Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAKIKAT INOVASI PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Dasar Dasar Pendidikan

Oleh:
1. Elva Triana
2. Nor Salsabila
3. Muhammad Fajar Arrahman
4. M Fathur Rozzaq

Dosen Pengajar: Masniah, M.Pd

STAI AL WASHLIYAH BARABAI


2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberi rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
tentang “Hakikat Inovasi Pendidikan”. Sebagai mata pelajaran Sejarah
Indonesia.
Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan arahan dan bantuan dalam penyusunan tugas ini sehingga
penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik- baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini saya menemui berbagai hambatan. Saya
menyadari bahwa karya tulis yang tersusun ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dan bermanfaat, demi kesempurnaan makalah ini saya memohon
ampun dan rahmat-Nya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Barabai, 5 Oktober 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian dan Hakikat Inovasi Pendidikan 3
B. Masalah-Masalah yang Menuntut Inovasi Pendidikan 3
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan 4
D. Tujuan Inovasi Pendidikan dan Cara Cara Pencapaiannya 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
9
B. Saran
9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pada masa reformasi ini, pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan


perbaikan dan peningkatan mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-inovasi
pendidikan, untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi pada masa
globalisasi yang menuntut kita untuk mampu bersaing di tengah-tengah bangsa lain
yang mungkin lebih maju, baik dalam hal pendidikan, maupun ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sebab, jika kita tidak mampu bersaing dan mengikuti perkembangan jaman,
maka generasi muda tidak mampu mengembangkan potensi yang ada dalam bangsa dan
negara, baik sumber daya manusia, maupun sumber daya alam untuk kesejahteraan
bangsa. Maka dalam hal ini inovasi pendidikan sangat dibutuhkan.

I.2 RUMUSAN MASALAH

1) Apa yang dimaksud inovasi dan inovasi pendidikan?


2) Mengapa dibutuhkan inovasi pendidikan?
3) Strategi apa yang diperlukan dalam penguasaan iptek?
4) Bagaimana membangun profesionalisme dan keunggulan?
5) Bagaimana menyikapi perkembangan iptek?

I.3 TUJUAN

1) Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud inovasi dan inovasi pendidikan.


2) Mahasiswa mengerti alasan dibutuhkannya inovasi pendidikan.
3) Mahasiswa mampu menguasai iptek.
4) Mahasiswa memahami cara membangun profesionalisme dan keunggulan.
5) Mahasiswa dapat menyikapi penguasaan iptek dengan arif..

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Hakikat Inovasi Pendidikan


Secara etimologi, inovasi berasal dari bahasa Latin, yaitu innovation yang
berarti pembaharuan dan perubahan. Kata kerjanya innovo, yang artinya
memperbarui dan mengubah. Jadi, inovasi adalah perubahan baru menuju arah
perbaikan dan berencana (tidak secara kebetulan) (Idris, Lisma Jamal, 1992:
70). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi diartikan sebagai
pemasukan satu pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang berbeda
dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, yang (gagasan,
metode atau alat) (Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan
bahasa, 1989: 333) Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan
benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan
discovery. Dalam kaitan ini, Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah
penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang
diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi
dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah (Subandiyah,
1992:80)

Para ahli mengungkapkan berbagai persepsi, pengertian interpretasi


tentang inovasi dengan susunan kalimat dan penekanan yang berbeda, tetapi
mengandung pengertian yang sama, seperti Kennedy (1987), White (1987), dan
Kouraogo (1987). White (1987: 211) mengatakan, "Innovation...more than
change, although all innovations in volve change" (inovasi itu.. lebih dari
sekadar perubahan, walaupun semua inovasi melibatkan perubahan). Selain itu,
definisi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers (1983: 11), "An innovation is an
idea, practice, or object that is perceived as new by an individual orother unit of
adoption." Zaltman dan Duncan (1973: 7) mengatakan, "An innovation is an
idea, practice, or material artifact perceived to be new by the relevant unit of
adoption. The innovation is the change object." Inovasi sering diartikan
pembaharuan, penemuan dan ada yang mengaitkan dengan modernisasi.
Perubahan dan inovasi, keduanya sama dalam hal memiliki unsur yang baru atau
lain dari sebelumnya. Inovasi berbeda dari perubahan karena dalam inovasi

4
dalam unsur kesengajaan. Pembaharuan misalnya, dalam hal pembaharuan
kebijakan pendidikan mengandung unsur kesengajaan dan pada umumnya
istilah pembaharuan dapat disamakan dengan inovasi (Suryo Subroto, 1990:
127). Menurut Nicholls (1982: 2), penggunaan kata perubahan dan inovasi
sering tumpang tindih. Pada dasarnya, inovasi adalah ide, produk, kejadian, atau
metode yang dianggap baru bagi seseorang atau sekelompok orang atau unit
adopsi yang lain, baik hasil invensi maupun hasil discovery (Ibrahim, 1998: 1;
Hanafi, 1986: 26; Rogers, 1983: 11) Untuk mengetahui dengan jelas perbedaan
antara inovasi dengan perubahan,

B. Masalah-Masalah yang Menuntut Inovasi Pendidikan

Empat masalah pokok yang harus diperbaharui dalam pendidikan di


antaranya:

a. kuantitas dan pemerataan kesempatan belajar. Masalah ini mendapat


prioritas utama yang perlu ditangani, yaituu
dengan menciptakan sistem pendidikan yang mampu menampung anak
didik sebanyak mungkin di berbagai daerah

b. kualitas kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, dan kurangnya fasilitas


pendidikan memengaruhi merosotnya mutu
pendidikan;

C. relevansi; kurang sesuainya materi pendidikan dengan menyusun kurikulum


baru;
d. efisiensi dan keefektifan; pendidikan harus diusahakan agar memperoleh
hasil yang baik dengan dana dan waktu yang sedikit.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kondisi NKRI secara nyata harus diakui oleh setiap warga Negara bila
ditinjau dari kondisi geografi, demografi dan kondisi sosial yang ada akan
terlihat bahwa pluralistis, suku, agama, ras dan antar golongan dijadikan
pangkal penyebab konflik atau kekerasan massal, tidak bias diterima begitu
saja.
Pendapat ini bias benar untuk sebuah kasus tapi belum tentu benar
untuk sebuah kasus yang lain namun ada kondisi-kondisi struktural dan
kultural tertentu dalam masyarakat yang beranak ragam yang terkadang terjadi
akibat dari suatu proses sejarah atau peninggalan penjajah masa lalu, sehingga
memerlukan penanganan khusus dengan pendekatan yang aktif dan tegas
walaupun aspek hukum, keadilan dan sosial bedaya merupakan faktor
berpengaruh dan perlu pemikiran sendiri.
Pemerintah harus dapat merumuskan kebijakan yang tegas dan tepat
dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan
keadilan bagi semua pihak dan semua wilayah.

B. Saran
Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijakan dan

6
strategi pertahanan serta upaya-upaya yang akan ditempuh. Disarankan
pemerintah perlu mengadakan kajian secara akademik dan terus menerus agar
didapatkan suatu rumusan bahwa nasionalisme yang berbasis multi-kultural
dapat dijadikan ajaran untuk mengelola setiap perbedaan agar muncul
pengakuan secara sadar/tanpa paksaan dari setiap warga Negara atas
kemajemukan dengan segala perbedaan.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://shshomework.blogspot.com/2013/03/makalah-tentang-ancaman- disintegrasi.html

Historia Magistra: Perjuangan Menghadapi Disintegrasi Bangsa 1948 – 1965

https://drive.google.com/file/d/0B3m9QS6Q7PFVmpJT1Z4TFBMbnM/view?
pli=1
9
=

10
11

Anda mungkin juga menyukai