Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Pada Mata Kuliah :Kebijakan Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Prof.Dr.H.Agus Pahrudin, M.Pd

DISUSUN OLEH : OSI WULANTARI ( 2111010335)

: ELIZA SAPUTRI (2111010042)

: DIDI SUHAIBI (2111010033)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

TP.2023

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan dan kesempatan
untuk menyelesaikan Tugas Makalah Kelompok Mata Kuliah Kebijakan
Pendidikan Islam dengan judul materi pembelajaraan “Kebijakan Wajib Belajar“
yang insyaallah telah diselesaikan dengan baik.

Shalawat beserta salam semoga selalu curahkan kepada baginda tercinta yakni
Nabi Muhammad SAW. yang mudah-mudahan kita termasuk umat-nya yang
mendapat syafa’at-nya dihari kiamat kelak, Aamiin yarabbal’alamiin. Atas
tersusunnya Makalah ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada,
Prof.Dr.H.Agus Pahrudin, M.Pd selaku dosen pengampu .

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan baik dalam pengetikan maupun penyusunannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar sekiranya
penyusunan makalah ini akan bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat, dipahami dan diamalkan bagi pembacanya.

Bandar Lampung, 23 Februari 2023

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1
C. TUJUAN .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. PENGERTIAN KEIJAKAN WAJIB BELAJAR .................................... 2
B. JENIS JENIS KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR ..................................... 3
C. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR ............................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

iii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya
mengembangkan suatu negara.tentunya indonesia yang notabennya masih
merupakan negara yang sedang berkembang dan ingin menjadi negara
yang lebih baik lagi.Sangat kita sadari bahwa dalam membangun suatu
negeri, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai
kemampuan untuk menjadikan negaranya lebih baik lagi. Salah satu cara
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui
pendidikan.Pemerintahan juga mengupayakan pembangunan manusia
indonesia melalui program pendidikan yang dapat memberikan akses dan
pemerataan perolehan pendidikan bagi masyarakat indonesia tanpa
terkecuali,sehingga anak-anak usia produktif bisa melanjutkan sekolah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian tentang kebijakan wajib belajar ?
2. Bagaimana jenis-jenis kebijakan wajib belajar ?
3. Bagaimana implementasi kebijakan wajib belajar?

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan kewajiban belajar
2. Mengeratahui apa saja jenis jenis kebijakan wajib belajar
3. Mengetetahui implementasi kebijakan wajib belajar

1
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEIJAKAN WAJIB BELAJAR


Menurut Seel (2012,697) mengtakan bahwa “compulsory education refers
to the most crucial period of formal education required by law of all
children between certain ages in a given country”.Sell menyatakan bahwa
pendidikan wajib merupakan periode paling penting dari pendidikan
formal yang di wajibkan oleh hukum dari setiap negara,pendididkan wajib
diberikan kepada semua anaka usia tertentu berdasarkan undang undang
negra tersebut.Jadi menurutnya negara harus turut serta mengatur
kebijakan pendidikan di negara nya termaksud untuk mewajibkan setiap
penduduknya agar turut serta mengikuti pendidikan sesuai dengan usianya.

Menurut hasanah & jabbar (2017) wajib belajar merupakan salah


satu dari program pendidikan yang di rancang kan oleh pemerintah tiap
masing masing negara.wajib belajar negara berbeda beda sesuia dengan
kebijakan pemerintahannya.Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar pasal 1 ayat (1)
“Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti
oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan
pemerintah daerah”.Wajib belajar adalah program pendidikan minimal
yang harus di ikuti oleh warga negara indonesia atas tannggung jawab
pemerintahan dan pemerintahan daerah.wajib belajar ini merupakan
program belajar yang di gencar digalakan oleh Departemen Pendidikan
Nasional (depdiknas).1

Somantri (2014) mengatakan pendidikan adalah hak semua orang


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 bahwa “tiap-
tiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran”.
Kesempatan telah terbuka dan peluang untuk menikmatinya telah tersedia

1
Hasanah Y ,Safruddin C,Jabar A. Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintahan
daerah kota yogyakarta .Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, (2017), hal 3.

2
tetapi ternyata tidak semua orang dapat memanfaatkannya dengan
baik.Adapun faktor yang dapan mempengaruhi diskontitunitas dan
rendahnya transitions rate secara garis besar dapat bersumber pada faktor
internal dan eksternal. Penyebab eksternal yang menonjol diantaranya
faktor sosial ekonomi, budaya,demografis, serta iklim geografis yang
kurang menguntungkan.Adapun penyebab faktor internal mencangkup
hal-hal yang bertalian dengan faktor hasil (output),antara lain yaitu
ketatnya syarat kelulusan dan terbatasnya variasi jenjang dan jalur
program yang ditawarkan .

B. JENIS JENIS KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR


Di Indonesia, terdapat beberapa jenis kebijakan wajib belajar yang
diterapkan oleh pemerintah, di antaranya adalah:

1. Program wajib belajar 9 tahun


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar2.Wajib belajar sembilan tahun
merupakan salah satu program yang di rancang oleh departemen
pendidikan nasional atau yang disebut sekarang kementrian pendidikan
nasional. Program ini dilatar belakangi dari munculnya program wajib
belajar enam tahun pada tahun 1984. Kemudian pada tahun 1994 melalui
Inpres Nomor 1 tahun 1994 ditingkatkan menjadi program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan tahun.
Sejarah awal adanya kebijakan wajib belajar sembilan tahun dimulai
sejak adanya gaungan education for all yang dilatarbelakangi oleh
menurunnya kualitas dan kuantitas pendidikan didunia pada tahun 1990.
Semua negara tidak terkecuali Indonesia mulai mengeluarkan kebijakan-
kebijakan yang berkenaan dengan kebijakan education for all dengan versi
yang berbeda-beda. Negara-negara maju menganut kebijakan compulsory
education yang memiliki ciri: peserta didikwajib untuk bersekolah,
2
Tambunan A ,Revida E,Partisipasi R, Partisipasi Pemuda Dalam Meningkatkan Program Wajib
Belajar Sembilan Tahun Bagi Masyarakat Di Kelurahan Denai Kota Medan,(2020).hal 2x

3
memiliki undang-undang jelas tentang wajib belajar, tolak ukur
keberhasilan kebijakan adalah dengan tidak adanya orang tua yang terkena
sanksi karena telah memotivasi anak untuk bersekolah, serta terdapat
sanksi tegas untuk orang tua yang tidak menganjurkan pendidikan bagi
anak 3.
Program wajib belajar 9 tahun digadangkan sebagai salah satu
keberhasilan secara bertahap bagi pemerintahan dalan meperbaiki sumber
daya manusia terutama rakyat di indonesia akan persaingan global yang
mau tidak mau akan terjadi4
Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus di
ikuti oleh warga indonesia atas tanggung jawab pemerintahan
indonesia,program ini mewajibkan warga negara indonesia untuk
bersekolah selama 9 tahun pada jenjang sekolah dasar (SD) atau madrasah
ibtidaiyah (MI) .yang di maksud wajib belajar adalah program pendidikan
minimal yang harus di ikuti oleh warga negara indonesia atas tanggung
jawab dari pemerintahan.
Dalam ketentuan umum di sebutkan bahwa program wajib belajar
di selengarakan untuk memberikan pelayanan pendidikan dasar seluas
luasnya kepada warga indonesia tanpa membedakan latar belakang
agama,sosial,budaya,dan ekonomi.
Pendidikan wajib belajar sembilan tahun telah di atur dalam UU
No:20 tahun 2003.bahwa sistem pendididkan nasional memberi hak
kepada setiap warga negara memperoleh pendidikan yang bermutu dan
juga berhak mendapatkan kesempatan meningkatnya pendidikan
sepanjang hayat.
Wardiman Djojonegoro, (1992) mengemukakan alasan-alasan yang
melatar belakangi dicanangkannya program pendidikan wajib belajar
sembilan tahun bagi semua anak usia 7-15 mulai tahun 1994 adalah:

3
Utsman, U. (2013). ESENSI WAJIB BELAJAR 12 TAHUN SEBAGAI KEBIJAKAN PUBLIK
4
Abrar. (2012). Wajib Belajar 9 Tahun: Sejarah Kebijakan dalam Bidang Pendidikan (1994-
2001).Jurnal Sejarah Lontar, 9(1), 69–85.

4
a) Sekitar 73,7% angkatan kerja Indonesia pada tahun 1992 hanya
berpendidikan sekolah dasar atau lebih rendah, yaitu mereka tidak
tamat sekolah dasar, dan tidak pernah sekolah5.
b) Dari sudut pandang kepentingan ekonomi pendidikan dasar sembilan
tahun merupakan uapaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
c) Semakin tinggi pendidikan sesorang maka semakin besar peluan untuk
lebih mampu berperan serta sebagai pelaku ekonomi dalam sekot
ekonomi maupun sektor industri6.

Berdasarkan alasan-alasan yang melatarbelakangi dicanangkannya


program-program pendidikan wajib belajar sembilan tahun sebagaimana
yang dikemukakan di atas, memberikan gambaran bahwa untuk mencapai
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang dapat memberi nilai
tambah pada diri individu masyarakat itu sendiri mengenai penguasaan
ilmu pengetahuan, keterampilan, yang dapat mengantar kepertumbuhan
ekonomi, peningkatan produktivitas kerja, martabat, dan kesejahteraan
hidupnya, hanya dapat dicapai lewat penuntasan pelaksanaan pendidikan
untuk semua.

2. Program wajib belajar 12 tahun


Di indonesia program wajib belajar 12 tahun telah di mulai sejak tahun
20137.Pada tahun tersebut pemerintahan indonesia mengeluarkan
peraturan pemerintahan No 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelengaraan pendidikan yang menyatakan bahwa wajib belajar di
indonesia di perpanjang hingga 12 tahun.Namun implementasi dalam
program ini masih mengalami berbagai tantangan hingga saat ini.Beberapa
tantangan tersebut antara lain

5
Muhamad Husin, “Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun di Provinsi DKI Jakarta” Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan: Vol. 16, Nomor 1, Januari 2010
6
Mubin Fatkhul ,(2020),Perencanaan Penuntasan Wajib Belajar Dan Peningkatan Mutu
Pendidikan.

7
Suprastowo P,Jakaria Y,Waluyo P, Program Pendidikan Menengah Universal Sebagai
Persiapan Wajib Belajar Dua Belas Tahun,Jurnal cakrawala pendidikan 36(1),(2017),hal 2.

5
a) Akses pendidikan yang masih terbatas di beberapa daerah sehingga
menyulitkan proses pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun.
b) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana di beberapa wilayah
indonesia, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan seperti
sekolah, guru, dan fasilitas pendukung lainnya masih terbatas,
sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana tersebut.
c) Kualitas pendidik yang masih perlu di tingkatkan terutama dalam
hal kualitas guru, kurikulum, dan metode pembelajaran yang
relevan dengan kebutuhan peserta didik.
d) Peyesuaian dengan perkembangan teknologi dan duinia kerja
sehingga perlu adanya penyesuaian dengan kurikulum dan metode
pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Maka dari itu hal yang paling penting dalam kegiatan belajar
mengajar agar tecapainya program 12 tahun belajar ini adalah tesedianya
sarana dan prasarana yang berupa peralatan yang di perlukan dalam proses
kegiatan belajar baik media pengajaran,buku pengetahuan,dan sumber
acuan,alat tulis,yang di perlukan dalam satuan pendidikan8

Lahirnya program wajib belajar 12 tahun ini di dorong oleh


beberapa faktor .faktor utama nya adalah untuk meningkatkan kualitas dan
aksebilitas pendididik di indonesia .sebelumnya pendidikan si indonesia
hanya mencangkup pendidikan dasar selama 9 tahun dan tingkat
partisipasi pendidikan menengan masih relatif rendah .selain itu,lahirnya
program wajib belajar ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan
nasional dalam menciptakan manusia indonesia yang cerda,trampil,dan
berkarakter.

8
Adi kurniawan,aminatuz zuhriah ,Buku Kebiajakan Pendidikan, Global Eksekutif Teknologi,
2023,hal 107.

6
C. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR
Implementasi kebijakan wajib belajar merujuk pada serangkaian tindakan
yang dilakaukan oleh pemerintahan dan masyarakat dalam menerapkan
kebijakan tersebut.Tujuan utama dari implementasi kebijakan wajib
belajar adalah untuk memastikan bahwa semua anak-anak di Indonesia
mendapatkan akses dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pendidikan yang layak.Implementasi kebijakan wajib belajar meliputi
berbagai tahapan,mulai dari perencanaan hingga evaluasi.Tahapan-tahapan
tersebut antara lain:

1. Perencanaan pemerintah merencanakan program dan kebijakan wajib


belajar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,seperti meningkatkan angka
partisipasi sekolah,meningkatkan kualitas pendidikan dan mengurangi
angka putus sekolah.Perencanaan juga mencakup alokasi anggaran,
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, serta rekrutmen dan pelatihan
tenaga pendidik.
2. Pelaksanaan setelah merencanakan program dan kebijakan wajib belajar
pemerintahan melaksanakan kebijakan tersebut dengan cara memberikan
bantuan biaya pendidikan, menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan,dan merekrut tenaga pendidik yang memadai.Pemerintah juga
bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam
pelaksanaan kebijakan wajib belajar.
3. Monitoring dan evaluasi pemerintahan melakukan monitoring dan evaluasi
untuk mengetahui efektifitas dan efesienn wajib belajar yang di
terapkan.evaluasi ini bertujuan untuk mengindetifikasi masalah-masalah
yang timbul selama implementasi kebijakan,serta memperbaiki dan
meningkatkan kebijakan tersebut agar lebih sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
4. Penyempurnaan berdasarkan hasil evaluasi pemerintahan melakukan
penyempurnaan dan perbaikan terhadap program dan kebijakan wajib
belajar yang telah di terapkan.Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan memastikan bahwa kebijakan tersebut efektif
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

7
Dalam implementasi kebijakan wajib belajar, peran serta
masyarakat sangat penting dalam memastikan bahwa semua anak-anak
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang
layak. Masyarakat bisa membantu pemerintah dalam mendukung program
dan kebijakan wajib belajar, seperti dengan mengajak anak-anak untuk
bersekolah, memonitor kegiatan pendidikan, serta memberikan masukan
dan saran kepada pemerintah tentang perbaikan dan penyempurnaan
kebijakan wajib belajar.
program kebijakan wajib belajar bertujuan untuk meningkatkan
akses dan kualitas pendidikan di suatu negara atau wilayah. Dengan
adanya kebijakan wajib belajar, diharapkan semua anak dapat menikmati
hak atas pendidikan yang setara dan berkualitas tanpa terkecuali.Beberapa
tujuan dari kebijakan wajib belajar antara lain:
1. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Neto
(APN) pendidikan. Dengan adanya kebijakan wajib belajar, diharapkan
lebih banyak anak yang masuk sekolah dan menyelesaikan pendidikan
dasar hingga menengah.
2. Meningkatkan literasi dan kualitas pendidikan. Dengan wajib belajar,
anak-anak dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk menghadapi kehidupan di masa depan.
3. Mengurangi angka buta aksara dan kemiskinan. Dengan adanya
pendidikan, diharapkan anak-anak dapat memperoleh pekerjaan yang lebih
baik dan meningkatkan kualitas hidup keluarga mereka.
4. Menyeimbangkan kesempatan pendidikan. Kebijakan wajib belajar dapat
memastikan bahwa semua anak, terlepas dari latar belakang sosial atau
ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan
yang berkualitas.
5. Meningkatkan daya saing suatu negara di tingkat global. Dengan
pendidikan yang berkualitas, diharapkan akan lahir sumber daya manusia
yang handal dan mampu bersaing di tingkat global.

8
BAB III PENUTUP
PENUTUP

A. KESIMPULAN
kebijakan wajib belajar adalah sebuah program atau kebijakan pemerintah
yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di suatu
negara atau wilayah.Kebijakan wajib belajar dapat membawa dampak
positif bagi masyarakat dan negara, antara lain meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta
mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Namun,
untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan dukungan dan partisipasi dari
semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga
pendidikan.Kebijakan wajib belajar juga perlu diikuti dengan upaya
peningkatan kualitas pendidikan, baik dari segi kurikulum, tenaga
pendidik, fasilitas pendidikan, dan pemberian motivasi kepada peserta
didik. Dalam hal ini, peran orang tua dan masyarakat sangat penting untuk
mendukung pelaksanaan kebijakan wajib belajar dan meningkatkan
kualitas pendidikan secara keseluruhan

Wajib belajar 9 tahun merupakan wajib belajar yang sudah


berlangsung sejak lama di Indonesia. Program ini bertujuan untuk
memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi semua anak di
Indonesia, tanpa terkecuali. Wajib belajar 9 tahun diharapkan dapat
meningkatkan literasi dan kualitas pendidikan, serta mengurangi angka
buta aksara dan kemiskinan di Indonesia.Wajib belajar 12 tahun bertujuan
untuk meningkatkan literasi dan kualitas pendidikan, mempersiapkan
peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa depan, serta
meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Selain itu, wajib
belajar 12 tahun juga diharapkan dapat mengurangi angka putus sekolah
dan menurunkan angka buta aksara di Indonesia.Dalam implementasinya,
wajib belajar 12 tahun dan 9 tahun memerlukan dukungan dari berbagai
pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga pendidikan. Selain
itu, peningkatan kualitas pendidikan menjadi faktor kunci dalam
keberhasilan program ini.

9
DAFTAR PUSTAKA
Irza Adya Sugardha,Jurnal Administrasi Pendidikan, (2018),Upaya ke
arah wajib belajar 12 tahun di kab.majalengka;pendekatan ,252, (2).

Berlian, N.V.A. (2011). Faktor-faktor yang terkait dengan rendahnya


pencapaian wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 17 (1), hlm.43-55.

Sari, D., & Khoiri, Q. (2023). Pendidikan untuk Semua: Studi pada
Kebijakan Wajib Belajar 9 Tahun. Journal on Education, 5(3), 9441-9450.

Wulan Sari dan Qalbi khoiri Pendidikan untuk Semua: Studi pada
Kebijakan Wajib Belajar 9 Tahun.Journal on Education, (2023)

Hasanah Y ,Safruddin C,Jabar A,Evaluasi program wajib belajar 12 tahun


pemerintahan daerah kota yogyakarta .Jurnal Akuntabilitas Manajemen
Pendidikan, (2017), 228-239, 5(2)

Tambunan A ,Revida E, Partisipasi Pemuda Dalam Meningkatkan


Program Wajib Belajar Sembilan Tahun Bagi Masyarakat Di Kelurahan Denai
Kota Medan,jurnal pemberdayaan masyarakat 8(1) ,(2020).

Suprastowo P,Jakaria Y,Waluyo P, Program Pendidikan Menengah


Universal Sebagai Persiapan Wajib Belajar Dua Belas Tahun,Jurnal cakrawala
pendidikan 36(1),(2017)

Adi kurniawan,aminatuz zuhriah ,Buku Kebiajakan Pendidikan, Global


Eksekutif Teknologi, 2023,151.

Muhamad Husin, “Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun di Provinsi DKI


Jakarta” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan: Vol. 16, Nomor 1, Januari 2010

Mubin Fatkhul ,(2020),Perencanaan Penuntasan Wajib Belajar Dan


Peningkatan Mutu Pendidikan.

10
*LAMPIRAN

Berdasarkan hasil wawancara kepada Bpk M.Miftahul Rizki S. Ag.

Terkait dengan bagaimana menurut beliau tentang kebijakan sekolah 12


tahun.beliau berpendapat bahwa sebagai seorang guru, percaya bahwa
wajib belajar 12 tahun merupakan kebijakan yang efektif dalam
meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dalam jangka panjang, kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang


besar bagi anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.selain itu juga
menurut beliau bahwa wajib belajar 12 tahun juga memberikan
kesempatan bagi guru dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan
kurikulum dan metode pengajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan
kebutuhan anak-anak. Dengan waktu yang lebih lama untuk belajar, guru
juga memiliki kesempatan untuk memperkenalkan materi yang lebih
mendalam dan menyeluruh, yang dapat membantu siswa memahami dan
mengaplikasikan pengetahuan mereka dengan lebih baik di dunia nyata.

Sebagai seorang guru,beliau merasa terpanggil untuk membantu anak-


anak mencapai potensi mereka dalam belajar dan hidup. Dengan wajib
belajar 12 tahun, saya memiliki kesempatan yang lebih lama untuk bekerja
dengan siswa dan membantu mereka mencapai tujuan pendidikan mereka.
Hal ini juga memungkinkan saya untuk memperkenalkan materi yang
lebih mendalam dan menyeluruh, yang dapat membantu siswa memahami
dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dengan lebih baik di dunia
nyata.

Namun, beliau juga menyadari bahwa ada tantangan yang harus dihadapi
dalam menjalankan kebijakan wajib belajar 12 tahun ini, seperti masalah
infrastruktur, anggaran pendidikan, kualitas pendidikan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, saya berharap pemerintah dan lembaga
pendidikan dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini dan
memastikan bahwa setiap anak dapat memperoleh pendidikan yang layak
dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai