Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : YUNGYUN LESTARI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 836291732

Kode/Nama Mata : PDGK4401/Materi & Pembelajaran PKn SD

Kuliah Kode/Nama : 22/ SERANG

UPBJJ Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN :
1. Dalam masyarakat demokratis terdapat 5 sistem tata kehidupan, yaitu
1) sistem personal adalah suatu sistem yang merujuk pada orang-orang yang menjadi subyek dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara, yang terdiri atas pemerintah dan yang di perintah ;
2) sistem kelembagaan menunjuk kepada lembaga-lembaga Negara dan lembaga-lembaga
pemerintahan menurut Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2
3) sistem normatif adalah sistem hukum dan perundang-undangan yang mengatur tata hubungan
Negara dan warga negara;
4) sistem kewilayahan menunjuk kepada seluruh wilayah teritorial yang termasuk ke dalam yurisdiksi
negara Indonesia;
5) sistem ideologis merujuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
2. Model pembelajaran Pkn berbasis fortopolio yaitu merupakan alternatif cara belajar siswa aktif (CBSA)
dan cara mengajar guru aktif. Karena sebelum, selama dan sesudah proses belajar mengajar guru dan
isswa dihadapkan pada sejumlah kegiatan. Sedangkan menurut Budiono (2001 :1) model pembelajaran
berbasis fortropolio merupakan salah satu bentuk dari praktek belajar kewarganegaraan, yaiutu suatu
inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara
mendalam melalui pengaaman belajar praktik-empirik.

Sedangkan langkah-langkah pembelajaran fortopolio yaitu :


Budimansyah (2002: 14) menetapkan lima langkah pembelajaran portofolio sebagai
berikut.
1) Mengidentifikasi Masalah Pada tahap ini dosen bersama mahasiswa
mendiskusikan tujuan dan mencari masalah yang terjadi pada lingkungan
terdekat, misalnya masalah yang ada dalam keluarga, sampai dengan masalah
lingkungan terjauh, misalnya masalah-masalah yang menyangkut hubungan
antarbangsa. Dalam mencari masalah ini, tentunya tidak boleh lepas dari tema
atau pokok bahasan yang akan kaji.
2) Memilih Masalah untuk Kajian Kelas Berdasarkan perolehan hasil wawancara
dan temuan informasi tersebut, kelompok kecil supaya membuat daftar masalah,
yang selanjutnya secara demokratis kelompok ini supaya menentukan masalah
yang akan dikaji.
3) Mengumpulkan Informasi tentang Masalah yang akan Dikaji oleh Kelas Pada
langkah ini, masing-masing kelompok kecil bermusyawarah dan berdiskusi serta
mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang akan banyak memberikan
banyak informasi sesuai dengan masalah yang akan dikaji. Setelah menentukan
sumber-sumber informasi, kelompok membagi ke dalam tim-tim peneliti , yang
tiap tim peneliti hendaknya mengumpulkan informasi dari salah satu sumber
yang telah diidentifikasi.
4) Mengembangkan Portofolio Kelas Portofolio yang dikembangkan meliputi dua
seksi, yaitu : (1) seksi penayangan , yaitu portofolio yang akan ditayangkan
sebagai bahan presentasi kelas pada saat show-case; dan (2) seksi
dokumentasi, yaitu portofolio yang disimpan pada sebuah map jepit, yang berisi
data dan informasi lengkap setiap kelompok portofolio.
5) Penyajian Portofolio (Show-Case) Setelah portofolio kelas selesai, kelas dapat
menyajikannya dalam kegiatan show-case (gelar kasus) Kegiatan ini akan
memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada mahasiswa dalam hal
menyajikan gagasan-gagasan kepada orang lain, dan belajar meyakinkan
mereka agar dapat memahami dan menerima gagasan tersebut. Langkah ini
diadakah hanya di hadapan para mahasiswa dan beberapa dosen yang dapat
hadir, mengingat terbatasnya waktu

3. 5 Atribut tersebut yaitu :


1) A sense of identify
Perasaan identitas sebagai elemen kewarganegaraan biasanya didefinisikan dalam
konsep nasional. Banyak negara yang menyatakan keberadaan identitas yang
beragam dan tumpang tindih baik identitas lokal, etnik, kultur, agama dan lainnya.
2) The enjoyment of certain rights;
Pemilikan hak-hak tertentu adalah soal pemilikian hak-hak tertentu atau pemberuan
title. Menjadi warganegara adalah menjadi anggota kelompok dan selanjutnya akan
memiliki keuntunga darinya. Menjadi warganegara berarti memiliki hak untuk
mendapat perlindungan dari pemerintahnya.
3) The fulfilment of corresponding obligation;
Pemenuhan kewajiban-kewajiban yang sesuai, kewarganegaraan terdiri atas ragam
tanggung jawab, kewajiban dan tugas
4) A degree of interest and involvement in public affairs
Tingkat ketertarikan dan keterlibatan dalam masalah publik, atribut ini memiliki tradisi
yang panjang sejak zaman Yunani Kuno yang membedakan antara orang baik dan
warga negara yang baik.
5) An acceptance of basic societal values
Penerimaan terhadap nilai-nilai sosial dasar , atribut ini akan sangat bervariasi di
tiap-tiap negara sebagian dari atribut ini digambarkan melalui dokumen-dokumen
ada pula yang tidak dinyatakan tetapi ada dan berlaku.

4. .
1) 3 program politik etis yaitu
- Edukasi (pendidikan)
- Irigasi (pembangunan saluran pengairan)
- Imigrasi (perpindahan penduduk)
2) Bentuk penyimpangan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda terhadap politik etis
ini

▪ Irigasi, penyimpangan ini dilakukan dengan cara pengairan irigasi hanya ditujukan
kepada tanah-tanah yang subur untuk perkebunan swasta Belanda, sedangkan milik
rakyat tidak dialiri air dari irigasi.
▪ Edukasi, penyimpangan ini dilakukan dengan Pemerintah Belanda membangun
sekolah-sekolah. Namun, pendidikan ditujukan untuk mendapatkan tenaga
administrasi yang cakap dan murah. Pendidikan ini dibuka untuk seluruh rakyat,
hanya diperuntukkan kepada anak-anak pegawai negeri dan orang-orang yang
mampu. Tetapi terjadi diskriminasi pendidikan yaitu pengajaran di sekolah kelas I
untuk anak-anak pegawai negeri dan orang-orang yang berharta, dan disekolah II
kepada anak-anak pribumi dan pada umumnya.
▪ Migrasi, migrasi ke daerah luar Jawa hanya ditujukan ke daerah-daerah yang
dikembangkan perkebunan-perkebunan milik Belanda. Hal ini dikarenakan adanya
permintaan yang besar akan tenaga-tenaga kerja di daerah-daerah perkebunan
seperti di perkebunan Sumatera. Karena migrasi ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pekerjaan, maka tidak jarang banyak yang melarikan diri. Untuk mencegah
agar pekerja tidak melarikan diri, maka pemerintah Belanda mengeluarkan Poenale
Sanctie, yaitu peraturan yang dimana berisi tentang menetapkan bahwa pekerja yang
melarikan diri akan dicari dan ditangkap oleh polisi, kemudian dikembalikan kepada
mandor atau pengawasnya.

3) Dampak positif politik etis bagi bangsa Indonesia yaitu :

Pembangunan sekolah-sekolah pada pelaksanaan politik balas budi oleh pemerintah


Hindia Belanda melahirkan dampak positif bagi bangsa indonesia. Ada sekolah-sekolah
sangat berperan dalam pengembangan dan perluasan dunia pendidikan di Hindia
Belanda. Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud),
pendidikan merupakan program peningkatan mutu SDM dan pengurangan jumlah buta
huruf yang berimplikasi baik untuk pemerintah Belanda sendiri yaitu mendapatkan
tenaga kerja terdidik namun bergaji murah. Dampak positif yang diperoleh sifatnya
jangka panjang bagi bangsa Indonesia. Di mana melahirkan golongan terpelajar dan
terdidik. Golongan tersebut membuat pemerintah Belanda menjadi terancam.

Karena munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo dan


Sarikat Islam. Bahkan sangat berperan dalam pengembangan dan perluasan dunia
pendidikan di Hindia Belanda. Pada 1900, berdiri sekolah-sekolah, baik untuk kaum
priyayi maupun rakyat biasa yang hampir merata di daerah-daerah. Para pelajar
bumiputra tidak memandang suku, ras, agama dan perbedaan. Mereka lebih merasa
bersama sebagai kaum bumiputra yang tertindas. Perjuangan di masa Pergerakan
Nasional yang digerakan oleh kalangan terdidik dilakukan melalui pembentukan
organisasi-organisasi. Organisasi yang dibentuk tidak hanya bergerak dalam bidang
politik tapi juga pendidikan dan sosial.

5. Validitas internal adalah sejauh mana hasil sebuah studipenelitian klinis tidak bias.
Beberapa karakteristik penelitian mempengaruhi validitas internal.Validitas internal ini
adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya atau
berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil yang dicapai..
Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika peneliti
menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas internal mengacu pada kemampuan
desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal penjelasan alternatif
hasil, atau masuk akal dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003c).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi masing-masing validitas. Berikut ini akan di
bahas faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal :
1. Sejarah (History)
Peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang kadang-kadang dapat berpengaruh
terhadap variabel keluaran (variabel terikat). Oleh karena itu terjadinya perubahan
variabel terikat, kemungkinan bukan sepenuhnya disebabkan karena perlakuan atau
eksperimen, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sejarah atau pengalaman subjek
penelitian terhadap masalah yang dicobakan, atau masalah-masalah lain yang
berhubungan dengan eksperimen tersebut.

2. Kematangan (Maturitas)
Manusia, binatang, atau benda-benda lainnya sebagai subjek penelitian selalu
mengalami perubahan. Pada manusia perubahan berkaitan dengan proses kematangan
atau maturitas, baik secara biologis maupun psikologis. Dengan bertambahnya
kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Dengan
demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena adanya
eksperimen, tetapi juga disebabkan karena proses kematangan pada subjek yang
mendapatkan perlakuan atau eksperimen.

3. Seleksi (Selection)
Dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bisa terjadi
perbedaan ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok satu dengan kelompok yang
lainnya. Misalnya anggota-anggota kelompok eksperimen lebih tinggi pendidikannya
dibandingkan dengan anggota-anggota kelompok kontrol, sehingga sebelum diadakan
perlakuan sudah terjadi pengaruh yang berbeda terhadap kedua kelompok tersebut.
Setelah adanya perlakuan pada kelompok eksperimen, maka besarnya perubahan
variabel terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel pendidikan tersebut.
Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena
pengaruh perlakuan, tetapi juga karena pengaruh pendidikan.

4. Prosedur Tes (Testing)


Pengalaman pada pretes dapat mempengaruhi hasil postes, karena kemungkinan para
subjek penelitian dapat mengingat kembali jawaban-jawaban yang salah pada waktu
pretes, dan kemudian pada waktu postes subjek tersebut dapat memperbaiki
jawabannya. Oleh sebab itu, perubahan variabel terikat tersebut bukan karena hasil
eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh dari pretes.

5. Instrumen (Instrumentation)
Alat ukur atau alat pengumpul data (instrumen) pada pretes biasanya digunakan lagi
pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap hasil postes tersebut.
Dengan perkataan lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat, bukan disebabkan
oleh perlakuan atau eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh instrumen.

6. Mortalitas (Mortality)
Pada proses dilakukan eksperimen, atau pada waktu antara pretes dan postes sering
terjadi subjek yang ”dropout” baik karena pindah, sakit ataupun meninggal dunia. Hal ini
juga akan berpengaruh terhadap hasil eksperimen.

7. Regresi ke Arah Nilai Rata-rata (Regressien Toward The Mean)


Ancaman ini terjadi karena adanya nilai-nilai ekstrem tinggi maupun ekstrem rendah dari
hasil pretes (pengukuran pertama), cenderung untuk tidak ekstrem lagi pada
pengukuran kedua (postes), namun biasanya melewati nilai rata-rata. Perubahan yang
terjadi pada variabel terikat tersebut adalah bukan perubahan yang sebenarnya, tetapi
merupakan perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke arah nilai rata-rata ini juga
disebut regresi semu (regression artifact). Untuk menjamin penelitian menghasilkan
laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas di atas harus dapat dikontrol
oleh peneliti. Cara yang dilakukan beragam, tergantung kebutuhan dan tergantung
tingkat ancaman yang muncul.
Bila ancaman-ancaman ini diabaikan, sangat dimungkinkan hasil penelitian tidak valid
dan tidak memberikan kesimpulan yang berarti.

Anda mungkin juga menyukai