Anda di halaman 1dari 24

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF

MENDESAIN OPTIMALISASI PENGGUNAAN APE


DALAM SENTRA ANAK USIA DINI

Dosen : Fachrul Rozie, S.Pd, M.Pd/Farny Sutriany Jafar. S. ST., M,Pd

Disusun Oleh :

Mutia Adeliasari Ananda (1505125034)


Novia Atika Thami (1505125037)
Evi Risitiany (1505125038)
Pratiwi Hidayati (1505125041)
Mestika Tangke (1505125042)
Yulinar (1505125044)
Nadya Cindi Paradita (1505125050)
Olivia Shita Norlita (1505125055)
PAUD B

PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak Usia Dini adalah anak sejak janin dalam kandungan sampai dengan
usia 6 (enam) tahun yang dikelompkkkan atas janin dalam kandungan sampai
lahir, lahir sampai dengan usia 28 (dua piluh delapan) hari, usia 1 (satu)
sampai dengan 24 (dua puluh empat) bulan, dan usia 2 (dua) sampai dengan 6
(enam) tahun.
Ada berbagai macam model pembelajaran PAUD di Indonesia. Salah satu
model pembelajarannya adalah model pembelajaran berbasis sentra. Metode
sentra dan lingkaran ini merupakan pengembangan dari metode Montessory,
High Scope dan Reggio Emilio yang memfokuskan kegiatan anak di sentra-
sentra atau area-area untuk mengoptimalkan seluruh kecerdasan anak
(sembilan kecerdasan jamak). Model pendekatan sentra merupakan model
pembelajaran yang menitikberatkan sentra bermain pada saat pembelajaran.
Sentra bermain merupakan area kegiatan yang dirancang di dalam atau di luar
kelas, berisi berbagai kegiatan bermain dengan bahan-bahan yang dibutuhkan
dan disusun berdasarkan kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang
dikembangkan dan dirancang terlebih dahulu. Adapun macam-macam sentra
sebagai berikut: Sentra agama (Imtaq), sentra seni, sentra persiapan, sentra
balok, sentra peran, sentra bahan alam, sentra musik, sentra memasak, dan
sentra multimedia.
Alat Permainan Edukatif yaitu alat bermain yang dapat meningkatkan
fungsi menghibur dan fungsi mendidik. Artinya, alat permainan edukatif
adalah sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk mempelajari
sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi modern
maupun teknologi sederhana bahkan bersifat tradisional.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang berbagai Alat
Permainan Edukatif dalam optimalisasi pemanfaatan sentra. Ada banyak
sekali alat permainan edukatif yang dapat dimanfaatkan di sentra. Masing-
masing Alat Permainan Edukatif memiliki peranannya di masing-masing
sentra.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah model pembelajaran berbasis sentra?
2. Apa saja jenis-jenis sentra?
3. Apakah keunggulan menggunakan model pembelajaran berbasis sentra?
4. Apa Alat Permainan Edukatif yang cocok untuk masing-masing sentra?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah model pembelajaran berbasis sentra.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis sentra.
3. Untuk mengetahui keunggulan menggunakan model pembelajaran
berbasis sentra.
4. Untuk mengetahui Alat Permainan Edukatif yang cocok untuk masing-
masing sentra.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pembelajaran Sentra dan Jenis-jenis Sentra


Metode Pembelajaran BCCT (Beyond Centers and Circles Time)
ataupendekatan sentra dan lingkaran merupakan model pendekatan yang telah
dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Training
(CCCRT) yang berkedudukan di Florida, Amerika Serikat, selama 25 tahun
dan telah terakreditasi oleh National Association Early Young Childhood
(NAEYC) sebagai model pembelajaran yang direkomendasikan dapat
diterapkan di Amerika Serikat. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini telah
menerjemahkan bahan-bahan pelatihan model pembelajaran sentra dan telah
memperoleh copyright dari CCCRT selama lima tahun (2004-2009). Di
Indonesia, Beyond Centers and Circles Time (BCCT) pertama kali diadaptasi
oleh lembaga PAUD berlatar belakang Islam. Adalah Niblas binti OR Sali,
pemimpin TK Istiqlal Jakarta, yang pernah terbang langsung ke CCCRT
melakukan riset selama tiga bulan. BCCT dianggap paling ideal diterapkan di
tanah air, selain tidak memerlukan peralatan banyak, kecerdasan anak tetap
bisa di optimalkan. BCCT diyakini mampu merangsang seluruh aspek
keserdasan anak (Multiple Intelligent) melalui bermain yang terarah.
Pendekatan sentra dan saat lingkaran merupakan model pendekatan yang
berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra
main dan dalam lingkaran. Sentra main adalah zona atau area main anak yang
dilengkapi dengan seperangkat alat main, berfungsi sebagai pijakan lingkungan
yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis
permainan, yakni main sensorimotor (fungsional), main peran, dan main
pembangunan.
Dalam pendekatan ini anak dirangsang secara aktif melakukan kegiatan
bermain sambil belajar di sentra-sentra pembelajaran. Seluruh kegiatan
pembelajaran berfokus kepada anak sebagai subjek pembelajaran, sedangkan
pendididik lebih banyak berperan sebagai motivator dan fasilitator dengan
memberikan pijakan-pijakan. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah
yang disesuaikan dengan perkembangannya yang di capai anak sebagai dasar
mencapai perkembangan yang lebih tinggi. Pijakan-pijakan yang terdapat
pada sentra antara lain : (1) pijakan lingkungan main, (2) pijakan sebelum
main, (3) pijakan selama main, (4) pijakan setelah main. Pijakan yang
diberikan sebelum dan sesudah anak bermain dilakukan dalam setting duduk
melingkar sehingga dikenal dengan sebutan “saat lingkaran”.

B. Prinsip Dasar Pendekatan Sentra dan Saat Lingkaran


Ada beberapa prinsip yang menjadi acuan dasar pendekatan sentra dan
lingkaran (Departemen Pendidikan Nasional) sebagi berikut:
1. Keseluruhan proses pembelajarannya berdasarkan pada teori dan
pengalaman empiric
2. Setiap proses pembelajaran harus ditujukan untuk meransang seluruh
aspek kecerdasan anak melalui bermain yang terencana dan terarah
serta dukungan pendidik dalam bentuk 4 jenis pijakan
3. Menempatkan penataan lingkungan main sebagai pijakan awal yang
merangsang anak untuk kreatif, aktif dan terus berfikir dengan
menggali pengalamannya sendiri. Menggunakan standar operasional
yang baku dalam proses pembelajaran.
4. Mempersyaratkan pendidik dan pengelola program untuk mengikuti
pelatihan sebelum menerapkan metode ini.
5. Melibatkan orangtua dan keluarga sebagai salah satu kesatuan proses
pembelajaran untuk mendukung kegiatan anak di rumah.

C. Tujuan Model Pendekatan Sentra


Adapun tujuan dari pada pembelajaran sentra dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan pelayanan pengalaman belajar kepada anak secara
lebihmendalam dengan memberikan kebebasan bereksplorasi dalam
setiapsentranya.
2. Dengan adanya sentra melatih anak-anak untuk lebih mandiri karena
tidak bergantung pada guru kelasnya saja, tetapi akan lebih diarahkan
untuk melakukan kegiatan dengan guru-guru yang lain terutama yang
menjadi guru sentra.
3. Dengan adanya guru sentra, maka guru sentra akan lebih fokus
dalammengembangkan sentra yang menjadi tanggung jawabnya
denganmenuangkan segala pengembangan ide kreatifnya.
4. Proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam
bentukkegiatan anak bekerja mengalami, bukan transfer pengetahuan
dari guruke anak.
5. Dalam konteks itu, anak mengerti apa makna belajar, apa
manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana pencapaiannya,
mereka sadarbahwa apa yang mereka pelajari akan berguna bagi
hidupnya nanti.

D. Keunggulan Model Pembelajaran Sentra


Ada beberapa keunggulan dalam model pembelajaran sentra antara lain
sebagai berikut.

1. Pengembangan Kurikulum diarahkan untuk membangun pengetahuan


anak yang digali sendiri melalui berbagai pengalaman main di sentra –
sentra kegiatan sehingga mendorong kreatifitas anak.
2. Pendidik lebih berperan sebagai perancang, pendukung, dan penilai
kegiatan anak dengan memberikan dukungan kesetiap anak untuk
berperan aktif.
3. Pembelajaran bersifat individual, sehingga perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian pembelajaran disesuaikan dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan anak.
4. Kegiatan pembelajaran terinci dengan jelas mulai dari penataan
lingkungan main sampai pada pemberian pijakan – pijakan sebelum,
selama dan sesudah main sehingga dapat dijadikan panduan bagi
pendidik pemula.
5. Setiap anak memperoleh dukungan untuk aktif, kreatif dan berani
mengambil keputusan sendiri, tanpa harus takut membuat kesalahan.
6. Setiap perkembangan bermain anak dirumuskan secara jelas, dan
untuk dijadikan acuan bagi pendidik dalam melakukan penilaian
perkembangan.
7. Penerapan metode BCCT tidak bersifat kaku, dapat dilakukan secara
bertahap disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.

E. Alat Permainan Edukatif pada masing-masing Sentra


1. Sentra Bermain Peran
Bermain peran adalah kegiatan yang berfokus pada kegiatan dramatisasi,
tempat anak-anak bermain untuk memerankan tugas-tugas anggota keluarga,
tata cara dan kebiasaan dalam keluarga dengan berbagai perlengkapan rumah
tangga serta kegiatan di lingkungan sekitarnya. Adapun alat permainan
edukatif pada sentra bermain peran antara lain sebagai berikut:
a. Kostum Berbagai Profesi/ Pekerjaan
Kostum berbagai profesi dan
bahan pakaian serta asesoris
seperti tas, sepatu, kalung atau
bisa juga terdiri dari satu set baju
koki, baju pilot, baju polisi atau
tentara, baju ilmuan, baju guru,
dan baju profesi lainnya. APE
sentra main peran yang berupa
baju pekerjaan ini dapat
mengembangkan Pengetahuan dan
Keterampilan anak.
b. Boneka
Ada beberapa macam boneka yang dapat digunakan guru sebagai
APE pada sentra bermain peran, yaitu sebagai berikut:
1) Boneka Tangan

BONEKA TANGAN TEMA BONEKA TANGAN TEMA


BINATANG KELUARGA

Boneka tangan ini dikembangkan oleh kakak beradik Elizabeth


Peabody. Boneka tangan digunakan sebagai mediator yang
digunakan oleh guru untuk bercerita. Boneka tangan yang
dimainkan dengan tangan ini dikembangkan dengan menggunakan
panggung boneka yang dilengkapi layar yang dapat diganti sesuai
cerita anak-anak di Indonesia.
2) Boneka Jari Tangan

BONEKA JARI TANGAN TEMA BONEKA JARI TANGAN TEMA


BINATANG PROFESI
Boneka jari ini terbuat dari kain yang tidak mudah diretas. Kain
dibentuk sesuai dengan figure cerita. Satu narasi cerita dapat
memerlukan hingga 10 boneka. Sebgai penyelesaian, boneka
dijahit dengan tusuk feston. Tujuan permainan boneka jari untuk
mengembangkan bahasa anak, mempertinggi keterampilan dan
kreativitas anak, mengajak anak belajar bersosialisasi, dan
bergotong-royong disamping melatih keterampilan jari jemari
tangan.
3) Wayang

Wayang biasanya terbuat dari kulit atau kertas, namun guru


dapat memanfaatkan bahan lain yang ada disekitar. Wayang bisa
dibuat dengan bermacam-macam bentuk disesuaikan dengan tema
dan subtema, seperti wayang buah, wayang binatang, maupun
cerita lain yang dituangkan ke dalam bentuk wayang.
c. Panggung boneka
Panggung boneka dapat digunakan sebagai media bantu bagi guru
saat bercerita. Panggung boneka ini dikembangkan dengan boneka
tangan. Penggunaan panggung boneka dapat disesuaikan dengan tema
yang disampaikan oleh guru.
d. Papan Flannel

Papan flannel dapat digunakan guru sebagai media untuk bercerita


atau mendongeng, papan flannel sangat membantu guru dalam
bercerita jika ada keterbatasan bahasa, selain itu papan flanel juga
diguakan untuk mengenalkan nama hewan atau huruf alfabet dan
hijaiyyah. Papan flanel sebagai media pembelajaran menurut para ahli
sangat baik digunakan karena fleksibilitasnya yang tinggi dalam
mendampingi anak belajar (mudah dibentuk sesuai tema pembelajaran
paud).
2. Sentra Persiapan
Sentra persiapan merupakan sentra tempat bekerja dan memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kognisi, motorik halus dan
keaksaraannya yang diorganisasikan oleh guru dan fokus pada kegiatan-
kegiatan matematika, membaca, dan menulis. Alat Permainan Edukatif pada
sentra persiapan antara lain sebagai berikut.

KARTU ANGKA DAN PUZZEL HURUF DAN


KARTU HURUF
PAPAN GEOMERTI

PUZZLE PAPAN
MENJAHIT
MENCOCOKKAN

3. Sentra Seni
Sentra seni adalah sentra yang kegiatannya dimaksudkan untuk
mengembangkan keterampilan dan kreativitas anak. alat permainan edukatif
yang digunakan dalam sentra ini dapat berupa bahan yang sering kita temukan
disekitar ataupun bahan bekas, seperti botol, gelas, maupun sedotan bekas.
Adapun Alat Permainan Edukatif pada sentra seni adalah sebagai berikut.
a. Cetakan Batik
Cetakan batik dapat digunakan anak untuk mencetak motif-motif batik.
Melalui cetakan batik ini, anak dapat mengembangkan kreativitasnya
melalui berbagai macam motif batik yang tersedia, selain itu anak juga
dapat mengenal motif-motif batik.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
b. Origami
Kertas Origami adalah bahan yang sering digunakan pada sentra
seni. Kertas Origami tersedia dalam berbagai macam warna dan
ukuran. Kertas Origami digunakan untuk keterampilan melipat anak.
Anak dapat menggunakan kertas origami untuk membuat berbagai
macam kreasi bentuk kerajinan lipat.

c. Cat air dan Crayon


Cat air dan crayon pada umumnya digunakan pada saat kegiatan
mewarnai. Dengan menggunakan cat air dan crayon anak dapat
berkreasi sesuai imajinasi mereka, karena berbagai macam warna
disediakan sehingga anak dapat memilih warna sesuai keinginannya.
4. Sentra Bahan Alam
Sentra bahan alam adalah tempat anak melakukan kegiatan dengan
berbagai alat yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak yang terdiri dari
alat/bahan kering dan alat/bahan yang menggunakan air. Di sentra bahan
alam, anak-anak bermain dengan benda-benda yang bersifat alam. Misalnya
bermain air, plastisin, pasir, biji-bijian, playdough, tanah liat, dsb. Berikut ini
beberapa Alat Permainan Edukatif yang dapat digunakan untuk sentra bahan
alam.
a. Pasir

Pasir dapat digunakan anak untuk


membuat berbagai macam bentuk
bangunan sesuai dengan imajinasi anak,
anak dapat menggunakan cetakan pasir
atau membuat bentuk bangun langsung
dengan tangan. pasir yang digunakan
adalah pasir khusus yang sudah disaring dan bersih dari kotoran. Pada
saat bermain pasir, anak dapat merasakan tekstur pasir sehingga
motorik halus anak akan berkembang dan anak mendapatkan
pengalaman barunya.
b. Tanah Liat dan Plastisin
Sama seperti pasir, anak dapat membuat berbagai bentuk
menggunakan tanah liat dan plastisin, anak dapat membuat berbagai
macam bentuk seperti binatang, buah-buahan, mangkung, gelas, dan
lain-lain. Anak juga dapat merasakan tekstur tanah liat dan plastisin
yang lembek.
c. Air
Air dapat digunakan dalam kegiatan
seperti memasukkan air ke dalam botol
menggunakan gayung dan memasukkan
air ke dalam botol menggunakan spon.

d. Biji-bijian dan daun-daunan

Dalam sentra bahan alam, biji-bijian dan daun-daunan dapat


dijadikan bahan dalam kegiatan kolase. Selain kolase, guru juga dapat
mengembangkan berbagai macam kegiatan dengan segala kreativitas
guru. Segala Biji-bijian dapat digunakan seperti kacang hijau, kacang
kedelai, beras, dll, namun ada juga biji-bijian yang dalam
penggunaanya perlu proses pengeringan terlebih dahulu, misalnya
jagung, biji labu, dan lain-lain. Sama halnya dengan biji-bijian, segala
jenis daun-daunan pun dapat digunakan, dari dedaunan yang masih
maupun yang kering.
e. Miniatur dan poster

Miniature dan poster digunakan untuk mengenalkan anak dengan


binatang atau pun tumbuhan dalam bentuk yang lebih kecil dan dalam
bentuk gambar. Guru dapat membeli atau membuat posternya sendiri,
disesuaikan dengan binatang yang ada disekitar anak.
5. Sentra Balok
Sentra balok adalah tempat kegiatan bermain balok dengan
pengawasan guru. Sentra balok menyediakan berbagai bentuk dan
ukuran balok untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, daya
cipta, ketrampilan, dan jasmani anak.
a. Balok Cruissenaire
George Cruissenaire menciptakan balok cruissenaire untuk
mengembangkan kemampuan berhitunh pada anak, pengenalan
bilangan dan untuk menigkatkan keterampilan anak dalam bernalar.
Balok ini terdiri balok balok yang berukuran, seperti berikut ini .
1 X 1 X 1 cm dengan warna ungu
2 X 1 X 1 cm dengan berwarna hijau
3 X 1 X 1 cm dengan berwarna biru
4 X 1 X 1 cm dengan berwarna kuning
5 X 1 X 1 cm dengan berwarna merah
6 X 1 X 1 cm dengan berwarna ungu
7 X 1 X 1 cm dengan berwarna hijau
8 X 1 X 1 cm dengan berwarna biru
9 X 1X 1 cm dengan berwarna kuning
10 X 1 X 1 cm dengan berwarna merah
Balok Cuisenaire ini juga di kembangkan sebagai salah
satu jenis APE untuk anak TK di Indonesia walaupun ukuran dan
warnanya telah di modifakasi sedemikian rupa.
b. Ape Ciptaan Froebel

Frobel memiliki alat khusus yang


dikenal denga balok Blocdoss.
APE ini berupa balok bangunan,
yaitu suatu kotak besar berukuran
20 X 20 cm yang terdiri dari
balok-balok kecil berbagai ukuran
yang merupakan kelipatanya.
Balok bloccdoss dikenal dengan
BALOK BLOCCDOSS
istilah kotak kubus dalam program
pendidkan TK di Indonesia. Kotak kubus ini pun banyak digunakan
sebagai salah satu jenis APE untuk melatih motorik dan daya nalar
anak.
Sebenarnya masih banyak jenis-jenis APE untuk anak TK yang di
kembangkan di indonesia . Keberagaman APE ini di kelompokan
berdasarkan sudut pandang dan cara masing-masing ,baik dari segi
kegunaanya atau aspek perkembangan yang di pantau maupun dari
segi dampak pemakaian dan berdasarkan penemapatanya.
d. Balok Menara

Susun balok sama halnya dengan permainan puzzle, karena sama-


sama dalam permainan konstruktif. Dinamakan demikian, karena anak
secara aktif membangun sesuatu menggunakan bahan/material yang
sudah tersedia dengan pengetahuan yang dimilikinya. Anak menyusun
serta merangkai balok-balok menjadi sebuah bangunan menara,
gedung, sumah, jalan, dan sebagainya. Dalam the Creative Curriculum
(Dodge et al., 2002), terdapat 2 jenis balok (blocks) yang di
rekomendasikan untuk digunakan, yaitu unit blocks (balok unit) dan
hollow blocks (balok hollow). Menurut Rudolph & Cohen (1964),
balok unit biasanya digunakan dalam ruangan (in door), sedangkan
balok hollow di luar ruangan (out door).
e. Balok satuan (unit block)
Balok unit adalah potongan-potongan terbuat dari kayu keras atau
plastik dengan berbagai ukuran dan bentuk, antara lain berupa balok
berbentuk kubus (half unit), persegi empat (double/quadruple-unit),
tiang/setengah tiang (pillar/half pillar), segitiga (small/large triangle),
silinder (small/large cylinder). Balok unit dapat membantu anak-anak
belajar dalam mengembangkan konsep, menyeleksi, dan membangun,
misalnya membangun rumah, jembatan, robot, dan binatang.
BALOK UNIT

f. Balok Berongga (hollow blocks)


Balok hollow jenis
permainan yang juga
terbuat dari kayu tetapi
telah dibentuk sedemikian
rupa menjadi kotak-kotak
kayu besar berbentuk
persegi empat atau segi
BALOK BERONGGA tiga. Dengan balok hollow
anak dapat membangun struktur-struktur besar misalnya menjadi
kapal, pesawat terbang, roket; dan anak dapat duduk di atasnya dan
berpura-pura menjadi seorang kapten, pilot, astronot. Jenis permainan
ini lazimnya digunakan dalam bermain bersama oleh beberapa orang
anak. Oleh karena biasanya anak senang membawa balok berongga
berkeliling sentra balok, balok-balok ini sangat baik untuk
pengembangan otot besar anak.
g. Balok Meja
Balok yang dapat dimainkan dimeja
(table blocks). Balok meja biasanya
terdiri dari balok-balok bujur sangkar
berwarna atau polos, yang dapat
dimainkan secara individual atau
berpasangan sambil duduk mengelilingi meja. Dapat pula ditambahkan
bentuk- bentuk lain untuk lebih menstimulasi daya cipta dan daya
eksplorasi anak.
6. Sentra Musik

Sentra musik ditujukan agar anak didik bisa mengenal bermacam-


macam bunyi, mengembangkan bahasa dan dinamika suara, anak peka
terhadap ritme atau ketukan, irama dan tempo, dan merangsang anak
untuk berpikir ritmis. Diharapkan dari sentra ini adalah anak dapat
mengenal nada, irama dan ritme disamping dapat mengenal keragaman
permainan tradisional yang dapat mengembangkan berbagai aspek
perkembangan. di sentra musik ini pula anak akan mendapatkan
kesenangan, nilai-nilai estetik melalui kegiatan bermain musik,
bernyayi dan bergerak sesuai dengan irama musik. Guru juga dapat
membuat alat musik menggunakan bahan bekas seperti dari kaleng cat,
tutup botol, dan lain-lain.
7. Sentra Memasak
Sentra memasak adalah sentra dimana anak terlibat langsung dalam
pembuatan makanan dan minuman dari bahan mentah menjadi bahan
yang matang atau sebenarnya dengan mempergunakan peralatan dapur
dan tata cara yang pokok atau baku. Pada sentra memasak bahan
sebenarnya bisa diganti menggunakan bahan tiruan, seperti kue dari
kain flannel, hiasan kue dari kain flannell, dan lain-lain. Alat Permaian
Edukatif pada sentra memasak antara lain sebagai berikut.

ALAT MEMASAK
CELEMEK

KUE DARI KAIN


PIZZA DARI KAIN
FLANEL
FLANEL
8. Sentra Imtaq
Sentra Imtaq (Keimanan dan Ketaqwaan) Pada sentra ini berisi
berbagai kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai agama, keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT. Sentra ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan beragama pada anak sejak dini dan
membentuk pribadi yang cerdas berperilaku sesuai dengan norma-
norma agama. Adapun Alat Permainan Edukatif pada sentra Imtaq
adalah sebagai berikut.
a. Puzzle Wudhu

Puzzle wudhu terbentuk dari potongan- potongan gambar.


Puzzle ini terbuat dari kayu dan dibuat dengan berbagai macam
warna dan bentuk yang membuat anak- anak tertarik untuk
memainkannya. Puzzle ini sangat membantu anak- anak ketika si
anak sedang belajar menghafal salah satunya seperti tata cara
berwudhu. Anak akan belajar konsentrasi, ketelitian, dan kesabaran
dalam menyusun puzzle. Memperkuat daya ingat, mengenalkan
pada anak kepada konsep “hubungan” dengan memilih gambar/
bentuk, sehingga anak dengan sendirinya hafal dengan tata cara
dan urutan- urutannya pada saat melakukan praktek berwudhu.
b. Puzzle Sholat

Mainan edukatif puzzle sholat ini terbuat dari bahan yang tidak
bebahaya dan non toxic. Sehingga aman digunakan oleh anak-
anak sebagai sarana bermain sambil belajar. Puzzle ini juga
berfungsi untuk membiasakan anak mengahadapi tantangan,
mengenalkan anak pada konsep bangunan dan sebab- akibat,
menambah kepercayaan diri anak, karena bisa menumbuhkan rasa
puas sudah bisa menciptakan sesuatu.
c. Puzzle Huruf Hijaiyah

Permainan puzzle sederhana yang terbentuk dari potongan-


potongan huruf hijaiyah. Puzzle huruf hijaiyah terbuat dari
kayudan terdiri dari papan puzzle dan 30 buah huruf hijaiyah.
Dalam permainan ini, anak harus mencocokkan dan meletakkan
potongan huruf ke dalam lokasi puzzle yang bersesuaian.
9. Sentra Multimedia
Sentra multimedia adalah pendekatan pembelajaran dengan konsep
lingkaran dimana dalam pembelajarannya mengenal istilah scaffolding
process. Dengan scaffolding process diharapkan anak akan dapat
memahami proses pembelajaran menyesuaikan dengan tahap
perkembanganya. Sedangkan konsep penataan lingkungan di sentra
multimedia melibatkan adanya beberapa alat atau media yang
melengkapi kegiatan pembelajaran tersebut. Alat Permain Edukatif
yang digunakan pada sentra multimedia adalah sebagai berikut.

PENGERAS
KOMPUTER LCD SUARA
PROYEKTO
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu model pembelajaran yang diterapkan di Indonesia adalah
model pembelajaran sentra. Sentra adalah area kegiatan yang dirancang di
dalam atau diluar kelas, berisi berbagai kegiatan bermain dengan bahan-bahan
yang dibutuhkan dan disusun berdasarkan kemampuan anak. adapun sentra
yang terdapat di TK yaitu sentra bermain peran, persiapan, seni, bahan alam,
musik, balok, memasak, Imtaq, dan multimedia.
Di dalam sentra terdapat berbagai jenis Alat Permainan Edukatif. Alat
Permainan Edukatif adalah alat permaian yang sengaja dirancang khusus
untuk kepentingan pendidikan untuk mengembangkan segala aspek
perkembangan anak secara optimal. Alat Permainan Edukatif yang terdapat di
sentra memiliki perananan yang sangat penting dalam proses pembelajaran di
TK. Jenis-jenis Alat Permainan Edukatif pada masing-masing sentra memiliki
peranannya masing-masing. Alat permainan yang baik diharapkan mampu
menjadi sarana yang dapat mendorong anak bermain bersama,
mengembangkan daya imajinasi, multifungsi, menarik, berukuran besar dan
awet, tidak membahayakan, disesuaikan dengan kebutuhan, desain mudah dan
sederhana, serta bahan-bahan yang digunakan murah dan mudah diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

Asmawati, Luluk. 2014. Perencanaan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya

Mursid. 2016. Pengembangan Pembelajaran PAUD. Bandung:PT. Remaja


Rosdakarya

Zaman, Bardu, Asep Hery Hernawan dan Cucu Eliyawati. 2009. Media dan
Sumber Belajar TK. Jakarta:Universitas Terbuka

Ahdiyati, Ida. 2010. Keunggulan Pendekatan Sentra dan Saat Lingkaran


(BCCT). http://paud-buahhati-
skbjaksel.blogspot.co.id/2010/10/keunggulan- pendekatan-sentra-dan-
saat.html. Diakses pada 26 Maret 2018.

Edutoys, Genius. Katalog APE.


http://geniusedutoys.blogspot.co.id/p/katalog.html. Diakses pada 26 Maret
2018.

Hertawan, Made. 2015. Makalah Manajemen PAUD.


https://madehartawan.blogspot.co.id/2015/06/makalah-manajeman-
paud.html. Diakses pada 27 Maret 2018.

Sukmaya, Tri Dwi. 2011. Bermain Bebas.


http://ardadwi.blogspot.co.id/2011/05/bab-iii.html. Diakses pada 27 Maret
2018. Diakses pada 27 Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai