Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN TUGAS 1

Nama: Asdar Jaya


Nim: 050819061
Jurusan: Pendidikan Matematika
Matkul: Pengantar Pendidikan

1. a) Manusia disebut sebagai mahluk individu karena setiap individu manusia memiliki
karakter, kepribadian, dan keunikan yang berbeda-beda. Setiap manusia memiliki kemampuan
untuk berpikir, merasakan emosi, berkomunikasi, dan membuat keputusan secara mandiri.
Oleh karena itu, manusia dianggap sebagai mahluk yang memiliki kebebasan dalam mengambil
tindakan dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

b) Manusia disebut sebagai mahluk sosial karena manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain. Manusia saling membutuhkan, baik itu dalam hal emosional, fisik, maupun
profesional. Manusia membentuk kelompok atau komunitas untuk mencapai tujuan bersama
dan saling membantu dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Oleh karena itu,
manusia dianggap sebagai mahluk yang membutuhkan interaksi dengan orang lain dan
interdependen dalam kehidupan sosialnya.

2. Pelaksanaan pendidikan di daerah Makassar sudah mulai sesuai dengan pernyataan bahwa
pendidikan harus menjadi hak setiap warga negara Indonesia. Terdapat beberapa kebijakan di
daerah ini yang memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh seluruh rakyat tanpa
diskriminasi. Beberapa contoh diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan Gratis

Di daerah Makassar, pemerintah setempat memberikan kebijakan pendidikan gratis mulai dari
tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Kebijakan ini memastikan
bahwa seluruh anak-anak yang masuk ke dalam jalur pendidikan formal dapat menyelesaikan
sekolahnya tanpa terhambat oleh biaya-biaya tambahan.
2) Inklusivitas Pendidikan
Kebijakan lain yang dirancang untuk memastikan bahwa pendidikan bersifat inklusif di daerah
Makassar adalah melalui program inklusi di sekolah-sekolah. Program ini mendukung anak-anak
berkebutuhan khusus untuk mendapatkan akses penuh ke dalam pendidikan. Terdapat juga
program pembelajaran terpadu (sekolah inklusi) di daerah ini sebagai upaya peningkatan
kualitas pendidikan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus.

3) Pendidikan Taman Kanak-Kanak Gratis


Selain memberikan akses pendidikan gratis untuk Sekolah Dasar dan Menengah, pemerintah
daerah Makassar juga memberikan kebijakan akses gratis untuk pendidikan taman kanak-kanak
(TK). Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan sejak usia dini sehingga anak-
anak dapat memperoleh dasar-dasar pendidikan yang kuat sebelum melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

Meskipun demikian, masih terdapat sejumlah tantangan dalam memastikan pendidikan yang
setara dan adil untuk seluruh warga negara di daerah Makassar. Beberapa tantangan tersebut
termasuk ketidaksetaraan akses pada daerah-daerah terpencil dan latar belakang sosial-
ekonomi rendah. Selain itu, infrastruktur pendidikan di daerah ini masih menyisakan tuntutan
untuk peningkatan kualitas, seperti halnya perlunya peningkatan fasilitas dan ketersediaan
tenaga pengajar di beberapa wilayah.

Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa pemerintah daerah Makassar telah berkomitmen
untuk menjadikan pendidikan sebagai hak setiap warga negara dengan menyediakan akses
pendidikan gratis dan inklusif. Kendati demikian, masih diperlukan upaya untuk terus
meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa seluruh warga negara dapat
memperoleh akses yang sama dalam mengakses pendidikan di daerah ini.

3. 1) Tiga aspek penting dalam proses memanusiakan manusia (humanisasi) adalah:


a. Potensi manusia: semakin manusia dapat mengenal dan mengembangkan potensinya,
semakin manusia akan memiliki kemampuan menghadapi berbagai kesulitan yang terjadi dalam
kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan untuk memberikan kesempatan dan
dukungan dalam mengembangkan potensi itu.
b. Persamaan hak: dalam humanisasi, setiap individu dianggap memiliki hak yang sama untuk
mengembangkan potensinya. Oleh karena itu, pendidikan harus membantu setiap orang untuk
memahami bahwa setiap individu mempunyai hak yang sama.
c. Pengembangan kreativitas: dalam pendidikan humanisasi, kreativitas dan inovasi harus
dikembangkan agar individu dapat menjadi kreatif dan berinovasi dalam menghadapi
permasalahan yang kompleks.

2) Empat contoh potensi kecerdasan (dari sudut pandang psikologi) yang harus dikembangkan
adalah:
a. Kecerdasan Verbal-Linguistik: kemampuan memahami dan menggunakan bahasa dengan
baik. Dalam pendidikan, kemampuan ini harus dikembangkan lewat pengajaran bahasa yang
efektif dan perbendaharaan kosakata yang kaya.
b. Kecerdasan Logika-Matematis: kemampuan untuk memecahkan masalah atau melakukan
analisis logis. Dalam pendidikan, kecerdasan ini dapat dikembangkan lewat pengajaran
matematika dan sains.
c. Kecerdasan Visual-Ruang: kemampuan untuk berbicara dengan gambar dan konsep visual.
Dalam pendidikan, kecerdasan ini dapat dikembangkan lewat pengajaran seni dan desain.
d. Kecerdasan Interpersonal: kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain
secara efektif. Dalam pendidikan, kecerdasan ini dapat dikembangkan lewat pengajaran
sosialisasi yang efektif, serta pengalaman mengasuh dan kehidupan bersosialisasi yang
berguna.

4. Pernyataan di atas berarti bahwa keberhasilan atau hasil yang dicapai oleh seorang anak
dalam pendidikan formalnya sangat dipengaruhi oleh kondisi dan situasi lingkungan pendidikan
informal di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena pendidikan informal seperti keluarga, teman,
dan lingkungan sekitarnya dapat memberikan pengaruh positif atau negatif pada hasil
pendidikan formal anak tersebut.

Contoh yang terjadi di daerah Makassar adalah situasi di mana seorang anak yang memiliki
lingkungan keluarga dan teman yang mendukung dan memberikan motivasi untuk belajar akan
cenderung mendapatkan hasil yang baik dalam pendidikan formalnya. Sebaliknya, jika
lingkungan keluarga atau teman-teman sekitarnya kurang mendukung atau bahkan
mengecilkan prestasi belajarnya, maka anak tersebut cenderung akan kurang sukses dalam
pendidikan formalnya.

Selain itu, lingkungan pendidikan informal yang positif dapat memengaruhi sikap dan perilaku
anak dalam belajar serta mengasah kemampuan sosial mereka. Misalnya, melalui kegiatan-
kegiatan pendidikan informal seperti diskusi keluarga, kegiatan sosial, atau juga program
kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat. Hal tersebut dapat
memberikan pengaruh yang positif pada peningkatan kualitas pendidikan formal yang
diperoleh oleh seorang anak.

Dalam hal ini, penting bagi kita untuk memperhatikan dan meningkatkan lingkungan pendidikan
informal di sekitar lingkungan kita guna memberikan dukungan dan pengaruh positif pada hasil
pendidikan formal anak-anak kita ataupun generasi muda di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai