Anda di halaman 1dari 6

GURU DALAM INOVASI PENDIDIKAN DI ERA TEKNOLOGI

INFORMASI

Syarifah Nabila
Email: 2110111120006@ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Inovasi pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai hal baru bagi seseorang atau kelompok orang atau masyarakat baik berupa
hasil invensi yang baru atau mengubah yang lama untuk mencapai tujuan pendidikan atau
memecahkan masalah-masalah pendidikan. Peran guru dalam inovasi pendidikan sangat
diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai pemain yang berperan besar dalam
proses belajar mengajar di kelas, hendaknya dapat mengolah kemampuannya untuk
membuat media pembelajaran yang efektif dan efisien. Di bidang pendidikan, peran guru
untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman
tanpa meninggalkan akar budaya sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi
bangsa.

PENDAHULUAN
Pada dasarnya inovasi pendidikan merupakan upaya dalam memperbaiki aspek-
aspek pendidikan dalam praktiknya atau dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang baru,
dan kualitatif berbeda dari yang ada sebelumnya dan diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan (Sa’ud: 2011, 5). Dalam
dunia pendidikan inovasi yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan,
inovasi pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati
sebagai hal baru bagi seseorang atau kelompok orang atau masyarakat baik berupa hasil
invensi yang baru atau mengubah yang lama untuk mencapai tujuan pendidikan atau
memecahkan masalah-masalah pendidikan. Di Indonesia, inovasi pendidikan dapat dilihat
dari empat aspek yaitu :
1. Tujuan Pendidikan
2. Struktur Pendidikan dan Pengajaran
3. Metode Kurikulum dan Pengajaran
4. Perubahan Terhadap Aspek - Aspek Pendidikan dan Proses

1
Dalam inovasi pendidikan konsep inovasi dapat terbagi dua yaitu inovasi
pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu berbagai pimpinan atau atasan yang
diterapkan kepada bawahan contohnya seperti yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan
Nasional atau Departemen Pendidikan dan kebudayaan selama ini. Sedangkan yang kedua
yaitu inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya
untuk meningkatkan mutu proses penyelenggaraan dan hasil pendidikan. Konsep-konsep
pendidikan yang dilaksanakan dengan dukungan teknologi informasi adalah pembelajaran
sepanjang hayat, pembelajaran elektrokik, multimedia, e-learning, dan pengembangan
strategi pembelajaran baru. Oleh karena itu, penting meningkatkan kualitas guru, baik
karena dorongan motivasi berprestasi, maupun respon terhadap fasilitas yang diberikan
pemerintah karena kunci dari inovasi pendidikan terletak pada guru.

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SIKLUS PEMBELAJARAN


Peran guru dalam inovasi pendidikan sangat diperlukan mengingat guru dapat
dikatakan sebagai pemain yang berperan besar dalam proses belajar mengajar di kelas,
hendaknya dapat mengolah kemampuannya untuk membuat media pembelajaran yang
efektif dan efisien. Karena perkembangan zaman yang terus terjadi tanpa henti dengan
kurun waktu tertentu memaksa lembaga pendidikan hendaknya tidak hanya puas dengan
metode dan teknik lama contohnya metode hafalan, sehingga kurang ada maknanya jika
diterapkan pada masa sekarang. Perkembangan zaman yang begitu pesat membuat siswa
semakin akrab dengan berbagai hal yang baru, seiring dengan perkembangan dunia
informasi dan Komunikasi. Oleh karena itu, wajar jika kondisi ini harus diperhatikan oleh
guru agar dapat terus mengadakan pembaharuan atau inovasi. Adapun strategi
pembelajaran yang disiapkan guru setidaknya meliputi :
1. Persiapan : Mencakup Analisis Kurikulum, analisis kebutuhan maupun desain
pembelajaran.
2. Metode yang digunakan : contohnya seperti klasikal , kelompok dan individual.
3. Evaluasi : Untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan cocok atau tidak.
Dalam dunia pendidikan guru mempunyai peran penting dalam proses
pembelajaran. Sehingga ketika melakukan kegiatan pembelajaran faktor penting untuk
mencapai tujuan pendidikan ialah keterampilan guru. Untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, maka guru harus selalu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Inovasi
ialah suatu ide yang baru dan belum pernah ada sebelumnya sehingga terciptanya hal baru
dan diharapkan dapat menjadi sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Peran guru dalam
berinovasi sangat diperlukan karena seiring dengan berkembangnya teknologi yang
semakin maju maka guru harus siap sedia untuk melakukan inovasi dalam pendidikan.
Dengan inovasi pembelajaran, maka pembelajaran akan menjadi lebih berarti. Bentuk
inovasi yang dapat dilakukan guru dalam berinovasi di era teknologi informasi yaitu dalam
menyampaikan materi dapat menggunakan media yang lebih menarik dan kreatif contohnya

2
seperti berbagai macam situs sejarah yang sudah berkembang sesuai dengan era sekarang
atau sudah diperbaharui.
Selain itu, inovasi pendidikan yang dapat guru terapkan dalam proses pendidikan
pembelajaran dapat berbasis pada teknologi informasi seperti video pembelajaran,
infografis, power point, poster. Dan guru juga dapat menggunakan media pembelajaran
untuk melatih kemampuan siswa dengan menggunakan e-learning, quiz, pembuatan artikel
atau jurnal dan lain-lain.

PEMBELAJARAN SEJARAH ABAD 21


Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia
yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat
penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa. Guru dituntut menjadi pendidik
yang bisa menjembatani kepentingan yang tentu saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa
diterapkan dalam mendidik pesera didiknya. Dalam perkembangan modern, dunia berubah
dengan sangat cepat dan bersifat global. Hal itu diakibatkan oleh perkembangan ilmu dan
teknologi yang sangat cepat, terutama dalam bidang komunikasi dan elektronika.
Perkembangan dalam bidang ini telah mengakibatkan revolusi informasi. Sejumlah besar
informasi, hampir mengenai semua bidang kehidupan dari semua tempat. Semua aspek dan
kegiatan telah terhimpun, terolah, tersimpan, dan tersebarkan. Secara terbuka, setiap saat
informasi tersebut dapat diakses, dibaca, serta disaksikan oleh setiap orang, terutama
melalui internet, media cetak dan televisi (Sukmadinata, 2006:5).
Menurut Wijaya, Dkk (1992:7) pendidikan menghadapi berbagai tantangan dan
persoalan di antaranya yaitu :
1. Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan sekaligus bertambahnya
keinginan masyarakat untuk mendapat pendidikan yang secara kumulatif
menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
2. Berkembangnya ilmu pengetahuan yang modern menghendaki dasar-dasar
pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan terus-menerus, dan dengan
demikian menuntut pendidikan yang lebih lama sesuai dengan konsep
pendidikan seumur hidup (life long education).
3. Berkembangnya teknologi yang mempermudah manusia dalam menguasai dan
memanfaatkan alam dan lingkungannya, tetapi sering kali ditangani sebagai
suatu ancaman terhadap kelestarian peranan manusiawi.
Dapat disimpulkan bahwa urgensi inovasi pendidikan paling tidak berakar kepada
empat alasan yaitu:
1. Upaya memecahkan masalah-masalah praktik pendidikan supaya dapat berjalan
sesuai dengan visi misi dan tujuan pendidikan.
2. Memberikan kepuasan kepada stakeholders pendidikan, sehingga mendatangkan
keuntungan dan kemajuan.

3
3. Pentingnya menyediakan pendidikan yang bermutu dan penyelenggaraan yang
akuntabel.
4. Pentingnya pendidikan mengantisipasi perubahan eksternal sehingga
memberikan daya saing dan keunggulan bangsa di tengah pergaulan dunia
global.
Adapun untuk menciptakan pribadi yang kreatif dan inovatif, maka diperlukan
pendidikan yang berbasis pada pedagogik tranformatif. Karena hanya dengan pendidikan
yang fokus pada transformasi sosial, dapat diharapkan muncul sumber daya manusia yang
menjadi pemimpin dan anggota masyarakat yang kreatif dan inovatif pula. Untuk itu,
pendidikan juga memiliki alasan yang kuat untuk dikelola dengan berbagai inovasi
sehingga menghasilkan tindakan yang inovatif untuk memajukan kebudayaan sehingga
mendatangkan keuntungan bagi semua pihak dan bangsa.

SIMPULAN
Dalam dunia pendidikan inovasi yang dilakukan untuk memecahkan masalah-
masalah pendidikan, inovasi pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang
dirasakan atau diamati sebagai hal baru bagi seseorang atau kelompok orang atau
masyarakat baik berupa hasil invensi yang baru atau mengubah yang lama untuk mencapai
tujuan pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan. Di Indonesia, inovasi
pendidikan dapat dilihat dari empat aspek yaitu tujuan pendidikan, struktur pendidikan dan
pengajaran, metode kurikulum dan pengajaran, yang terakhir yaitu perubahan terhadap
aspek - aspek pendidikan dan proses. Konsep-konsep pendidikan yang dilaksanakan dengan
dukungan teknologi informasi adalah pembelajaran sepanjang hayat, pembelajaran
elektrokik, multimedia, e-learning, dan pengembangan strategi pembelajaran baru. Oleh
karena itu, penting meningkatkan kualitas guru, baik karena dorongan motivasi berprestasi,
maupun respon terhadap fasilitas yang diberikan pemerintah karena kunci dari inovasi
pendidikan terletak pada guru.
Dalam dunia pendidikan guru mempunyai peran penting dalam proses
pembelajaran. Sehingga ketika melakukan kegiatan pembelajaran faktor penting untuk
mencapai tujuan pendidikan ialah keterampilan guru. Untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, maka guru harus selalu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Inovasi
ialah suatu ide yang baru dan belum pernah ada sebelumnya sehingga terciptanya hal baru
dan diharapkan dapat menjadi sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Peran guru dalam
berinovasi sangat diperlukan karena seiring dengan berkembangnya teknologi yang
semakin maju maka guru harus siap sedia untuk melakukan inovasi dalam pendidikan.
Dengan inovasi pembelajaran, maka pembelajaran akan menjadi lebih berarti. Bentuk
inovasi yang dapat dilakukan guru dalam berinovasi di era teknologi informasi yaitu dalam
menyampaikan materi dapat menggunakan media yang lebih menarik dan kreatif contohnya

4
seperti berbagai macam situs sejarah yang sudah berkembang sesuai dengan era sekarang
atau sudah diperbaharui.
Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa menjembatani kepentingan yang tentu
saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa diterapkan dalam mendidik pesera didiknya.
Dalam perkembangan modern, dunia berubah dengan sangat cepat dan bersifat global. Hal
itu diakibatkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat, terutama dalam
bidang komunikasi dan elektronika. Perkembangan dalam bidang ini telah mengakibatkan
revolusi informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua bidang kehidupan
dari semua tempat. Semua aspek dan kegiatan telah terhimpun, terolah, tersimpan, dan
tersebarkan. Secara terbuka, setiap saat informasi tersebut dapat diakses, dibaca, serta
disaksikan oleh setiap orang, terutama melalui internet, media cetak dan televisi

REFERENSI

Anis, M. Z. A., Putro, H. P. N., Susanto, H., Prawitasari, M., & Mardiani, F. Answering the
Learning Challenges in History Subjects in the Industrial Era 4.0 through
Optimization of Digital Learning Sources.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Fathurrahman, F. (2021). Studi Evaluatif Pembelajaran
Sejarah Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah
dan Pendidikan, 5(1), 60-69.
Efendi, I., Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). Implementasi Penilaian Pembelajaran
Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah. Prabayaksa: Journal of History
Education, 1(1), 21-25.
Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). RETROGRESI PENGGUNAAN MEDIA DARING
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal
Education and Development, 9(4), 173-177.
Prawitasari, M., Imanuel, K., Susanto, H., & Fathurrahman, F. (2022). ANALISIS
PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SEJARAH
MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal Educhild: Pendidikan Dan Sosial, 11(1), 27-
31.
Susanto, H. (2016). Kompetensi Sarjana Pendidikan Sejarah dalam Implementasi
Kurikulum Nasional Pendidikan Sejarah SMA. Universitas Negeri Yogyakarta.
Susanto, H. (2020). Profesi Keguruan. Banjarmasin: FKIP Universitas Lambung
Mangkurat.
Susanto, H., Abbas, E. W., Anis, M. Z. A., & Akmal, H. (2021). Character Content and
Local Excellence in Vocational Curriculum Implementation In Tabalong Regency.

5
Susanto, H., Irmawati, I., Akmal, H., & Abbas, E. W. (2021). Media Film Dokumenter
Masuknya Islam Ke Nusantara dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1).
Susanto, H., Jamaludin, J., & Prawitasari, M. (2023). Evaluasi Rancang Bangun Aplikasi
Pembelajaran Sejarah Proklamasi Berbasis Android. ANDHARUPA: Jurnal Desain
Komunikasi Visual & Multimedia, 9(01), 130-143.
Susanto, H., Prawitasari, M., Akmal, H., Syurbakti, M. M., & Fathurrahman, F. (2023).
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU AJAR MATA KULIAH MEDIA
PEMBELAJARAN SEJARAH. Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia), 8(1),
1-10.
Syaharuddin, S., & Susanto, H. (2019). Sejarah Pendidikan Indonesia (Era Pra
Kolonialisme Nusantara sampai Reformasi). Banjarmasin: FKIP Universitas
Lambung Mangkurat.
Sa’ud, Udin Syaefuddin. (2011). Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih, dkk. (2006). Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah
Menengah, Bandung: Aditama.
Syafaruddin., Asrul., & Mesiono. (2012). INOVASI PENDIDIKAN. Medan: Perdana
Publishing Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana.
Wijaya, Cece, dkk. (1992). Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran,
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai