A. PENGERTIAN INOVASI
B. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Menurut Hera Lestari Mikarsa ( 2007 : 73 ), ada dua istilah yang berkaitan erat
dengan pembelajaran, yaitu pendidikan dan pelatihan.Pendidikan lebih menitik beratkan pada
pembentukan dan pengembangan kepribadian, jadi mengandung pengertian yang lebih luas.
Sedangkan pelatihan lebih menekankan pada pembentukan keterampilan. Pendidikan
dilaksanakan dalam lingkungan sekolah, sedangkan pelatihan umumnya dilaksanakan dalam
lingkungan industri.Namun demikian, pendidikan kepribadian saja kurang lengkap. Para siswa perlu
juga memiliki keterampilan agardapat bekerja, berproduksi, dan menghasilkan berbagai hal yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Olehkarena itu, kedua istilah tersebut hendaknya tidak
dipertentangkan melainkan perlu dipadukan dalam suatu sistemproses yang lazim disebut
pengajaran.
Menurut Oemar Hamalik, 1999 (dalam Hera Lestari Mikarsa, 2007 : 73 ) dalam pengajaran,
perumusan tujuan pembelajaran merupakan hal yang utama dan setiap proses pengajaran senantiasa
diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu, proses pengajaran harus
direncanakan agar dapat dikontrol sejauh mana tingkat pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Itulah sebabnya, suatu sistem pengajaran selalu mengalami
dan mengikutitiga tahap, yakni : a) Tahap analisis untuk menentukan dan merumuskan tujuan, b)
Tahap sintesis, yaitu tahap
perencanaan proses yang akan ditempuh, c) Tahap evaluasi untuk menilai tahap pertama dan kedua.
Makna pembelajaran merupakan suatu sistem yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas,perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi pencapaian tujuan
pembelajaran. Manusia yang terlibatdalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga
lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material yangmeliputi buku-buku, papan tulis dan kapur,
fotografi, slide dan film, audio dan video tape, serta material lainnya.(Oemar Hamalik, 1999, dalam
Hera Lestari Mikarsa 2007 : 7.3 )
Rumusan makna pembelajaran tersebut mengandung isyarat bahwa proses pembelajaran
adalah sebuah kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan dari seorang tenaga pendidik kepada para
peserta didiknya, tidak terbatasdilaksanakan dalam ruangan saja, melainkan dapat dilaksanakan
disembarang tempat dengan cara membacabuku, informasi melalui film, surat kabar, televisi,
internet tergantung kepada organisasi dan interaksi berbagaikomponen yang saling berkaitan, untuk
membelajarkan siswa.
3. Materi ajar
Materi ajar adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu guru/instruktor
dalammelaksanakan kegiatan belajar mengajar. Materi yang dimaksud bisa berupa materi tertulis,
maupunmateri tidak tertulis. Materi ajar disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensiyang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.Isi materi ajar pada hakikatnya
merupakanilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang perlu dipelajari siswa agar memiliki
komptensiyang diharapkan. Dengan materi ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu
kompetensiatau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu
menguasaisemua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi ajar merupakan informasi, alat, dan
teks yangdiperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
4. Lingkungan
Proses pembelajaran berlangsung dalam banyak lingkungan berbeda. Lingkungan belajar
merupakan lingkungan atau situasi fisik yang ada di dalamnya pembelajaran diharapkanberlangsung.
Selain ruang kelas, pembelajaran juga berlangsung dalam laboratorium(lab komputer,lab sains atau
lab bahasa), perpustakaan, pusat media, taman bermain, kunjungan lapangan, teater,aula belajar dan
dirumah. Agar suasana belajar tidak membosan, guru bisa menyelenggarakanproses belajar tidak
hanya diruang kelas tetapi guru bisa mengadakannya di luar. Misalnya prosesbelajar di ditaman
sekolah.
g. Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif merupakan strategi pengelompokan di mana para siswa bekerja sama untuk
saling mendapatkan keuntungan dari potensi belajar dari anggota siswa lainnya. Guru bisa
menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan belajar
sfesifik akan tercapai. Kelompok formal ini sebaiknya tidak berlangsung lebih lama dari tugas belajar.
Pengalaman belajar kooperatif bisa bersifat informal pula. Para siswa mungkin dapat menentukan
kebutuhan belajar mereka sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain untuk meningkatkan
pengalaman belajar mereka.
h. Permainan
Permainan memberikan lingkungan kompetitif yang di dalamnya para siswa mengikuti aturan
yang telah ditetapkan saat mereka berusaha mencapai tujuan pendidikan yang menantang. Ini
merupakan teknik yang sangat memotivasi, terutama untuk konten yang membosankan dan repetitif.
Permainan mungkin melibatkan satu siswa atau satu kelompok siswa. Dengan melakukan permainan,
para siswa mulai mengenali pola yangada dalam situasi tertentu. Permainan bisa menantang dan
menyenangkan untuk dimainkan. Permainan bisamemberikan pengalaman belajar yang beraneka
ragam.
i.Simulasi
Simulasi melibatkan para siswa menghadapi situasi kehidupan nyata dalam versi di perkecil.
Simulasimemungkinkan praktik realistik tampa mengeluarkan biaya dan resiko. Simulasi mungkin
melibatkan dialogpeserta, manipulasi materi dan perlengkapan atau interaksi dengan komputer.
Simulasi dapat digunakan untukseluruh kelas atau kelompok kecil yang bekerja sama. Misal kita
ingin menjelasakan tentang prosespembakaran pada mobil kita bisa membawa model mobil mainan
dan menjelaskan pada siswa tentangsimulasi mesin mobil dan siswa dapat memahami konsep yang
sedang disajikan dan melindungi mereka daribahaya menyalakan mesin yang sesungguhnya.
5. Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran
Startegi pembelajaran yaitu cara-cara spesifik yang dapat dilakukan oleh indidu untuk
membuat siswamencapai tujuan pembelajaran atau standar kompetensi. Guru perlu melakukan
upaya kreaktif dalammenggunakan strategi pembelajaran. Sebagai pengembang strategi-strategi
pembelajaran, guru harus tahuupaya atau strategi apa yang harus dilakukan untuk menarik dan
memelihara minat siswa agar tetap mampumemusatkan perhatian terhadap penyampaian materi
atau substansi pembelajaran yang disampaikan. Ketikamengindetifikasi strategi pembelajaran, guru
harus memilih dua jenis :
a. Strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang berpusat pada siswa. Strategi guru adalah
kegiatanmengajar mata pelajaran, misal menyajikan sebuah konsep dengan menampilkan sebuah
video atau membacaatau menunjukan bagaimana menkonjugasi sebuah kata kerja.
b. Startegi yang berpusat pada siswa merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dalam belajar aktif,
seperti membahas kelebihan dan kekurangan sebuah topik, melaksanakan pencarian internet,
membacasebuah artikel koran. Pertimbangan utama ketika memilih startegi pembelajaran adalah
bahwa strategi tersebut sebaiknya menyebabkan siswa mencapai standar dan tujuan pembelajaran.
Selain itu, pertimbangkan pulagaya belajar dan motivasi siswa saat guru dalam memilih startegi
untuk memastikan dengan lebih baik,bahawa seorang guru dapat memenuhi kebutuhan yang
beragam dari pada siswa
6. " Sebagai pengembang media pembelajaran"
Media adalah sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk memfasilitasi aktivitas belajar.
Ragammedia yang dapat digunakan dapat diklasifikasi sebagai teks, audio, video, komputer dan
jaringan intenet.Pemilihan media pembelajaran perlu dilakukan secara cermat. Setiap jenis media
pembelajaran memilikikekuatan dan juga kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum diplih dan
diimplementasikan dalamaktivitas pembelajaran. Guru sebagai pengembang media pembelajaran
harus tahu mengombinasikan mediayang diperlukan dalam menyelenggarakan program
pembelajaran(kombinasi media yang dipilih tentunya harusdapat menunjang efektifitas pada sekolah
tempat aktivitas pembelajaran berlangsung.
7. Sebagai penilai pembelajaran atau evaluasi
Evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh seorang untuk memberikan penilaian terhadap
sesuatu.Evaluasi ada dua yaitu evaluasi hasil belajar dan evaluasi program. Hasil belajar yang dicapai
oleh siswa dapatdinilai dengan menggunakan tes dan penilaian. Ada dua kategori tes yang dapat
digunakan yaitu tes obejektifdan essai. Tes Evaluasi program adalah sebagai proses pengumpulan dan
analisis data yang hasilnya dapatdigunakan untuk membuat sebuah keputusan. Evaluasi program ada
2 yaitu evaluasi sumatif bertujuan untukmenilai efisiensi dan daya tarik program setelah program
tersebut dimplementasikan dalam situasi yang telahditentukan serta evaluasi formatif yang bertujuan
untuk mengembangkan program pembelajaran agar dapatdigunakan secara efektif dan efisien untuk
menunjang atau memfasilitasi berlangsungnya prosespembelajaran. Seorang guru sebagai
pengembang evaluasi, melakukan evaluasi program pembelajaranbertujuan untuk mengetahu
beberapa hal yaitu :
a. Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan
b. Peningkatan kompetensi dalam diri siswa yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam
programpembelajaran
c. Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi siswa
setelahmengikuti program pembelajaran.
Beberapa pertanyaan yang dikemukan oleh guru sebagai perancang program pembelajaran
dalam melakukan
langkah-langkah evaluasi yaitu :
a. Apakah siswa menyukai program pembelajaran
b. Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran
c. Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi pembelajaran
d. Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah
dipelajari
e. Seberapa kontribusi program pembelajaran yang dilaksanakan terhadap prestasi belajar siswa.
Pada tahap evaluasi seorang guru memperbaiki program pembelajaran berdasarkan
kesimpulan data
yang diperoleh sewaktu uji coba. Istilah lain merevisi program pembelajaran. Dalam hal ini evaluasi
dilakukansecara terus-menerus selama proses pengembangan berlangsung demi kesempurnaan hasil
yang diharapkan
KESIMPULAN
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dimiliki atau dilakukan
oleh guru. Hal inidisebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna.
Berbagai inovasi tersebut diharapkan dapatmemberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dan
senang belajar.Seperti yang telah dipaparkan, pada hakekatnya sifat inovasi itu amat relatif, dalam
arti inovasi yang kita lakukansebenarnya barangkali sudah tidak asing bagi orang lain. Tetapi
sebagai seorang guru yang setiap hari berinteraksidengan anak, maka tidaklah salah apabila terus-
menerus melakkukan inovasi dalam pembelajaran. Kemauan guru untuk mencoba menemukan,
menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode danstrategi pembelajaran merupakan
salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru yang segardan
mencerahkan.
Tanpa didukung kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam pembelajarannya, maka
pembelajaran akan menjenuhkan bagi siswa. Di samping itu, guru tidak dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya secaraoptimal. Inovasi akhirnya menjadi sesuatu yang harus dicoba untuk
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran (Teoritik dan Praktik Kurikulum KTSP ).
Jakarta: Prenada MediaGroup