Namun, terdapat juga beberapa tantangan dalam penerapan rule of law di Indonesia:
1. Korupsi:
Meskipun upaya telah dilakukan untuk memerangi korupsi, masih ada tantangan dalam
penegakan hukum yang konsisten terhadap pelaku korupsi.
2. Ketidaksetaraan Akses ke Hukum:
Terdapat disparitas dalam akses masyarakat terhadap sistem peradilan, terutama di daerah
pedesaan dan untuk kelompok masyarakat tertentu.
3. Isu Hak Asasi Manusia:
Masih ada tantangan dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia dan memastikan
pertanggungjawaban yang tepat, terutama dalam konteks konflik di daerah-daerah tertentu.
Melalui penerapan konsep ini, sekolah tidak hanya menjadi tempat di mana siswa memperoleh
pengetahuan akademis, tetapi juga menjadi lingkungan di mana mereka dapat tumbuh sebagai
warga negara yang sadar, terlibat, dan bertanggung jawab dalam masyarakat demokratis.
Pendekatan pendidikan dan sosial ini membawa perubahan melalui penyadaran, pembentukan
sikap, dan pengaruh sosial untuk mendorong individu agar mengadopsi perilaku yang sesuai
dengan nilai, moral, dan norma yang dihormati oleh masyarakat atau kelompok tertentu.
Warga negara yang baik memainkan peran aktif dalam membentuk masyarakat yang adil, damai,
dan demokratis. Ciri-ciri di atas mencerminkan komitmen terhadap nilai-nilai dasar
kewarganegaraan dan memberikan kontribusi positif untuk pembangunan masyarakat dan
negara.
Melalui langkah-langkah tersebut, pemerintah dapat menciptakan landasan yang kokoh untuk
pembangunan nasional yang berkelanjutan, adil, dan inklusif. Pendekatan ini memastikan bahwa
pertumbuhan ekonomi tidak merugikan lingkungan dan masyarakat, serta memperkuat kohesi
sosial dan keberlanjutan budaya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang menggunakan tema tertentu
sebagai titik sentral pembelajaran yang mengakomodasi berbagai kompetensi dasar yang
harus dicapai dari satu atau beberapa mata pelajaran. Jelaskan langkah-langkah dalam
pembelajaran tematik!
Jawaban : Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata
pelajaran ke dalam satu tema sentral. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembelajaran
tematik:
1. Pemilihan Tema:
Guru memilih tema sentral yang relevan dengan kurikulum dan menarik bagi siswa. Tema ini
akan menjadi fokus pembelajaran dan mencakup berbagai aspek dari berbagai mata pelajaran.
2. Perencanaan Pembelajaran:
Guru merencanakan pembelajaran dengan mengidentifikasi kompetensi dasar dari berbagai
mata pelajaran yang dapat diintegrasikan ke dalam tema tersebut. Rencana pembelajaran
mencakup kegiatan, metode pengajaran, dan sumber belajar yang mendukung pencapaian
kompetensi.
3. Pengembangan Kegiatan Pembelajaran:
Guru mengembangkan berbagai kegiatan pembelajaran yang mendukung tema tersebut.
Kegiatan tersebut bisa melibatkan diskusi, penelitian, proyek-proyek praktis, kunjungan
lapangan, atau presentasi siswa.
4. Pengembangan Sumber Belajar:
Guru mencari atau membuat sumber belajar yang mendukung tema pembelajaran. Ini dapat
mencakup buku, materi daring, multimedia, atau materi pembelajaran lainnya yang relevan
dengan tema.
5. Integrasi Mata Pelajaran:
Guru mengintegrasikan konsep dan pengetahuan dari berbagai mata pelajaran ke dalam tema
sentral. Hal ini memungkinkan siswa melihat keterkaitan antar-mata pelajaran dan
menerapkan pengetahuan mereka secara holistik.
6. Penyajian Materi:
Materi pembelajaran disajikan melalui berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan tema.
Guru dapat menggunakan cerita, gambar, video, dan kegiatan praktis untuk memberikan
pemahaman yang mendalam kepada siswa.
7. Evaluasi:
Evaluasi dilakukan untuk mengukur pencapaian siswa terhadap kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Evaluasi dapat melibatkan berbagai bentuk seperti ujian, proyek, atau portofolio
yang mencerminkan pemahaman siswa terhadap tema dan konsep yang diintegrasikan.
8. Refleksi dan Penyesuaian:
Setelah pembelajaran selesai, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran. Pemahaman siswa, efektivitas metode pengajaran, dan respons siswa menjadi
bahan evaluasi. Langkah ini dapat membantu guru untuk menyesuaikan dan meningkatkan
pendekatan pembelajaran tematik di masa mendatang.
Pembelajaran tematik memberikan konteks yang bermakna dan menarik bagi siswa,
memungkinkan mereka untuk melihat keterkaitan antar-mata pelajaran, dan mendorong
pemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep-konsep yang dipelajari.