MAKALAH
Oleh:
Wahyudi (032100247)
JURUSAN TARBIYAH
PURWOREJO
2021
0
[Type here]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan bagi umat manusia merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas
hidup dalam segala bidang. Namun, sistem dan metode yang digunakan berbeda-beda
sesuai taraf hidup dan budaya masyarakat masing-masing. Di kalangan masyarakat
manusia yang berbudaya modern, sistem dan metode pendidikan yang dipergunakan
setaraf dengan kebutuhan atau tuntutan aspirasinya. Sistem dan metode tersebut
diorientasikan kepada efektivitas dan efisiensi. Sedangkan pada masyarakat primitif
mempergunakan sistem dan metode yang sederhana sesuai dengan tingkat pengetahuan
mereka. Sistem mereka menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-
hari, tanpa antisipasiorientasi ke masa depan dan tanpa memikirkan afektivitas dan
efisiensi.
Pendidikan Islam merupakan sistem pendidikan untuk melatih anak didiknya
dengan sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, dan pendekatannya
terhadap segala jenis pengetahuan banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai spiritual dan
sangat sadar akan nilai etik Islam. Islam sebagai agama wahyu, menuntut umat manusia
yang berakal sehat untuk beruasaha keras mendapatkan kesejahteraan hidup di dunia dan
akhirat sesuai dengan petunjuk wahyu Allah SWT.
Agama Islam yang ajarannya berorientasi kepada kesejahteraan duniawi-ukhrawi
sebagai kesinambungan tujuan hidup manusia, meletakkan iman dan takwa kepada Allah
SWT sebagai landasan kehidupan manusia. Sayyid Sabiq dalam karya tulisnya ‘Anaashir
al Quwwah fi al Islam menegaskan kembali tentang perjuangan umat Islam untuk
berusaha keras merubah pandangan, jiwa, dan sikap lama yang lapuk, mental lama yang
statis, secara menyeluruh dari dalam pribadi dan masyarakat.
Salah satu sarana yang efektif untuk membina dan mengembangkan manusia
dalam masyarakat adalah pendidikan yang teratur, berdaya guna, dan berhasil guna. Oleh
karena itu, pendidikan Islam perlu diorganisasikan atau dikelola secara rapi, efektif, dan
efisien melalui sistem dan metode yang tepat. Namun, banyak para pendidik atau orang
yang berkecimpung di dunia pendidikan Islam tidak tahu bagaimana sistem dan metode
pendidikan Islam itu sendiri. Sehingga masih banyak kegagalan dalam pendidikan Islam.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem pendidikan Islam?
2. Apa saja komponen dalam sistem pendidikan Islam?
3. Pengertian Kurikulum pendidikan Islam?
4. Apa saja prinsip dalam metode pendidikan Islam?
1
[Type here]
BAB II
PEMBAHASAN
1.Tujuan
2
[Type here]
Tujuan pendidikan berfungsi sebagai arah yang ingin dituju dalam aktivitas
pendidikan. Dengan adanya tujuan yang jelas, maka komponen-komponen pendidikan
yang lain serta aktivitasnya senantiasa berpedoman kepada tujuan, sehingga
efektivitas proses pendidikannya selalu diukur apakah dapat dan dalam rangka
mencapai tujuan atau tidak.
2.Siswa
Peserta didik dalam pendidikan Islam selalu terkait dengan pandangan Islam
tentang hakikat manusia, yaitu makhluk yang memiliki dua dimensi (jasmanyiah dan
ruhaniyah) yang didesaian dengan sebaik-baik model dan sekaligus fleksibel serta
berpotensi tinggi untuk dikembangkan. Keutamaan lain yang diberikan Allah SWT
adalah fitrah, yakni potensi manusiawi.
3.Pendidik
Secara umum, pendidik adalah orang yang mempunyai tanggung jawab untuk
mendidik. Sementara secara khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam
adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik
dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik sesuai dengan
nilai-nilai ajaran Islam.
4. Materi/isi Pendidikan
3
[Type here]
a. Ilmu pengetahuan filosofi dan intelektual, terdiri dari: logika, fisika, medis,
pertanian, metafisika, serta ilmu yang berkaitan dengan kuantitas.
5. Lingkungan Pendidikan.
6. Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang
berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh pendidik
kepada siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dapat membentu dan
bahkan terkadang dalam hal tertentu dapat menggantikan peran pendidikdalam proses
pembelajaran.
Dalam prakteknya paling tidak ada dua macam alat pendidikan. Pertama alat
pendidikan dalam arti metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang
digunakan seperti media pembelajaran dan sarana pembelajaran.
Kurikulum secara etimologis adalah tempat berlari dengan kata yang berasal dari
bahasa latin curir yaitu pelari dan curere yang artinya tempat berlari. Selain itu, juga
berasal dari kata curriculae artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Maka,
pada waktu itu pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus
ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah.
4
[Type here]
Dalam pendidikan Islam juga memiliki kurikulum yang menjadi bahan untuk
mencapai tujuan pendidikannya. Berdasarkan pengertian yang sudah diketahui bahwa
kurikulum merupakan landasan yang digunakan pendidikan untuk membimbing peserta
didiknya kearah tujuan pendidikan yang diinginkan melalui akumulasi sejumlah
pengetahuan, keterampilan dan sikap mental. Ini berarti bahwa proses pendidikan Islam
bukanlah proses yang dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu pada
konseptualisasi manusia, transformasi sejumlah pengetahuan keterampilan dan sikap
mental yang harus terususun. Dari penjelasan tersebut maksud kurikulum pendidikan
Islam adalah kurikulum pendidikan yang berasaskan ajaran Islam, yang bersumber dari
Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijma` dan lainnya.
1. Kurikulum pendidikan Islam harus menonjolkan mata pelajaran agama dan akhlak.
Agama dan akhlak itu harus diambil dari Al-Qur`an dan Al-Hadit serat contoh-
contoh dari tokoh terdahulu yang saleh.
2. Kurikulum pendidikan Islam harus memperhatikan pengembangan menyeluruh aspek
pribadi siswa, yaitu aspek jasmani, akal dan rohani. Untuk pengembangan
menyeluruh ini kurikulum harus berisi mata pelajaran yang banyak, sesuai dengan
tujuan pembinaan setiap aspek itu. Oleh karena itu, di perguruan tinggi diajarkan
5
[Type here]
mata pelajaran seperti ilmu-ilmu Al-Qur`an termasuk tafsir dan qiro`ah serta mata
pelajaran lainnya.
3. Kurikulum pendidikan Islam memperhatikan keseimbangan antara pribadi dan
masyarakat, dunia dan akhirat, jasmani, akal dan rohani manusia.
4. Kurikulum pendidikan Islam memperhatikan juga seni halus seperti ukir, pahat, tulis-
indah, gambar dan sejenisnya. Selain itu, memperhatikan juga pendidikan jasmani,
latihan militer, teknik, keterampilan dan bahasa asing sekalipun semuanya ini
diberikan kepada perseorangan secara efektif berdasar bakat, minat dan kebutuhan.
5. Kurikulum pendidikan Islam mempertimbangkan perbedaan kebudayaan yang sering
terdapat di tengah manusia karena perbedaan tempat dan juga perbedaan zaman.
Kurikulum dirancang sesuai dengan kebudayaan itu.
Ciri-ciri khusus kurikulum pendidikan Islam, yaitu:
1. Dalam kurikulum pendidikan Islam, tujuan utamanya adalah pembinaan anak didik
untuk bertauhid. Oleh karena itu, semua sumber yang dirunut berasal dari ajaran
Islam;
2. Kurikulum harus disesuaikan dengan fitrah manusia, sebagai makhluk yang memiliki
keyakinan kepada Tuhan;
3. Kurikulum yang disajikan merupakan hasil pengujian materi dengan landasan Al-
Qur`an dan Al-Hadits;
4. Mengarahkan minat dan bakat serta meningkatkan kemampuan akliah peserta didik
serta keterampilan yang akan diterapkan dalam kehidupan konkret;
5. Pembinaan akhlak peserta didik, sehingga pergaulannya tidak keluar dari tuntunan
Islam; dan
6. Tidak ada kadaluarsa kurikulum karena ciri khas kurikulum Islam senantiasa relevan
dengan perkembangan zaman bahkan menjadi filter kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam penerapannya didalam kehidupan masyarakat.
7. Beberapa ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam yang telah disebutkan diatas, dapat
dipahami bahwa kurikulum pendidikan Islam menekankan aspek spiritual tinggi dan
akhlak yang mulia.
6
[Type here]
yang harus dicapai oleh peserta didik seiring dengan tugas manusia sebagai hamba dan
khalifah Allah swt.
2. Prinsip relevansi. Implikasinya adalah mengusulkan agar kurikulum yang ditetapkan
harus dibentuk sedemikian rupa, sehingga tuntutan pendidikan dengan kurikulum
tersebut dapat memenuhi jenis dan mutu tenaga kerja yang dibutuhkan masyarakat, serta
tuntutan vertical dalam mengeban nilai-nilai ilahi sebagai rahmatan li al-alamin.
3. Prinsip efisiensi dan efektifitas. Implikasinya adalah mengusulkan agar kegiatan
kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, biaya, dan sumber-sumber lain secara
cermat dan tetap sehingga hasilnya memadai dan memenuhi harapan sera membuahkan
hasil sebanyaknya. Islam mengajarkan agar seorang muslim menghargai waktu sebaik-
baiknya (QS. Al-‘Ashr: 1, Adh-Dhuha: 1, Al-lail: 1, Asy-Syams: 1-9), sehingga tidak ada
hari libur untuk beraktivitas (QS. Al-Jumu’ah: 9-10), serta menghargai tenaga dan
aktivitas manusia. Baik tidaknya seseorang ditentukan oleh nilai kerjanya (QS. An-Najm:
39-40). Di samping itu, Islam juga mengajarkan agar seseorang sedapatnya
menggunakan hartanya sesederhana mungkin, tidak bolos, dan tidak menggunakannya
untuk sesuatu yang kurang bermanfaat (mubadzir). (QS. Al-Isra’: 26-27).
4. Prinsip fleksibilitas program. Implikasinya adalah kurikulum disusun begitu luwes,
sehingga mampu disesuaikan dengan situasi setempat, waktu dan kondisi yang
berkembang, tanpa mengembang tujuan pendidikan yang diinginkan. Prinsip ini tidak
hanya dilihat dari salah satu faktor, tetapi juga dilihat dari totalitas ekosistem kurikulum,
baik yang berkenaan dengan perkembangan peserta didik (kecerdasan, kemampuan, dan
pengetahuan yang diperolah), metode yang digunakan, fasilitas yang tersedia, serta
lingkungan yang mempengaruhinya.
5. Prinsip integritas. Implikasinya adalah mengupayakan kurikulum agar menghasilkan
manusia yang seutuhnya, manusia yang mampu mengintegrasikan antara fakultas dzikir
dan fakultas fikir, serta manusia yang mampu menyelaraskan kehidupan dunia dan
akhirat. Di samping itu, pengupayaan kurikulum tersebut menghasilkan peserta didik
yang mampu menguasai ilmu-ilmu qur’ani (din Allah) dan ilu-ilmu kawni (sunnah
Allah) yang bertujuan untuk mencari ridha Allah swt. Prinsip ini dilakukan dengan cara
memadukan semua komponen kurikulum tanpa adanya penggalan satu dengan lainnya.
6. Prinsip kontinuitas (istiqamah). Implikasinya adalah bagaimana susuna kurikulum yang
terdiri dari bagian yang berkesinambungan dengan kegiatan-kegiatan kurikulum lainnya,
baik secara vertical (penjenjangan, tahapan), maupun secara horizontal.
7. Prinsip sinkronisme. Implikasinya adalah bagaimana suatu kurikulum dapat seirama,
searah dan setujuan, serta jangansampai terjadi kegiatan kurikulum lain yang
menghambat, berlawanan, atau mematikan kegiatan lain.
7
[Type here]
8
[Type here]
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pengertian sistem pendidikan Islam adalah usaha pengorganisasian proses kegiatan
kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam. Pendidikan dalam Islam merupakan proses
perubahan sikap dan tatalaku orang dalam usaha mendewasakan manusia supaya pengajaran dan
pelatihan. Pendidikan Islam adalah usaha maksimal untuk menentukan kepribadian anak didik
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah di gariskan dalam al-qur’an dan as-sunnah/al-hadits.
1. Tujuan
2. Siswa
3. Pendidik
4. Isi/materi
5. Situasi lingkungan
6. Alat pendidikan
Kurikulum Pendidikan Islam tidak akan terlepas dari asas Islam itu sendiri yakni Al-Qur`an
dan Al-Hadits, maka ciri utama yang bisa diketahui adalah mencantumkan Al-Qur`an dan Al-
Hadits sebagai sumber utama.
Saran : Setelah adanya kajian tentang Sistem pendidikan islam sebagaiamana yanag dipaparkan
dalam makalah ini, penulis berharap semoga kita dapat mengetahui bagaimana sistem
pendidikan Islam. Sehingga setelah kita mengetahui komponen-komponen yang terdapat di
dalamnya, kita dapat “mengolahnya”, agar masing-masing komponen yang bertugas sesuai
fungsinya akan bekerja antara satu dengan yang lainnya dalam rangkaian satu sistem. Serta
mampu secara terpadu bergerak ke arah tujuan sesuai dengan fungsinya. Demi tercapainya
tujuan pendidikan Islam. Sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk mengembangkan
potensi peserta didik, kita harus mampu mencetak generasi muslim yang berkualitas. Kita harus
berani melakukan terobosan baru, jangan terpaku pada metode lama. Kita harus mampu
menggunakan metode yang efektif dan efisien. Mempelajari tentang metode pendidikan Islam
merupakan salah satu langkah awal untuk menjadi pendidik yang professional.
9
[Type here]
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahpendidikanagamaislamtarbiyah.blogspot.com/2016/11/makalah-sistem-
pendidikan-islam.html. Tgl 26 Juli 2018
http://santoson111.blogspot.com/2015/09/sistem-pendidikan-islam.html Tgl 26 Juli 2018
https://silviahanifatunnisa2416099.wordpress.com/2017/05/18/makalah-sistem-pendidikan-
islam/ Tgl 26 Juli 2018
http://zakiyatunnikmah.blogspot.com/2016/11/sistem-pendidikan-islam.html Tgl 26 Juli 2018
10