Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
danrahmatnya sehingga masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliahPelayanan
Prima, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada:
2. Kepada dosen pengampu, IbuDra. Siti Wahidah, M.Si dan Bapak Nur Basuki, S.Pd.,
M.Pd., M.Pd.T
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.4 Tujuan............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
1. Penyedia Layanan..........................................................................................................
2. Penerimaan Layanan.....................................................................................................
3. Jenis Layanan................................................................................................................
1.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pelayanan prima merupakan sebuah bentuk keseharusan atau tuntutan dalam industri jasa
maupun dagang ketika menghadapi konsumen/masyarakat. Pelayanan adalah suatu kegiatan
atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang
lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus besar
Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha yang melayani kebutuhan orang lain.
Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan
seseorang (Barata, 2003:30).
Pelayanan prima (service excellence) adalah sebuah kepedulian oleh perusahaan tinggi.
Pelayanan prima dapat dipahami sebagai melayani sebagai melayani lebih dari yang
diharapkan, dengan memberikan perhatian kepada waktu, ketepatan, keamanan, kenyamanan,
kualitas, biaya, proses, dan kepuasan.Pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain
dengan memperoleh imbalan (uang) atau jasa. Menurut AS. Moenir, pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung (Moenir 2005:16).
Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan phisik, kebutuhan sosial, dan kebutuhan
psikologis (Agus Sulastiyono, 2002:41). Pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan
melalui aktivitas orang lain secara langsung, merupakan konsep yang senantiasa aktual dalam
berbagai aspek kelembagaan. Bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah berkembang
lebih luas pada tatanan organisasi pemerintah (Sinambela, 2006:42-43).
Tolok ukur pelayanan yang baik melalui pemenuhan kebutuhankebutuhan dan keinginan-
keinginan tamu. Penilaian kualitas pelayanan ditentukan oleh tamu sebagai pemakai jasa
pelayanan tersebut.Menurut pendapat Brata dalam bukunya Dasar-Dasar Pelayanan Prima,
mengatakan bahwa suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya proses pemberian layanan
tertentu dari pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayanai.Pada hakekatnya pelayanan
adalah serangkaian kegiatan yang merupakan proses. Sebagai proses pelayanan berlangsung
secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat,
proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain.
Dari pengertian diatas bahwa pelayanan merupakan suatu proses yang menjadi kebutuhan
untuk membuat costumer menjadi lebih nyaman pada saat dilayani .
1.4 Tujuan
- Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi pelayanan prima
- Untuk mengetahui tahap pada proses pelayanan
- Untuk mengetahui kebutuhan dalam pelayanan prima
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan (Sinambela,2008:5). Pelayanan adalah suatu kinerja penampilan, tidak
berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih
dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut (Kotler, 1994:464).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pelayanan merupakan suatu usaha untuk
membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orag lain.
Excellent service atau disebut juga pelayanan prima merupakan melakukan pelayanan
sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas. Atau
definisi pelayanan prima yakni melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan
atau konsumen sehingga menimbulkan rasa yang puas. Secara umum tujuan pelayanan prima
yakni memberikan pelayanan sehingga bisa memenuhi dan memuaskan para pelanggan
sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Manfaat dari pelayanan prima salah satunya untuk upaya meningkatkan kualitas
pelayanan perusahaan ataupun pemerintah kepada para pelanggan atau masyarakat, serta
dapat menjadi acuan untuk pengembangan penyusunan standar pelayanan.
Standar pelayanan dapat diartikan sebagai tolak ukur atau patokan yang digunakan
untuk melakukan pelayanan dan juga sebagai acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan.
Pelayanan disebut prima jika pelanggan sudah merasa puas dan sesuai dengan harapan
pelanggan.
Untuk melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat sehingga pelanggan merasa
puas.
Untuk menciptakan suasana dimana konsumen merasa diperhatikan dan dianggap
sangat penting bagi perusahaan.
Untuk menciptakan pangsa pasar yang lebih baik lagi terhadap produk ataupun jasa
yang di jual.
Untuk memuasakan pelanggan supaya tetap menggunakan produk maupun jasa
perusahaan.
Untuk menempatkan para pelanggan sebagai mitra bisnis.
Untuk dapat memenangkan persaingan pasar.
Dan untuk memberikan keuntungan yang maksimal.
Kebutuhan manusia (human need) adalah suatu rasa yang timbul secara alami dari
dalam diri manusia untuk memenuhi segala yang diperlukan pada kehidupannya. Kebutuhan-
kebutuhan ini kemudian memunculkan keinginan manusia untuk memperoleh sesuatu yang
dibutuhkan tersebut sebagai alat pemuas kebutuhan lainnya.
Dalam kenyataannya, untuk memperoleh berbagai alat pemuas kebutuhan tersebut ada
yang dapat diperoleh oleh upayanya sendiri (mengadakan sendiri), diupayakan sendiri dengan
bantuan pihak lain, atau memang harus diperoleh dari pihak lain karna berbagai keterbatasan
kemampuan untuk menyediakan sendiri.
Ketika alat-alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan atau jasa tidak dapat
menyediakan sendiri, tentu saja diperlukan jasa atau layanan (service) dari pihak lain yang
mampu menyediakan alat-alat pemuas kebutuhan tersebut. Jadi , untuk memenuhi kebutuhan
sebagaimana dimaksud memerlukan keterlibatan pihak lain, dengan melalui suatu proses dan
prosedur tertentu sampai kebutuhan dimaksud dapat dimanfaatkan (dikonsumsi) oleh yang
membutuhkannya.
Pihak lain yang mengambil kesempatan untuk menyediakan alat pemuas kebutuhan
adalah penyedia (provider) sehingga pihak yang meminta dan menggunakan nya disebut
pengguna (user) atau konsumen.
Kebanyakan orang tidak pernah menyadari posisi dirinya, sehingga ia(mereka) sama
sekali tidak memahami peran dirinya dalam interaksi social, baik dilingkungan maupun
dilingkungan kemasyarakatan.
Seringkali , orang-orang yang ada dalam organisasi dengan posisi sebagai petinggi
atau pejabat dilingkungan instansi pemerintahan, merasakan bahwa dirinyalah yang harus
mendapat layanan dari bawahan. Demikian pula halnya dilingkungan organisasi komersial,
para pemilik dan eksekutif berpikiran bahwa para pegawainyalah yang harus mengabdi pada
atasan karena mereka berpendapat bahwa para pegawai diabayar untuk bekerja kepada
mereka.
Sebagai contoh, kita bias menyimak laporan wartawan atau keluhan masyarakat dimedia
massa atau kita alami sendiri mengenai berbagai layanan yang tidak memuaskan pelanggan.
beberapa contoh keluhan masyarakat yang merasakan rendahnya pelayanan yang didapatkan
baik dari isntansi pemerintah dan swasta, antara lain seperti berikut ini:
1. keluhan masyarakat atas perilaku pejabat, pejabat tinggi, pejabat Negara yang
memanfaatkan posisinya untuk memperoleh atau memiliki sesuatu, seperti penugasan
atas tanah rakyat tanpa ganti rugi yang memadai
2. keluhan para pasien atas layanan buruk administrasi suatu rumah sakit
3. keluhan para nasabah bank atas ketidakramahan petugas bank.
4. Kaluhan para nasabah kredit bank, baik pinjaman maupun kredit atas
ketidaknyamanan layanan bank penyedia jasa pinjaman atau kartu kredit.
5. Keluhan pelanggan telekomunikasi selular maupun non selular atas layanan yang
tidak memenuhi standar
6. Keluhan para pelanggan air bersih/minum atas pelaynan kurang baik perusahaan air
bersih/minun
7. Keluhan para pelanggan tenaga listrik atas layanan kurang baik
8. Keluhan para pembeli bensin/solar atas layanan buruk, kurangnya literan atau uang
kembalian
9. Keluhan para palnggan acara televise berlangganan seperti cable tv atas buruknya
tayangan karena sering rusaknya saluran
10. Keluhan pelanggan atas pelayanan buruk ditoko
11. Keluhan peserta/ pemegang polis asuransi atas buruknya layanan
12. Keluhan penukar uang atas buruknya pelayanan konversi uang asingdari abnk atau
money changer
13. Keluhan para wajib pajak atas kurang baiknya pelaynan dari petugas pajak
14. Keluhan masyarakat atas kurang baiknya laynan dari para abdi hokum
15. Keluhan masyarakat atas pelayanan dikantor kantor kelurahan
16. Keluhan orang tua murid saat mendaftarkan anak kesekolah.
Untuk meningkatkan kinerja layanan, sebaiknya semua pihak memahami posisi dirinya, yaitu
mengenai pihak penyedia layanan, pihak yang menerima layanan, dan jenis atau bentuk
layanan.
1. Penyedia Layanan
Penyedia layanan (service provider) adalah pihak yang dapat memberikan suatu layanan
tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan
barang (good) atau jasa-jasa (service). Dalam prakteknya, para pelaku bisnis sering puls
mengartikan penyedia laynan sebagai pihak yang mampu memberikan nilai tambah yang
nyata kepada konsumen, baik dalam bentuk jasa dan barang.
2. Penerimaan Layanan
Penerima layanan (service receiver) adalah mereka yang disebut sebagaikonsumen atau
pelanggan yangmenerima layanan dari para penyedia layanan. Dalam prakteknya, para pihak
yang menerima suatu nilai tambah nyata dari penyedia layanan
a. Pelanggan Internal
pelanggan internal atau konsumen internal adalah orang-orang yang terlibat dalam proses
penyediaanjasa atau proses produksi barang, sejak dari perencanaan, penciptaan jasa atau
pembuatan barang, sampai dengan pemasaran dan penjualan dan pengadministrasiannya.
b. Pelanggan Eksternal
Pelangganan eksternal atau kosumen eksternal adalah semua orang yang berada
diluarorganisasi komersil atau organisasi komersil, yang menerima layanan penyerahan
barang atau jasa dari organisasi.
Penerima layanan yang termasuk kelompok pelanggan kegiatan non komersil adalah
mereka yang menerima layanan dari penyedia layanan non komersil yang sifat laynannya
Cuma-Cuma atau dengan mengeluarkan pembayaran yang sepadan dengan manfaat yang
diperolehnya.
3. Jenis Layanan
Jenis laynan yang dapat diberikan oleh penyedia laynan kepada pihak yang memnutuhkan
layanan terdiri dari berbagai macam. Antara lain berupa layanan yang berkaitan dengan:
3. Kepuasan layanan
Pelayanan merupakan suatu proses. Proses tersebut menghasilkan suatu produk yang
berupa pelayanan, kemudian diberikan kepada pelanggan. Menurut Genroos dalam Setyobudi
Daryanto (2014:122-123) pelayanan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Core Service adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan, yang merupakan
produk utamanya misalnya: untuk hotel adalah penyediaan kamar dan penerbangan adalah
transportasi udara. Perusahaan mungkin mempunyai beberapa core service misalnya:
perusahaan penerbangan menawarkan penerbangan dalam negeri dan penerbangan luar
negeri.
1.1 Kesimpulan
Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah excellent service yang secara
harfiah berarti pelayanan yang sangat baik atau pelayanan yang terbaik. Pelayanan nasabah
adalah rangkaian kegiatan sikap dan perilaku petugas bank dalam menerima kehadiran atau
berkomunikasi dengan nasabah secara langsung maupun tidak langsung.
Ada enam factor dalam pelayanan prima, yaitu Ability (kemampuan), attitude (sikap),
appearance (penampilan), attention (perhatian), action (tindakan), dan accountability
(pertanggung jawaban). pelayanan dan menjalin hubungan dengan pelanggan merupakan
interaksi antara pekerja salon dengan masyarakat diluar salon yang disebut pelanggan.
6. Dan lain-lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pelayanan-prima/
https://ikakartika15.wordpress.com/2016/10/11/prinsip-prinsip-pelayanan-prima-dan
kebutuhan-pelanggan/
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/139972/File_10-Bab-II-Landasan-
Teori.pdf
DAFTAR PERTANYAAN
No Nama Pertanyan Nama Jawaban
1 Friska Yolanda Apa contoh dari Putrid Mey Contoh dari
kegiatan komersial? Cornelia kegiatan komersial
adalah pasar yaitu
secara langsung,
baik itu pasar
industry,konsumen
sedangkan non
komersial adalah
online termasuk
pada reseller adalah
non komersial