Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M SAIKHUL ARIF NIM : 091024255 KELAS : TP2009B MATKUL : PENGANTAR FILSAFAT PENDIDIKAN

PANDANGAN ESENSIALISME MENGENAI BELAJAR Idealisme, sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu dengan menitikberatkan aku. Menurut idealisme, pada tarap permulaan seseorang belajar memahami akunya sendiri, kemudian ke luar untuk memahami dunia objektif. (Jalaluddin dan Idi, 2007:107) Pandangan-pandangan realisme mencerminkan adanya dua jenis determinasi mutlak dan terbatas. Determinasi mutlak menunjukkan bahwa belajar adalah mengalami hal-hal yang tidak dapat dihalang-halangi adanya. Determinasi terbatas, yang memberikan gambaran kurangnya sifat pasif mengenai belajar. (Jalaluddin dan Idi, 2007:108) PANDANGAN ESENSIALISME MENGENAI KURIKULUM Beberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu hendaknya berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat. Bersumber pada pandangan inilah kegiatan pendidikan dilakukan. Menurut Bogoslousky, selain ditegaskan dapat terhindar dari adanya pemisahan mata pelajaran yang satu dengan yang lain, kurikulum juga dapat diibaratkan sebuah rumah yang mempunyai empat bagian. Pertama, universum. Pengetahuan merupakan latar belakang adanya kekuatan segala manifestasi hidup manusia. Basis pengetahuan ini adalah ilmu pengetahuan alam kodrat yang diperluas. Kedua, sivilisasi. Karya yang dihasilkan manusia sebagai akibat hidup masyarakat. Dengan sivilisasi, manusia mampu mengadakan pengawasan terhadap lingkungannya, mengejar kebutuhan, serta hidup aman dan sejahtera. Ketiga, kebudayaan. Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat, kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran, dan penilaian mengenai lingkungan. Keempat, kepribadian. Pembentukan kepribadian dalam arti riil tidak bertentangan dengan kepribadian yang ideal. Dalam kurikulum hendaknya diusahakan agar faktor-faktor fisik,

fisiologi, emosional dan intelektual sebagai keseluruhan, dapat berkembang harmonis dan organis, sesuai dengan kemanusiaan ideal. (Jalaluddin dan Idi, 2007:108-109) PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN TERHADAP ALIRAN ESSENSIALISME Dalam teori essensialisme teknologi pendidikan membiliki andil untuk

mengembangkan potensi anak agar dapat bekerja atau belajar secara aktif dan mandiri, yaiut teknologi pendidikan meyediakan baerbagai media pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk mengembangkan pengetahuannya dan kemampuannya saat belajar, hal ini jika dikaitkan dengan aliran essensialisme adalah bagaimana aliran ini menekankan pada ke idelisme dan realism anak dalam mendapatkan pengetahuan,dan hal- hal yang mutlak lainnya, hal ini juga didolorng untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan kurikulum. Teknologi pendidikan memacu anak agar dapat memacu keingin tahuan terhadap pengetahuan melalui media pembelajaran, dalam aliran ini disamping siswa,guru juga memiliki andil penting unt memberikan arahan sebagai bimbingan dan juga fasilitator

terhadap perkembangan pengetahuan anak didiknya, sehingga dengan demikian anak bias belajar terhadap apa yang disukai dan inginkan, bukan memaksakan kehendak guru dan siswa hanya bersifat pasif dalam roses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Barnadib, Imam. 1997. Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode. Yogyakarta: Andi Offset

Jalaluddin dan Idi, Abdullah. 2007. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Anda mungkin juga menyukai