TP.2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan dan kesempatan
untuk menyelesaikan Tugas Makalah Kelompok Mata Kuliah Kebijakan
Pendidikan Islam dengan judul materi pembelajaraan “Kebijakan Wajib Belajar“
yang insyaallah telah diselesaikan dengan baik.
Shalawat beserta salam semoga selalu curahkan kepada baginda tercinta yakni
Nabi Muhammad SAW. yang mudah-mudahan kita termasuk umat-nya yang
mendapat syafa’at-nya dihari kiamat kelak, Aamiin yarabbal’alamiin. Atas
tersusunnya Makalah ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada,
Prof.Dr.H.Agus Pahrudin, M.Pd selaku dosen pengampu .
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan baik dalam pengetikan maupun penyusunannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar sekiranya
penyusunan makalah ini akan bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat, dipahami dan diamalkan bagi pembacanya.
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1
C. TUJUAN .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. PENGERTIAN KEIJAKAN WAJIB BELAJAR .................................... 2
B. JENIS JENIS KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR ..................................... 3
C. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR ............................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
iii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya
mengembangkan suatu negara.tentunya indonesia yang notabennya masih
merupakan negara yang sedang berkembang dan ingin menjadi negara
yang lebih baik lagi.Sangat kita sadari bahwa dalam membangun suatu
negeri, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai
kemampuan untuk menjadikan negaranya lebih baik lagi. Salah satu cara
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui
pendidikan.Pemerintahan juga mengupayakan pembangunan manusia
indonesia melalui program pendidikan yang dapat memberikan akses dan
pemerataan perolehan pendidikan bagi masyarakat indonesia tanpa
terkecuali,sehingga anak-anak usia produktif bisa melanjutkan sekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian tentang kebijakan wajib belajar ?
2. Bagaimana jenis-jenis kebijakan wajib belajar ?
3. Bagaimana implementasi kebijakan wajib belajar?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan kewajiban belajar
2. Mengeratahui apa saja jenis jenis kebijakan wajib belajar
3. Mengetetahui implementasi kebijakan wajib belajar
1
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1
Hasanah Y ,Safruddin C,Jabar A. Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintahan
daerah kota yogyakarta .Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, (2017), hal 3.
2
tetapi ternyata tidak semua orang dapat memanfaatkannya dengan
baik.Adapun faktor yang dapan mempengaruhi diskontitunitas dan
rendahnya transitions rate secara garis besar dapat bersumber pada faktor
internal dan eksternal. Penyebab eksternal yang menonjol diantaranya
faktor sosial ekonomi, budaya,demografis, serta iklim geografis yang
kurang menguntungkan.Adapun penyebab faktor internal mencangkup
hal-hal yang bertalian dengan faktor hasil (output),antara lain yaitu
ketatnya syarat kelulusan dan terbatasnya variasi jenjang dan jalur
program yang ditawarkan .
3
memiliki undang-undang jelas tentang wajib belajar, tolak ukur
keberhasilan kebijakan adalah dengan tidak adanya orang tua yang terkena
sanksi karena telah memotivasi anak untuk bersekolah, serta terdapat
sanksi tegas untuk orang tua yang tidak menganjurkan pendidikan bagi
anak 3.
Program wajib belajar 9 tahun digadangkan sebagai salah satu
keberhasilan secara bertahap bagi pemerintahan dalan meperbaiki sumber
daya manusia terutama rakyat di indonesia akan persaingan global yang
mau tidak mau akan terjadi4
Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus di
ikuti oleh warga indonesia atas tanggung jawab pemerintahan
indonesia,program ini mewajibkan warga negara indonesia untuk
bersekolah selama 9 tahun pada jenjang sekolah dasar (SD) atau madrasah
ibtidaiyah (MI) .yang di maksud wajib belajar adalah program pendidikan
minimal yang harus di ikuti oleh warga negara indonesia atas tanggung
jawab dari pemerintahan.
Dalam ketentuan umum di sebutkan bahwa program wajib belajar
di selengarakan untuk memberikan pelayanan pendidikan dasar seluas
luasnya kepada warga indonesia tanpa membedakan latar belakang
agama,sosial,budaya,dan ekonomi.
Pendidikan wajib belajar sembilan tahun telah di atur dalam UU
No:20 tahun 2003.bahwa sistem pendididkan nasional memberi hak
kepada setiap warga negara memperoleh pendidikan yang bermutu dan
juga berhak mendapatkan kesempatan meningkatnya pendidikan
sepanjang hayat.
Wardiman Djojonegoro, (1992) mengemukakan alasan-alasan yang
melatar belakangi dicanangkannya program pendidikan wajib belajar
sembilan tahun bagi semua anak usia 7-15 mulai tahun 1994 adalah:
3
Utsman, U. (2013). ESENSI WAJIB BELAJAR 12 TAHUN SEBAGAI KEBIJAKAN PUBLIK
4
Abrar. (2012). Wajib Belajar 9 Tahun: Sejarah Kebijakan dalam Bidang Pendidikan (1994-
2001).Jurnal Sejarah Lontar, 9(1), 69–85.
4
a) Sekitar 73,7% angkatan kerja Indonesia pada tahun 1992 hanya
berpendidikan sekolah dasar atau lebih rendah, yaitu mereka tidak
tamat sekolah dasar, dan tidak pernah sekolah5.
b) Dari sudut pandang kepentingan ekonomi pendidikan dasar sembilan
tahun merupakan uapaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
c) Semakin tinggi pendidikan sesorang maka semakin besar peluan untuk
lebih mampu berperan serta sebagai pelaku ekonomi dalam sekot
ekonomi maupun sektor industri6.
5
Muhamad Husin, “Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun di Provinsi DKI Jakarta” Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan: Vol. 16, Nomor 1, Januari 2010
6
Mubin Fatkhul ,(2020),Perencanaan Penuntasan Wajib Belajar Dan Peningkatan Mutu
Pendidikan.
7
Suprastowo P,Jakaria Y,Waluyo P, Program Pendidikan Menengah Universal Sebagai
Persiapan Wajib Belajar Dua Belas Tahun,Jurnal cakrawala pendidikan 36(1),(2017),hal 2.
5
a) Akses pendidikan yang masih terbatas di beberapa daerah sehingga
menyulitkan proses pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun.
b) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana di beberapa wilayah
indonesia, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan seperti
sekolah, guru, dan fasilitas pendukung lainnya masih terbatas,
sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana tersebut.
c) Kualitas pendidik yang masih perlu di tingkatkan terutama dalam
hal kualitas guru, kurikulum, dan metode pembelajaran yang
relevan dengan kebutuhan peserta didik.
d) Peyesuaian dengan perkembangan teknologi dan duinia kerja
sehingga perlu adanya penyesuaian dengan kurikulum dan metode
pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Maka dari itu hal yang paling penting dalam kegiatan belajar
mengajar agar tecapainya program 12 tahun belajar ini adalah tesedianya
sarana dan prasarana yang berupa peralatan yang di perlukan dalam proses
kegiatan belajar baik media pengajaran,buku pengetahuan,dan sumber
acuan,alat tulis,yang di perlukan dalam satuan pendidikan8
8
Adi kurniawan,aminatuz zuhriah ,Buku Kebiajakan Pendidikan, Global Eksekutif Teknologi,
2023,hal 107.
6
C. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR
Implementasi kebijakan wajib belajar merujuk pada serangkaian tindakan
yang dilakaukan oleh pemerintahan dan masyarakat dalam menerapkan
kebijakan tersebut.Tujuan utama dari implementasi kebijakan wajib
belajar adalah untuk memastikan bahwa semua anak-anak di Indonesia
mendapatkan akses dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pendidikan yang layak.Implementasi kebijakan wajib belajar meliputi
berbagai tahapan,mulai dari perencanaan hingga evaluasi.Tahapan-tahapan
tersebut antara lain:
7
Dalam implementasi kebijakan wajib belajar, peran serta
masyarakat sangat penting dalam memastikan bahwa semua anak-anak
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang
layak. Masyarakat bisa membantu pemerintah dalam mendukung program
dan kebijakan wajib belajar, seperti dengan mengajak anak-anak untuk
bersekolah, memonitor kegiatan pendidikan, serta memberikan masukan
dan saran kepada pemerintah tentang perbaikan dan penyempurnaan
kebijakan wajib belajar.
program kebijakan wajib belajar bertujuan untuk meningkatkan
akses dan kualitas pendidikan di suatu negara atau wilayah. Dengan
adanya kebijakan wajib belajar, diharapkan semua anak dapat menikmati
hak atas pendidikan yang setara dan berkualitas tanpa terkecuali.Beberapa
tujuan dari kebijakan wajib belajar antara lain:
1. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Neto
(APN) pendidikan. Dengan adanya kebijakan wajib belajar, diharapkan
lebih banyak anak yang masuk sekolah dan menyelesaikan pendidikan
dasar hingga menengah.
2. Meningkatkan literasi dan kualitas pendidikan. Dengan wajib belajar,
anak-anak dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk menghadapi kehidupan di masa depan.
3. Mengurangi angka buta aksara dan kemiskinan. Dengan adanya
pendidikan, diharapkan anak-anak dapat memperoleh pekerjaan yang lebih
baik dan meningkatkan kualitas hidup keluarga mereka.
4. Menyeimbangkan kesempatan pendidikan. Kebijakan wajib belajar dapat
memastikan bahwa semua anak, terlepas dari latar belakang sosial atau
ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan
yang berkualitas.
5. Meningkatkan daya saing suatu negara di tingkat global. Dengan
pendidikan yang berkualitas, diharapkan akan lahir sumber daya manusia
yang handal dan mampu bersaing di tingkat global.
8
BAB III PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kebijakan wajib belajar adalah sebuah program atau kebijakan pemerintah
yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di suatu
negara atau wilayah.Kebijakan wajib belajar dapat membawa dampak
positif bagi masyarakat dan negara, antara lain meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta
mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Namun,
untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan dukungan dan partisipasi dari
semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga
pendidikan.Kebijakan wajib belajar juga perlu diikuti dengan upaya
peningkatan kualitas pendidikan, baik dari segi kurikulum, tenaga
pendidik, fasilitas pendidikan, dan pemberian motivasi kepada peserta
didik. Dalam hal ini, peran orang tua dan masyarakat sangat penting untuk
mendukung pelaksanaan kebijakan wajib belajar dan meningkatkan
kualitas pendidikan secara keseluruhan
9
DAFTAR PUSTAKA
Irza Adya Sugardha,Jurnal Administrasi Pendidikan, (2018),Upaya ke
arah wajib belajar 12 tahun di kab.majalengka;pendekatan ,252, (2).
Sari, D., & Khoiri, Q. (2023). Pendidikan untuk Semua: Studi pada
Kebijakan Wajib Belajar 9 Tahun. Journal on Education, 5(3), 9441-9450.
Wulan Sari dan Qalbi khoiri Pendidikan untuk Semua: Studi pada
Kebijakan Wajib Belajar 9 Tahun.Journal on Education, (2023)
10
*LAMPIRAN
Namun, beliau juga menyadari bahwa ada tantangan yang harus dihadapi
dalam menjalankan kebijakan wajib belajar 12 tahun ini, seperti masalah
infrastruktur, anggaran pendidikan, kualitas pendidikan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, saya berharap pemerintah dan lembaga
pendidikan dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini dan
memastikan bahwa setiap anak dapat memperoleh pendidikan yang layak
dan berkualitas.