KEBIJAKSANAAN
PENDIDIKAN
INKLUSI
NAMA KELOMPOK 3:
1.Nadilla Wahyu
Apriliani(21010714032)
3.Alissa Khotrunada(21010714068)
2
1. Teori dan konsep kebijakan pendidikan inklusi
Menurut Thomas R. Dye, seperti yang dikutib oleh Solichin Abdul Wahab (2011: 4)
bahwa pandangan Dye tentang analisis kebijakan ini pada akhirnya akan bermuara pada
hal pendeskripsian dan penjelasan mengenai sebab-sebab dan akibat-akibat dari
tindakan/perbuatan pemerintah. Hakim (2003) mengatakan, bahwa Studi Kebijakan
Publik mempelajari keputusan-keputusan pemerintah dalam mengatasi suatu masalah
yang menjadi perhatian publik. Proses formulasi kebijakan dapat dilakukan melalui
tujuh tahapan sebagai berikut:
1. Pengkajian Persoalan.
Tujuannya adalah untuk menemukan dan memahami hakekat persoalan dari suatu
permasalahan dan kemudian merumuskannya dalam hubungan sebab akibat.
2.Penentuan tujuan
Penentuan tujuan adalah tahapan untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai melalui
kebijakan publik yang segera akan diformulasikan.
3
3. Perumusan Alternatif.
Alternatif adalah sejumlah solusi pemecahan masalah yang mungkin diaplikasikan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
4. Penyusunan Model.
Model adalah penyederhanaan dan kenyataan persoalan yang dihadapi yang diwujudkan dalam hubungan kausal. Model dapat
dibangun dalam berbagai bentuk, misalnya model skematik, model matematika, model fisik, model simbolik, dan lain-lain.
5. Penentuan kriteria.
Analisis kebijakan memerlukan kriteria yang jelas dan konsisten untuk menilai alternatif kebijakan yang ditawarkan. Kriteria
yang dapat dipergunakan antara lain kriteria ekonomi, hukum, politik, teknis, administrasi, peranserta masyarakat, dan lain-
lain.
6. Penilaian Alternatif.
Penilaian alternatif dilakukan dengan menggunakan kriteria dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai
tingkat efektivitas dan kelayakan setiap alternatif dalam pencapaian tujuan.
7. Perumusan Rekomendasi.
Rekomendasi disusun berdasarkan hasil penilaian alternatif kebijakan yang diperkirakan akan dapat mencapai tujuan secara
optimal dan dengan kemungkinan dampak yang sekecil-kecilnya.
4
2. landasan Pendidikan inklusi
umumnya.
5
4. Surat Edaran Dirjen Manajemen Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72
Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 1991 tentang pendidikan Luar Biasa
Kemendiknas Nomor Surat Edaran Dirjen Manajemen
380/C.C6/MN/2003, tanggal 20 Januari Pendidikan Dasar dan Menengah
2003, Yakni: “Setiap kabupaten/kota Kemendiknas Nomor 380/C.C6/MN/2003,
diwajibkan menyelenggarakan dan tanggal 20 Januari 2003, Yakni: “Setiap
mengembangkan pendidikan inkluusif di kabupaten/kota diwajibkan
sekurang-kurangnya empat sekolah menyelenggarakan dan mengembangkan
yang terdiri dari SD, SMP, SMA, SMK”. pendidikan inkluusif di sekurang-
5. Permendiknas No. 70 tahun 2009 kurangnya 4 (empat) sekolah yang terdiri
tentang Pendidikan Inklusi dari SD, SMP, SMA, SMK”.
6. PP No. 17 tahun 2010 pasal 127 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor
sampai dengan 142, tentang 6 tahun 2011 tentang penyelenggaraan
Pengelolaan dan Penyelenggaraan pendidikan inklusif provinsi Jawa Timur
Pendidikan. oleh Gubernur Dr. H. SOEKARWO
.
6
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 tahun 2018 tentang
penyelenggaraan Pendidikan Inklusif provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Dr.
H. SOEKARWO Bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 28 ayat
(4) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Provinsi Jawa Timur.
Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 38 tahun 2013 tentang
penyelenggaraan Pendidikan inklusif di Kabupaten Bojonegoro
Peraturan Bupati Tuban Nomor 51 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
Pendidikan inklusif di Kabupaten Tuban
Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 11 tahun 2007 tentang
penyelenggaraan Pendidikan inklusif
7
LANDASAN FILOSOFIS
8
LANDASAN EMPIRIS
9
3.Komponen dan keberhasilan Pendidikan inklusi
Fleksibilitas Kurikulum (Bahan Ajar) Tenaga Pendidik (guru)
Kurikulum sebaiknya berorientasi pada kebutuhan anak Dalam hal ini diperlukan guru yang professional;
supaya anak tidak merasa mendapat tekanan secara memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap tentang
psikologis. Kurikulum harus memiliki tujuan/capaian, materi yang akan diajarkan/dilatihkan, memahami siswa.
dan dalam perkembanganya harus dinamis dan Seorang guru dituntut menguasai sejumlah keterampilan
konstruktif. Dalam pendidikan inklusi, kurikulum yang berkaitan dengan proses pembelajaran, antara lain
menggunakan kurikulum sekolah regular yang menguasai bahan ajar, mengelola kelas, menggunakan
dimodifikasi. Ada 3 model kurikulum yang mungkin metode, media, dan sumber belajar, serta kemampuan
perlu dipersiapkan untuk pendidikan inklusi yakni, untuk untuk melakukan penilaian, baik proses maupun hasil.
anak dengan kemampuan akademik rata-rata dan di atas
rata-rata mengunakan kurikulum normal atau kurikulum Input Peserta Didik
modifikasi; anak kemampuan akademik sedang (dibawah Kemampuan awal dan karakter siswa menjadi acuhan
rata-rata) disiapkan kurikulum funsional/vokasional; dan utama dalam mengembangkan kurikulum dan bahan ajar
anak sangat rendah disiapkan kurikulum pengembangan serta penyelenggaraan proses belajar mengajar.
bina diri, juga disiapkan kurikulum komponsatoris.
10
Lingkungan dan Penyelenggara Sekolah Evaluasi Pembelajaran
Bila dicermati, maka lingkungan sangat berpengaruh Dalam evaluasi belajar, sebagaimana disebutkan
sekali terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusi. dalan Permendiknas No. 70 tahun 2009 pasal 7
Selain lingkungan sekitar, peran orang tua, kepala sampai 9:
sekolah, dan pemerintah juga sangat menetukan Penilaian hasil belajar bagi peserta didik
kualitas pendidikan inklusi. pendidikan inklusif mengacu pada jenis kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.
Sarana dan Prasarana. 1)Peserta didik yang mengikuti pembelajaran
Keberhasilan pendidikan inklusi. Sarana dan prasarana berdasarkan kurikulum yang dikembangkan sesuai
sebaiknya disesuaikan dengan kurikulum yang telah standar pendidikan atau di atas nasional pendidikan
dikembangakan. Sarana dan prasarana menurut wajib mengikuti ujian nasional.
Wahyuningrum seperti yang dikutib oleh Mohammad 2)Peserta didik yang memiliki kelainan dan
takdir Ilahi (2013: 186) terdiri dari fasilitas fisik dan mengikuti pembelajaran berdasarkan kurikulum
fasilitas uang. Selanjutnya dikatakan bahwa sarana yang dikembangkan di bawah standar pendidikan
pendidikan dalam pendidikan inklusif adalah mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan
seperangkat peralatan, bahan dan perabotan yang pendidikan yang bersangkutan.
langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah.
11
3) Peserta didik yang lulus sesuai dengan standar
nasional pendidikan mendapatkan ijazah yang
blangkonya dikeluarkan oleh pemerintah.
4) Peserta didik yang memiliki kelainan yang
menyelasaikan pendidikan berdasarkan kurikulumyang
dikembangkan oleh satuan pendidikan di bawah
standar nasional pendidikan mendapatkan Surat Tanda
Tamat Belajar yang blangkonya dikeluarkan oleh
satuan pendidikan yang bersangkutan.
5) Peserta didik yang memperoleh Surat Tamat
Belajar dapat melanjutkan pendidikan pada tingkat
atau jenjang yang lebih tinggi pada satuan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan inklusif atau
satuan pendidikan khusus.
12
4.Implementasi kebijakan Pendidikan inklusi
13
5.Daftar sekolah inklusi di beberapa daerah
Bojonegoro
1.SDN Campurejo 1 8. SMPN 1 Bojonegoro
Alamat : Jl. Lisman No.1, Pohagung, Campurejo, Kabupaten Alamat : Jl. MH. Thamrin No. 98, Kauman, Kabupaten
Bojonegoro Bojonegoro
2. SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro 9.MTsN 1 Bojonegoro
Alamat : Jl. Untung Suropati No. 44, Sumbang, Kabupaten Alamat : Jl. Monginsidi No. 156, Sukorejo Kidul, Kabupaten
Bojonegoro Bojonegoro
3.SDN Kauman 2 10.SMAN 3 Bojonegoro
Alamat : Jl. Mastrip No. 53, Kauman, Kabupaten Bojonegoro Alamat : Jl. Monginsidi No. 09, Sukorejo, Kabupaten
4.SD KITA/PKBM UT Bojonegoro
Alamat : Jl. Mangga, Jantur, Mulyoagung, Kabupaten 11.SMAN 4 Bojonegoro
Bojonegoro Alamat : Jl. AKBP. M. Suroko No. 30, Kadipaten, Kabupaten
5.SDN Pajunan II Bojonegoro
Alamat : Jalan Surabaya-Cepu No. 247, Pajunan, Kalitidu, 12.SMKN 1 Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro Alamat : Jl. Panglima Polim No. 50, Sumbang, Kabupaten
6.SDN Duyungan I Bojonegoro
Alamat : Jumput, Duyungan, Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro 13.SMKN 3 Bojonegoro
7.SDIT Insan Permata Alamat : Jl. Panglima Polim No. 49, Sumbang, Kabupaten
Alamat : Jl. Kolonel Sugiono No. 61, Ledok Kulon Dua, Bojonegoro
Sumbang, Kabupaten Bojonegoro 14.SMAN Model Terpadu Bojonegoro
Alamat : Tikusan, Kapas, Kabupaten Bojonegoro
14
TUBAN
1.TK MUTIARA BUNDA 6.SMPN 1 Semanding
Alamat: XPFV+MC6, Tapen, Sidoharjo, Senori, Alamat: Jl. Raya Penambangan No.10, Krajan,
Kabupaten Tuban, Jawa Timur 62365 Penambangan, Kec. Semanding, Kabupaten Tuban,
15
KEDIRI
1.TK INKLUSIF YBPK KEDIRI 7. SDN mrican 2
Alamat : Jl. mayor bismi no 52 semampir kec. Kota kediri ,kota Alamat : Jl. Sersan Bahrun No. 117, Mrican, Kec. Mojoroto, Kota Kediri
kediri Prov. Jawa Timur
Alamat : Betet, kec.pesantren , kota kediri jawa timur 64134 Alamat : Jl. RAYA KLECO KELURAHAN JAMSAREN. KECAMATAN
PESANTREN 64132
3. SDN Burengan 2
9. SMPN 1 kediri
Alamat : Burengan kec. Pesantren, kota kediri 64131
Alamat : Jalan Diponegoro 26 baliwerti kec.kota kediri kota Kediri
4. SDN Burengan 5
10. SMPN 8 kediri
Alamat : Jl. Letjen Sutoyo IV No. 16c, Burengan, Kec.
Pesantren, Kota Kediri Prov. Jawa TiAmur Alamat : Jl.Penanggungan No. 2 Kediri, Bandar Lor, Kec. Mojoroto, Kota
Kediri Prov. Jawa Timur
5. SDN banjaran 4
11. SMKN 3 kediri
Alamat : Jl. P Kusuma Bangsa 132, Banjaran, Kec. Kota Kediri,
Kota Kediri Prov. Jawa Timur Alamat : Jl. Hasanudin No.10, Dandangan, Kec. Kota Kediri,Kota Kediri,
Jawa Timur 64121
6. SDN semampir 4
12. SMAN 3 kediri
Alamat : Jl. Mayor Bismo No. 38 B, Semampir, Kec. Kota
Kediri, Kota Kediri Prov. Jawa Timur Alamat : Jl. Mauni No.88, Bangsal, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa
Timur 64131
16
THANKS!
Any questions?
17