Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH INOVASI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN BANGSA

INDONESIA

Muhammad Ridhi Jihadi


Email: 2110111210013@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Inovasi pendidikan adalah pembaruan dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilakukan
untuk memecahkan masalah pendidikan,inovasi pendidikan merupakan suatu ide,barang,
metode yang dirasakan, diamati sebagai hal baru bagi seseorang atau kelompok orang,baik
berupa hasil invensi atau discovery yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau
memecahkan masalah pendidikan.Di era globalisasi telah banyak perkembangan dan
pembaharuan dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu,upaya harus dilakukan untuk
beradaptasi dengan kondisi ini. Untuk mempersiapkan hal tersebut, diperlukan banyak
inovasi akademik. Guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan dituntut untuk tetap
waspada guna menghasilkan generasi yang berkualitas. Salah satu peran guru adalah sebagai
inovator, artinya guru harus membangkitkan ide-ide baru dalam pembelajaran. Karena
dengan inovasi, guru dapat menciptakan suasana baru di dalam kelas. Dalam pelaksanaan
inovasi pendidikan, guru harus memperhatikan aspek materi yang akan diterapkan. Dengan
adanya inovasi pembelajaran maka proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan
lancar, kondusif dan kreatif sehingga dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik.

PENDAHULUAN
inovasi pendidikan adalah inovasi (pembaruan) dalam bidang pendidikan atau inovasi
yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan, inovasi pendidikan
merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal baru bagi
seseorang atau kelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi (yang baru) atau
discovery (mengubah yg lama) yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau
memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Pada dasarnya inovasi pendidikan merupakan upaya dalam memperbaiki aspek-aspek
pendidikan dalam praktiknya. Untuk lebih jelasnya Inovasi pendidikan Inovasi pendidikan
adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya),
serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan (Sa’ud: 2011, 5).

1
Inovasi pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari empat aspek, yaitu tujuan
pendidikan, struktur pendidikan dan pengajaran, metode kurikulum dan pengajaran serta
perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses (Wijaya, 1998: 28). Sedangkan
pembaharuan pendidikan dapat merupakan perubahan yang mendasar di dalam pendidikan
yang akan menyangkut baik sasaran maupun kebijakan di dalam pendidikan. Karena itu suatu
pembaharuan pendidikan selalu merupakan tindakan yang bersifat politis, berdasarkan suatu
landasan ideologis. Meskipun pembaharuan tidak selalu harus merupakan suatu perubahan
yang besar. Jadi pembaharuan umumnya akan mempengaruhi banyak disiplin antara lain:
sistem tenaga kerja, pemeliharaan kesehatan, penggunaan waktu terluang dan kemungkinan
sistem perekonomian (Mauegha,1982:91).

INOVASI PENDIDIKAN MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIK SERTA


PESERTA DIDIK
Di era globalisasi ini, telah banyak perkembangan dan pembaharuan dalam bidang
pendidikan. Oleh karena itu, upaya harus dilakukan untuk beradaptasi dengan kondisi ini.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, diperlukan banyak inovasi akademik. Guru sebagai
ujung tombak dunia pendidikan dituntut untuk tetap waspada guna menghasilkan generasi
yang berkualitas. Salah satu peran guru adalah sebagai inovator, artinya guru harus
membangkitkan ide-ide baru dalam pembelajaran. Karena dengan inovasi, guru dapat
menciptakan suasana baru di dalam kelas.
Pelaksanaaan inovasi pendidikan seperti inovasi kurikulum tidak dapat dipisahkan
dari inovator dan pelaksana inovasi itu sendiri sebagai contoh seorang guru. Inovasi
pendidikan seperti yang dilakukan di Depdiknas yang disponsori oleh lembaga-lembaga
asing cenderung merupakan “Top-Down Innovation”. Dalam inovasi pendidikan, secara
umum dapat diberikan dua buah model inovasi yang baru yaitu: Pertama “top-down model”
yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu berbagai pimpinan/atasan yang
diterapkan kepada bawahan; seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Pendidikan dan kebudayaan selama ini.
Kedua “bottomup model” yaitu model inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah
dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu proses penyelenggaraan dan hasil
pendidikan.
Sebagai objek utama dalam pendidikan, peserta didik mempunyai peran yang sangat
dominan. Peserta didik dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan
inteligensi, daya motorik, pengalaman, kemauan, dan komitmen yang timbul dalam dirinya
tanpa paksaan. Hal ini terjadi apabila peserta didik juga dilibatkan dalam proses inovasi
pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan perubahan, mulai
dari perencanaan sampai pelaksanaan. Peran peserta didik dalam inovasi pendidikan adalah

2
sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk,
bahkan guru.
Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia
yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat penting
dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa
menjembatani kepentingan-kepentingan itu. Tentu saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa
diterapkan dalam mendidik pesera didiknya. Dalam lembaga pendidikan formal, guru
memiliki tugas pokok serta fungsi yang bersifat multiperan, yaitu sebagai pendidik, pelajar,
dan pelatih. Dalam kejelasannya, istilah pendidik merujuk pada pembinaan dan
pengembangan afeksi peserta didik, sedangka istilah pengajar lebih kepada pembinaan dan
pengembangan pengetahuan atau asah otakintelektual. Selain itu meskipun tidak lazim, guru
juga mendapat predikat sebagai pelatih dimana hal ini merujuk kepada pembinaan dan
pengembangan keterampilan peserta didik, seperti yang dilakukan oleh guru keterampilan.
peranan pendidik adalah melaksanakan inspiring teaching, yaitu melalui kegiatan
mengajar mampu mengilhami murid-muridnya. Maksudnya, pendidik yang mengembangkan
gagasan-gagasan besar dari peserta didik untuk lebih diperdalam lagi selama proses
pembelajaran berlangsung, baik dalam kelas maupun di luar kelas (Rusdiana, 2014).

MANFAAT INOVASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN


munculnya inovasi adalah sebagai alternatif pemecahan masalah, tahap pertama
dalam pengembangan inovasi dimulai dengan pengenalan masalah. Identifikasi masalah ini
kemudian mendorong penelitian dan pengembangan (R&D) atau evaluasi program, dengan
tujuan untuk menciptakan sebuah hal baru, misalnya dalam bidang pendidikan, untuk
memecahkan masalah yang dihadapi pendidikan, banyak model inovasi yang diajukan di
bidang tersebut, antara lain: upaya penyemarataan pendidikan, meningkatkan kualitas,
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendidikan dan relevansi pedagogis. Semuanya
dimaksudkan menyebarluaskan inovasi yang dihasilkan yang dapat diadopsi dan digunakan
memperbaiki dan memecahkan masalah pendidikan di tanah air.
Inovasi sengaja diciptakan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau
pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan berkualitas/unggul, ataupun sebagai
usaha untuk meningkatkan efisiensi dan sebaginya. Inovasi seperti ini dilakukan dan
diterapkan kepada bawahan dengan cara mengajak, menganjurkan dan bahkan memaksakan
apa yang menurut pencipta pembaharuan itu baik untuk kepentingan bawahannya. Dan
bawahan tidak punya otoritas untuk menolak pelaksanaan hal-hal yang baru bagi kepentingan
lembaga dan masyarakatnya.
Di sekolah, para guru menciptakan strategi atau metode mengajar yang menurutnya
sesuai dengan akal yang sehat, berkaitan dengan situasi dan kondisi bukan berdasarkan
pengalaman guru tersebut. Di berbagai bidang, para pencipta inovasi melakukan perubahan
dan inovasi untuk bidang yang ditekuninya berdasarkan pemikiran, ide dan pengalaman

3
dalam bidangnya itu yang telah digeluti berbulanbulan bahkan bertahun-tahun. Ada inovasi
yang juga dilakukan oleh guru-guru, yang disebut dengan “Bottom-Up Innovation”. Model
yang kedua ini jarang dilakukan di Indonesia selama ini karena sitem pendidikan yang
sentralistik. Pembahasan tentang model inovasi seperti model “Top-Down” dan ”BottomUp”
telah banyak dilakukan oleh para peneliti dan para ahli pendidikan. Sudah banyak
pembahasan tentang inovasi pendidikan yang dilakukan misalnya perubahan kurikulum dan
proses belajar mengajar. White (1988: 136-156) misalnya menguraikan beberapa aspek yang
bekaitan dengan inovasi seperti tahapan-tahapan dalam inovasi, karakteristik inovasi,
manajemen inovasi dan sistem pendekatannya. Kennedy (1987: 163) juga membicarakan
tentang strategi inovasi yang dikutip dari Chin dan Benne (1970) menyarankan tiga jenis
strategi inovasi, yaitu: Power Coercive (strategi pemaksaan), Rational Empirical (empirik
rasional), dan Normative - Re-Educative (Pendidikan yang berulang secara normatif),
(Wijaya, Dkk, 1992:18).
Dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, guru harus tetap memperhatikan aspek materi
yang akan diterapkan. Dengan adanya inovasi pembelajaran maka proses kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif dan kreatif sehingga dapat menumbuhkan
semangat belajar peserta didik. Dan juga tercapainya tujuan pembelajaran dan pada akhirnya
dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Peserta didik adalah objek utama dalam
pendidikan, peserta didik mempunyai peran yang sdominan. Peserta didik dapat menentukan
keberhasilan belajar melalui penggunaan inteligensi, daya motorik, pengalaman, kemauan,
dan komitmen yang timbul dalam dirinya tanpa paksaan. Hal ini terjadi apabila peserta didik
juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan.

SIMPULAN
Inovasi pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk
memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan atau untuk memperbaiki aspek-
aspek pendidikan agar lebih efektif dan efisien. Sedangkan Inovasi pembelajaran adalah
sebuah upaya pembaharuan terhadap berbagai komponen yang diperlukan dalam
penyampaian materi pelajaran dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung. Tujuan inovasi tersebut yaitu untuk
memecahkan persoalan pendidikan yang timbul dan memperbaiki suatu keadaaan
pendidikan, atau proses pendidikan tertentu yang terjadi dimasyarakat.

Pada era globalisasi sekarang, Inovasi dapat memberikan angin segara terhadap
dunia Pendidikan dimana dengan Inovasi para pendidik dapat menegembangkan gagasan-
gagasan dan ide-ide dalam pembelajaran dengan luas, selain itu dengan adanya Inovasi
Pendidikan dapat juga meingkatkan kualitas peserta didik.
Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia
yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat penting

4
dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa
menjembatani kepentingan-kepentingan itu. Tentu saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa
diterapkan dalam mendidik pesera didiknya. Di sekolah, para guru menciptakan strategi atau
metode mengajar yang menurutnya sesuai dengan akal yang sehat, berkaitan dengan situasi
dan kondisi bukan berdasarkan pengalaman guru tersebut. Di berbagai bidang, para pencipta
inovasi melakukan perubahan dan inovasi untuk bidang yang ditekuninya berdasarkan
pemikiran, ide dan pengalaman dalam bidangnya itu yang telah digeluti berbulanbulan
bahkan bertahun-tahun.
Dengan adanya Inovasi Pendidikan tidak hanya meningkatkan kualitas atau mutu
pendidik atau peserta didik tapi juga manfaat lainnya seperti ; (Memberikan Solusi Untuk
Memecahkan Suatu Masalah) Manfaat pertama dari inovasi yang dilakukan yakni, dapat
memberikan solusi untuk memecahkan suatu permasalahan yang terjadi. (Dapat Meningkatkan
Produktivitas Peserta Didik Dan Pengajar) Manfaat berikutnya dari dilakukannya inovasi dalam
pendidikan yaitu, dapat meningkatkan produktivitas dalam kegiatan belajar mengajar antara
peserta didik dan tenaga pengajar. (Meningkatkan Ketangguhan Terhadap Perkembangan Zaman)
Manfaat selanjutnya dari inovasi di bidang pendidikan yaitu, dapat meningkatkan
ketangguhan baik peserta didik, maupun tenaga pengajar dalam menghadapi perkembangan
zaman yang kian pesat. (Menghasilkan Sesuatu Yang Baru) Manfaat terakhir dalam melakukan
inovasi di bidang pendidikan yaitu, dapat menghasilkan sesuatu yang baru. Inovasi di bidang
pendidikan dapat menghasilkan hal baru yang unik juga berkualitas baik bagi siswa, tenaga
pengajar, maupun masyrakat sekitar.

REFERENSI

Fathurrahman, F., Kumasalari, D., Susanto, H., Nurholipah, N., & Saliman, S. (2022).
Implementasi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program
Adiwiyata. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(6), 13038-13044.

Fathurrahman, F., Susanto, H., Yuliantri, R. D. A., & Abbas, E. W. (2022). Analisis
Pembelajaran Kooperatif dalam Penerapan Blended Learning Masa Pandemi Covid-
19. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(3), 733-739.

Fauziyah, N., Susanto, H., Rochgiyanti, R., & Syaharuddin, S. (2022). Interaksi Sosial
Santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Nurul Amin Alabio Tahun 1997-
2020. Prabayaksa: Journal of History Education, 2(1), 23-32.

Kennedy, C. 1987. Innovation for Change. Teacher Development and Innovation. ELT
Journal 41/3.

5
Prawitasari, M., Imanuel, K., Susanto, H., & Fathurrahman, F. (2022). ANALISIS
PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SEJARAH
MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal Educhild: Pendidikan Dan Sosial, 11(1), 27-
31.

Prawitasari, M., Sawitri, R., & Susanto, H. (2022). Nilai-nilai Karakter dalam Buku Teks
Sejarah SMA Kelas XI di SMAN 7 Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 22(3), 2287-2291.

Rochgiyanti, Miftahuddin, Susanto, . H. ., Fathurrahman, & Hadijah, M. . (2022). Madam:


Budaya Urang Banjar Merantau untuk Kehidupan Lebih Baik. Jurnal Pendidikan Dan
Konseling (JPDK), 4(3), 1963–1700. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i3.4945

Rusdiana, A. (2014). Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Sa’ud, Udin Syaefuddin, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011.

Susanto, H., & Purwanta, H. (2022). Analisis Pola Narasi Reflektif Buku Teks Sejarah
SMA Untuk Pencapaian Empati Sejarah. Yupa: Historical Studies Journal, 6(1), 45-
62.

Susanto, H., Fatmawati, S., & Fathurrahman, F. (2022). Analisis Pola Narasi Sejarah dalam
Buku Teks Lintas Kurikulum di Indonesia. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan
Pendidikan, 6(2), 228-243.

Susanto, H., Irmanita, W., Syurbakti, M. M., & Fathurrahman, F. (2022). ANALISIS
PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
DARING MASA PANDEMI COVID-19. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan
Sejarah, 8(1), 13-24.

Susanto, H., Prawitasari, M., Akmal, H., Syurbakti, M. M., & Fathurrahman, F. (2023).
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU AJAR MATA KULIAH MEDIA
PEMBELAJARAN SEJARAH. Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS
Indonesia), 8(1), 1-10.

Susanto, H., Sariyatun, S., & Djono, D. (2022). Analisis Konteks Historis Film Sejarah
Perang Banjar Sebagai Media Edutainment. Jurnal Humanitas: Katalisator
Perubahan dan Inovator Pendidikan, 9(1), 16-27.

Wijaya, Cece, dkk, Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1992

Anda mungkin juga menyukai