Anda di halaman 1dari 13

Resume Modul 10 dan 11 Pendidikan PKN di SD

Nama : Novita Sari NIM : 856967006

: Riska Ria NIM : 856966803

: Welly Hasvindo NIM : 856966874

DOSEN : Dra. Yuni Wati, M.H

MODUL 10

MODEL PEMBELAJARAN PKn SD BERBASIS PORTOFOLIO DI KELAS IV, V,


DAN VI

KB 1 : Langkah-langkah Model Pembelajaran PKn SD Berbasis


Portofolio
A. KONSEP DAN HAKEKAT PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
Pembelajaran portofolio adalah sebua inovasi dalam pembelajaran PKn sebagai wujud
nyata dari pembelajaran kontekstual. Pembelajaran portofolio mengandalkan keaktifan
siswa untuk terjun ke lapangan guna menghubungkan antara tekstual dengan
kontekstual di bawah bimbingan guru guna memperoleh sebuah pengalaman langsung
yang hasilnya harus disajikan di kelas oleh masing-masing kelompok siswa dengan
masalah yang dipilihnya.
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh siswa maupun guru :

Thp Siswa Guru


I Mengidentifikasi masalah-masalah Mengidentifikasi masalah-masalah
kebijakan Publik di Masyarakat kebijakan public dalam masyarakat
II Memilih masalah untuk kajian kelas Memilih masalah untuk kajian kelas
III Mengumpulkan informasi tentang Mengumpulkan informasi tentang
masalah yang akan dikaji kelas masalah yang akan dikaji kelas
IV Membuat portofolio kelas Membuat portofolio kelas
V Menyajikan portofolio Menyajikan portofolio
VI Merefleksi pada pengalaman belajar Merefleksi pada pengalaman belajar
Portofolio adalah kumpulan informasi yang tersusun dengan baik yang
menggambarkan rencana kelas berkenaan dengan suatu isu kebijakan public yang telah
diputuskan untuk dikaji, baik dalam kelompok kecil maupun kelas (antar kelompok
dalam kelas atau antar kelas dan bahkan antar sekolah. Portofolio kelas akan berisi
pernyataan-pernyataan tertulis, peta, grafik, photography, dan karya seni asli.

B. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO


Langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio menurut Center for Civic
Education (2002:55-7b) sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Masalah yang ada dalam masyarakat
Dalam tahap ini terdapat 3 kegiatan utama yang dilakukan oleh siswa yaitu diskusi
kelas, diskusi kelompok, dan tugas pekerjaan rumah.

2. Memilih masalah untuk kajian kelas


Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengkaji informasi yang dikumpulkan
yang dianggap paling penting dan mengadakan pemilihan secara demokratis
tentang masalah yang akan mereka kaji dengan cara memilih satu masalah.

3. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas


Langkah-langkahnya yaitu mengidentifikasi sumber-sumber informasi, tinjau ulang
pedoman untuk memperoleh dan mendokumentasi informasi, dan pengumpulan
informasi.

4. Mengembangkan portofolio kelas


Langkah-langkah pada tahap ini menurut buku panduan guru “Kami Bangsa
Indoneisa ….” Proyek Kewarganegaraan (2000:12) :
a. Kelas dibagi ke dalam 4 kelompok
b. Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio
c. Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim portofolio
d. Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim peneliti
e. Membuat portofolio

KB 2 : Model Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio di Kelas IV, V, dan VI


Model pembelajaran portofolio siswa dituntut untuk aktif, kreatif, berpartisipasi, juga dapat
bekerjasama dengan siswa lainnya. Adapin seksi/tahapan dalam sebuah portofolio adalah ;

1. Seksi penayangan, bagian ini memuat rangkuman masalah secara tertulis,penyajian


masalah dengan grafik, dan identifikasi sumber-sumber informasi.
2. Seksi dokumentasi, bertugas mengkoordinir bahan-bahan yang paling baik
didokumentasikan atau memberi bukti penelitiannya.
Dalam menyelenggarakan show case, guru sebagai pihak penyelenggara hendaknya
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Persiapan
b. Pelaksanaan

Refleksi Pengalaman Belajar

Merefleksi maknanya adalah bercermin pada pengalaman belajar yang baru saja dilakukan
siswa, baik secara perorangan maupun kelompok. Dalam kegiatan refleksi ini siswa diajak
untuk melakukan evaluasi tentang apa dan bagaimana mereka belajar. Tujuan dari refleksi
ini yaitu untuk belajar menghindari kesalahan di masa yang akan datang dan meningkatkan
kinerja siswa.

Panduan untuk merefleksi pengalaman siswa dengan beberapa pertanyaan-pertanyaan


berikut:
a. Melalui kerja sama dengan teman-teman sekelas, apakah yang telah saya pelajari secara
pribadi tentang cara-cara membuat suatu kebijakan untuk mengatasi masalah?
b. Apakah yang telah kelas kami pelajari tentang cara-cara membuat suatu kebijakan
untuk mengatasi masalah melalui pembuatan portofolio?
c. Keterampilan apa yang telah saya pelajari melalui kegiatan ini?
d. Apa keuntungan bekerja dalam tim?
e. Apakah kerugian bekerja dalam tim?
f. Apakah yang telah kami lakukan dengan baik?
g. Bagaimanakah saya dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah?
h. Bagaimanakah kami dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah?
i. Apakah yang kami ingin lakukan secara berbeda, seandainya kami membuat portofolio
lain pada masa yang akan datang?
Hasil refleksi pengalaman belajar tersebut dimasukkan sebagai bab kelima pada portofolio
seksi dokumentasi. Oleh karena hasil refleksi tersebut didasarkan atas refleksi individual
dan refleksi kelas maka hasil refleksi diletakkan secara terpisah.
Dengan demikian, refleksi hasil pembelajaran praktik belajar Pendidikan Kewarganegaraan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Mengembangkan sifat pembawa atau karakter siswa berupa tanggung jawab individu;
disiplin diri; sopan dan jujur serta berani; menghormati hak-hak orang lain dan hukum;
berpikir terbuka dan kritis; negoisasi dan kompromi; ketekunan;dan berpikir
kemasyarakatan
b. Temuan kunci yang bisa didiskusikan lebih lanjut, yaitu siswa yakin bahwa mereka bisa
berbuat sesuatu di masyarakat yang berbeda dengan kebiasaan yang selama ini mereka
jalani di kelas; siswa belajar bagaimana pemerintah bekerja untuk kepentingan
masyarakat; siswa mengembangkan komitmen untuk menjadi warga masyarakat yang
baik; siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan; siswa
dapat mempelajari masalah-masalah yang dihadapi masyarakat sekitarnya; siswa dapat
bekerja secara kelompok; dan siswa dapat mengembangkan penelitian dan keterampilan
berkomunikasi.

KB 3 : Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam Pengembangan Komitmen Bela


Negara.

Bela negara dapat terwujud bila dilandasi oleh adanya :

1. Kecintaan pada tanah air


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai idiologi negara dan kerelaan berkorban

Indonesia dikatakan negara kepulauan atau NUSA yang terletak diantara 2 benua dan
samudra disingkat NUSANTARA.

Kepulauan Indonesia dengan semua perairannya berdasarkan falsafah pancasila dipandang


oleh bangsa Indonesia dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisah satu pulau dengan pulau
yang lainnya disebut TANAH AIR.

Wawasan nusantara merupakan pandangan, sikap pendidikan dan keyakinan bangsa


Indonesia yang telah lama dikenal dan dianutnya bahkan telah mempunyai legalitas dalam
kehidupan kita sebagai bangsa dan negara yang telah merdeka dan berdaulat.

Hal ini dapat kita lihat dalam ketetapan majlis permusyawaratan rakyat republik Indonesia
TAP MPR RI/Nomor II/MPR/1993 tanggal 11 Maret1993 tentang Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN). Bab II Sub E yang antara lain bunyinya : “ wawasan dalam mencapai tuuan
pembangunan nasional adalah wawasan nusantara yang mencakpu :

1. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik


2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya
4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan

Disamping aspek sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak kalah pentingnya
dengan aspek alamiah TRIGATRA meliputi :

1. Letak geografis pada posisi silang


2. Keadaan dan kekayaan alam
3. Keadaan dan kemampuan penduduk.

Upaya pemerintah dalam mempertahankan aspek alamiah dan aspek sosial adalah
mewujudkan tujuan negara melalui pembangunan nasional.

MODUL 11
KARAKTERISTIK WARGA NEGARA INDONESIA DALAM KKONTEKS
INDIVIDU YANG BERBHINEKA TUNGGAL IKA

KB 1 : Warga Negara Yang Cerdas


A. KONSEP WARGA NEGARA

Warga negara adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup dan tinggal di
suatu wilayah hukum tertentu.warga negara harus tunduk dan taat pada peraturan yang
berlaku di negaranya dengan melaksanakan aturan dengan baik dan bertanggung
jawab.
Warga negara berarti penduduk sipil, penduduk sipil melaksanakan kegiatan
demokrasi secara langsung dalam suatu polis atau negara kota ( city state ). Polis
adalah suatu organisasi yang berperan dalam memberikan kehidupan yang lebih baik
bagi warga negaranya.
Menurut Aris toteles Warga negara di bagi kedalam dua bagian atau dua golongan
yaitu
1. Yang menguasai atau yang memerintah. Negara yang menguasai haruslah
memiliki kebijakan dan keutamaan yakni sifat kebaikan dalam kearifan.
2. Yang dikuasai atau yang di perintah. Warga negara yang dikuasai atau yang di
perintah, kebijaksanaan dan kearifan tidaklah begitu penting.
Selanjutnya Aristoteles menegaskan bahwa kebajikan yang harus dimiliki oleh warga
negara yang baik yaitu kemampuan untuk menguasai dan dikuasai dengan baik atau
kemampuan untuk memerintah dan di perintah dengan baik.

B. KARAKTERISTIK WARGA NEGARA YANG CERDAS


Warga negara yang cerdas erat kaitannya dengan kompetensi warga negara, sebab
warga negara yang cerdas mesti memenuhi sejumlah kompetensi serta mampu
mengaplikasikannya dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Menurut Ricey ada enam kompetensi desar warga negara yaitu


1. Kemampuan memperoleh imformasidan menggunakan informasi
Warga negara yang cerdas dalam konteks kehidupan era informasi dewasa ini
tidak saja di tuntut untuk mengetahui berbagai informasi yang berkenaan sebagai
hal baik dalam lingkup lokal, nasional, regional, maupun internasional, melainkan
di tuntutpula untuk selalu berupaya mencari untuk memperoleh informasi bahkan
mampu menggunakan informasi tersebut secara efektif.
2. Menjaga dan Membina ketertiban
Warga negara yang cerdas adalah warga negara yang mampu menjaga dan
membina ketertiban.
3. Membuat keputusan
Warga negara yang ceerdas adalah warga negara yang mampu mengambil
keputusan secara cerdsa, dimana pengambilan keputusan itu tidak didasari dengan
sikap emosional, melainkan oleh sikap dan tindakan rasional, logis dan sistematis.
4. Kemampuan Berkomunikasi
Dalam berkomunikasi wujud komunikasi baik lisan maupun tulisan yang di
ekspresikan warga negara yang cerdas bukan sekedar informasi yang hampa
makna (meaningless) melainkan berisikan pesan-pesan informasi yang memiliki
atau berbobot makna (meaningfull)
5. Kerjasama
Warga negara yang cerdas mesti menyadari bahwa keberadaan atau eksistensinya
tidak dpat dilepaskan dengan keberadaan anggota masyarakat yang lain.
6. Melakukan berbagai kepentingan dengan benar
Merupakan fakta yang tidak terbantahkan bahwa setiap individu warga negara
memiliki kepentingan yang berbeda-beda

C. DIMENSI-DIMENSI KECERDASAN WARGA NEGARA

Warga negara yang cerdas ( civic intelligence ) sangat diperlukan bagi kelangsungan
hidup bangsa dan negara, tidak terkecuali bangsa Indonesia.

Warga negara yang cerdas sebagaimana hendak diwujudkan melalui pembelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan ( civic education ) tidak semata-mata memenuhi
kualifikasi cerdas secara intelektual ( Intellectual Quotion ) melainkan
cerdas secara emosional ( Emotional Intelligence ), cerdas spiritu
(Spiritual intelligence ), cerdas secara moral ( Moral intelligence ). Oleh karena
itu penting untuk diusahakan bagaimana memadukan dimensi- dimensi kecerdasan
tersebut.

Warga negara yang cerdas merupakan warga negara yang mampu memberdayakan
segala potensi yang dimilikinya serta diaktualisasikan dalam kehidupan riil.

Potensi dasar mental yang dapat dikembangkan menurut Nursit Sumaatmadja (1998),
meliputi :
1. Minat ( sense of interest )
2. Dorongan ingin tahu ( sense of curiosity )
3. Dorongan ingin membuktikan kenyataan ( sense of reality )

4. Dorongan ingin menyelidiki ( sense of inquiry )


5. Dorongan ingin menemukan sendiri ( sense of discovery )

KB 2 : Warga negara yang partisipatif

A. PENGERTIAN PARTISIPASI

Partisipasi dimaknai sebagai keterlibatan atau keikutsertaan warga negara dalam


berbagai kegiatan kehidupan bangsa dan negara.
Partisipasi yang dapat diberikan bervareai bentuknya, seprti partisipasi secara fisik
maupun secara non-fisik.tentu saja partisipasi yang terbaik adalah partisipasi yang
bersifat otonom,yakni partisifasi atau keterlibatan warga negara atau masyarakat yang
dilandasi oleh kesadaran dan kemauan diri.
Ada tiga bentuk partisipasi menurut Koentjaraningrat ( 1994 ) yaitu

1. Berbentuk tenaga

2. Berbentuk pikiran

3. Berbentuk materi ( benda )

B. PARTISIPASI POLITIK
Paratisipasi politik aadalah keterlibatan warga negara dalam kehidupan sistem politik,
yang mana di sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki masing- masing warga
negara.
Beberapa contoh perwujudan atau manifestasi paratisipasi politik
1. Mengkritis secara arif terhadap kebijakan pemerintah
2. Aktif dalam partai politik
3. Aktif dalam kegiatan lembaga swadaya masyarakat
4. Diskusi politik

C. PARTISIPASI SOSIAL
Partisipasi sosial warga negara erat hubungannya dengan kegiatan atau aktivitas warga
negara sebagai anggota masyarakat untuk terlibat atau ikut serta dlam kehidupan sosial
kemasyarakatan.partisipasi sosial warga negara akan dilakukan dengan baik manakala
di dukung oleh kepekaan sosial yakni kondisi seseorang atau indiividu warga negara
yang mudah dan cepat bereksi terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan.

D. PARTISIPASI DALAM BIDANG EKONOMI

Partisipasi dalam bidang ekonomiyang dilakukan setiap warga negara dapat


mendorong atau memacu pertumbuhan serta perkembangan ekonomi yang mapan.
Contoh partisipasi dalam bidang ekonomi yang dapat dilakukan masyarakat antara
lain:
1. Membayar pajak
2. Hemat dan cermat dalam
3. Mensosialisasikan gerakan gemar menabung
4. Menyisihakn sebagian harta
5. Bagi pejabat
6. Menghimpun modal
7. Mengembangkan jiwa kewirausahaan ( entrepreneurship )

E. PARTISIPASI DALAM BIDANG BUDAYA


Keanekaragaman dan kekayaan khasnah budaya bangsa indonesia sudah barang tentu
harus di jaga dan dilestarikan bahkan harus dikembangkan lebih baik lagi. Tujuan ini
dpat dicapai manakala warga negara berperan serta atau terlibat secara aktif untuk
menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Beberapa contoh sikap dan perilaku yang
mencerminkan partisipasi dalam bidang budaya, yaitu :
1. Menghilangkan etnosentrisme dan chauvinisme
2. Mencintai budaya lokal dan nasional
3. Melakukan berbagai inovasi kreaatif untuk menyokong pengembangan budaya
daerah.

KB 3 : Warga negara yang Bertanggung Jawab

A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Pengertian tanggung jawab menurut :


1. Ridwan Halim ( 1998 )
tanggung jawab sebagai suatu akibat lebih lanjut daripelaksanaan peranan,baik
perananitu merupakan hak maupun kewajiban ataupun kekuasaan
2. Purbacaraka ( 1998 )
tanggung jawab lahir atas penggunaan fasilitas dalam penerapan kemampuan tip
orang untuk menggunakan hak dan melaksanakan kewajibannya
Dalam menggunakan haknya,setiap warga negara harus memperhatikan beberapa
aspek,yaitu :

1. Aspek kekuatan yaitu kekuasaan atau wewenang untuk melaksanakan hak tersebut.
2. Aspek perlindungan hukum (proteksi hukum) mengesahkan aspek kekuasaan yang
memberi kekuatan bagi pemegang hak mutlak untuk menggunakan haknya
3. Aspek pembatasan hukum (retriksi hukum) yang membatasi dan menjaga jangan
sampai terjadi penggunaan hak yang melampaui batas sehingga menimbulkan akibat
kerugian bagi pihak lain.
Sedangkan dalam melaksanakan kewajiban maka aspek - aspek yang perlu
diperhatikan:

1. Aspek kemungkinan dalam arti kelogisan bahwa pihak yang berkewajiban itu
sungguh mungkin dan mampu untuk mengemban kewajibanya.

2. Aspek perlindungan hukum yang mengesahkan kedudukan pihak yang


melaksanakan kewajibannya sebagai pihak yang harus di lindungi dari adanya
tuntutan terhadapnya,apabila ia telah melaksanakan kewajibanya dengan baik.

3. Aspek pembatasan hukum,yang membatasi dan menjaga agar pelaksanaan


kewajiban oleh setiap pihak yang bersangkutan jangan sampai kurang dari batas
minimalnya sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak lain.

4. Aspek pengecualian hukum,yang memuat pertimbangan “jiwa hukum “dalam


menghadapi pelaksanaan kewajiban oleh seseorang atau pihak yang tidak memadai.

B. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP TUHAN YANG MAHA


ESA
Perwujudan tanggung jawab warga negara terhadap Tuhan YME dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakan Nya kepada kita semua.
2. Beribadah kepada Tuhan YME sesuai dengan keyakinan dan
kepercayaan masing-masing.
3. Melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganNya
4. Menuntut ilmu dan menggunakannya dalam kebaikan
5. Menjalin silatur rahim (persaudaraan) demi terwujudnya masyarakat yang
aman,tentram,damai dan sejahtera.

C. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP MASYARAKAT


Sebagai anggota masyarakat setiap individu mempunyai tanggung jawab ,antara lain
dapat dilakukan dengan sikap sebagai berikut :

1. Memeliharkan ketertiban dan keamanan hidup bermasyarakat.


2. Menjaga dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan masyarakat.
3. Meningkatkan rasa solidaritas sosial dengan sesama.
4. Menghapus bentuk-bentuk tindakan diskriminatif dalam kehidupan di masyarakat.
D. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP LINGKUNGAN
Tanggung jawab warga masyarakat terhadap lingkungan dapat di wujudkan dengan
contoh sikap atau perilaku sebagai berikut :
1. Memelihara kebersihan lingkungan,seperti tidak membuang sampah sembarangan.
2. Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan,mengingat keterbatasan sumber daya
alam yang ada.
3. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan,agar kebersihan dan keasrian
lingkungan tetap terjaga dengan baik

E. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP BANGSA DAN


NEGARA
Bentuk-bentuk sikap dan perilaku warga negara yang mencerminkan perwujudan
tanggung jawab terhadap negara dan bangsa,yaitu sebagai berikut :
1. Memahami dan mengamalkan ideologi nasional kita ,yaitu pancasila dalam
kehidupan sehari- hari.
2. Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia internasional
sebagai bangsa dan negara yang merdeka,berdaulat,berperadapan dan bermartabat.
3. Menjaga persatuan bangsa dengan menghindari sikap perilaku yang diskriminatif.
4. Membina solidaritas sosial sebagai sesama warga negara Indonesa.
5. Meningkatkan wawasan kebangsaan agar senantiasa terbaina rasa
kebangsaan,paham kebangsaan,dan semangat kebangsaan pada setiap diri warga
negara.

KB 4 : Warga negara yang Religius dan Penuh Toleransi

A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RELIGIUS

Manusia adalah homo religius artinya makhluk yang beragama,makhluk yang


mempunyai keyakinan akan kekuasaan Tuhan YME yang menguasai alam jagad raya
besarta seluruh makhluk hadup lainya di dunia.

B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RELIGIUS


Warga negara relidius adalah warga negara yang senantiasa memahami serta
mengaktualisasikan nilai- nilai ajaran agama yang dipeluk dan di yakininya dalam
konteks kehidupan sehari-hari . Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan harus senantiasa
tercermin dalam sikap maupun perilaku yang di tampilkan oleh setiap warga
negara,baik dalam hal :
1. Berhubungan dengan Tuhan
2. Berhubungan dengan sesama warga negara
3. Berhubungan dengan lingkungannya
4. Berhubungan dengan pemerintah negaranya Pentingnya warga negara yang religius
dan penuh toleran untuk di wujudkan,mengingat fakta sosial bangsa Indonesia yang
merupakan bangsa yang beraneka ragam (plural society)

C. PENTINGNYA SUATU TOLERANSI


Prinsip atau pendirian orang lain.Secara umum toleransi di bagi menjadi 2 yaitu;
1. Toleransi Agama adalah : toleransi yang menyangkut keyakinan, yang
berhubungan debgan aqidah.
2. Toleransi Sosial adalah : toleransi yang menyangkut hubungan sosial masyarakat.
(Daud Al,1988) Perwujudan sikap toleran tersebut antara lain dapat di manifestsikan
sebagai berikut :
1. Bergaul atau berinteraksi dengan sesama warga masyarakat dengan tidak
menonjolkan perbedaan agma,keturunan,bahasa,budaya,ras atu etnik.
2. Tidak melakukan tindakan yang memprofokasi,seperti mengadu domba,rasa
kedaerahan(primordialisme) yng sempit maupun etnosentrisme,pelecehan ajaran
agama tertentu.
3. Tidak mencampuradukkan ajaran- ajaran agama yang satu dengan yang lainya.
Penerapan karakteristik warga negara yang bertanggung jawab
1. Dalam lingkungan keluarga
a. Berbicara dengan kata- kata yang baik
b. Menjaga nama baik keluarga
c. Mengakui dan menghormati pendPt orangtua dan kakak
2. Dalam lingkungan sekolah
a. Mematuhi tata tertib yang berlaku
b. Setiap warga sekolah harus saling menghormati dan menghargai serta
tanggungjawab terhadap sekolah
3. Di lingkungan masyarakat, bangsa dan negara
a. Rela berkorban demi kepentingan umum
b. Mengakui dan menghargai pendapat bersama yang dirumuskan dan disetujui
dalam musyawarah
c. Mengakui dan mengahrgai keberhasilan yang dicapai orang lain

Anda mungkin juga menyukai