PENDIDIKAN INKLUSI
“REGULASI KEBIJAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSI”
Oleh :
Kelompok 3
1. Nadilla Wahyu Apriliani (21010714032)
2. Aris Sugianto (21010714061)
3. Alissa Khotrunada (21010714068)
Kata Pengantar…………………………………………………………….
Daftar isi……………………………………………………………………
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
Daftar Pustaka……………………………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui regulasi kebijakan tentang Pendidikan inklusi
2. Mengetahui komponen keberhasilan Pendidikan inklusi
3. Bagaimana implementasi kebijakan Pendidikan inklusi
BAB II
PEMBAHASAN
2. Penentuan tujuan
Penentuan tujuan adalah tahapan untuk menentukan tujuan yang
hendak dicapai melalui kebijakan publik yang segera akan
diformulasikan.
3. Perumusan Alternatif.
Alternatif adalah sejumlah solusi pemecahan masalah yang
mungkin diaplikasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4. Penyusunan Model.
Model adalah penyederhanaan dan kenyataan persoalan yang
dihadapi yang diwujudkan dalam hubungan kausal. Model dapat
dibangun dalam berbagai bentuk, misalnya model skematik, model
matematika, model fisik, model simbolik, dan lain-lain.
5. Penentuan kriteria.
Analisis kebijakan memerlukan kriteria yang jelas dan
konsisten untuk menilai alternatif kebijakan yang ditawarkan. Kriteria
yang dapat dipergunakan antara lain kriteria ekonomi, hukum, politik,
teknis, administrasi, peranserta masyarakat, dan lain-lain.
6. Penilaian Alternatif.
Penilaian alternatif dilakukan dengan menggunakan kriteria
dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai
tingkat efektivitas dan kelayakan setiap alternatif dalam pencapaian
tujuan.
7. Perumusan Rekomendasi.
Rekomendasi disusun berdasarkan hasil penilaian alternatif
kebijakan yang diperkirakan akan dapat mencapai tujuan secara
optimal dan dengan kemungkinan dampak yang sekecil-kecilnya.
1. Landasan Filosofis
Secara filosofis, penyelenggaraan pendidikan inklusif dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya dengan lambang
2. Landasan Yuridis
a. UUD 1945 (Amandemen) Ps 31 : (1) berbunyi setiap warga negara
ayat (1) setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan bermutu. Ayat (2) Warga negara yang
memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan /atau
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Ayat (3) Warga
negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat
yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.
Ayat (4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Pasal 11
ayat (1) dan (2) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negara tanpa diskriminasi. Pemerintah dan pemerintah daerah
wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya
pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai
dengan lima belas tahun. Pasal 12 ayat (1) setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dngan bakat, minat dan kemampuannya (1b)
Setiap peserta didik berhak pindah ke program pendidikan pada
jalur dan satuan pendidikan lain yang setara (1e) Pasal 32 ayat
3. Landasan Empiris
a. Deklarasi Hak Azasi Manusia, 1948
b. Konvensi Hak Anak, 1989
c. Konferensi dunia tentang Pendidikan untuk semua, 1990
d. Resolusi PBB nomor 48/49 tahun 1993 tentang persamaan
pendidikan inklusif,”
h. Rekomendasi Bukittinggi (2005), bahwa pendidikan yang inklusif
Evaluasi Pembelajaran
Dalam evaluasi belajar, sebagaimana disebutkan dalan Permendiknas
No. 70 tahun 2009 pasal 7 sampai 9:
Penilaian hasil belajar bagi peserta didik pendidikan inklusif
Bojonegoro
1. SDN Campurejo 1
Alamat : Jl. Lisman No.1, Pohagung, Campurejo, Kabupaten
Bojonegoro
2. SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro
Alamat : Jl. Untung Suropati No. 44, Sumbang, Kabupaten
Bojonegoro
3. SDN Kauman 2
Alamat : Jl. Mastrip No. 53, Kauman, Kabupaten
Bojonegoro
4. SD KITA/PKBM UT
Alamat : Jl. Mangga, Jantur, Mulyoagung, Kabupaten
Bojonegoro
5. SDN Pajunan II
Alamat : Jalan Surabaya-Cepu No. 247, Pajunan, Kalitidu,
Kabupaten Bojonegoro
6. SDN Duyungan I
Alamat : Jumput, Duyungan, Sukosewu, Kabupaten
Bojonegoro
7. SDIT Insan Permata
Alamat : Jl. Kolonel Sugiono No. 61, Ledok Kulon Dua,
Sumbang, Kabupaten Bojonegoro
8. SMPN 1 Bojonegoro
Alamat : Jl. MH. Thamrin No. 98, Kauman, Kabupaten
Bojonegoro
9. MTsN 1 Bojonegoro
Alamat : Jl. Monginsidi No. 156, Sukorejo Kidul, Kabupaten
Bojonegoro
10. SMAN 3 Bojonegoro
Alamat : Jl. Monginsidi No. 09, Sukorejo, Kabupaten
Bojonegoro
11.SMAN 4 Bojonegoro
Alamat : Jl. AKBP. M. Suroko No. 30, Kadipaten,
Kabupaten Bojonegoro
12.SMKN 1 Bojonegoro
Alamat : Jl. Panglima Polim No. 50, Sumbang, Kabupaten
Bojonegoro
13.SMKN 3 Bojonegoro
Alamat : Jl. Panglima Polim No. 49, Sumbang, Kabupaten
Bojonegoro
14.SMAN Model Terpadu Bojonegoro
Alamat : Tikusan, Kapas, Kabupaten Bojonegoro
TUBAN
1. TK MUTIARA BUNDA
Alamat: XPFV+MC6, Tapen, Sidoharjo, Senori, Kabupaten
Tuban, Jawa Timur 62365
2. SDN bangunrejo 2
Alamat : Desa bangunrejo kec.soko Tuban
3. SD Bina Anak Sholeh
Alamat : Jl. DR. Wahidin Sudirohusodo No.45
4. Smart edu Sekolah
Alamat : Jl. Panglima Sudirman No.177
Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebijakan
penyelenggaraan pendidikan inklusif merupakan kebijakan strategis
dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan untuk semua.
Penyelenggaraan pendidikan inklusif juga memperkuat kebijakan
strategis pendidikan lainnya, yaitu kebijakan penuntasan program
wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Dalam kaitan ini
Pemerintah tampak mempunyai kepedulian besar terhadap
perkembangan pendidikan inklusif. Meski dalam implementasinya
belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini disebabkan belum
sepenuhnya perangkat kebijakan di bidang pendidikan
menggambarkan pendidikan yang inklusif.
DAFTAR PUSTAKA
Mudjito. AK, Harizal, Elfindri. 2012. Pendidikan Inklusif: Tuntunan untuk Guru, Siswa dan
Orang Tua anak berkebutuhan Khusus dan layanan Khusus. Jakarta: Baduose Media.
Solichin Abdul Wahab. 2011. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: UMM press.
Peraturan Gubernur tentang pendidikan inklusi. (2011). Surabaya: JDIH Biro Hukum Setda
Provinsi Jatim.
Peraturan Gubernur tentang Pendidikan inklusi. (2018). Surabaya: Berita daerah Jatim 2018
Nomor 30 seri E
Sue Stubbs. 2002. Pendidikan Inklusif: Ketika Hanya Ada Sedikit Sumber. Judul asli: Inclusif
Education: Where There Are Few Resources. Dialihbahsakan oleh: Susi Septaviana.
Bandung: Jurusan Pendidikan Luar Biasa UPI.
Sunardi (2009). Issues and Problems on Implementation of inclusive Education for Disable
Children in Indonesia. Tsukuba: CRICED – University of Tsukuba.
Suyanto & Mudjito. AK. 2012. Masa Depan Pendidikan Inklusif. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar.
Nenden Ineu Herawati. (2016). Pendidikan Inklusif. Bandung: Jurnal Pendidikan dasar
program Studi PGSD UPI Kampus Cibiru.
William N. Dunn. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik: Edisi Kedua. Judul asli:
Public Policy Analysis: An Introduction. Second Edition. Diterjemahkan: Samodra Wibawa,
dkk. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.