LANDASAN TEORI
A. Implementasi
sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Berikut ini
1
M.Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2007), h. 174.
12
13
tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”.2
adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide
2
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Yogyakarta: Insan Media,
2002), h. 70.
3
Harsono, Implementasi Kebijakan dan Politik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), h. 67.
4
Guntur Setiawan, Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004), 39.
14
sumber-sumber baru, dan memasukkan isi atau materi baru ke program yang
pengalaman guru. Interaksi antara pengembang dan guru terjadi dalam rangka
acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu,
yaitu kurikulum.
5
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Yogyakarta: Insan Media,
2002), h. 67.
6
Ibid.,
15
disediakan oleh Google Apps For Education (GAFE) yang dirilis ke publik
digunakan pada pertengahan tahun 2015. Pada situs google classroom juga
tertulis bahwa google classroom terhubung dengan semua layanan google for
google drive, google calendar, google docs, google sheets, google slides, dan
classroom bisa menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan menilai
gratis dengan terlebih dahulu mendaftarkan diri pada akun google application
digunakan untuk perangkat apa pun. Salah satu kecanggihan aplikasi ini
7
Dhia Ghina Ramadhani Putri, “Communication Effectiveness Of Online Media Google
Classroom In Supporting The Teaching And Learning Process At Civil Engineering University Of
Riau” JOM FISIP Vol. 4, no. 01 (Februari 2017) , h.3-5.
8
Diemas Bagas Panca dan Rina Harimurti Pradana, “Pengaruh Penerapan Tools Google
Classroom Pada Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa”
ITEdu Vol. 02, No. 01 (2017), h. 62
16
kolaboratif.9
dianggap sebagai salah satu platform terbaik untuk meningkatkan alur kerja
guru. Aplikasi ini menyediakan satu set fitur canggih yang menjadikannya
tools yang ideal untuk digunakan bersama siswa. Aplikasi ini membantu guru
dengan siswa. Aplikasi ini tersedia untuk semua orang dengan google apps for
dokumen.10
yang dilengkapi dengan google apps for education untuk sebuah sekolah,
maka pengajar dan pelajar bisa menggunakan google classroom dengan akun
9
Ibid,.
10
Noordin Asnawi. “Pengukuran Usability Aplikasi Google Classroom Sebagai
Elearning Menggunakan USE Questionnaire” Journal of Computer, Information System, &
Technology Management Vol. 1, No. 2 (April 2018) h. 17-18
17
dilakukan dengan mudah, baik secara online maupun offline. Pengajar bisa
file yang di-upload terintegrasi dengan fasilitas google drive dari google.
Hal ini sejalan dengan pendapat Herman yang memaparkan bahwa dalam
bagi setiap siswa. Kelas juga dapat membuat folder drive untuk setiap tugas
dengan biasanya agar tujuan dari pembelajaran yang dilakukan dapat tercapai.
11
Abdul Barir Hakim. “Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom
Dan Edmodo” STIMIK ESQ Vol. 2, no. 1 (Januari 2016) h. 14
12
Abd Rozak dan Azkia Muharom Albantani. “Desain Perkuliahan Bahasa Arab
Melalui Google Classroom” Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol.
5 no. 1, (Juni 2018) h.86
18
akademik.13
merupakan ketentuan resmi dari kampus dan menjadi syarat penting dalam
proses pembelajaran.
semua layanan google for education yang lainnya, sehingga pendidik dapat
google sheets, google slides, dan google sites dalam proses pembelajarannya.
13
Sumberdaya.Ristekdikti. 2016/02/OTK-KEMENRISTEKDIKTI.pdf. diakses pada
Tanggal 20 Maret 2021, Pukul 14:15 AM.
19
tugas yang ada, sedangkan penggunaan google drive sebagai tempat untuk
pelajaran dimanapun tanpa terikat batas waktu atau jam pelajaran. Hal tersebut
membuat proses pembelajaran lebih menarik dan lebih efisien dalam hal
pengelolaan waktu dan tidak ada alasan lagi bagi siswa lupa tentang tugas
14
Yusuf Bilfaqih, Esesnsi Pengembangan Pembelajaran Daring (Panduan Berstandar
Pengembangan Pembelajaran Daring Untuk Pendidikan dan Pelatihan), (Yogyakarta: Depublish
Publisher, 2015), h. 62.
20
google classroom:
yang tinggi.
guru dan siswa dalam dunia maya. Aplikasi ini memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengekplorasi gagasan keilmuan yang dimiliki oleh siswa.
memberikan tugas mandiri kepada siswa selain itu, guru dapat juga membuka
ruang diskusi bagi para siswa secara online. Namun demikian, terdapat syarat
22
C. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
pesan.16
Technology (AECT), media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Media juga dapat diartikan sebagai
15
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h. 3.
16
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), h. 169.
17
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), h. 7.
18
Hamzah, Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran , (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2011), h. 121.
23
sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik inilah yang disebut
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat peserta didik dalam
belajar.22
19
Hamzah, Nina Lamatenggo, Op. Cit h. 122.
20
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, Op. Cit h. 170.
21
Rubhan Masykur, Nofrizal, Muhamad Syazali, “Pengembangan Media Pembelajaran”.
Jurnal Pendidikan, Vol. 8, No. 2, 2017, h. 179
22
AzharArsyad, Op.Cit h. 10.
24
suatu materi akan sangat dibutuhkan ketika peserta didik mengalami kesulitan
dengan kebutuhan.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak
guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
merupakan sesuatu hal yang bersifat eksternal dan sengaja dirancang untuk
diberikan kepada salah satu subyek pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa
Islam. Selain itu PAI bukanlah sekedar proses usaha mentransfer ilmu
perwujudan jasmani dan rohani dalam peserta didik agar kelak menjadi
generasi yang memiliki watak, budi pekerti, dan kepribadian yang luhur serta
membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. Pembelajaran ini akan
Islam dan tatanan nilai kehidupan Islami, pembelajaran PAI perlu diupayakan
melalui perencanaan yang baik agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan dan
28
Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunungjati dan
Yayasan al-Qalam, 2002), cet.1, h. 18.
29
Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), cet. III, h. 14.
30
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: Rosdakarya, 2002), cet. II, h. 76.
27
Sanjaya, ada tiga prinsip yang dijalankan dalam proses pembelajaran, yaitu:31
pengetahuan akan sifat-sifat fisis dari suatu objek atau kejadian, seperti bentuk
besar, berat, serta bagaiman objek itu berinteraksi satu dengan yang lainya.
Misalkan anak memegang kain sutera yang terasa halus, atau memegang
langsung itulah anak membentuk strukrur kognitif tentang sutra dan logam.
31
Dr. Wina sanjaya, M.Pd., Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2009) cet.2 h. 218.
28
sistem sosial atau hubungan antara manusia dalam interaksi sosial. Contoh
pengetahuan tentang pengetahuan aturan, hukum, moral, nilai, bahasa dan lain
sehingga dapat berbeda antara kelompok yang satu dengan yang lain.
Pengetahuan sosial tidak dapat dibentuk dari suatu tindakan seorang terhadap
suatu obyek, tetapi dibentuk dari interaksi seseorang dengan orang lain.
oleh pikiran individu itu sendiri, sedangkan objek yang dipelajarinya hanya
dapat bermain dengan himpunan kelereng atau apa saja yang dapat
karena itu pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh siswa mestinya
berbeda.
akan lebih mempelajari pengetahuan logika dan sosial dari temannya sendiri.
Melalui pergaulan dan hubungan sosial, aanak akan belajar lebih efektif
dibandingkan dengan belajar yang menjauhkan diri dari hubungan sosial. Oleh
disusun dalam dua tahap, yaitu pra kegiatan pembelajaran dan detil kegiatan
perilaku siswa yang positif atau negatif, yang mana perilaku siswa
atau dikurangi.
32
Dimyati, Belajar Dan Pembelajaran, (Rineka Cipta : Jakarta.1999) h. 9-10.
30
disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar
jenis penguatnya
menurut teori Skinner ini ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :
topik tersebut.
33
Ibid., h. 15.
31
yang dilalui dan dialami oleh peserta didik di sekolah dimulai dari tahapan
internalisasi ajaran nilai-nilai ajaran Islam ke dalam diri peserta didik, melalui
tahapan afeksi ini diharapkan dapat tumbuh motivasi dalam diri peserta didik
1. Semester I mempelajari:
Keindahan Diri
34
Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAI SMA dan MA, (Jakarta:
Depdiknas, 2003), h. 5.
32
2. Semester II mempelajari:
Zina
E. Pandemi COVID-19
Disease 2019 (COVID-19). Sumber virus itu diketahui dari Wuhan, Cina. Itu
gejala berat yaitu Midde East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
dinamakan SarsCoV-2.
33
masuk ke dalam darurat global terkait virus ini yang disebabkan oleh
berdampak besar pada berbagai sektor salah satunya dalam bidang pendidikan.
Fenomena luar biasa yang terjadi di bumi pada abad ke-21, yang skalanya
mungkin dapat disamakan dengan Perang Dunia II, karena pada skala besar
seluruhnya ditunda bahkan dibatalkan. Kondisi ini pernah terjadi hanya pada
saat terjadi perang dunia saja, tidak pernah ada situasi lainnya yang dapat
tanggal 19 Maret 2020 sebanyak 214.894 orang terinfeksi virus corona, 8.732
orang meninggal dunia dan pasien yang telah sembuh sebanyak 83.313 orang.
jika telah memenuhi tiga kondisi yakni, munculnya penyakit baru pada
manusia. Sejak Jumat (28/2/2020) WHO telah menaikkan status risiko dari
35
Sebayang, R, Awas! WHO Akirnya Tetapkan Corona Darurat Global CNBC
Indonesia. Diunduh dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20200131060856-4-
134146/awaswho-akhirnya-tetapkan-corona-darurat-global, diakses 27 Maret 2021
36
Aida, NR, Update Virus Corona di Dunia: 214.894 Orang Terinfeksi, 83.313 Sembuh,
8.732 Meninggal Dunia. Diunduh dari
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/19/081633265/update-viruscorona-di-dunia-214894-
orang-terinfeksi-83313-sembuh-8732, diakses 27 Maret 2021.
34
sejumlah negara.37
gejala pernapasan dan sistemik. Virus corona adalah virus RNA untai positif
kebijakan yaitu yang awalnya guru sekolah dasar yang terbiasa melakukan
utuk tidak buta dalam menggunakan teknologi terutama guru dia harus melek
akan teknologi.
rumah dan tidak keluar rumah tanpa ada kepentingan yang mendesak.
37
Muhammad Alief Ibadurrahman, Coronavirus Asal Usul, Penyebaran, Dampak dan
Metode Pencegahan Efektif Pandemi Covid-19, (Surabaya: Twins, 2020), h. 18
38
Zhou, Wang, MD, Buku Pencegahan Coronavirus 101 Tips Berbasis Sains Yang Dapat
Menyelematkan Anda, (Malang: Royal Books, 2020), 18.
35
diakibatkan oleh salah satu konsep di dalam psikologi yang dinamakan bias
sedang melakukan pekerjaan lebih dari satu; jangan membuat keputusan pada
malam hari jika seseorang adalah orang yang beraktivitas atau bekerja yang
keputusan saat sedang berbahagia; dan berpikir berdasarkan data dan fakta.
Selain itu untuk tetap menjaga mental yang sejahtera maka aspek-aspek yang
dapat dilakukan; pertama, orang yang bahagia adalah orang yang mengerti
makna dalam hidupnya; kedua, orang yang menjaga dirinya dalam emosi yang
1. Faktor Tujuan
36
PAI berupa konsep, dalil, kaidah dan keimanan yang menjadi landasan
dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan yang telah
39
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), h. 80
37
atas konsep dasar mengenai manusia, alam, dan ilmu serta dengan
pendidikan adalah upaya yang paling utama, bahkan satu satunya untuk
manusia.41
40
Omar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Pembelajaran Berdasarkan CBSA,
(Bandung: Sinar Baru, 1991), h. 4.
41
Hilda Taba dalam Munzir Hitami, Menggagas Kembali Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
Infinite Press, 2004), h. 32
38
proses pembelajaran.
belajar yaitu:42
performance-nya.
perilaku yang harus dimiliki, kondisi dan situasi serta kualitas dan
didik, perilaku yang harus dimiliki, kondisi dan situasi serta kualitas dan
42
Departemen Pendidikan Nasional, op. cit, h. 45
39
pendidikan Islam telah memiki visi dan misi yang ideal, yaitu “Rohmatan
Alquran. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang ideal, sebab visi dan
kehidupan dunia yang yang makmur, demokratis, adil, damai, taat hukum,
dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan yang telah
43
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 103.
44
Hujair AH. Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam; Membangun Masyarakat Indonesia,
(Yogyakarta: Safiria Insania Press dan MSI, 2003), h. 142.
45
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), h. 80.
40
media pembelajaran.
tujuan khusus guru lebih mudah menentukan bentuk tes, lebih mudah
pencapaiannya.
2. Faktor Guru
46
Ibid, h. 104
47
Kasiram, Kapita Selekta Pendidikan,(IAIN Malang: Biro Ilmiyah, 1999), h. 119
41
secara naluri orang yang berilmu itu dimuliakan dan dihormati oleh
48
Burhani Ms dan Hasbi Lawrens, Kamus Ilmiah Populer, (Jombang: Lintas Media, tt), h. 7
49
Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2005), h. 142
50
4Abdul Mujib, et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), h.
87
42
akademis yang luar biasa. Hal itu mengandung arti akan keterkaitan
warga negara, dan pendidik sendiri. Antara tugas keguruan dan tugas
adalah
berlangsung
3. Faktor Siswa
51
Ali Hasan dan Mukti Ali, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, 2003), h. 84-85
52
Rostiyah Nk, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara, 1982), h. 86
44
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
artikan "orang seorang tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-
benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa
53
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen & Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas,
(Bandung: Permana, 2006), h. 65.
54
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 205
45
e. Siswa adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat
dikembangkan dan berkembang secara dinamis.55
Pendidikan yang diharapkan itu tentu tidak serta merta dapat terlaksana
sarana prasarana.
sekolah.57
dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak
57
Barnawi dan M. Arifin, Mengelola Sekolah Berbasis Entrepreneurship, (Yogyakarta:
Ar Ruzz Media, 2013), h. 49.
58
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya
Media bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2008), h.
273.
47
proses belajar mengajar, seperti ruang kelas, meja kursi, alat peraga dan
belajar dengan efektif. Hal tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana
pembelajaran, maka peserta didik, guru dan sekolah akan terkait secara
yang baik harus diiringi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mumpuni (guru yang siap), karena sarana dan prasarana yang lengkap
tidak akan bermanfaat apabila guru tidak siap atau tidak mampu