Anda di halaman 1dari 21

Engelbertus Seran, M.

Pd
“PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA
DINI”
METODE-METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF AUD

Hakikat Metode Pembelajaran AUD.


1. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal. Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan
proses belajar mengajar yang telah ditetapkan.
2. Menurut Abdurrahman Ginting metode pembelajaran dapat diartikan cara
atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan
serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses
pemblajaran pada diri pembelajar.
3. Dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai
oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam
kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat
diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik.
Mengenai defenisi dari metode. Maka dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran adalah cara yang
dipergunakan oleh guru dalam mengelola pembelajaran
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem


pembelajaran memegang peran yang sangat penting,
karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada
cara guru dalam menggunakan metode pembelajaran.
Ciri-ciri Metode Pembelajaran yang Baik
Adapun ciri-ciri metode yang baik untuk proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut:
a) Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya yang sesuai dengan watak
murid dan materi.
b) Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik dan
mengantarkan murid pada kemampuan praktis.
c) Tidak mereduksi materi, bahkan sebaliknya mengembangkan materi.
d) Memberikan keleluasaan pada murid untuk menyatakan pendapat.
e) Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam
keseluruhan proses pembelajaran.
Prinsip-prinsip Penentuan Metode
Pembelajaran
Prinsip-prinsip penentuan metode dalam proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut:

• Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Motivasi memiliki kekuatan yang sangat
dahsyat dalam proses belajar mengajar. Belajar tanpa motivasi seperti badan
tanpa jiwa. Demikian juga tujuan, proses belajar mengajar yang tidak
mempunyai tujuan yang jelas akan tidak terarah.

• Prinsip kematangan dan perbedaan individual. Semua perkembangan pada anak


memiliki tempo yang berbedabeda, karena itu setiap guru agar memperhatikan
waktu dan irama perkembangan anak, motif, intelegensi dan emosi kecepatan
menangkap pelajaran, serta pembawaan dan faktor lingkungan, Prinsip
fungsional. Belajar merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi
kehidupan berikutnya. Setiap belajar nampaknya tidak bisa lepas dari nilai
manfaat, sekalipun bisa berupa nilai manfaat teoritis atau praktis bagi kehidupan
sehari-hari
• Prinsip penyediaan peluang dan
pengalaman praktis. Belajar dengan
memperhatikan peluang sebesar-besarnya
bagi partisipasi anak didik dan pengalaman
langsung akan lebih memiliki makna dari
pada belajar verbalistik.
• Integrasi pemahaman dan pengalaman.
Penyatuan pemahaman dan pengalaman
menghendaki suatu proses pembelajaran
yang mampu menerapkan pengalaman
nyata dalam suatu proses belajar mengajar,
• Prinsip penggembiraan. Belajar
merupakan proses yang terus berlanjut
tanpa henti, tentu seiring kebutuhan
dan tuntutan yang terus berkembang.
Berkaitan dengan kepentingan belajar
yang terus menerus, maka metode
mengajar jangan sampai memberi
kesan memberatkan, sehingga
kesadaran pada anak untuk belajar
cepat berakhir.
Macam-macam Metode Pengembangan Kognitif AUD

Berkaitan dengan penerapan pengembangan kognitif pada anak usia dini, maka
pendidik dapat menerapkan program kegiatan bermain sambil belajar bagi anak
usia dini dengan menggunakan metode yang tepat yang ada di jenjang PAUD.
Metode itu sendiri mempunyai arti bagian dari strategi kegiatan. Setiap guru TK
menggunakan metode sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Sebagai alat
untuk mencapai tujuan tidak selamanya metode berfungsi secara optimal. Oleh
karena itu, dalam memilih metode, guru TK perlu memiliki alasan yang kuat dan
perlu memperhatikan karakteristik tujuan dan karakteristik anak yang dibinanya.
Sesuai dengan karakteristik, tidak semua metode mengajar cocok digunakan pada
program kegiatan anak TK. Berikut ini akan disajikan macam-macam-macam
metode bermain sambil belajar dalam mengembangkan kognitif anak usia dini,
Metode Bermain
Piaget mengemukakan bahwa kegiatan
bermain merupakan latihan untuk
mengkonsolidasikan berbagai pengetahuan
dan keterampilan kognitif yang baru dikuasai
sehingga dapat berfungsi secara efektif. Melalui
kegiatan bermain, semua proses mental yang
baru dikuasai dapat diinternalisasi oleh anak.
Pendapat Pakar Tentang Permainan

• Aristoteles Berpendapat bahwa anak-anak perlu didorong untuk bermain dengan apayang mereka tekuni dewasa
nanti.
• Frohel (abad 18) Menekankan pentingnya bermain dalam belajar. Menurutnya kegiatan bermain dan mainan yang
dinikmati anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta mengembangkan pengetahuan mereka.
• Joan Freman dan Utami Menandar (1995) menyebutkan bahwa pada umumnya bermain merupakan suatu aktivitasyang
membantu anak untuk mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, sosial, moral dan emosional
• Montessori (1961) Menggambarkan jika ketika anak bermain, dan berada dalam situasikeserasian, akan merekontroksi
sebuah kreativitas.
• Sigmund FreudFreud memandang bermain sama seperti fantasi atau lamunan. Melalui bermain ataupun fantasi,
seseorang dapat memproyeksikan harapan maupun konflik pribadi.
• Frank dan Theresia Caplan, enam belas hakikat bermain: membantu pertumbuhan anak, merupakan kegiatan yang
dilakukansecara sukarela, memberikan kebebasan anak untuk bertindak, memberikan dunia khayal yang disukai
anak, mempunyai unsur berpetualang didalamnya.
• Singer, Bermain, terutama bermain imajinatif sebagai kekuatan positif untuk perkembangan manusia, bermain
memberikan suatu cara bagi anak untuk memajukan kecepatan masuknya perangsangan (stimulasi) baik dari luar
maupun dari dalam yaitu aktivitas otak yang secara konstan memainkan kembali dan merekam pengalaman-
pengalaman.
Menurut Diana Mutiah (2010), bermain
adalah kegiatan yang sangat penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Bermain harus dilakukan atas
inisiatif anak dan atas keputusan anak
itu sendiri. Bermain harus dilakukan
dengan rasa senang, sehingga semua
kegiatan bermain yang menyenangkan
akan menghasilkan proses pada belajar.
MENGAPA ANAK BERMAIN ?
bermain (play) merupakan suatu aktivitas yang
menyenagkan, spontan dan didorong oleh
motivasi internal yang pada umumnya dilakukan
oleh anak-anak. Bermain merupakan aktivitas
utama yang dilakukan dalam kehidupan anak.
Anak melakukan kegiatan bermain dengan
sungguh-sungguh. Karena bermain memberi
kesenangan dan kebahagiaan dalam diri anak.
Bermain juga memberi manfaat positif untuk
pengembangan potensi anak.
Karakteristik Bermain Anak
Karakteristik bermain anak antara lain : a. Bermain
relatif bebas dari aturan-aturan, kecuali anak-anak
membuat aturan mereka sendiri. b. Bermain
dilakukan seakan-akan kegiatan itu
dalamkehidupan nyata (bermain drama) c.
Bermain lebih memfokuskanpada kegiatan atau
perbuatan dari pada hasil akhir
produknya.d.Bermain memerlukan interaksi dan
keterlibatan anak-anak.
Manfaat Bermain Bagi Anak
Manfaat bermain bagi anak antara lain :
• Bermain bermanfat mencerdaskan otak
• Bermain bermanfaat mengasah panca indra
• Bermain bermanfaat sebagai media terapi
• Bermain memacu kreatifitas
• Bermain bermanfaat untuk melatih empati
• Bermain itu melakukan penemuan
Metode Bercerita
Metode bercerita merupakan salah satu pemberian
pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan
cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan
guru harus menarik dan menngundang perhatian anak dan
tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK. Bila isi
cerita dikaitkan dengan dunia kehidupan anak TK, maka
mereka dapat memahami isi cerita itu, mereka akan
mendengarkan dengan penuh perhatian dan dengan
mudah dapat menangkap isi cerita.
Teknik-teknik dalam bercerita kepada anak yaitu:
• Membacakannya langsug dari buku cerita.
• Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari
buku.
• Menceritakan dongeng,
• Bercerita dengan menggunakan papan fllanel,
• Bercerita dengan menggunakan media boneka.
• Dramatisasi suatu cerita.
• Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan.
Tujuan Metode Bercerita Bagi
Anak
Mengembangkan kemampuan berbicara dan memperkaya
kosa kata anak, terutama bagi
• anak-anak batita yang sedang belajar bicara.
• Bercerita atau mendongeng merupakan proses
mengenalkan bentukbentuk emosi dan ekspresi kepada
anak, misalnya marah, sedih, gembira, kesal dan lucu.
• Memberikan efek menyenangkan, bahagia dan ceria,
khususnya bila cerita yang disajikan adalah cerita lucu,
• Menstimulasi daya imajinasi dan kreativitas anak,
• memperkuat daya ingat, serta membuka cakrawala
pemikiran anak
• menjadi lebih kritis dan cerdas,
• Dapat menumbuhkan empati dalam diri anak,
• Melatih dan mengembangkan kecerdasan anak.
• Sebagai langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak,
• Merupakan cara paling baik untuk mendidik tanpa kekerasan,
menanamkan nilai moral dan etika juga kebenaran, serta melatih
Kedisiplinan.
• Membangun hubungan personal dan mempererat ikatan batin
orang tua dengan anak. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa metode cerita merupakan usaha penanaman materi-
materi pelajaran agar membekas dalam bentuk pemahaman dan
pengalaman pengembangan kognitif anak.
• Rancangan persiapan guru Menetapkan tujuan dan
Rancangan
tema Metode
yang dipilih untuk kegiatan Bercerita
bercerita
• Menetapkan rancangan bentuk bercerita yang dipilih
• Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk
kegiatan bercerita
• Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan
bercerita.
• Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai