INDAH PRATIWI
ARIE JUNUS. RORONG
JOYCE JACINTA RARES
indahpratiwi081@student.unsrat.ac.id
ABSTRACT
The study aims to determine the effect of the Implementation of Independent Learning Campus Independent
Internships on the Competencies of Students of the Department of Administrative Sciences, Faculty of
Social and Political Sciences, University of Sam Ratulangi. This study used a survey method, in which this
study took a sample from a population and used a questionnaire as a data collection tool. The design of the
survey method is descriptive quantitative. The processed data is the result of distributing questionnaires to
students of the Department of Administrative Sciences, Faculty of Social and Political Sciences, University
of Sam Ratulangi with a population of 157 students and a sample of 60 respondents. This study uses a
simple linear regression analysis technique. The results obtained from this study indicate that there is a
positive influence between the Implementation of Independent Learning Campus Independent Student
Competence, this means that the better the Implementation of Independent Learning Campus Independent
Internship, the better the Student Competence.
Key Words: Implementation, Independent Learning, Campus Independence, Competence
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Magang terhadap Kompetensi Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini menggunakan metode survey, dimana penelitian ini
mengambil sampel dari suatu populasi serta menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
Desain dari metode survey adalah deskriptif kuantitatif. Data yang diolah merupakan hasil dari
penyebaran kuesioner pada mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sam Ratulangi dengan populasi sebanyak 157 mahasiswa dan sampel sebanyak 60
responden. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Adapun hasil yang
didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif antara Implementasi Merdeka
Belajar Kampus Merdeka Magang terhadap Kompetensi Mahasiswa, hal ini berarti semakin baik
penerapan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Magang maka akan semakin baik pula
Kompetensi Mahasiswa.
Kata kunci: Implementasi, Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, Kompetensi
1
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.2 Vol. IX (2023)
Hal. 1– 16
Publish. 10 Maret 2023
dapat memberi suasana dan sensasi yang Salah satu bagian program Merdeka
berbeda dalam proses belajar sehingga Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah
terciptanya suasana yang fleksibel, inovatif, magang atau praktik kerja, hal ini menjadi
dan penuh rasa percaya diri (Arisandi., dkk alternatif yang digunakan untuk
2022). menghasilkan pengalaman belajar diluar
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus kampus dengan memberi kebebasan
Merdeka (MBKM) memiliki tujuan berkreasi dan berinovasi tanpa adanya
mengembangkan kompetensi hardskills dan tekanan sehingga hal dari dua hal tersebut
softskills yang ada pada diri mahasiswa dapat lebih meningkatkan pengetahuan,
sehingga mahasiswa memiliki kesiapan dan keterampilan, bahkan segala kompotensi
relevan terhadap perkembangan dari yang ada didalam diri tiap mahasiswa.
kemajuan zaman. Program-program yang Disamping itu juga magang dilihat lebih
ada pada Merdeka Belajar Kampus mampu membuka peluang bagi mahasiswa
Merdeka (MBKM) juga diharapkan dapat untuk lebih mudah mendapat koneksi
memberi sebuah peluang bagi peserta didik didunia kerja. Program ini juga diharapkan
agar bisa lebih terampil dalam dapat mendorong mahasiswa lebih terbiasa
meningkatkan potensi bakat yang diminati dengan suasana didunia kerja. Kegiatan
dalam diri setiap peserta didik (Rizky., dkk magang ini juga mampu mahasiswa untuk
2021). lebih memahami korelasi teori dibangku
perkuliahan dengan keadaan didunia kerja
Merdeka Belajar Kampus Merdeka
sehingga mahasiwa akan lebih terarah
(MBKM) juga memberikan kesempatan
kedepannya (Zuhri., dkk 2022).
untuk setiap mahasiswa agar dapat belajar
tiga semester diluar program studi, sehingga Melalui kebijakan Merdeka Belajar
kegiatan ini dapat menghasilakan hasil yang Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa
sesuai dengan kebutuhan ditengah diberi peluang untuk mempersiapkan
masyarakat dan dunia kerja. Sehingga kompetensi yang nantinya akan dibutuhkan
program Merdeka Belajar Kampus Merdeka didunia pekerjaan maupun ditengah
(MBKM) mampu menghadirkan dan juga masyarakat sehingga kompetensi menjadi
meningkatkan kecerdasan intelektual, suatu hal yang sangat utama terhadap
akhlak yang mulia, dan keterampilan perkembangan ekonomi dimasa sekarang.
lainnya agar mahasiswa yang telah lulus Tidak hanya menjadi sikap yang mudah
dapat memiliki kompetensi untuk bersaing menyesuaiakn terhadap sebuah perubahan
didunia industri dan dunia kerja bahkan dari adanya perkembangan teknologi,
dilingkungan masyarakat (Syamsuadi., dkk kompetensi menandakan bahwa perlu
2022) sebuah usaha bertahan ditengah
perkembangan teknologi yang semakin
pesat. Menurut B. S. Bloom dalam Kasenda
3
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.2 Vol. IX (2023)
Hal. 1– 16
Publish. 10 Maret 2023
dan Tulenan (2016) mengataka bahwa yang memiliki durasi waktu yang singkat
Pendidikan mempunyai tujuan yang kurang memiliki manfaat dalam
merujuk kepada tiga ranah yang ada pada memberikan pengalaman dan keterampilan
diri peserta didik yang dapat meningkatkan bagi mahasiswa, hal inipun dianggap tidak
potensi yang ada dalam diri peserta didik, efisien bahkan dapat memberikan dampak
yaitu: Kognitif yang berkaitan dengan negatif terhada pihak industri maupun
pengetahuan, keterampilan, dan informasi instansi pemerintah.
seseorang terhadap sesuatu. Afektif ini
berkaitan dengan suatu emosional, sikap Berdasarkan latar belakang tersebut
dan pandangan seorang dalam menilai untuk merespon mengenai pengaruh dari
sesuatu sesuatu. Psikomotorik, ini berkaitan Implementasi Merdeka Belajar Kampus
dengan tingah laku nyata yang berupa Merdeka Magang terhadap Kompetensi
kegiatan atau kebiasaan. Dalam hal ini perlu di lakukan sebuah penelitian untuk
terdapat aspek kesiapan, peniruan, mengetahui sejauh mana Merdeka Belajar
membiasakan, menyesuaikan, dan Kampus Merdeka Magang ini berpengaruh
menciptakan. dalam meningkatkan Kompetensi
Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi
Permasalahannya selama ini
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
sehingga pemerintah membuat kebijakan ini
Sam Ratulangi. Oleh karena itu, penulis
dikarenanakan mahasiswa belum siap kerja
tertarik melakukan penelitian.
ataupun terjun kemasyarakat akibat
minimnya pengetahuan, kemampuan, TINJAUAN PUSTAKA
keterampilan dan pengalaman kerja di Penelitian Terdahulu
industri/dunia profesi sehingga mahasiswa 1. Penelitian ini merujuk pada penelitian
yang lulus hanya lebih cenderung yang ditulis oleh Yunita Fauziah dan
menguasai teori sehingga kurang Devina Vantissha (2021). Dengan judul
pengalaman yang dapat mengasah Pengaruh Implementasi Kegiatan
pengetahuan, kemampuan dan bahkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
keterampilan yang dimiliki. Sementara (MBKM) Terhadap Mahasiswa di
kegiatan magang biasa yang di lakukan oleh Program Studi Sistem Informasi
pihak perguruan tinggi hanya memiliki Fakultas Ilmu Komputer Universitas
durasi waktu yang singkat (kurang dari 6 Esa Unggul. Pada penelitian ini, metode
bulan) dan itu di anggap kurang cukup yang di gunakan yaitu kuantitatif. Hasil
untuk memberi sebuah pengalaman dan dari penelitian tersebut yaitu
peningkatan kemampuan bagi mahasiswa. memberikan mahasiswa tambahan
Sehingga perusahaan pihak industri maupun kompetensi berupa keterampilan untuk
instansi pemerintah yang menjadi lokasi menangani masalah nyata yang
magang juga beranggapan bahwa magang
4
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.2 Vol. IX (2023)
Hal. 1– 16
Publish. 10 Maret 2023
Dan hasil dari penelitian tersebut yaitu implemntasi akan bisa dilakukan ketikan
adanya kecakapan dalam hal tujuan dan rencana telah di putuskan
berkomunikasi, kecakapan memulai begitupun juga dengan program dan dana
pelajaran, kecakapan building rappor akan disalurkan ketika telah siap untuk
kecakapan dalam mengamati, dan mencapai sasran yang dituju.
kecakapan untuk bersimpati Perbedaan
Model implementasi kebijakan
dari penelitian ini dengan penelitian
publik Edward III dalam Ma’Ruf, dkk
yang diteliti sekarang ada pada lokasi
(2018) bahwa ada empat faktor penentu
penelitian, metode yang digunakan
yang dapat memberi pengaruh terhadap
pendekatan kuantitatif, program yang
sebuah keberhasilan dalam implementasi
MBKM yang digunakan merupakan
yaitu:
kampus mengajar.
1. Komunikasi, sarana kebijakan berarti
KONSEP TEORI bahwa harus tersedianya informasi
Konsep Implementasi Kebijakan tentang kebijakan yang akan
Implementasi dalam Kamus Besar dilaksanakan mulai dari maksud dan
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tujuannya. Ada tiga komponen yang
pelaksanaan. Implementasi ini biasa bisa dipakai dalam mengukur berhasil
dihubungkan pada sebuah aktivitas yang tidaknya sebuah komunikasi.
dilakukan untuk memperoleh suatu maksud a. Tranmisi, yakni menyalurkan
tertentu. Kamus Webster juga mengatakan komunikasi yang memperhatikan
bahwa to implement (melaksanakan) berarti adanya pertentangan pendapat,
to provide the means for carryingout informasi harus terlebih dahulu
(memfasilitasi dalam bentuk sara yang disaring dengan baik, dan
digunakan dalam melakukan sesuatu), to penangkapan informasi yang jelas
give particial effect (menimbulkan akan memberi hasil yang baik dan
pengaruh dan hasil dari sesuatu). Definisi jelas mengenai apa yang di
ini memiliki arti bahwa untuk melaksanakan komunikasikan.
sesuatu yang diperlukan adalah fasilitas b. Kejelasan, komunikasi yang
yang menunjang berupa sarana tempat yang diberikan harus jelas agar agar
akan menimbulkan pengaruh/dampak dan setiap tujuan dari kebijakan dapat
hasil dari hal tersebut. dipahami dengan baik.
Menurut Grindle dalam Akib dan c. Konsistensi, yakni perintah dalam
Header (2010) implementasi adalah sebuah komunikasinya mengenai kebijakan
proses yang umum dari aktivitas harus konsisten.
administratif yang bisa dicermati dari suatu 2. Sumber daya, selain informasi yang
program tertentu. Dalam Sebuah proses dapat membuat kebijakan berhasil, ada
7
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.2 Vol. IX (2023)
Hal. 1– 16
Publish. 10 Maret 2023
perguruan tinggi. Yang menjadi salah satu alah satu program Merdeka Belajar
pokok-pokok dari kebijakan ini merupakan Kampus Merdeka (MBKM) yaitu
hak belajar tiga semester diluar program magang/praktik kerja dalam praktiknya
studi yang telah diatur dalam Permendikbud magang mengimplementasikan sebuah
No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional konsep yaitu learnig by doing yang berarti
Perguruan Tinggi. Saalah satu kunci dari belajar dengan melakukan. Proses
keberhasilan dari adanya implementasi pemagangan memiliki tiga tahapan yang
kebijakan Merdeka Belajar Kampus harus dilalui oleh seorang pemagang:
Merdeka (MBKM) dengan mengupayakan 1. Tahapan ini merupakan tahapan awal
agar dalam setiap proses belajar yang bagi peserta magang untuk mengetahui,
dilakukan di Perguruan Tinggi lebih otonom memahami dan memahami kegiatan dan
dan fleksibel, sehingga nantinya akan tugas magang yang akan dilakukan.
tercipta budaya pembelajaran yang 2. Apakah itu berarti melakukan sesuai
memberikan kebebasan berkreasi kepada dengan apa yang dirasakan dalam proses
mahasiswa, tentunya disesuaikan dengan melihat
kebutuhan dari Perguruan Tinggi. Dalam 3. Perolehan setelah tahap pertama dan
hal ini, Perguruan Tinggi selalu berupaya kedua, pemagang memasuki tahap
agar kurikulum selalu mengikuti ketiga dalam arti bahwa ia memperoleh
perkembangan zaman sehingga dapat pengetahuan, pengalaman, kontak, dan
menghasilkan alumni dan lulusan siap kerja koneksi dari apa yang telah dilihat dan
dan terjun ditengah masyarakat sesuai dilakukannya.
dengan capaian pembelajaran yang telah
diharapkan (Baharuddin, 2021). Konsep Kompetensi
Kata kompetensi berasal dari bahasa
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Inggris “competency” yang memiliki arti
Merdeka (MBKM) secara konseptual “ability, capability, proficiency,
disusun dengan berorientasi pada relevansi qualification, elegibility, skill, dan
Pendidikan dengan dunia kerja, kurikulum adequacy. Yang dimana memiliki arti
berbasis kompetensi dan karakter, kemampuan, kapabilitas, kecakapan,
pembelajaran konsektual yang artinya kualifikasi, kelayakan, keterampilan, dan
pembelajaran disesuaikan perkembangan kecukupan, dan menurut Kamus Besar
kekinian, pembelajaran aktif yang artinya Bahasa Indonesia (KBBI) kompetensi
mahasiswa menjadi pusat belajar, dan diartikan sebagai kekuasaan dalam
adanya penilaian yang utuh dan menyeluruh memutuskan sesuatu yang dipilih. Sehingga
atas prestasi akademik dan non-akademik jika seseorang memiliki kompetensi dia
(Asiah, 2021). akan bisa melaksanakan tugas dengan baik
karena telah memeiliki pengetahuan, dan
9
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.2 Vol. IX (2023)
Hal. 1– 16
Publish. 10 Maret 2023
12
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.2 Vol. IX (2023)
Hal. 1– 16
Publish. 10 Maret 2023
implementasi kebijakan dapat berjalan Hal ini sejalan dengan pendapat Sari
lancar, dalam menjalankan kebijakan (2021) yang menyatakan bahwa bahwa
Implementasi Merdeka Belajar Kampus implementasi Merdeka Belajar Kampus
Merdeka Magang pihak pihak Jurusan Ilmu Merdeka (MBKM) dengan program-
Administrasi juga memperhatikan setiap program yang ada Merdeka Belajar Kampus
dosen yang menjadi pendamping dalam Merdeka (MBKM) memberi pengaruh
program magang, adapun beberapa instansi terhadap peningkatan kompetensi sebagai
yang memberikan intensif kepada capaian mahasiswa dalam pembelajaran
mahasiswa selama melakukan program diluar program studi dan tentunya memberi
magang dianggap sangat menguntungkan dampak positif bagi mahasiswa. Selain itu
bagi mahasiswa namun ada beberapa hal ini menjelaskan bahwa adanya pengaruh
instanasi yang tidak memberlakukan implementasi Merdeka Belajar Kampus
pemberian intensif kepada mahasiswa Merdeka Magang yang searah dengan
namun hal itu tidak dijadikan alasan oleh kompetensi mahasiswa atau dengan kata
mahasiswa untuk tidak memberikan yang lain semakin tinggi penerapan Implementasi
terbaik di di instansi terkait. Selanjutnya Merdeka Belajar Kampus Merdeka
indikator yang dianggap kurang kuat atau Magang, maka akan semakin baik pula
lemah merupakan struktur birokrasi karena kompetensi mahasiswa Jurusan Ilmu
dianggap kurang jelasnya panduan dan tata Administrasi. Sehingga kualitas dan
cara pendaftaran program magang yang kompetensi pada mahasiswa Jurusan Ilmu
dimana banyak mahasiswa yang Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
beranggapan SOP (Standar Operasional Politik Universitas Sam Ratulangi dapat
Prosedure) dalam pendaftaran program meningkat dengan baik guna mendorong
magang kurang jelas sehingga diawal terwujudnya tujan dari Merdeka Belajar
pendaftaran membuat mahasiswa merasa Kampus Merdeka yaiu untuk
kebingungan saat mendaftar. Namun mengembangkan kompetensi hardskills dan
kendala seperti itu tidak menjadi softskills yang ada pada diri mahasiswa
penghalang bagi mahasiswa dalam sehingga mahasiswa memiliki kesiapan dan
menjalankan kegiatan magang sehingga relevan terhadap perkembangan dari
Implementasi Merdeka Belajar Kampus kemajuan zaman.
Merdeka Magang dapat berjalan dengan
Hasil penelitian ini juga sejalan
baik dan tentunya memberikan pengaruh
dengan penelitian Yunita Fauziah dan
yang baik kepada mahasiswa khususnya
Devina Vantissha (2021), Rochana, R. M.
dalam pengembangan kompetensi baik
Darajatun dan M. A Ramdhany (2021), Desi
secara kongnitif, afektif, dan psikomotorik.
Arisandi, Maitri Widya M, dan Viny
Christanti Mawardi (2022), Retno P Sari,
13
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.2 Vol. IX (2023)
Hal. 1– 16
Publish. 10 Maret 2023
Saran
14
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.2 Vol. IX (2023)
Hal. 1– 16
Publish. 10 Maret 2023
15
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.2 Vol. IX (2023)
Hal. 1– 16
Publish. 10 Maret 2023
16