KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Inovasi Pendidikan”. Makalah ini kami susun dengan tujuan memberikan informasi
dan pemahaman tentang Problematika dan pentingnya sebuah inovasi dalam sebuah
perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.
Secara lebih lanjut makalah yang penulis susun membahas mengenai hakikat
inovasi pendidikan, problematika yang menuntut inovasi, faktor-faktor yang
menuntut inovasi, tujuan dan pencapaian inovasi disertai isu-isu terkini yang meliputi
inovasi dalam dunia pendidikan..
Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak M. Faishal M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan yang senantiasa memberi arahan dan
masukan atas penulisan makalah.
Penulis sadar akan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
berharap adanya kritik dan saran dari pembaca sebagai bahan perbaikan untuk
kedepannya.
Penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun pembahasannya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka yang
menjadi pokok masalah dalam makalah penulis adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan inovasi dan hakikat inovasi pendidikan?
2. Apa saja problematika yang menuntut adanya sebuah inovasi?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan?
4. Apa saja tujuan inovasi pendidikan dan bagaimana cara pencapaiannya?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian inovasi dan hakikat inovasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang menuntut diperlukannya
sebuah inovasi/pembaharuan.
3. Untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi inovasi/pembaharuan.
4. Untuk mengetahui dan memahami tujuan inovasi pendidikan disertai cara
pencapaiannya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Alwi Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, 2001), hlm. 333
2
Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif (Bandung : CV Yrama Widya, 2013 ), hlm. 355
3
Ibid.., hlm. 360
4
Ibid.., hlm. 356
5
Yang dimaksud kata “baru” dalam pengertian tersebut adalah apa saja
yang belum dipahami, diterima, atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi
meskipun mungkin bukan merupakan hal yang baru lagi bagi orang lain.
Sementara itu , maksud kata “kualitatif” adalah bahwa inovasi tersebut
memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam
pendidikan. Jadi dalam hal ini bukan semata-mata penambahan atau penjumlahan
dari unsur-unsur komponen yang ada sebelumnya.5
5
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan (CV. Pustaka Setia: Bandung, 2014), hlm. 47
6
dunia kerja sebagai akibat tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan
dengan kesempatan yang tersedia.
6
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (PT Raja Grafindo: Jakarta, 2005), hlm. 189
7
Prof. Udin Sefudin Daud, Inovasi Pendidikan (Alfabeta: Bandung, 2020), hlm. 53
8
8
Ibid.., hlm. 54
9
9
Ibid.., hlm. 55
10
10
Ibid.., hlm. 56
11
konvensional maupun cara yang inovatif. Inovasi dan pembaruan pendidikan juga
merupakan suatu tanggapan baru terhadap masalah kependidikan yang nyata-
nyata dihadapi. Titik pangkal pembaruan pendidikan adalah masalah pendidikan
yang aktual, yang secara sistematis akan dipecahkan dengan cara inovatif.
Masalah-masalah pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi
tersebut diantaranya adalah :
a. Kurang meratanya pelayanan pendidikan
b. Kurang serasinya kegiatan pembelajaran dengan tujuan
c. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan
d. Belum efektif dan efisiennya sistem penilaian
e. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
f. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
g. Belum kokohnya kesadaran, identitas dan kebanggaan nasional
h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
i. Belum tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan
mudah diperoleh.
j. Belum meluasnya kesempatan kerja (pembuatan dan pemanfaatan
teknologi komunikasi, software dan hardware).
2). Inovasi pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yang
lebih efektif dan ekonomis.
Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga
tahapan berikut :
a. Periode manusia masih menggantungkan diri pada alam sekitarnya
dengan usaha penyesuaian secara mencoba-coba.
b. Periode manusia telah menemukan sebuah alat dan teknik baru yang
menyebabkan keterikatan manusia terhadap alam berkurang, namun timbul
ketergantungan baru terhadap birokrasi dan spesialisasi.
c. Periode manusia telah mampu mencapai kerja sama berdasar
perencanaan menuju perubahan social yang didambakan.
Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak
12
dikenal. Manusia juga selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan
cara yang baru yang sebelumnya tidak dikenal bahkan lebih sempurna. Dengan
kreativitas dan usaha yang tidak henti-hentinya, manusia menemukan sesuatu
dengan cara baru yang mengantarkan padakehidupan yang lebih baik sekarang
ini. Pembaruan pendidikan dilakukan dalam upaya “problem solving” yang
dihadapi dunia pendidikan yang dinamis dan berkembang.11
11
Hasbullah, Kebijakan Pendidikan, (PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta,2015), hlm.250
13
c. digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan atau kembali ke
keadaan sebelumnya.
Strategi pendidikan akan kurang efektif jika :
a. Tidak tersedia sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan pendidikan.
b. Digunakan dengan tanpa dilengkapi strategi yang lain.
3). Strategi bujukan
Strategi bujukan tepat digunakan bila klien tidak berpartisipasi dalam
perubahan sosial. Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses pengambil
keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial. Strategi bujukan tepat
jika masalah dianggap kurang penting atau jika cara pemecahan masaalah kurang
efektif serta pelaksana program perubahan tidak memiliki alat control secara
langsung terhadap klien.
4). Strategi Paksaan.
Strategi dengan cara memaksa klien untuk mencapai tujuan perubahan. Apa
yang dipaksa merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan. Penggunaan
strategi paksaan perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Partisipasi klien terhadap proses perubahan rendah.
b. Klien tidak merasa perlu untuk berubah.12
12
https://www.academia.edu/41007875/Inovasi_Pendidikan diakses pada tanggal 12
November 2021
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan Inovasi Pendidikan yang meliputi hakikat
dan inovasi, faktor perkembangan yang menuntut inovasi, serta tujuan inovasi
disertai pencapaiannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Inovasi pendidikan adalah perubahan yang direncanakan atau disengaja
tanpa mengubah komponen dasar dalam suatu pendidikan dan
dikembangkan menggunakan cara baru untuk mencapai tujuan pendidikan
atau memecahkan masalah dalam pendidikan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan diantaranya: 1)
faktor kegiatan belajar mengajar, 2) faktor internal dan eksternal, 3) sistem
pendidikan (pengelolaan dan pengawasan). Masalah-masalah dalam
inovasi pendidikan antara lain: 1) perkembangan iptek, 2) pertambahan
penduduk, 3) meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik, 4) menurunnya kualitas pendidikan, 5) kurang
adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat, 6) belum
mekarnya alat organisasi yang efektif dan tumbuhnya suasana subur dalam
masyarakat untuk mengadakan perubahan yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.