp 6.600.000 telah kembali modal.

PENUTUP
Proposal sistem kemitraan Solo Rasa Angkringan ini disampaikan sebagai salah
satu bahan studi bagi para calon investor yang ingin memiliki usaha bisnis di
bidang makanan dimana keberadaannya sangat bersaing, harapan kami dapat
memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang diberikan Solo Rasa
Angkringan tanpa ada yang di rahasiakan dari satu pihak sehingga menjadi nilai
plus tersendiri dan kami berharap bapak/ibu tertarik untuk menjadi bagian dari
keluarga besar Solo Rasa Angkringan.

nhhh

Anda mungkin juga menyukai