Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Khuswatul Abibah

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 858820934

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4401/Materi dan Pembelajaran PKn SD

Kode/Nama UT Daerah : 74/Malang

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN :

1. Berikut adalah lima sistem tata kehidupan bermasyarakat dalam masyarakat demokratis:

1) Sistem Politik Demokratis


Sistem politik demokratis menekankan pada partisipasi publik dalam proses pengambilan
keputusan politik. Ini mencakup pemilihan umum yang bebas dan adil, di mana warga
negara memiliki hak untuk memilih dan dipilih sebagai wakil rakyat atau pemimpin. Selain
itu, transparansi, akuntabilitas, dan respek terhadap hak asasi manusia juga menjadi bagian
integral dari sistem politik demokratis.
2) Sistem Hukum Demokratis
Sistem hukum demokratis didasarkan pada prinsip keadilan, persamaan di depan hukum,
dan hak asasi manusia. Hukum harus dibuat dan diterapkan dengan cara yang transparan,
adil, dan konsisten. Perlindungan terhadap hak individu, kebebasan sipil, serta
independensi sistem peradilan adalah komponen kunci dari sistem hukum demokratis.
3) Sistem Ekonomi Demokratis
Dalam sistem ekonomi demokratis, keputusan ekonomi dibuat dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara keseluruhan. Meskipun sistem ekonomi ini bisa
bervariasi dalam praktiknya, prinsip-prinsip seperti persaingan bebas, hak milik pribadi,
serta distribusi kekayaan yang adil dan inklusif biasanya menjadi prioritas dalam sistem
ekonomi demokratis.
4) Sistem Sosial Demokratis
Sistem sosial demokratis bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil, inklusif, dan
solidaritas. Ini melibatkan penyediaan layanan publik seperti pendidikan, perawatan
kesehatan, dan perlindungan sosial untuk semua warga negara. Prinsip kesetaraan,
inklusivitas, dan keadilan sosial menjadi fokus utama dalam sistem sosial demokratis.
5) Sistem Media Demokratis
Sistem media demokratis mendukung kebebasan pers, pluralisme informasi, dan akses
informasi yang transparan untuk masyarakat. Media berfungsi sebagai penjaga demokrasi
dengan menyediakan informasi yang akurat, independen, dan kritis. Kebebasan berekspresi
dan hak untuk mendapatkan informasi adalah aspek kunci dalam sistem media demokratis.

2. Pembelajaran PKn berbasis portofolio merupakan salah satu metode pembelajaran yang fokus
pada pengembangan kemampuan kewarganegaraan partisipatif. Dalam model ini, siswa diberi
kesempatan untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, merefleksikan pemahaman
mereka tentang isu-isu kewarganegaraan, dan menunjukkan kemampuan mereka melalui
portofolio. Berikut adalah penjelasan tentang model pembelajaran PKn berbasis portofolio
dan langkah-langkah pembelajarannya:
Model Pembelajaran PKn Berbasis Portofolio

1) Penyusunan Portofolio
Siswa menyusun portofolio yang berisi berbagai macam bukti kinerja, termasuk tugas,
proyek, jurnal reflektif, catatan diskusi, dan lain-lain, yang relevan dengan tujuan
pembelajaran PKn.
2) Refleksi dan Pemantauan Proses Pembelajaran
Siswa secara berkala merefleksikan dan memantau proses pembelajaran mereka,
mengevaluasi pemahaman dan kemampuan mereka dalam konteks kewarganegaraan.
3) Pendampingan dan Bimbingan
Guru atau fasilitator memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa dalam
penyusunan portofolio, proses refleksi, serta dalam pemahaman konsep-konsep
kewarganegaraan.
4) Penilaian Formatif dan Sumatif
Penilaian dilakukan secara formatif (berkelanjutan) dan sumatif (akhir periode) untuk
menilai kemajuan belajar siswa berdasarkan portofolio mereka.

Langkah-langkah Pembelajarannya

1) Identifikasi Tujuan Pembelajaran


Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik, seperti pemahaman konsep
kewarganegaraan, kemampuan berpartisipasi dalam masyarakat, dan pengembangan sikap
demokratis.
2) Orientasi dan Pengantar Materi
Siswa diberi pengantar mengenai materi yang akan dipelajari, serta diberikan pemahaman
tentang bagaimana cara penyusunan dan penggunaan portofolio dalam proses
pembelajaran.
3) Pembelajaran Aktif
Siswa aktif terlibat dalam diskusi, simulasi, proyek, atau kegiatan lain yang relevan dengan
materi pembelajaran, serta melakukan refleksi terhadap pengalaman mereka.
4) Pembuatan dan Pengembangan Portofolio
Siswa mulai mengumpulkan dan menyusun materi untuk portofolio mereka, termasuk
tugas, proyek, dan catatan reflektif.
5) Pendampingan dan Bimbingan
Guru atau fasilitator memberikan bimbingan, masukan, dan umpan balik kepada siswa
untuk membantu mereka dalam penyusunan portofolio dan refleksi.
6) Evaluasi dan Penilaian
Melalui proses evaluasi formatif dan sumatif, guru atau fasilitator menilai portofolio siswa,
memberikan umpan balik, dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

3. Mari kita jelaskan maksud dari lima atribut warga negara yang baik menurut sistem politik
Indonesia, dengan mengacu pada prinsip-prinsip politik yang diterapkan dalam negara ini:

1) A Sense of Identity (Rasa Identitas)


Maksud: Warga negara harus memiliki rasa identitas nasional sebagai bagian dari bangsa
Indonesia. Ini mencakup pemahaman dan pengakuan terhadap budaya, sejarah, bahasa, dan
nilai-nilai Indonesia sebagai fondasi pembentukan karakter dan identitas sebagai warga
negara Indonesia.
2) The Enjoyment of Certain Rights (Menikmati Hak-hak Tertentu)
Maksud: Warga negara Indonesia memiliki hak-hak konstitusional yang dilindungi oleh
Undang-Undang Dasar 1945. Hak-hak tersebut mencakup hak asasi manusia, kebebasan
berpendapat, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk bekerja, serta hak untuk
memperoleh perlindungan hukum, antara lain.
3) The Fulfilment of Corresponding Obligations (Melaksanakan Kewajiban yang
Sesuai)
Maksud: Selain hak-hak, warga negara juga memiliki kewajiban-kewajiban untuk
mematuhi hukum, menghormati hak-hak orang lain, membayar pajak, serta turut serta
dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung kemajuan bangsa dan negara, seperti pemilihan
umum, wajib militer (jika ada), dan kegiatan sosial lainnya.
4) A Degree of Interest and Involvement in Public Affairs (Minat dan Keterlibatan
dalam Urusan Publik)
Maksud: Warga negara diharapkan memiliki minat dan keterlibatan dalam urusan publik,
seperti pemilihan umum, diskusi publik, dan kegiatan masyarakat lainnya yang
berhubungan dengan pembangunan dan kemajuan negara. Hal ini mencerminkan
partisipasi aktif dalam proses demokrasi dan pengambilan keputusan publik.
5) An Acceptance of Basic Societal Values (Menerima Nilai-nilai Sosial Dasar)
Maksud: Warga negara diharapkan menerima dan mengamalkan nilai-nilai dasar
masyarakat Indonesia, seperti gotong royong, kebersamaan, toleransi, dan keragaman
budaya. Nilai-nilai ini menjadi fondasi dalam membentuk karakter, moral, dan etika dalam
kehidupan bermasyarakat.

4. Jawaban :
1) Tiga Program Politik Etis
a. Pendidikan: Mendorong pendidikan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
masyarakat Indonesia.
b. Kesehatan: Membangun infrastruktur kesehatan dan program kesehatan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Pembangunan Infrastruktur: Mengembangkan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan,
dan sarana transportasi lainnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan
komunikasi di Indonesia.
2) Bentuk Penyimpangan yang Dilakukan Pemerintah Hindia Belanda terhadap Politik
Etis
a. Eksploitasi Ekonomi: Meskipun Politik Etis dirancang sebagai upaya untuk membalas
budi kepada rakyat Indonesia, Hindia Belanda sebenarnya terus melakukan eksploitasi
sumber daya alam Indonesia, termasuk ekspor hasil pertanian dan mineral tanpa
memberikan kompensasi yang adil kepada masyarakat lokal.
b. Ketidakadilan Sosial: Meskipun ada upaya dalam bidang pendidikan dan kesehatan,
masih ada ketidakadilan sosial yang signifikan, termasuk diskriminasi rasial dan
ekonomi serta ketidaksetaraan akses terhadap layanan publik.
c. Pengabaian Hak Asasi Manusia: Terdapat pelanggaran terhadap hak asasi manusia,
seperti pemaksaan kerja dan penindasan terhadap perlawanan terhadap kebijakan
kolonial.
3) Dampak Positif Politik Etis bagi Bangsa Indonesia
a. Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan: Program pendidikan yang diperkenalkan oleh
Politik Etis membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Indonesia,
yang pada akhirnya mendukung perkembangan nasionalisme dan perjuangan
kemerdekaan.
b. Pembangunan Infrastruktur: Meskipun dengan kepentingan kolonial, pembangunan
infrastruktur oleh Politik Etis memberikan dasar bagi pertumbuhan ekonomi dan
komunikasi di Indonesia.
4) Pelembagaan Pemerintahan
Pengenalan sistem administrasi pemerintahan modern oleh Belanda membantu membentuk
struktur pemerintahan dan administrasi yang lebih efisien, meskipun tujuannya utamanya
untuk mengontrol dan memanipulasi pemerintahan lokal.

5. Validitas eksternal dalam konteks penelitian sejarah mengacu pada keabsahan dan keotentikan
sumber atau bukti yang digunakan oleh sejarawan untuk menilai dan menginterpretasi suatu
peristiwa sejarah. Validitas eksternal berkaitan dengan apakah sumber atau bukti tersebut
dapat diandalkan untuk memberikan gambaran yang akurat tentang peristiwa yang sedang
diteliti.

Contoh Validitas Eksternal dalam Menguji Suatu Peristiwa Sejarah

Misalkan seorang sejarawan ingin mengkaji sebuah peristiwa sejarah yang terjadi pada
abad ke-19 di Indonesia, yaitu Pemberontakan Petani Banten. Untuk menilai kebenaran
peristiwa ini, sejarawan tersebut dapat menggunakan berbagai sumber sebagai bukti, seperti
laporan resmi, surat kabar zaman itu, dokumen pemerintah kolonial, dan catatan pribadi.
Validitas eksternal akan terkait dengan keotentikan dan keandalan sumber-sumber
tersebut. Sejarawan perlu memastikan bahwa laporan resmi yang digunakan berasal dari
sumber yang dapat dipercaya, seperti dokumen resmi pemerintah atau catatan mata-mata.
Surat kabar zaman itu juga harus berasal dari media yang kredibel pada saat itu, bukan hanya
berita isu atau rumor. Selain itu, catatan pribadi yang digunakan harus dapat diverifikasi
keotentikannya.
Sebagai contoh, sejarawan menemukan sebuah laporan resmi pemerintah kolonial yang
mencatat detail tentang kronologi Pemberontakan Petani Banten, yang kemudian
dibandingkan dengan berita yang terdapat dalam surat kabar dan catatan pribadi. Jika ketiga
sumber ini sejalan dalam memberikan informasi yang sama mengenai peristiwa, maka
validitas eksternalnya dianggap tinggi.

Anda mungkin juga menyukai