Anda di halaman 1dari 7

Seri Publikasi Pembelajaran

Vol 1 No 2(2021): Inovasi Pendidikan

PERAN GURU DALAM INOVASI PENDIDIKAN

Tasya Calvina Fauzan


Email: 1810111220031@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Pembaharuan atau inovasi dalam dunia kependidikan sering diartikan sebagai suatu upaya
lembaga pendidikan dalam menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang
dengan cara memperkenalkan program kurikulum atau metodologi pengajaran yang baru
sebagai jawaban atas perkembangan internal dan eksternal dalam dunia pendidikan yang
cenderung mengeja efisiensi dan efektivitas (Wijaya dkk, 1991:2).
Inovasi dapat dipahami sebagai dasar kontribusi pribadi dan bukan sekedar untuk
pemenuhan dari suatu keadaan yang dibutuhkan atau sekedar budaya kebiasaan. Inovasi
adalah lebih pada pengembangan produk dan respon perilaku terhadap perbedaan-
perbedaan (Stephen Carter, 1999:44).
Tenaga pengajar yang inovatif adalah mereka yang aktif mencari ide-ide baru, dan
mengalami proses pelaksanaan yang terus berkesinambungan, tidak terhenti dalam satu
waktu saja melainkan terus berlangsung dan mengalami proses perubahan. Perubahan ini
mesti menunjukkan sifat-sifat baru untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan
kurikulum disekolah. Kecakapan dan keberhasilan penggunaan pendekatan yang inovatif
perlu disesuaikan dengan biaya, waktu, tenaga dan penggunaannya.

PENDAHULUAN
Secara etimologi, inovasi berasal dari bahasa Latin, yaitu innovaation yang berarti
pembaharuan dan perubahan. Kata kerjanya innovo, yang artinya memperbarui dan
mengubah. Jadi, inovasi adalah perubahan baru menuju arah perbaikan dan berencana
(tidak secara kebetulan) (Idris, Lisma Jamal, 1992: 70).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi diartikan sebagai pemasukan satu
pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya, yang (gagasan, metode atau alat) (Tim penyusun kamus pusat
pembinaan dan pengembangan bahasa, 1989: 333).
Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru
dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini,
Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu

1
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 1 No 2(2021): Inovasi Pendidikan

ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau
discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah
(Subandiyah, 1992: 80).
Inovasi sering diartikan pembaharuan, penemuan dan ada yang mengaitkan dengan
modernisasi. Perubahan dan inovasi, keduanya sama dalam hal memiliki unsur yang baru
atau lain dari sebelumnya. Inovasi berbeda dari perubahan karena dalam inovasi dalam
unsur kesengajaan. Pembaharuan misalnya, dalam hal pembaharuan kebijakan pendidikan
mengandung unsur kesengajaan dan pada umumnya istilah pembaharuan dapatdisamakan
dengan inovasi (Suryo Subroto, 1990: 127).
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan.
Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan, baik dalam arti sempit, yaitu tingkat lembaga pendidikan, maupun arti luas,
yaitu sistem pendidikan nasional. (Rusdiana, 2014: 46)
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati
sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa
hasil inversi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Selanjutnya, dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu, mungkin sudah lama dikenal
pada konteks sosial atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum dilakukan perubahan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah perubahan, tetapi tidak semua
perubahan merupakan inovasi (Idris, Lisma Jamal, 1992: 71).
Tujuan inovasi adalah efisiensi, relevansi, dan efektivitas mengenai sasaran jumlah
anak didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut
kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat, dan pembangunan) dengan menggunakan
sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya (Suryosobroto, 1990:
129).
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yaitu
kemampuan sumber tenaga, uang, sarana, dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur
organisasi. Jadi, keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah
direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya (Hasbullah, 2001: 189).

PERAN GURU SEBAGAI SEBUAH PROFESI


Pembaharuan atau inovasi dalam dunia kependidikan sering diartikan sebagai suatu
upaya lembaga pendidikan dalam menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang
dengan cara memperkenalkan program kurikulum atau metodologi pengajaran yang baru
sebagai jawaban atas perkembangan internal dan eksternal dalam dunia pendidikan yang
cenderung mengeja efisiensi dan efektivitas (Wijaya dkk, 1991:2).

2
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 1 No 2(2021): Inovasi Pendidikan

Pada lembaga pendidikan, faktor yang menjadi penentu keberhasilan tujuan


pendidikan adalah guru. Hal ini ditegaskan oleh Samana (1994:16) bahwa guru merupakn
faktor uatama dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan sekolah yang pada gilirannya
akan sangat mempengaruhi kemajuan masyarakat yang menjadi suprasistem sekola yang
bersangkutan. Masyarakat yang semakin rasional dan teknologis semakin membutuhkan
jasa sekolah dan atau guru yang bermutu.
Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang
berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya
baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan
potensi diri menjadi multi kompetensi harus melewati proses pendidikan yang
diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan
terasa manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan
diimplementasikan dalam realitas kehidupan. Dalam proses pembelajaran guru telah
menerapkan prinsip-prinsip dasar peadogik modern dan yang mengutamakan pentingnya
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang tepat. Indikatornya, (1) kelengkapan
persiapan mengajar guru, bahan ajar, serta media pembelajaran; (2) kesesuaian
pembelajaran dengan skenarionya dan bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan;
dan (3) ketepatan dalam pemberian tugas, pemanfaatan sumber belajar, dan penggunaan
perangkat evaluasi yang tepat untuk mendapatkan umpan balik dari siswa (Sutrisno,
2008:2).
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau
dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan
bermakna. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai
terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang
akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru.
Tanpa didukung kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam pembelajarannya,
maka pembelajaran akan menjenuhkan bagi siswa. Di samping itu, guru tidak dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Mengingat sangat pentingnya
inovasi, maka inovasi menjadi sesuatu yang harus dicoba untuk dilakukan oleh setiap guru.
Meningkatnya teknologi di era globalisasi yang serba modern ini bisa kita terapkan
pada dunia pendidikan sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses
pembelajaran yang disampaikan. Disini pentingnya teknologi untuk selalu diikuti
perkembangannya. Penggunaan teknologi terbukti dapat meningkatkan minat belajar anak
karena tampilan yang lebih menarik sehingga akan terhindar dari rasa jenuh selama
mengikuti pelajaran. Adanya informasi yang digunakan untuk media pembelajaran dapat
berdampak positif bagi para siswa, yaitu mereka bisa lebih mudah dalam mencari informasi
yang diperlukan selama proses pembelajaran. Media yang bisa digunakan adalah dengan
menyediakan komputer dan Internet di tiap-tiap sekolah. Proses pembelajaran dapat
dipemudah dengan adanya teknologi dalam pendidikan. Misalkan guru dapat memberikan

3
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 1 No 2(2021): Inovasi Pendidikan

materi atau tugas belajar melalui email sehingga peserta didik bisa segera menyelesaikan
dan mengumpukan tugas tersebut.
Pada masa Teknologi Informasi saat ini pun inovasi pembelajaran perlu didesain
dan dilaksanakan oleh guru dengan memaksimalkan media daring. Guru dapat melakukan
pembelajaran menggunakan metode E-Learning, yaitu pembelajaran memanfaatkan
teknologi informasi (TI) dan komunikasi.
Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan melalui perangkat komputer (PC) atau
laptop yang terhubung koneksi internet. Guru pun bisa melakukan pembelajaran bersama di
waktu yang sama dengan menggunakan grup di media sosial, seperti Whatsapp (WA),
Telegram, aplikasi Zoom ataupun media sosial lainnya.
Selain itu, guru dapat memberikan tugas terukur namun tetap memastikan setiap
hari pembelajaran peserta didik terlaksana tahap demi tahap. Masih banyak inovasi lain
yang bisa dilakukan oleh guru demi memastikan pembelajaran tetap berjalan dan peserta
didik mendapatkan ilmu sesuai kurikulum yang telah disusun oleh pemerintah.

GURU INDONESIA DAN TANTANGAN PROFESIONALISME


Keberadaan teknologi menjadi suatu bagian yang berpengaruh terutama pada dunia
pendidikan. Triwiyanto (2014) menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha menarik
sesuatu di dalam manusia sebagai upaya memberikan pengalaman-pengalaman belajar
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan luar
sekolah, berlangsung seumur hidup dan bertujuan optimalisasi kemampuan-kemampuan
individu, agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat. UU No 20
Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menerangkan bahwa “Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan zaman. Sehingga, perancangan dan perkembangan pembelajaran harus
sesuai dengan perkembangan IPTEK (Nurdyansyah & Riananda, 2016). Maka dari itu,
teknologi pendidikan/pembelajaran merupakan suatu proses dengan sistem tertentu dalam
mempermudah siswa untuk belajar dan dapat mengkaji masalah-masalah belajar, sehingga
membuat belajar lebih efektif (Salma,dkk, 2008).
Teknologi dalam pendidikan sangat penting untuk terciptanya rasa semangat siswa
dalam belajar. Faktanya, penggunaan teknologi dalam pendidikan juga dapat meningkatkan
minat belajar siswa, karena dalam hal ini siswa tidak merasa jenuh saat mengikuti
pembelajaran. Dengan demikian, bahwa teknologi pendidikan dapat memperlancar proses
pembelajaran yang sedang diterapkan.
Pentingnya profesionalime guru, akan menjadi suatu faktor penentu proses
pendidikan yang bermutu. Berkenaan dengan profesionalisme guru, berdasarkan PP Nomor
74 Tahun 2008 tentang guru, maka ada empat kompetensi yang harus dikuasai yaitu
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi profesional dapat diartikan

4
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 1 No 2(2021): Inovasi Pendidikan

sebagai kemampuan guru untuk menguasai serta memanfaatkan berbagai sumber daya
untuk mendukung pembelajaran, termasuk kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan
serta teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan perkembangan zaman. Guru
memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, oleh
karena itu pengetahuan, keterampilan serta penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
guna mendukung proses pembelajaran menjadi sesuatu hal yang berguna untuk diketahui
oleh guru saat ini ( Tekege, 2017). Guru harus berhadapan dengan empat isu penting di
masa depan yaitu: 1) menjadi orang-orang yang lebih kompetitif atas perkembangan global;
2) siap dalam peningkatan kualitas, inovasi, dan pelayanan; 3) mengisi usaha merger
(penggabungan), dan akuisisi (penyediaan)- aspek pengetahuan dan kesempatan; dan 4)
melaksanakan teknologi informasi berbasis jaringan (Daft,2010). Lalu, ada tiga jenis
penerapan teknologi di bidang pendidikan: 1) guru menggunakan teknologi ke dalam
pengajaran di ruang kelas, untuk merencanakan pengajaran dan penyajian isi pelajaran
kepada siswa; 2) guru menggunakan teknologi untuk presentasi; 3) guru menggunakan
teknologi untuk mengerjakan tugas administrasi yang terkait dengan profesinya, seperti
penilaian, pembuatan catatan, pelaporan, dan tugas pengelolaan (Mustikasari; Nurhayati,
2016).
Maka dari itu, guru sebagai mediator pendidikan harus selalu meningkatkan
keprofesionalismenya seiring dengan teknologi yang semakin berkembang pesat di segala
bidang, salah satunya bidang pendidikan. Guru harus profesional sesuai dengan amanat
undang-undang dan guru dapat memadukan teknologi dalam pembelajaran, sehingga dapat
meningkatkan stimulus siswa dalam belajar menjadi tinggi, dengan demikian sangat
berpengaruh baik terhadap prestasi belajar siswa.

SIMPULAN
Inovasi dapat diartikan sebagI usaha menemukan benda yang baru dengan jalan
melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Inovasi pembelajaran merupakan
sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan
karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Kemauan guru untuk mencoba
menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan strategi
pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi
baru. Meningkatnya teknologi di era globalisasi yang serba modern ini bisa kita terapkan
pada dunia pendidikan sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses
pembelajaran yang disampaikan. Disini pentingnya teknologi untuk selalu diikuti
perkembangannya. Pada masa Teknologi Informasi saat ini pun inovasi pembelajaran perlu
didesain dan dilaksanakan oleh guru dengan memaksimalkan media daring. Guru dapat
melakukan pembelajaran menggunakan metode E-Learning, yaitu pembelajaran
memanfaatkan teknologi informasi (TI) dan komunikasi.

5
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 1 No 2(2021): Inovasi Pendidikan

Teknologi dalam pendidikan sangat penting untuk terciptanya rasa semangat siswa
dalam belajar. Faktanya, penggunaan teknologi dalam pendidikan juga dapat meningkatkan
minat belajar siswa, karena dalam hal ini siswa tidak merasa jenuh saat mengikuti
pembelajaran. Dengan demikian, bahwa teknologi pendidikan dapat memperlancar proses
pembelajaran yang sedang diterapkan.
Guru sebagai mediator pendidikan harus selalu meningkatkan keprofesionalismenya
seiring dengan teknologi yang semakin berkembang pesat di segala bidang, salah satunya
bidang pendidikan. Guru harus profesional sesuai dengan amanat undang-undang dan guru
dapat memadukan teknologi dalam pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan stimulus
siswa dalam belajar menjadi tinggi, dengan demikian sangat berpengaruh baik terhadap
prestasi belajar siswa.

REFERENSI

Anis, M. Z. A., Putro, H. P. N., Susanto, H., & Hastuti, K. P. (2020). Historical Thinking
Model in Achieving Cognitive Dimension of Indonesian History Learning. PalArch's
Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 17(7), 7894-7906.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Mardiani, F. (2021, February). Analysis of the Effectiveness
of MPBH: The Mains of Mandai as a Saving Food in Banjarmasin Community. In
The 2nd International Conference on Social Sciences Education (ICSSE 2020) (pp.
89-94). Atlantis Press.
Efendi, I., Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). Implementasi Penilaian Pembelajaran
Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah. Prabayaksa: Journal of History
Education, 1(1), 21-25.

Susanto, H. (2020). Profesi Keguruan. Banjarmasin: FKIP Universitas Lambung


Mangkurat.
Susanto, H., & Akmal, H. (2018). Efektivitas Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Berbasis
Mobile Smartphone Sebagai Media Pengenalan Sejarah Lokal Masa Revolusi Fisik
Di Kalimantan Selatan Pada Siswa Sekolah Menengah Atas. HISTORIA: Jurnal
Program Studi Pendidikan Sejarah, 6(2), 197-206.
Susanto, H., Irmawati, I., Akmal, H., & Abbas, E. W. (2021). Media Film Dokumenter
Masuknya Islam Ke Nusantara dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1).
Carter, Stepshen, Renassance, Management : the Rebirth Energy and Innovation in people
and Organisation. USA : Biddles Ltd, Guilford and King’s Lynn. 1999.

Rusdiana, H. A. (2014). Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.


Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius

6
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 1 No 2(2021): Inovasi Pendidikan

Sutrisno Prof. Drs. M.Sc., Ph.d , Profil Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) di Provinsi Jambi ( Studi Evaluatif Pelaksanaan KTSP, SD, SMP dan SMA) :
makalah)

Wijaya, Cece. Dkk.1991. Upaya pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran.Bandung:


Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai