Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

DAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Makalah Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pembimbing: Daimah, S.Pd.I.,M.Si.

Oleh:

Muhammad Firlana (032100240)

Rofidatul Mumtazah (032100243)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NAWAWI
PURWOREJO
2021

0
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pendidikan ialah pengetahuan tentang proses pembelajaran yang dilakukan
oleh pendidik dan peserta didik. Setiap ada pendidikan pasti ada lembaga atau wadah
yang menjadi tempat proses pendidikan berlangsung. Jadi, sekarang banyak lembaga-
lembaga pendidikan islam dari jenjang yang kecil sampai jenjang yang lebih tinggi dan
adapula lembaga pendidikan islam yang fungsi asalnya adalah tempat peribadatan.
Keberlangsungan pendidikan yang efektif di perlukan pengelolaan administrasi yang
menunjang proses pendidikan tersebut. Adapun administrasi pendidikan telah menjadi
tolak ukur pertama atas berjalannya pembelajaran dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lembaga pendidikan islam?
2. Apasaja macam-macam lembaga pendidikan islam!
3. Sebutkan contoh lembaga pendidikan islam!
4. Apa pengertian administrasi penddidikan?
5. Apa tujuan administrasi pendidikan?
6. Bagaimana fungsi administrasi pendidikan?
7. Apa saja unsur-unsur administrasi pendidikan?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam


Secara bahasa, lembaga adalah badan atau organisasi. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dikatakan bahwa, lembaga adalah badan atau organisasi yang
tujuannya melakasanakan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang karena satu dan lain
hal memikul tanggung jawab pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan misi badan
tersebut. Sebagian lagi mengartikan lembaga pendidikan sebagai lembaga atau tempat
berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah
tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan
sekitar.1
Dari pengertian diatas bisa kita simpulkan bahwasannya lembaga pendidikan
islam adalah sebuah wadah atau naungan yang berisikan peraturan proses pembelajaran
peserta didik baik secara jasmani maupun rohani menuju pendewasaan berdasarkan nilai-
nilai islami.

2. Macam-Macam Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam


Pendidikan islam dapat di berikan kepada peserta didik didalam lembaga-lembaga
yang berbasis islam. Adapun lembaga-lembaga pendidikan islam dibagi menjadi 3
macam yaitu:
a. Lembaga pendidikan formal
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa
lembaga pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan formal juga bisa dikatakan sebagai pendidikan nasional yang mana
semua warga Negara wajib mengikutinya minimal sampai jenjang SMP.
Adapun ciri-ciri pendidikan formal adalah:

1
Ibrahim Bafadhol, “Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia”, dalam Jurnal Edukasi Islami Jurnal
Pendidikan Islam Vol. 06 No.11, Januari 2017. Hlm.60

2
1) Pendidikan berlangsung dalam ruang kelas yang sengaja dibuat oleh lembaga
pendidikan formal.
2) Guru adalah orang yang ditetapkan secara resmi oleh lembaga.
3) Memiliki administrasi dan manajemen yang jelas.
4) Adanya batasan usia sesuai dengan jenjang pendidikan.
5) Memiliki kurikulum formal.
6) Adanya perencanaan, metode, media, serta evaluasi pembelajaran.
7) Adanya batasan lama studi.
8) Kepada peserta yang lulus diberikan ijazah. Dapat meneruskan pada jenjang yang
lebih tinggi.2
Keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa pendidikan formal ialah pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang di buat oleh lembaga pendidikan formal,
berbasis nasional dan adanya batasan waktu studi. Dan yang dimaksud pendidikan
yang berjenjang adalh pendidikan yang di adakan sesuai umur dan kapasitas pola
pikir. Seperti RA/TK untuk anak-anak kecil yang berusia 5 tahun, SD/MI untuk anak-
anak yang beranjak remaja dan seterusnya sampai ke jenjang pengguruan tinggi.
b. Pendidikan non formal
Lembaga pendidikan non formal adalah lembaga pendidikan yang disediakan
bagi warga negara yang tidak sempat mengikuti atau menyelesaikan pendidikan pada
jenjang tertentu dalam pendidikan formal. pendidikan nonformal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan
anak usia dini, pendidikan kemudaan, pendidikan pembedayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan lainnya.
Adapun ciri-ciri pendidikan nonformal tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan berlangsung dalam lingkungan masyarakat
2) Guru adalah fasilitator yang diperlukan.
3) Tidak adanya pembatasan usia.
4) Materi pelajaran praktis disesuaikan dengan kebutuhan pragmatis.
5) Waktu pendidikan singkat dan padat materi.
6) Memiliki manajemen yang terpadu dan terarah.
2
Ibrahim Bafadhol, “Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia”, dalam Jurnal Edukasi Islami Jurnal
Pendidikan Islam Vol. 06 No.11, Januari 2017. Hlm.60-61
7) Pembelajaran bertujuan membekali peserta dengan keterampilan khusus untuk
persiapan diri dalam dunia kerja.
Bisa disimpulkan bahwa pendidikan non formal adalah pendidikan yang di
adakan untuk masyarakat yang sudah tidak bisa mengenyam pendidikan secara
berskala. Pendidikan formal juga tidak membatasi usia bagi masyarakat dalam artian
semua orang bisa yang tidak masuk pendidikan formal bisa masu ke pendidikan non
formal tersebut. Contoh pendidikan non formal seperti kejar paket, lembaga
pelatihan, kursus dan lain sebagainya.
c. Lembaga informal
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan
bahwa pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Jadi,
pendidikan keluarga adalah pendidikan pertama bagi anak dan tidak terbatas
waktunya. Jadi pendidikan dalam keluarga yang menjadi guru adalah orang tua dan
tidak ada pengaturan yang baku seperti di pendidikan formal yang terpatok pada
kurikulum.3

3. Contoh-Contoh lembaga pendidikan


a. Madrasah(sekolah)
kata madrasah berasal dari bahasa arab
yaitu: ‫مدرسة‬ jamaknya: ‫دارس‬JJ‫م‬, (madāris) merupakan sebuah kata bahasa arab yang
berarti sekolah. Asal katanya yaitu darasa  yang artinya belajar. Di Negara indonesia
madrasah dikhususkan sebagai sekolah (umum) yang kurikulumnya terdapat
pelajaran-pelajaran tentang Islam. Madrasah Ibtidaiyah (MI) setara dengan Sekolah
Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara dengan Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan Madrasah Aliyah (MA) setara dengan Sekolah Menengah ke
Atas (SMA).4 Madrasah adalah lembga pendidikan yang dibangun untuk proses
pendidikan dan lebih detail dalam mempelejari tentang agama islam dari sekolah
pada umumnya.

3
Ibid….hlm.60-62
4
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah di akses pada 15
november 2021 jam 10:30 WIB

4
b. Pondok pesantren
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia dan
sejarahnya telah mengakar secara berabad-abad. Sebagai lembaga pendidikan khas
Indonesia, khususnya Jawa, pesantren memiliki keunikan tersendiri yang tidak dapat
ditemui dalam sejarah peradaban Timur Tengah sekalipun.5 Pondok Pesantren
merupakan rangkaian kata yang terdiri dari pondok dan pesantren. Kata pondok
(kamar, gubuk, rumah kecil) yang dipakai dalam bahasa Indonesia dengan
menekankan kesederhanaan bangunannya. Ada pula kemungkinan bahwa kata
pondok berasal dari bahasa arab “fundūk” yang berarti ruang tempat tidur, wisma
atau hotel sederhana. Pada umumunya pondok memang merupakan tempat
penampungan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari tempat asalnya. Sedangkan
kata pesantren berasal dari kata dasar “santri” yang dibubuhi awalan “pe” dan akhiran
“an” yang berarti tempat tinggal para santri.6 Dalam lembaga pendidikan Islam yang
di sebut pesantren tersebut, sekurang-kurangnya memiliki unsur-unsur: kiai, santri,
masjid sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan dan pondok atau asrama sebagai
tempat tinggal para santri serta kitab-kitab klasik sebagai sumber atau bahan
pelajaran.7
Dari uraian di atas tadi dapat di simpulkan bahwa pondok pesantren adalah
sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh seorang kyai guna mengajarkan
santri tentang ajaran islam dan santri tinggal di dalam lembaga tersebut. Pondok
pesantren biasanya identik dengan pembelajaran sistem tradisional, namun sekarang
keadaan sudah berada di era modern banyak sekolah/madrasah umum yang di
masukkan dalam lingkup pesantren. Hal itu bisa kita kenal dengan madrasah berbasis
pondok pesantren.
Contoh lain dari lembaga-lembaga pendidikan islam yaitu: surau, mushola, majlis
ta’lim, halaqoh dan lain sebagainya.

5
Arief Efendi, “Peran Strategis Lembaga Pendidikan Berbasis Islam di Indonesia”, dalam Jurnal
Pendidikan Islam El-Tarbiyah No. 1. Vol. I. 2008. Hlm 3.
6
Muhammad Idris Usman,” Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam(Sejarah Lahir, Sistem
Pendidikan, dan Perkembangannya Masa Kini)”, dalam Jurnal Al Hikmah Vol. XIV Nomor 1/2013. Hlm 103
7
Abdul Mukhlis, “Sejarah Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Nusantara”, dalam Jurnal Al-Makrifat Vol 2,
No 1, April 2017. Hlm 23-24.
4. Pengertian administrasi penddidikan
Pertama, Hadari Nawawi mengatakan, “administrasi pendidikan adalah rangkaian
kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk
mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang di selenggarakan dalam lingkungan
tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan formal”. Selanjutnya dikatakan, ada
perbedaan antara administrasi pendidikan dan kegiatan operasional kependidikan.
Kegiatan operasional kependidikan adalah kegiatan-kegiatan teknis edukatif, seperti
kegiatan belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan dan sebagainya. Sedangkan
administrasi pendidikan menyangkut kemampuan mengendalikan kegiatan operasional
agar secara serentak bergerak dan terarah pada pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan itu adalah mengusahakan terwujudnya efesiensi dan efektivitas yang tinggi.
Kedua, Engkoswara mengatakan, “Administrasi Pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari penataan sumber daya manusia yaitu, kurikulum dan fasilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia dalam mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya dikatakan bahwa tujuan
administrasi pendidikan adalah mencapai tujuan pendidikan secara produktif, yaitu
efektif dan efisien. Ukuran keberhasilan administrasi pendidikan produktivitas
pendidikan, yang dapat dilihat pada produk, hasil atau efektivitas proses, suasana atau
efesiensi dalam pendidikan. Dalam pencapaian produktivitas itu di perlukan suatu proses,
minimal meliputi prilaku manusia berorganisasi, yang dapat dinyatakan dalam bentuk
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atau pembinaan atas kewajiban administratif.
Tugas kewajiban administratif itu dapat dikelompokkan dalam tujuh kategori yaitu:
a. Program pendidikan
b. Murid
c. Personil
d. Kantor sekolah
e. Pelayanan bantuan
f. Hubungan sekolah dan masyarakat.

6
administrasi pendidikan adalah tindakan mengkoordinasikan prilaku manusia dalam
pendidikan, agar semua daya yang ada dapat ditata sebaik mungkin, sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai secara produktif.8
Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama manajemen
dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan
terpenting pada lembaga pendidikan tersebut.9
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan
sejumlah orang dalam lembaga pendidikan yang mengatur oprasional dalam penataan
kependidikan yang sistematis dan efektif dengan sumber daya yang ada.

5. Tujuan administrasi pendidikan


Sergiovanni dan Carver (1975) menyebut empat tujuan administrasi yaitu:
a. Efektifitas produksi
b. Efesiensi
c. Kemampuan menyesuaikan diri
d. Kepuasan kerja

Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan


keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki fungsi
untuk mencapai efekivias produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tuntunan kurikulum. Dalam mencapai tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien
mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga seminimal mungkin,
tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan
ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolahnya
yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi
kepuasaan kerja kepada mereka. Sekolah merupakan subsistem pendidikan Nasional,
maka tujuan Administrasi pendidikan yang dilaksanakan di sekolah juga bersumber pada
tujuan pendidikan di Indonesia guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan Nasional
tersebut.

8
Rosmiaty Azis, Pengantar ADMINISTRASI PENDIDIKAN, Yogyakarta: Penerbit Sibuku, 2016.hlm.1-2
9
Yaman La Ndibo, “Analisis Penerapan Fungsi-Fungsi Administrasi Pendidikan Sekolah” dalam Didaktis:
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol.18 No.3 Tahun 2018. Hlm 322.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
disebutkan bahwa tujuan pendidikan Nasional adalah: meningkatkan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri
yang turut serta bersama –sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.10

6. Fungsi administrasi pendidikan


Fungsi administrasi pendidikan pada dasarnya sama dengan fungsi administrasi
secara umum. Adapun fungsi manajemen menurut para ahli diantaranya adalah:
a. Menurut G. R. Terry
1) Planning/perencanaan
2) Organizing/pengorganisasian
3) Actuating/pelaksanaan
4) Controlling/pengawasan

b. Menurut Henri Fayol


1) Planning/perencanaan
2) Organizing/pengorganisasian
3) Commanding/pengaturan
4) Coordinating/pengkoordinasian
5) Controlling/pengawasan11

Fungsi-Fungsi manajemen sering menerapkan model siklus dari Deming (Deming


Cycle) yang terdiri dari:

a. Plan = merencanakan
b. Do =melaksanakan
c. Chek = pengecekan/perbaikan

10
Rosmiaty Azis, Pengantar ADMINISTRASI PENDIDIKAN, Yogyakarta: Penerbit Sibuku, 2016. Hlm . 8-
9
11
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan Edisi Revisi, Bandung:PT Refika Aditama, 2013.Hlm. 7

8
d. Act = penindaklanjutan

Fungsi-Fungsi tersebut merupakan suatu siklus yang berkesinambungan antara


yang satu dengan yang lain. Jadi, setelah merencanakan yang ada yaitu melaksanakan
rencana tersebut jikan ada suatu kekurangan atau kesalahan dalam pelaksanakan tersebut
yang seharusnya dilakukan ialah memperbaikinya agar kesalahan atau kekurangan
tersebut tidak terjadi untuk kedua kalinya.12

Dari penjelasan diatas, dapat kita pahami bahwa fungsi-fungsi yang telah di
jabarkan mempunyai tujuan yang sama walaupun dalam mendeskripsikan mereka
berbeda jumlah namun jumlah tersebut saling melengkapi.

7. Unsur-Unsur Administrasi Pendidikan


Secara umum, ruang lingkup administasi pendidikan menurut Mulyono yang
dikutip oleh Yaman La Ndibo menyatakan ada 10 yaitu:
a. Administrasi kurikulum,
adapun pengertian kurikulum menurut para ahli adalah:
1) saylor dan Alexander, kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk
memengaruhi anak belajar di dalam ruangan, halaman sekolah atau luar sekolah.
2) Albertycs, kurikulum adalah semua aktivitas sekolah yang di sediakan untuk
siswa.13
Dari pengertian di atas, dapat sdi simpulkan bahwa kurikulum adalah
segala kegiatan yang telah di atur dan di rancang oleh semua tenaga pendidik
baik kepala sekolah maupun guru untuk mencapai tujuan sekolah.
Adapun proses administrasi kurikulum yaitu: perencanaan, pelaksaan,
pengawasan dan evaluasi kurikulum.14
Dalam kurikulum yng harus disusun diantaranya ada silabus dan RPP(rencana
pelaksaan pembelajaran. Adapun pengertian RPP adalah rencana pembelajaran
yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran siswa untuk
mencapai satu kompetensi dasar (KD) yang lakukan guru dalam satu atau lebih

12
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan Edisi Revisi, Bandung:PT Refika Aditama, 2013.Hlm. 15-
16
13
Rusdiana, pengelolaan pendidikan, bandung:CV Pustaka Setia.2015. hal 110
14
Seiski Afrita Riska, Administrasi Kurikulum diakses pada tanggal 18 november 2021 jam 13:31 WIB
pertemuan PBM di kelas atau tempat pembelajaran lainnya. Sedangkan silabus
adalah rencana pelajaran pada suatu san/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, komperensi dasae, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran. Indicator pencapaian kompetensi
untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
b. administrasi ketenagaan pendidikan (kepegawaiana)
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pasal 39
ayat 1 di katakana “Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,
pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan”
menurut anwar arifin tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan di angkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Jadi
orang yang termasuk dalam ketenagaan pendidikan adalah kepala sekolah, pendidik,
staf TU dan lain sebagainya.15
c. administrasi kesiswaan,
Administrasi kesiswaan merupakan usaha, dan kegiatan yang meliputi pengaturan
tentang administrasi yang berkaitan dengan siswa dalam upaya mengembangkan
potensi siswa. Administrasi Kesiswaan berhubungan dengan tata usaha yang
berperan penting dalam penyimpanan data-data siswa tersebut.
d. administrasi sarana dan prasarana pendidikan
penjelasan tentang sarana dan prasarana memiliki arti berbeda.sarana pendidikan
adalah fasilitas yang di gunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar agar
tujuan pembelajaran tercapai seperti meja, kursi, gedung dan lain sebagainya.
Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung menunjan
proses pendidikan seperti parkiran, halaman dan lain sebagainya.
e. administrasi keuangan/pembiayaan pendidikan
untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, secara di perlukan pengelolaan
menyeluruh terhadap sumbar daya yang ada dalam lembaga pendidikan salah satunya
adalah keuangan. Dan suatu rencana tidak akan terlaksana tanpa dukungan biaya

15
Rusdiana, pengelolaan pendidikan, bandung:CV Pustaka Setia.2015. hal 147

10
untuk mencukupi kebutuhan. Adanya pembiayaan dalam pendidikan untuk
menunjang proses pembelajaran sekolah agar lebih efektif.
f. administrasi perkantoran,
g. administrasi unit-unit penunjang pen didikan
h. administrasi layanan khusus pendidikan
i. administrasi tata lingkungan dan keamanan sekolah
j. administrasi hubungan dengan masyarakat, meliputi pembukuan, lamat kantor/orang
yang dianggap perlu, hasil kerjasama, program-program humas, dan sebagainya.16

KESIMPULAN
16
Alauddin,” Kualitas Kegiatan administrasi Pendidikan di Sekolah dan Hubungannya dengan Pengawasan
Profesional”, dalam Journal of Islamic Education Management April 2020, Vol.5, No.1 hal 50.
lembaga pendidikan islam adalah sebuah wadah atau naungan yang berisikan
peraturan proses pembelajaran peserta didik baik secara jasmani maupun rohani menuju
pendewasaan berdasarkan nilai-nilai islami. Adapun macam-macam lembaga pendidukan
islam ialah lembaga formal, non formal dan informal. Contohny yaitu madrasah,
pesantren, surau dan lain sebagainya.

administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan sejumlah orang dalam lembaga


pendidikan yang mengatur oprasional dalam penataan kependidikan yang sistematis dan
efektif dengan sumber daya yang ada. Sergiovanni dan Carver (1975) menyebut empat
tujuan administrasi yaitu: Efektifitas produksi, Efesiensi, Kemampuan menyesuaikan diri
dan Kepuasan kerja. Adapun unsur-unsur administrasi pendidikan diantaranya:
administrasi kurikulum,kesiswaan, sarana prasarana, keuangan dan lain-lain yang telah di
sebutkan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

12
Bafadhol, Ibrahim. "Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia." Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 06 No.11, Januari 2017.
Alauddin, A. (2020). Kualitas Kegiatan Administrasi Pendidikan di Sekolah dan Hubungannya
dengan Pengawasan Profesional. Kelola: Journal of Islamic Education Management, April
2020, Vol.5, No.1

Rusdiana, pengelolaan pendidikan, bandung:CV Pustaka Setia.2015.

Effendi, A. Peran Strategis Lembaga Pendidikan Berbasis Islam di Indonesia, El-Tarbawi Jurnal
Pendidikan Islam, No. 1. Vol. I. 2008.

Usman, I. M. Pesantren sebagai lembaga pendidikan islam. Jurnal Al Hikmah, Vol. XIV Nomor
1/2013.

Mukhlis, A. (2017). Sejarah Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Nusantara (Surau,


Meunasah, Pesantren Dan Madrasah). Dalam jurnal Makrifat Vol 2, No 1, April 2017.

Azis, R. 2016. Pengantar administrasi pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Sibuku.

Saputra, U. (2013) Administrasi Pendidikan edisi revisi, Bandung Pt. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai