I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Secara psikologis, bahwa dorongan rasa ingin tahu manusia yang kuat, telah mendorong
seseorang untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang keadaan kehidupan yang
berlaku di luar lingkungan masyarakatnya atau Negaranya sendiri dan dengan mengetahui
keadaan kehidupan yang berlaku diluar lingkungan masyarakatnya sendiri dan dapat mengetahui
kehidupan masyarakat lainnya itu akan mengakibatkan terjadinya saling pengertian dan
terjalinnya kerjasama dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan dan kemajuan bersama.
Untuk mengetahui keberadaan di luar masyarakatnya atau bangsa lainnya diperlukan apa yang
sekarang dikenal dengan istilah studi comparative atau studi perbandingan.
Menurut pengertian dasarnya studi perbandingan mempuyai arti menganalisa dua hal atau
lebih untuk mencari kesamaan dan perbedaan - perbedaannya. Sehingga dengan demikian akan
dapat memberikan pegertian dan pemahaman terhadap berbagai macam sistem pendidikan yang
ada diberbagai Negara dan kawasan dunia umumnya khususnya sistem pendidikan di Negara
Indonesia dan Negara Brazil dengan berbagai latar belakang sejarahnya, secara komparatif.
Selain dari beberapa hal tersebut dengan studi perbandingan sistem pendidikan yang ada.
Akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya kemampuan untuk membandingkan berbagai
sistem pendidikan dari berbagai Negara dan kawasan dunia tersebut. Kemudian selain yang
tersebut dengan studi perbandingan ini pula, seseorang akan lebih mudah untuk menganalisa dan
menyimpulkan sumber sumber kekuatan dan kelemahan dari sistem pendidikan yang
berorentasi pada tujuan tujuan pendidikan dan kelebihan dari masing masing sistem yang
permah dilakukan dalam suatu Negara tersebut Internasional dan Universal. Dari berbagai hal
tersebut kita sebagai penerus bangsa yang juga cinta akan terciptanya sistem pendidikan yang
dapat menumbuhkan sifat positif dan terbuka terhadap berbagai usaha inovasi dan pembaharuan
pendidikan di Indonesia. Dalam rangka pengembangan pendidikan nasional. Dan pembaharuan
ini bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi perbandingan sistem pendidikan antara beberapa
negara sehingga dapat mengetahui kelemahannya dan kelebihannya.
1
Pendidikan itu sendiri merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang/kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang
selaras dengan alam dan masyarakatnya. Dalam proses pendidikan sangat diperlukan komponen-
komponen pendidikan. Komponen itu sendiri berarti bagian dari suatu sistem yang memiliki
peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai sebuah tujuan.
Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan
berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan.Komponen-komponen yang
memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik yaitu tujuan
pendidikan, peserta didik, pendidik, sistem pendidikan, isi pendidikan / materi pendidikan,
lingkungan pendidikan, alat dan fasilitas pendidikan.
Tingkah laku manusia, secara sadar maupun tidak sadar tentu berarah pada tujuan.
Demikian juga halnya tingkah laku manusia yang bersifat dan bernilai pendidikan. Keharusan
terdapatnya tujuan pada tindakan pendidikan didasari oleh sifat ilmu pendidikan yang normative
dan praktis.
2
1.1.4 Peserta Didik
Peserta didik sangat menunjang dalam proses pendidikan, dengan perkembangan konsep
pendidikan yang tidak hanya terbatas pada usia sekolah saja memberikan konsekuensi pada
pengertian peserta didik. Kalau dulu orang mengansumsikan peserta didik terdiri dari anak-anak
pada usia sekolah, maka sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya orang
dewasa.
1.1.5 Pendidik
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik. Terdapat beberapa jenis
pendidik dalam konsep pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak terbatas pada pendidik
di sekolah saja. Ditinjau dari lembaga pendidikan muncullah beberapa individu yang tergolong
pada pendidik. Guru sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, orang tua sebagai pendidik dalam
lingkungan keluarga, dan pimpinan masyarakat baik formal maupun nonformal sebagai pendidik
dilingkungan masyarakat.
3
pendidikan pada sekolah saja. Dalam artian yang sederhana lingkungan pendidikan adalah segala
sesuatu yang ada di sekeliling anak didik dan komponen-komponen pendidikan yang lain.
4
1. Sebagai acuan dalam upaya mengembangkan pendidikan di Indonesia supaya dapat
berkembang menjadi lebih maju.
2. Memperoleh suatu solusi dalam rangka pengembangan dunia pendidikan di Indonesia.
II. PEMBAHASAN
II.1. PROFIL NEGARA BRAZIL
Negara Brasil terdiri dari 23 negara bagian, 3 daerah. Negara brazil merupakan negara
terluas di Amerika Latin. Khusus, dan satu distrik federal. Kepala Negara dan pemerintahan
adalah presiden yang dipilih untuk masa bakti selama 6 tahun. Dewan pemilihan presiden terdiri
atas para anggota kongres nasional dan badan legislatif negara bagian. Kongres nasional terdiri
atas dua badan, yaitu senat federal yang merupakan dewan tinggi, dan dewan perwakilan atau
dewan rendah. Setiap negara bagian memilih tiga orang senator untuk masa bakti 8 tahun,
sedangkan anggota dewan perwakilan dipilih untuk masa bakti 4 tahun.
5
Amerika Latin adalah wilayah yang banyak didatangi oleh para penjajah karena memiliki
banyak sumber daya alam, oleh karena itu sejarah perpolitikannya banyak diwarnai oleh negara-
negara di luarnya. Pada abad ke-16 Spanyol dan Portugis menguasai wilayah Amerika Latin
dengan kekerasan dan penaklukan yang sejalan dengan politik merkantilis pada masa itu
(Hennida, 2012:47).
II. 1.2 Peta Negara Brazil
Negara Brasil terdiri dari 23 negara bagian, 3 daerah. Negara brazil merupakan negara
terluas di Amerika Latin, dari peta Negara Brazil di atas dapat kita ketahui letak, batas, dan luas
dari NegaRA Brazil.
6
c. Sebelah utara : berbatasan dengan Samudera Atlantik
d. Sebelah selatan : berbatasan dengan Samudera Atlantik, Negara Uruguay, Paraguay,
dan Bolivia.
Luas : Luas Negara Brasil adalah 8.547.404 km2.
Dibanding dengan luas negara Indonesia yang luasnya 1.906.240 km 2. Berarti luas
Negara Brasil lebih luas dibandingkan dengan luas negara Indonesia.
7
Penduduk Negara Brasil berjumlah 184.101.110 jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduknya
2,3% setiap tahunnya, sedangkan kepadatan penduduknya rata-rata 22 jiwa/km2 . Penduduk
Negara Brasil terdiri dari orang portugis (60%), Mestizo (26%), Afrika (9%), dan lain-lain (2%).
Sebagian besar penduduk Negara Brasil tinggal di daerah pedesaan dengan tingkat penghasilan
yang belum memuaskan. Kemiskinan dan kekurangan biji masih dialami oleh penduduk Negara
Brasil terutama mereka yang tinggal di daerah pedalaman bagian tenggara.
Agama yang dianut sebagian besar penduduk Brasil adalah Katholik (90%), sedangkan
agama yang lainnya ialah protestan, yahudi, buddha, dan lain-lain. Bahasa persatuan yang
dipergunakan ialah bahasa portugis (resmi) sedangkan bahasa lainnya ialah Inggris, Jerman, dan
Italia.
2) Peternakan
Jenis jenis peternakan yang diusahakan dan dikembangkan adalah babi, kambing,
domba, dan sapi. Hasilnya berupa daging, susu, kulit, dan wol. Daerah pusat peternakan terdapat
di Cuyaba.
3) Perikanan
Kegiatan perikanan di Negara Brasil berada di sepanjang pantai Atlantik dan sungai
-sungai di Amazon. Jenis ikan yang di hasilkan antara lain udang, croaken, sarden dan lobster.
4) Pertambangan
8
Hasil hasil tambangnya meliputi bijih besi (hasil besar), batubara, perak, emas, berlian,
timah hitam, forsfat, dan bauksit.
5) Perindustrian
Sektor industri di Negara Brasil berkembang dengan pesat dan memiliki peran serta
dalam menambah devisa negara. Dua pertiga kawasan industrinya terdapat di daerah Belo
Horizonte, Sao Paulo, dan Rio De Jeneiro. Berikut ini jenis jenis industry dan daerahnya :
6) Perdagangan
1. Ekspor : Kopi, tembakau, karet, kapas, gula, coklat, baja, bauksit, tekstil, bahan
-bahan kimia dan baja.
2. Impor : Batubara, minyak bumi, alat-alat transportasi, dan bahan bahan karet
sintetis.
Pendidikan dasar di negara brazil terdiri dari pendidikan pra sekolah, pendidikan khusus, dan
pendidikan dasar.
9
Pendidikan pra sekolah dirancang untuk menyediakan, psikologis, dan intelektual
pembangunan fisik untuk anak-anak usia dibawah 6 tahun.
10
II.3. PROFIL NEGARA INDONESIA
Indonesia termasuk salah satu Negara ASEAN, diman Indonesia merupakan negara
kepulauan, atau disebut negara maritim. Indonesia kaya akan hasil alamnya, indonesia
mempunyaui iklim tropis, di Indonesia hanya terdapat musim hujan dan musim kemarau, berbesa
dengan negara negara yang berada di penjuru dunia lainnya. Untuk mengetahui batas batas
dari Negara Indonesia bisa dilihat dari peta dibawah ini.
II. 3.1 Peta Negara Indonesia
11
Berdasarkan undang - undang Sisdiknas tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1. Pendidikan dasar;
2. Pendidikan menengah.
3. Pendidikan Tinggi
Adapun pengertian pendidikan berdasarkan UU Sisdikans No. 20 Tahun 2003 merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Hal hal yang meliputi pendidikan yaitu pengajaran keahlian khusus dan juga
sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam diantaranya pemberian pengetahuan,
pertimbangan dan kebijaksanaan, yang menjadi dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar
kebudayaan melewati suatu generasi penerus.Jenjang pendidikan dasar di Indonesia yaitu:
2. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama
masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar
dikenal dengan jenjang SD/MI selama 6 tahun yang terdiri dari kelas 1 SD sampai dengan kelas
6 SD sedangkan pendidikan dasar tahap keduanya yaitu pendidikan menengah pertama atau
SMP/MTS dengan waktu yang ditempuh selama 3 tahun terdiri dari kelas VII, VIII, IX.
12
II.4. PERBANDINGAN KOMPONEN JENJANG PENDIDIKAN DASAR BRAZIL DAN
INDONESIA
Table 1. Komponen Jenjang Pendidikan Dasar Negara Brazil dan Indonesia
13
- Ensio Fundamental
I untuk jumlah jam
belajarnya 21 / - Waktu belajar selama
minggu. 34-38minggu efektif /
- Ensio Fundamental tahun, Jumlah jam
II untuk jumlah jam belajar 32 -36 / minggu
belajarnya 22/ (untuk SMP).
minggu.
14
.
1. Bahasa Portugis
2. Matematika
3. Sejarah
4. Geografi
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Pendidikan Jasmani
7. Pendidikan Seni
8. Bahasa Asing (Bahasa inggris dan spanyol)
Bahasa potugis 5 5 5 5 4 4 4 4
Matematika 5 5 5 5 4 4 4 4
Sejarah - - - - 3 3 3 3
Geografi - - - - 3 3 3 3
Ilmu pengetahuan 4 4 4 4 3 3 3 3
Pendidikan Agama 1 1 1 1 1 1 1 1
Pendidikan Jasmani 1 1 1 1 1 1 1 1
Pendidikan seni 1 1 1 1 1 1 1 1
15
Bahasa asing ( Inggris/Spanyol ) - - - - 2 2 2 2
Total 21 21 21 21 22 22 22 22
I II III IV V dan VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3
3. Bahasa Indonesia 2 2 2 2
4. Matematika 5 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan sosial 2 2 2 4
7. Seni budaya dan Keterampilan 2 2 2 3
8. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan 2 3 4 4
Kesehatan
B. Muatan Lokal 2 2 2 4
a. Bahasa Inggris
C. Pengembangan diri 2 2 2 2
a. Pramuka
b. Komputer 2 2 2 2
Total 26 27 28 32
16
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 4 4 4
9. Pend Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10.Keterampilan/Teknologi Informasi dan 2 2 2
Komunikasi
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan diri 2 2 2
Jumlah 32 32 32
Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa terdapat beberapa perbedaan antara pendidikan
tingkat dasar di Indonesia dan Brazil. Pendidikan tingkat dasar di Indonesia dilaksanakan selama
9 tahun, dimana terdiri dari 6 tahun SD / MI dan 3 tahun SMP / MTs, sedangkan di Brazil
Pendidikan tingkat dasarnya dilaksanakan selama 8 tahun, dimana terdiri dari 4 tahun Ensino
Fundamental I (untuk kelas 1-4) dan 4 tahun Ensino Fundamental II (Kelas 5-8). Dan juga
lamanya waktu belajar di Indonesia berlangsung selama lebih kurang 12 bulan, sedangkan di
Brazil berlangsung selama 10 bulan.
Dilihat dari sisi jam belajar perminggu di Indonesia jam belajarnya jauh lebih panjang
dibandingkan dengan Negara Brazil. Dari sini terlihat bahwa pelajaran di Negera Brazil
berlangsung lebih efektif dibandingan dengan Indonesia. Berdasarkan struktur kurikulum yang
berlaku bahwa di Indonesia memuat jumlah dan jenis mata pelajaran yang ditempuh dalam satu
periode belajar selama 6 tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI.
Khusus untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas I, II dan III disebutkan
menggunakan pendekatan tematik yang disajikan untuk kelas I 26 jam pelajaran per minggu,
kelas II 27 jam pelajaran per minggu sedangkan kelas III 28 jam pelajaran per minggu. Dengan
pembagian 15% untuk agama, 50% untuk membaca dan menulis permulaan serta berhitung, dan
35% untuk pengetahuan alam, pendidikan kewarganegaraan dan pengetahuan social, kerajinan
tangan dan kesenian serta pendidikan jasmani. Sedangkan untuk SMP itu jumlah jam pelajaran
per minggu untuk kelas VII, VIII, dan IX itu sama yaitu 32 jam pelajaran per minggu. Untuk
brazil struktur kurikulum untuk pendidikan tingkat dasar mata pelajaran yang diberikan pada
17
siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 8 itu sama cuma yang membedakannya cuma jumlah jam
pelajaran per minggu kalau untuk kelas 1 sampai kelas 4 itu 21 jam pelajaran untuk per minggu
sedangkan untuk kelas 5 sampai dengan kelas 8 itu 22 jam pelajaran per minggu.
Selain itu untuk Negara Indonesia beban belajar dan jumlah mata pelajaran antara tingkat
SD dan SMP terjadi perbedaan yang cukup besar sehingga siswa diharuskan untuk melakukan
adaftasi yang cukup keras sehingga siswa biasanya akan lebih banyak mengalami kesulitan
dalam belajar, hal inilah yang menjadi salah satu faktor penghambat keberhasilan siswa.
Sedangkan di Negara brazil untuk tingkat pendidikan dasar mata pelajaran yang diberikan
kepada siswa sama. Jadi berdasarkan uraian diatas serta analisa perbandingan kedua Negara
terdapat kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan,antara lain adalah;
III. SIMPULAN
Pendidikan dasar di Brazil dilaksanakan selama 8 tahun dan dibagi dalam 2 tahap yaitu
Ensino Fundamental I (untuk kelas 1 sampai dengan kelas 4) dan Ensino Fundamental II (untuk
kelas 5 sampai dengan kelas 8), Sedangkan di Indonesia Pendidikan dasarnya dilaksanakan
selama 9 tahun terdiri dari 6 tahun di Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan 3
18
tahun di Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang
sederajat. Struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dinegara Brazil jumlah jam belajar
lebih sedikit perminggunya serta waktu belajar pertahunnya lebih singkat dibandingkan dengan
negara Indonesia.
Selain itu di Negara Brazil jumlah mata pelajaran yang diterima siswa pada pendidikan
dasar tidak mengalami perubahan namun dari segi jam belajar perminggu terdapat perubahan
untuk kelas 1 sampai dengan kelas 4 jumlah jam belajar perminggunya adalah 21 jam perminggu
sedangkan untuk kelas 5 sampai dengan kelas 8 jumlah jam belajar perminggunya adalah 22 jam
perminggu sedangkan di Negara Indonesia jumlah mata pelajaraan pada tingkat dasar sama dan
jam belajar untuk Sekolah dasar berbeda untuk kelas 1 jumlah jam belajar perminggunya adalah
26 jam perminggu, kelas 2 jumlah jam belajar perminggunya adalah 27 jam perminggu, kelas 3
jumlah jam belajar perminggunya adalah 28 sedangkan untuk kelas 4 sampai dengan kelas 6
jumlah jam belajar perminggunya adalah 32 jam perminggu, Sedangkan untuk SMP jumlah jam
belajar perminggunya untuk kelas 7 sampai dengan kelas 9 adalah 32 jam perminggu.
IV. SARAN
Dari tahun ketahun kurikulum di Indonesia selalu di isi muatan materi yang cukup padat,
materi yang terlalau padat membuat siswa tidak bisa lebih fokus dalam memahami materi
pelajaran tersebut. Kalu melihat di beberapa negara Eropa yang kualitas pendididkanya tidak
diragukan lagi,disana kurikulumya tidak sepadat kurikulum yang diterapakan di Indonesia. Kita
sudah melihat kurikulum sekolah dasar di Brazil, disana juga menerapkan kurikulum yang lebih
sedikit muatan materi dan alokasi waktu pembelajaranya.
Setelah melakukan studi pendidikan komparatif antara Brazil dan Indonesia, hendakya
pemerintah RI khususnya Departemen Pendididkan Nasional, menerapkan kurikulum yang
terlalu padat materi dan alokasi waktu pembelajaranya, sehingga siswa lebih banyak waktu untuk
benar-benar memahami materi tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta, Made. 1997. Landasan Pendidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Tim BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat satuan Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: BSNP UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003
20