Anda di halaman 1dari 9

MODUL 10

KEGIATAN BELAJAR 1
Implikasi Pelaksanaan Hak Anak pada
Pembelajaran SD
RENDATA IKAWATI (857594559)
Pada teori Bronfenbrenner, Myers (1995) mengemukakan pandangannya, diama
lingkungan belajar anak terdiri dari lingkungan keluarga, kelompok teman sebaya dan
juga tetangga. Semua komponen ini dapat mempengaruhi anak dalam belajar. Dalam
belajar dikenal adanya istilah kurikuler, kokurikuler dan juga ekstrakurikuler.
Pelaksanaan ketiganya tidak dapat terlepas dari peran dari komponen sebagaiman
yang telah dikemukakan oleh Myers.

Peran komponen ini dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler,


tidak hanya terbatas dalam lingkungan sekolah saja. Kesempatan anakmuntuk
berdiskusi dan bereksperimen dengan teman, berntanya pada orang tua ataupun
kesempatan yang disediakan oelh pihak masyarakat pun juga dapat menunjukan
bagaiman peran mereka dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler dan esktrakurikuler
anak.
A. Pengertian Kurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia,Kurikuler merupakan kegiatan yang berkaitan


dengan kurikulum. Sementara Kokurikuler merupakan rangakaian kegiatan
kesiswaan yang berada dalam sekolah. Kegiatan ini juga dilakukan di saat anak
berada di lingkungan sekolah atau berada dalam kelas.

Dalam kurikulum Pendidikan Dasar (1993) Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang


diselenggarakan di luar jam pelajaram yang tercantum dalam susunan program sesuai
dengan keadaan dan juga kebutuhan sekolah. Kegiatan ini dapat membantu
perkembangan siswa sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat-minat, mereka melalui
kegitan yang diselenggarakan oleh pendidik.
B. Tujuan Dilakukan Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan agar anak dapat mengaitkan antara


pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan. Maka dari itu, ekstrakurikuler lebih disarankan untuk memantapkan
pembentukan kepribadian anak melalui kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran
sekolah (dalam Kurikulum Pendidikan Dasar, 1993). Kegiatan ekstrakurikuler umunya
berada di luar program yang tertulis dalam kurikulum. Sedangkan kegiatan
kokurikuler yang banyak dilakukan dalam pelajaran sekolah.
C. Pelaksanaan Hak Asasi Anak Dalam Kurikuler-Kokurikuler-Ekstrakurikuler.

Dalam UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan


jika Pendidikan dasar merupakan jenjang Pendidikan yang melandasi jenjang
Pendidikan menengah. Dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional
2005-2009 disebutkan mengenai program penguatan kebajikan Depdiknas dengan
renaca pembangunan jangka menengah Bappenas.
Rencana Bappenas mengenai wajib Pendidikan dasar 9 tahun SD/MI/SMP/MTs
menunjukan kegiatan pokok pemerintah berupa :
1. Pendanaan biaya operasi wajar.
Tersedianya dana BOS memberi kesempatan pada anak untuk mengikuti pendidikan
tidak hanya di SD tetapi juga di SMP maupun di SMA.
2. Penyediaan sarana dan prasarana Pendidikan wajar.
Berkaitan dengan tersedianya gedung sekolah,buku-buku,perlengkapan kegiatan
belajar mengajar lainnya.
3. Rekrutmen Pendidikan dan tenaga kependidikan (program wajib belajar).
Tersedianya sarana prasarana tidak akan ada artinya jika tidak disertai dengan
pendidik atau tenaga pendidik yang sesuai dengan kualifikasi pendidik di setiap
jenjang pendidikan.
4. Perluasan akses Pendidikan wajib belajar pada jalur nonformal.
5. Perluas akses SLB dan sekolah inklusif.
6. Pengembangan sekolah wajib belajar layanan khusus bagi daerah
terpencil/kepualauan
yang berbentuk jarang dan terpencar.
Rencana kegiatan pokok pemerintah dilakukan dengan mengacu
pada beberapa Kebijakan Pemerintah yang ada seperti dalam
pembukaan UUD 1945 dan juga seperti dalam pasal 31 UUD 19945.

Serta dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional; dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (2004-2009).
Berbagai rencana yang menunjang kegiatan kurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuler dilakukan sebagaimana dicantumkan dalam tujuan pembangunan
Pendidikan nasional jangka menengah antara lain :
1. Meningkatkan iman, takwa dan akhlak mulia.
2. Meningkatkan penguasaan ilmu pengatahuan dna teknologi.
3. Meningkatkan sensitivitas dan kemampuan ekspresi estetis.
4. Meningkatkan kualitas jasmani.
5. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar pada semua jenis dan jenjang
pendidikan bagi semua warga negara secara adil, tidak diskriminatif, dan
demokratis.
6. Memperluas akses Pendidikan nonformal bagi penduduk laki-laki maupun
perempuan yang belum sekolah, tidak pernah sekolah, putus sekolah, buta
aksara serta penduduk lainnya yang ingin meningkatkan pengetahuan,
kemampuan dan keterampilan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai