Anda di halaman 1dari 12

INOVASI PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Landasan Pendidikan

Dosen Pengampu : Daimah,.M.Pd.

Oleh :

Nur Faizin

Rahmi Khairun Nisa

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NAWAWI

PURWOREJO

2021
A. Latar Belakang
Pada masa reformasi ini, pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan
perbaikan dan peningkatan mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-inovasi
pendidikan, untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi pada
masa globalisasi yang menuntut kita untuk mampu bersaing di tengah-tengah
bangsa lain yang mungkin lebih maju, baik dalam hal pendidikan, maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebab, jika kita tidak mampu bersaing dan mengikuti
perkembangan jaman, maka generasi muda tidak mampu mengembangkan potensi
yang ada dalam bangsa dan negara, baik sumber daya manusia, maupun sumber daya
alam untuk kesejahteraan bangsa. Maka dalam hal ini inovasi pendidikan sangat
dibutuhkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian inovasi pendidikan?
2. Problematika apakah yang menuntut diadakannya inovasi pendidikan?
3. Bagaimanakah upaya inovasi pendidikan?

2
C. Pembahasan
1. Pengertian Inovasi Pendidikan
a. Pengertian inovasi pendidian

Inovasi secara etimologi berasal dari Kata Latin innovation yang berarti
pembaharuan atau perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbaharui
dan mengubah, inovasi ialah suatu perubahan yang baru menuju kearah perbaikan
yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja
dan berencana (tidak secara kebetulan).

Istilah perubahan dan pembaharuan ada pebedaan dan persamaanya.


Perbedaannya, kalau pada pembaharuan ada unsur kesengajaan. Persamaannya
yaitu sama-sama memiliki unsur yang baru atau lain dari yang sebelumnya. Kata
baru dapat juga diartikan apa saja yang baru dipahami, diterima, atau dilaksanakan
oleh si penerima inovasi, meskipun bukan baru lagi bagi orang lain. Namun,
setiap yang baru itu belum tentu baik setiap situasi, kondisi dan tempat.

Menurut Ibrahim, inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan


atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan
adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang
baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil
intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah
pendidikan nasional.
Inovasi (pembaharuan) terkait dengan invention dan discovery. Invention
adalah suatu penemuan sesuatu yang benar benar baru, artinya hasil kreasi
manusia. Penemuan sesuatu (benda) itu sebelumnya belum pernah ada, kemudian
diadakan dengan bentuk kreasi baru. Discovery adalah suatu penemuan (benda),
yang benda itu sebenarnya telah ada sebelumnya, tetapi semua belum diketahui
orang. Jadi, inovasi adalah usaha menemukan benda yang baru dengan jalan
melakukan kegiatan (usaha) baik invention dan discovery.
Proses dan tahapan perubahan ada kaitannya dengan masalah pengembangan
(development), penyebaran (diffusion), diseminasi (dissemination), perencanaan

3
(planning), adopsi (adoption), penerapan (implementation) dan evaluasi
(evaluation).
Dalam inovasi pendidikan secara umum dapat diberikan dua buah model
inovasi yang baru yaitu: Pertama “top-down model" yaitu inovasi pendidikan yang
diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada
bawahan: seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Departemen
Pendidikan Nasional selama ini. Kedua "bottom-up model" yaitu model inovasi
yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya
untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.
b. Kendala yang mempengaruhi pelaksanaan inovasi pendidikan
1) Perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi
2) Konflik dan motivasi yang kurang sehat
3) Lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak
berkembangnya inovasi yang dihasilkan
4) Keuangan (financial) yang tidak terpenuhi
5) Penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi
6) Kurang adanya hubungan sosial dan publikasi
c. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan
1) Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan
pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian
dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar
mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas.
Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak
dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara
lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang
sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan
siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses
pendidikan seperti administrator.
2) Siswa
Siswa sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses
belajar mengajar siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses
belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui
penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen

4
yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila
siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya
dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari
perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan
merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan
konsekwen. Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah
pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai
penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya,
petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan
inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau
dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi
tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.
c. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi
program pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum
sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses
belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan,
kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam
pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program
yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai
dengan tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembahruan
pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau
perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan tidak
mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan searah.
d. Fasilitas
Fasilitas termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa
diabaikan dalam dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar
mengajar. Dalam pembaharuan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal
yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa
adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan
tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar
merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembaharuan
pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan,

5
fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku,
meja dan sebagainya.
e. Lingkup Sosial Masyarakat.
Dalam menerapkan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara
langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik
positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembahruan pendidikan.
Masyarakat secara tidak langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak,
terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan
sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di
mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya,
inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka
tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi
pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi
dalam melaksanakan inovasi pendidikan.1
2. Problematika yang Menuntut Diadakannya Inovasi Pendidikan
Problematika yang menuntut diadakannya inovasi pendidikan yaitu:
a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Penguasaan terhadap
teknologi menjadi hal yang penting dan prestise, karena dianggap sebagai
indikator kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju jika memiliki tingkat
penguasaan teknologi tinggi (high technology), sedangkan negara-negara yang
tidak bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi sering disebut sebagai
negara gagal (failed country)
b. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk pada gilirannya akan
menambah jumlah rumah tangga dan dengan demikian bertambah pula
kebutuhan rumah. Sementara itu kenaikan pendapatan masyarakat ternyata
berjalan lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan harga rumah.
Dengan demikian kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
perumahannya pun juga cenderung menurun
c. meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik.
d. Menurunnya kualitas pendidikan.
e. Kurangnya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang
sedang membangun.
1
Tjipto, Subadi, Inovasi Pendidikan, (Surakarta: Muhammadiyah University Press,2012), hal 1-9

6
f. Minimnya pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk membangun dirinya
pada kemajuankemajuan
g. Pola penyelenggaraan pendidikan yang sentralistik, monolitik dan uniformistik
h. Rendahnya kualitas pembelajaran. 2
3. Upaya Inovasi Pendidikan
Upaya inovasi pendidikan sebagai berikut:
a. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
PPSP dimulai sejak tahun 1971 dibawah pimpinan sebuah team yang
beranggotakan 11 orang yang diketuai oleh Dirjen Pendidikan. Sebagai landasan
bertolak saat itu adalah “Basic Memorandum Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan”, yang berisikan gagasan baru tentang struktur dan metodelogi
pendidikan. Pada bulan Juli 1973,tanggung jawab proyek ini dipindahkan kepada
Ketua Badan Pengembangan Pendidikan berdasar SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No.0129/1973.Semula proyek ini dimaksudkan untuk mencoba
bentuk system persekolahan komperhensif dengan nama “Sekolah
Pembangunan”yang secara umum digariskan dalam SK Menteri P dan K No.0122
Tahun 1971.Konsep ini rencananya akan disebarluaskan ke seluruh Indonesia
tahun 1974.Namun setelah dilakukan uji kelayakan ternyata konsepsi ini masih
perlu dikembangkan.Oleh karena itu,diusahakan Master Design pembaruan
pendidikan melalui PPSP yang diperkuat dengan keputusan Menteri P dan K No
041 Tahun 1974 tentang landasan,tujuan,strategi,proses,dan tata kerja
pembaharuan pendidikan.
Ada delapan PPSP yang diserahi tugas percobaan ini ialah Sekolah Dasar dengan
jenjang 8 tahun dan sekolah menengah dengan jenjang 3 tahun. Dari delapan
PPSP tersebut akan disusun system pendidikan dasar dan menengah yang:

1) Efektif dann relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang


diwujudkan melalui program pendidikan yang sesuai

2) Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup

3) Efesiensi dan realistis sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayan oleh


keluarga, masyarakat dan pemerintah.

b. Pengajaran Sistem Modul


2
Titi Kadi, Robiatul Awwaliyah, Inovasi Pendidikan: Upaya Penyelesaian Problematika Pendidikan Di
Indonesia, Vol 01,2017, hal. 149

7
Sistem pengajaran dengan modul ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas belajar mengajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan
waktu, dana, fasili tas dan tenaga secara tepat guna dalam mencapai tujuan
secara optimal.
c. Proyek Pamong
Pamong merupakan singkatan dari peendidikan oleh masyarakat, orang tua
dan guru. Proyek ini merupakan proyek bersama antara pemerintah Indonesia
dengan INNOTECH (Educational Innovation and Technology) dan SEAMEO
(South East Asian Miniters of Education Orgnization). Proyek ini diadakan
dengan latar belakang bahwa hampir setengah dari jumlah anak di Asia Tenggara
tidak dapat menyelesaikan pendidikan di SD.
d. SMP Terbuka
1) Latar belakang pendirian SMP Terbuka, yaitu:
a) Kekurangan fasiitas pendidikan dan tempat belajar.
b) Tenaga pendidikan yang tidak cukup.
c) Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan.
d) Menanggulangi anak terlantar yang tidak diterima SMP Negeri.
e. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
KKN adalah kegiatan perkuliahan dalam bentuk pengabdian masyarakat yang
berkaitan dengan program pendidikan perguruan tinggi secara keseluruhan.KKN
sudah dirintis sejak tahun 1971 dan baru melibatkan 40 mahasiswa dari 3
universitas. Program-program yang pernah dilaksanakan yakni: Pengerahan
Tenaga, Mahasiswa(PTM) 1951-1962, Program BIMAS 1963, BUTSI 1969
KKN memiliki empat komponen penting sebagai berikut:
1) Sebagai kegiatan penalaran
2) KKN sebagai aktivitas penelitian
3) Mengandung unsur pengembangan
4) Pengabdian pada masyarakat
f. Radio Pendidikan
Dalam proses penyelenggaraannya, s iaran radio dimulai dari langkah
persiapan yakni penyusunan Pola Dasar Kegiatan Belajar mengajar (PDKBM)
yang berisi tujuan instruksional, pokok bahasan, sub poko bahasan, topic, tujuan
instruksional khusus dan materi secara ringkas. Dengan berpedoman pada

8
PDKBM ditulislah naskah siaran dan bahan penyerta oleh penulis yang terdiri dari
Dosen FKIP dan guru SD yang telah ditunjuk.
g. Televisi Pendidikan
1) TV pendidikan untuk anak-anak yang bertujuan:
Menghasilkan sejumlah program pembinaan yang isi maupun format
penyajannya sudah teruji dan memenuhi standar teknis siaran TVRI, Mencari
suatu model proses produksi program TV Pendidikan untuk anak-anak dengan
criteria tidak terlalu ideal dan secara sistematis disesuaikan dengan kondisi di
Indonesia.
2) TV pendidikan untuk umum
Tujuan televisi pendidikan adalah untuk mengembangkan progam-program
pendidikan di luar sekolah dengan cara menyebarkan pesan yang tematis agar
masyarakat memiliki pengetahuan dan sikap yang tepat.
h. Perubahan Kurikulum
1) Kurikulum 1968 dan sebelumnya
2) Kurikulum1975
3) Kurikulum1984
d) Kurikulum 1994
e) Kurikulum berbasis kompetensi 2002 dan 2004
f) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)2006
g) Kurikulum 20133

3
http://ilmpupendidikan1c.blogspot.com/2013/12/upaya-upaya-inovasi-pendidikan-di_20.html, Diakses
pada tanggal 23 Desember 2021, Pada Pukul 10.00

9
D. Kesimpulan
Pengertian inovasi adalah inovasi secara etimologi berasal dari Kata Latin
innovation yang berarti pembaharuan atau perubahan. Kata kerjanya innovo yang
artinya memperbaharui dan mengubah, inovasi ialah suatu perubahan yang baru
menuju kearah perbaikan yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang
dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan).
Istilah perubahan dan pembaharuan ada pebedaan dan persamaanya.
Perbedaannya, kalau pada pembaharuan ada unsur kesengajaan. Persamaannya yaitu
sama-sama memiliki unsur yang baru atau lain dari yang sebelumnya. Kata baru dapat
juga diartikan apa saja yang baru dipahami, diterima, atau dilaksanakan oleh si
penerima inovasi, meskipun bukan baru lagi bagi orang lain. Namun, setiap yang baru
itu belum tentu baik setiap situasi, kondisi dan tempat.
Menurut Ibrahim, inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan
atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah
suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi
seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan
baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional.
Kendala yang mempengaruhi pelaksanaan inovasi pendidikan yaitu perkiraan
yang tidak tepat terhadap inovasi, konflik dan motivasi yang kurang sehat, lemahnya
berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya inovasi
yang dihasilkan, keuangan (financial) yang tidak terpenuhi, penolakan dari
sekelompok tertentu atas hasil inovasi, kurang adanya hubungan sosial dan
publikasi.Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan yaitu guru,
siswa, kuriulum, fasilitas, dan lingkup sosial masyarakat.
Problematika yang menuntut inovasi pendidikan sebagai berikut:
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, pertambahan penduduk,
meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik,
menurunnya kualitas pendidikan, kurangnya relevansi antara pendidikan dan
kebutuhan masyarakat yang sedang membangun, minimnya pengetahuan dan
wawasan masyarakat untuk membangun dirinya pada kemajuankemajuan, pola

10
penyelenggaraan pendidikan yang sentralistik, monolitik dan uniformistik, dan
rendahnya kualitas pembelajaran.
Upaya inovasi pendidikan yaitu proyek perintis sekolah pembangunan (PPSP),
pengajaran sistem modul, proyek pamong, SMP terbuka, kuliah kerja nyata (KKN),
radio pendidikan, dan perubahan kurikulum.

11
KESIMPULAN
Subadi, Tjipto. 2012. Inovasi Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University

Press

Titi Kadi, Robiatul Awwaliyah, Inovasi Pendidikan: Upaya Penyelesaian

Problematika Pendidikan Di Indonesia, Vol 01,2017

http://ilmpupendidikan1c.blogspot.com/2013/12/upaya-upaya-inovasi-pendidikan-

di_20.html

12

Anda mungkin juga menyukai